Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Laboratorium Khatulistiwa

Pengaruh Sari Buah Pepaya Muda (Carica Papaya L) Terhadap Kadar Protein Tempe Gembus Djohan, Herlinda; Triana, Linda; Wulandari, Rizky Astri
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.934

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil sampingan industri tahu yang dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan yaitu tempe gembus. Namun tempe gembus yang dihasilkan mengandung kadar protein yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kadar protein dengan perlakuan penambahan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) karena mengandung enzim papain yang dapat menghidrolisis protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah pepaya muda (Carica papaya L) terhadap kadar protein tempe gembus. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kriteria sampel tempe gembus yang digunakan adalah tidak hancur dan diselimuti kapang berwarna putih. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl. Data diolah dengan analisis regresi linear sederhana menggunakan program SPSS 25 diperoleh hasilsignifikasi 0,000 > 0,05 yang menyatakan bahwa Ha diterima, ada pengaruh sari buah pepaya muda (Carica papaya L) terhadap kadar protein tempe gembus. Hasil pengukuran diperoleh nilai rata-rata kadar protein tempe gembus tanpa penambahan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) dan tempe gembus yang ditambahkan sari buah pepaya muda (Carica papaya L) konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% secara berturut-turut adalah 7,235%, 8,812%, 9,433%, 10,304%, 11,451%. Kadar protein tempe gembus diperoleh hasil terbaik pada konsentrasi 60%.
Potensi Air Perasan Kunyit Putih, Kunyit Kuning Dan Kunyit Hitam Terhadap Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare Sari, Emilda; Suwandi, Edy; Triana, Linda; Nurhidayattulloh, Ariffialdi
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i2.1392

Abstract

Turmeric is a herbal plant that is widely used by the public (Curcuma domestica Val) which is proven to contain ingredients that can function as an antibacterial. The antibacterial properties of turmeric rhizomes are caused by its main chemical content, namely curcuminoids and essential oils. Other active substances in turmeric that can be used as antibacterials are flavonoids, alkaloids and tannins. This compound functions as an antibacterial.This research aims to explain the differences in the inhibitory power of White Turmeric, Yellow Turmeric and Black Turmeric juice against Escherichia coli bacteria. The research design used was quasi-experimental. The samples in this study were the juice of White Turmeric, Yellow Turmeric and Black Turmeric which was repeated 10 times for each treatment.Based on the research results, it is known that white turmeric rhizome juice has an average barrier potential of 33.7 mm against Escherichia coli bacteria. This is no different from the juice of Yellow Turmeric rhizomes which has an average barrier potential of 32.7 mm against Escherichia coli bacteria. Meanwhile, the juice from Black Turmeric has a smaller potential resistance compared to the juice from the rhizomes of White Turmeric and Yellow Turmeric, namely an average of 26.2 mm.
Identifikasi Bakteri Coliform pada Minuman Air Tahu dan Air Tebu yang Dijual di Wilayah Kota Pontianak Ramadan, Aditiya; Jordan, Aristo; Ardhani, Adha Riesta; Monalita, Ria; Munardi, Fhatia Natasya; Syahdilla, Ade; Nuswantoro, Ari; Triana, Linda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i2.1470

Abstract

Air tahu dan air tebu merupakan minuman manis dan menyegarakan yang cukup diminati oleh masyarakat Kota Pontianak terutama dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua. Cemaran bakteri Coliform yang terdapat pada minuman air tahu dan air tebu yang dijual di Kota Pontianak dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaran bakteri Coliform pada minuman air tahu dan air tebu yang dijual di pinggir jalan Kota Pontianak dengan menggunakan metode kultur. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 43 sampel air tahu dan 70 sampel air tebu yang dijual di pinggir jalan di Kota Pontianak. Hasil penelitian dari 43 sampel air tahu menunjukkan 17 sampel (39,5%) positif bakteri Coliform, 26 sampel lainnya (60,5%) negatif bakteri Coliform, dan hasil peneilitan dari 70 sampel air tebu menunjukkan 37 sampel (52,8%) positif bakteri Coliform, dan 33 sampel lainnya (47,2%) negatif Coliform.
Perbedaan Kadar Formalin Pada Ikan Asin Gabus Sebelum Dan Sesudah Perendaman Triana, Linda; Wahdaniah, Wahdaniah; Sari, Emilda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i1.1256

Abstract

Maraknya penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya yaitu formalin pada ikan asin dikarenakan formalin merupakan zat pengawet yang mudah didapatkan dengan harga yang murah. Pada ikan asin penggunaan formalin selain bertujuan untuk pengawetan agar ikan asin  tidak ditumbuhi jamur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan kadar formalin pada ikan asin gabus berformalin sebelum dan sesudah perendaman pada suhu 20°C, 70°C, dan 100°C. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental (experiment), sampel yang digunakan adalah ikan asin gabus yang mengandung formalin. Jumlah pengulangan setiap perlakuan sebanyak enam kali dengan jumlah sampel sebanyak 24 sampel. Hasil penelitian rata-rata kadar formalin pada ikan asin gabus berformalin 3,14 mg/kg, setelah direndam selama 5 menit pada suhu 20ºC, 70°C dan 100°C secara berturut-turut adalah 3,01 mg/kg, 2,11 mg/kg, dan 1,68 mg/kg, penurunan kadar formalin sebesar 4,14%; 32,80% dan 46,50%. Berdasarkan hasil uji Friedman didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 maka dapat diketahui ada perbedaan kadar formalin pada ikan asin gabus berformalin sebelum dan sesudah perendaman pada suhu 20°C, 70°C, 100°C.
Pemanfaatan Fitoremediasi Dengan Melati Air (Echinodorus palaefolius) Dalam Menurunkan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Air Linbah Karet Di Siantan Hilir Pontianak Arifah, Rizki Zanuba; Triana, Linda; Indrawati, Ratih
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.898

Abstract

Udara yang tidak bersih dapat membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Sisa udara yang dibuang oleh pabrik industri diantaranya adalah air limbah pabrik jika tidak diolah dengan optimal, sehingga dapat menurunkan jumlah oksigen dalam udara dan mengakibatkan nilai COD menjadi tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengolahan yang relatif murah yaitu pengolahan dengan fitoremediasi menggunakan tanaman melati air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan fitoremediasi dengan variasi variasi perendaman melati air dalam menurunkan kadar COD pada air limbah karet di Siantan Hilir Kota Pontianak. Desain penelitian pencarian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen.Pengolahan ini dilakukan dengan cara fitoremediasi dengan air limbah karet selama 4 hari, 8 hari, dan 12 hari. Hasil pengujian dengan melati air dapat menurunkan kadar COD mencapai 85,20% dari 660,83 mg/l menjadi 97,75 mg/l. Dengan metode pengukuran COD menggunakan Close Reflux . hasil Berdasarkan penelitian dan pengolahan data secara komputerisasi dengan uji Regresi Linier Sederhana diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Sehingga dapat diterima karena adanya pengaruh variasi lama perendaman dengan melati air dalam proses fitoremediasi dalam menurunkan kadar COD pada air limbah karet di Siantan Hilir Pontianak.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aures Dan Pseudomonas aeruginosa Metode Difusi Triana, Linda; Fikani, Malida; Sari, Emilda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.932

Abstract

Mikania micrantha kunth atau dikenal dengan nama sembung rambat adalah salah satu spesies dari family Asteraceae. Tumbuhan ini telah digunakan sebagai obat tradisional, seperti mengobati gigitan serangga, gatal-gatal kulit, juga dapat mengobati diabetes, strok dan hipertensi. Zat aktif yang dikandung daun sembung rambat yang disebut sebagai antibakteri yaitu flavonoid dan tanin. Staphylococcus aureus bakteri jenis ini sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput lendir pada manusia. Pseudomonas aeruginosa bakteri ini menimbulkan infeksi pada luka bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh ekstrak metanol daun sembung rambat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa metode difusi. Sampel yang digunakan adalah ekstrak metanol daun sembung rambat dengan konsentrasi 5, 10 dan 15% dengan penggulangan sembilan kali, sehingga banyaknya sampel adalah 27 sampel. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran zona hambat pada uji bakteri Staphylococcus aureus didapatkan rata-rata zona hambat pada konsentrasi 5% didapat 7 mm, pada konsentrasi 10% didapat 10 mm dan konsentrasi 15% didapat 1 1 mm. Sedangkan pada bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak terdapat zona hambat. Penelitian ini dibuktikan secara statistik dengan menggunakan uji Spearman 's dimana p (0,000) < a (0,05) yang berarti Ha diterima, sehingga dinyatakan bahwa ada pengaruh ekstrak metanol daun sembung rambat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Analisis Kadar Karbohidrat Pada Nasi Merah Dengan Metode Nelson-Somogyi Triana, Linda; Febriyanti, Monica Ayu; Indrawati, Ratih
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.958

Abstract

Beras merah adalah salah satu jenis beras yang lebih difungsikan sebagai salah satu menu diet sehat yang dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan didalam beras merah memiliki peranan baik bagi kesehatan diantaranya vitamin B dan vitamin E ,serat, mineral, dan zat gizi lainnya. Selain digunakan sebagai salah satu menu diet, beras merah juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbohidrat nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang didinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit. Penelitian ini di lakukan di laboratorium Pertanian Politeknik Negeri Pontianak pada tanggal 20 Mei 2019. Sampel pada penelitian ini adalah nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit. Metode Pemeriksaan yang di gunakan dalam pemeriksan ialah metode Nelson-Somogyi. Hasil pemeriksaan kadar karbohidrat pada nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan 6 jam rata-rata sebesar 6.664 %, Kadar karbohidrat pada nasi merah yang didinginkan selama 6 jam didapatkan rata-rata sebesar 11,0680 %, dan Kadar karbohidrat pada nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit didapatkan rata-rata sebesar 8,350 %. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan p = 0,025 (p<0,050) sehingga Ha di terima yang artinya ada perbedaan kadar karbohidrat pada nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang didinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit.
ANALISIS KADAR ASAM ASETAT (CH3COOH) PADA BUAH PISANG AMBON YANG DIFERMENTASI SELAMA 7, 10, 14, DAN 21 HARI Triana, Linda; Ratnawati, Gervacia Jenny; Kurniati, Iis; Sari, Emilda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.973

Abstract

Banana trees are plants that come from the humid tropics and include herbaceous plants from Southeast Asia, including Indonesian. Several types of bananas are scattered in various parts of Indonesia, namely Ambon bananas, Ambon moss bananas, Barangan bananas, Emas bananas, Kepok bananas, Lampung bananas, jackfruit bananas, horn bananas, and Raja Bulu bananas.One of the food ingredients that can be processed into processed products that have commercial value is bananas. Processing of bananas consists of two processing groups, that is: processing of unripe bananas and processing of ripe (ripe) bananas. One of the processing of ripe bananas can be done by fermentation. The end products of fermentation include energy, carbon dioxide, ethanol, ammonia, lactic acid, and acetic acid. Normally, acetic acid can be consumed after ripe bananas have been fermented for at least 3 days. Making acetic acid with bananas as raw material is called banana vinegar. This study aimed to observe differences in the levels of acetic acid (CH3COOH) in Ambon bananas fermented for 7, 10, 14, and 21 days. The results of the study on average levels of acetic acid in Ambon bananas fermented for 7, 10, 14 and 21 days were 0.59%, 0.68%, 0.77% and 0.84%. And from the results of statistic (p = 0.062 at the 95% confidence level (p > 0.05)).
Analysis Of The Effect Of Addition Of Noni Fruit (Morinda citrifolia L.) In Used Fried Oil To Iodium Number Sugito, Sugito; Firmansyah, Andi; Triana, Linda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.938

Abstract

Cooking oil is a food that is often used by the functioning community as a conductor of heat, a savory flavor enhancer and an increase in the calorie value of food. Some people use cooking oil with multiple uses as a medium for frying, the use of repeated cooking oil causes cooking oil to be used and if consumed it will be dangerous for health. Noni fruit (Morinda citrifolia L) is one of the fruits used as refining cooking oil its function as an adsorbent and chelating where its compounds have the ability to prevent damage and stabilize free radicals. The purpose of this study was to determine the effect of adding noni fruit to used cooking oil to iodine numbers. This research method is quasi-experimental. The sampling technique is purposive sampling. The sample used is cooking oil which is used to fry tilapia fish 4 times. This research was carried out by adsorption process that is by adding samples with noni fruit concentration concentration of 15%, 20%, 25% and 30% at a speed of 100 rpm for 60 minutes at a temperature of 90° C. Determination of iodine numbers is done by iodometric titration how the wijs work. Based on the results of the research that has been done, it can be seen that the magnitude of the values maintained by iod numbers with concentrations of 15%, 20%, 25% and 30% respectively are 48.10 Gram lod / 100 Gr. 49.43 Gram lod / 100 Gr. 50.71 Gram lod / 100 Gr and 51.47 Gram lod / 100 Gr. The results of the analysis of thetest were Linear Regression obtained (p= 0,000 <0.05), indicating that H0 is rejected and Ha is accepted, which mean where is the effect of adding noni fruit powder to iodine numbers.
Pengaruh Lama Perendaman Arang Aktif Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Kadar Cod (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Ratnawati, Gervacia Jenny; Triana, Linda; Lia, Sestriana; Salim, Maulidiyah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2022): November 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i1.1125

Abstract

Limbah cair dari industri kelapa sawit mengandung Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi, sehingga apabila dibuang ke lingkungan akan memberikan dampak negatif, yaitu berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air. Pengolahan limbah cair kelapa sawit saat ini hanya menggunakan sistem kolam terbuka, akan tetapi sistem kolam terbuka memiliki kekurangan karena memerlukan lahan yang sangat luas untuk pembuatan kolam limbah dan memerlukan waktu yang lama untuk proses pengolahannya, sehingga diperlukan suatu metode yang efektif untuk pengolahan limbah tersebut, salah satunya adalah metode adsorpsi menggunakan arang aktif cangkang kelapa sawit.  Desain penelitian ini berbentuk Pre- experimental design dengan metode close refluks secara spektrofotometri. Hasil penelitian diperoleh pada 100 ml limbah cair pabrik kelapa sawit yang dikontakkan dengan arang aktif cangkang kelapa sawit dengan dosis adsorben 2 gram selama 40, 80, 120, 160 dan 200 menit didapatkan nilai persentase penurunan kadar COD sebesar 40,30%, 49,08%, 46,57%, 13,78% dan 5,84%. Berdasarkan hasil uji Regresi Lininer Sederhana diperoleh nilai signifikan p = 0,002 (p < 0,05) sehingga Ha diterima yang artinya ada pengaruh lama perendaman arang aktif cangkang kelapa sawit terhadap kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pada limbah cair pabrik kelapa sawit.