Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)

Optimalisasi Bit Error Rate (BER) Jaringan Optik Hybrid Pada Sistem DWDM Berbasis Soliton Rama Panji Prakoso; Eka Wahyudi; Kholidiyah Masykuroh
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.320

Abstract

Abstrak Bit Error Rate (BER) merupakan perbandingan antara kesalahan (error) dengan bit yang dikirimkan keseluruhan. Bit Error Rate berfungsi untuk menguji seberapa banyak kesalahan pembacaan di sisi penerima setiap detiknya. Berdasarkan pengertian dari BER peneliti akan melakukan penelitian performansi Bit Error Rate terhadap pengaruh perubahan daya input laser mulai dari -4, -2, 0, 2, 4 dan perubahan panjang serat optik 20 km, 60 km, dan 100 km. Peneliti akan membentuk dua sistem simulasi DWDM dengan menggabungkan dua penguat optik yaitu Raman Optical Amplifier (ROA) dan Erbium Doped Fiber (EDFA) posisi dari penguat optik diletakkan secara Booster-Preamplifier dan Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan pada daya input laser BER mengalami peningkatan kelayakan sistem saat daya laser dinaikkan mulai dari -4 dBm sampai 4 dBm. Unjuk kerja yang dihasilkan paling baik adalah 8.97E-23 pada Skenario Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan panjang serat optik, semakin jauh panjang serat optik maka kelayakan sistem menurun dengan BER terburuk adalah 0.001 pada panjang serat optik 100 km. Kata kunci: Bit Error Rate, Booster, Inline, Daya input, Preamplifier Abstract Bit Error Rate (BER) is a comparison between the error (error) with the bit sent as a whole. Bit Error Rate is used to test how many errors are read on the receiving end every second. Based on the understanding of BER, researchers will conduct research on the performance of Bit Error Rate on the effect of changes in laser input power ranging from -4, -2, 0, 2, 4 and changes in optical fiber length of 20 km, 60 km, and 100 km. Researchers will form two DWDM simulation systems by combining two optical amplifiers, namely Raman Optical Amplifier (ROA) and Erbium Doped Fiber (EDFA). Based on the difference in the input laser power, the BER experienced an increase in the feasibility of the system when the laser power was increased from -4 dBm to 4 dBm. The best performance is 8.97E-23 in the Inline-Preamplifier Scenario. Based on the difference in optical fiber length, the farther the length of the optical fiber, the lower the feasibility of the system with the worst BER is 0.001 at 100 km optical fiber length. Keywords: Bit Error Rate, Booster, Inline, Input power, Preamplifier
Pengaruh Penggunaan Repeater Back-to-Back pada Perancangan Microwave Menggunakan Teknik Space Diversity Miftakhul Jannah; Eka Wahyudi; Muntaqo Alfin Manaf
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.340

Abstract

Di era modern ini pertukaran informasi dan kecepatan data menjadi hal yang sangat penting dan dapat betukar informasi tanpa adanya gangguan. Dalam jurnal ini kami melakukan perancangan jaringan radio gelombang mikro dengan menggunakan space diversity dan repeater back to back dan penelitian pengaruh repeater back to back pada konfigurasi space diversity. Pada perancangan link microwave terdapat sebuah obstacle berupa perbukitan yang menjadi penghalang antara site Banjarnegara dengan site Jagung Pekalongan, obstacle pada perancangan menyebabkan terjadinya diffraction loss sehingga tidak mendapatkan hasil availability yang sesuai target. Penggunaan repeater back to back dan space diversity dalam satu link mampu menghasilkan kehandalan sistem yang optimal. Link transmisi yang jauh dan terrain roughness sebesar 42,67 meter, received signal level -97,66 dBm, fading margin 28,71 dan availability 99,99963% merupakan hasil penggunaan space diversity dengan spasi maksimum 200λ atau 8,58 meter dengan repeater back to back. Keywords: Gelombang mikro, space diversity, Repeater back to back, Availability, Pathloss 5.0.
Simulasi Optimasi Jaringan LTE 1800 dengan Menggunakan Metode Physical Tunning di Kota Sukoharjo Ilham Ferdiansah; Muntaqo Alfin Amanaf; Eka Wahyudi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.376

Abstract

Seiring dengan berkembangnya zaman penggunaan jaringan seluler semakin meningkat, dengan kondisi dari tahun 2020 hingga sekarang banyak kantor yang menerapkan WFH (Work From Home), bahkan dalam pendidikan sampai sekarang masih banyak yang menerapkan WFH, hal ini yang menyebabkan permintaan pelayanan jaringan seluler di Indonesia meningkat terutama pada daerah yang belum terjangkau oleh layanan jaringan tersebut. Penambahan site pada daerah yang belum terjangkau oleh jaringan seluler adalah solusi yang diguanakan untuk memperluas jangkauan, namun site tersebut perlu dilakukan proses optimasi guna meningkatkan kualitas layanan yang akan diberikan, metode optimasi yang akan digunakan adalah physical tunning. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi ATOLL untuk proses planning dengan tujuan untuk memperkirakan hasil sebelum dilakukan optimasi pada site tersebut, proses drive test digunakan untuk mengambil data setelah proses optmasi berupa data RSRP, SINR yang nantinya akan diolah dengan menggunakan aplikasi Genex, ProbeAssistant , dan MapInfo. Proses optimasi yang dilakukan diharapkan dapat mencapai target KPI yang telah ditentukan sebesar 70% dan dari hasil optimasi tersebut baik pada parameter RSRP dan parameter SINR telah mencapai target KPI sebesar 70% dengan 70,08% pada parameter RSRP dan 78,13 pada parameter SINR. Kata kunci: Drive Test, Optimasi, 4G LTE, RSRP, SINR, Atoll Abstract Along with the development of the era, the use of cellular networks is increasing, with conditions from 2020 until now that many offices implement WFH (Work From Home), even in education until now there are still many who apply WFH, this has caused the demand for cellular network services in Indonesia to increase. especially in areas that have not been reached by the network service. The addition of sites in areas that have not been reached by the cellular network is a solution used to expand coverage, but the site needs an optimization process to improve the quality of the services to be provided, the optimization method that will be used is physical tunning. In this study using the ATOLL application for the planning process with the aim of estimating the results before optimization at the site, the drive test process is used to retrieve data after the optimization process in the form of RSRP, SINR data which will later be processed using the Genex, ProbeAssistant, and MapInfo applications. The optimization process carried out is expected to achieve the predetermined KPI target of 70% and from the optimization results both the RSRP parameter and the SINR parameter have reached the KPI target of 70% with 70.08% on the RSRP parameter and 78.13 on the SINR parameter. Keywords: Test Drive, Optimization, 4G LTE, RSRP, SINR, Atoll
Perbandingan Kontroler POX, Ryu dan ONOS Pada Arsitektur Software Defined Network (SDN) Menggunakan Topologi Linear Mega safira Nuraeni; Eka Wahyudi; Nanda Iryani
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.360

Abstract

Abstrak Software defined network merupakan konsep baru yang memisahkan data plane dengan control plane. Kontroler menjadi suatu hal yang penting dalam membangun arsitektur software defined network, sehingga dibutuhkan informasi terkait performansi kontroler untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu kontroler, bebarapa kontroler yang ada diantaranya POX, Ryu dan ONOS. Pada penenelitan ini menggunakan topologi jaringan linear yang menggunakan 10 switch dan 10 host, 12 switch dan 12 host, 14 switch dan 14 host dan 16 Switch 16 host pada background traffic 50 Mbps hingga 200 Mbps. Dari pengujian ini diperoleh hasil bahwa kenaikan nilai troughput, delay dan jitter berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah switch, kontroler POX memiliki performa terbaik dibandingkan dengan kontroler Ryu dan ONOS dengan nilai troughput yang didapatkan sebesar 5.139,456 Kbits/sec hingga 5.142,139 Kbits/sec, untuk nilai delay yang didapatkan sebesar 0,078 ms hingga 0,110 ms sedangkan untuk nilai jitter diperoleh 0,037 ms hingga 0,070 ms. Abstract Software defined network is a new concept that separates the data plane from the control plane. The controller is an important thing in building a software defined network architecture, so information regarding controller performance is needed to determine the level of capability of a controller, some of the existing controllers include POX, Ryu and ONOS. This research uses a linear network topology that uses 10 switches and 10 host, 12 switches and 12 host, 14 switches and 14 host and 16 switches and 16 host on 50 Mbps to 200 Mbps background traffic. From this test, the results show that the increase in throughput, delay and jitter values ​​is directly proportional to the increase in the number of switches, the POX controller has the best performance compared to the Ryu and ONOS controllers with the throughput value obtained from 5,139,456 Kbits/sec to 5,142,139 Kbits/sec. , for the delay value obtained is 0.078 ms to 0.110 ms while the jitter value is obtained from 0.037 ms to 0.070 ms.
Analisis Performansi Web Server Saat Menangani Permintaan Client Menggunakan Metode Reserve Proxy Caching dan Varnish Muhammad Naufal Ammar Azi; Bongga Arifwidodo; Eka Wahyudi
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v5i1.843

Abstract

Web Technology Surveys peningkatan pengguna internet yang mengakses website terus meningkat setiap tahunnya terutama web server Apache dan Nginx. Hal ini dapat menyebabkan performa dari sebuah web server menjadi berat dan jika melebihi kapasitas maka bisa terjadi downtime server. Maka dari itu diperlukannya reverse proxy caching. Reverse proxy caching mampu menyeimbangkan beban pada beberapa server back-end dan menyediakan caching untuk server back-end yang lamban terutama pada web server Apache. Penelitian kali ini adalah reverse proxy caching nginx dan varnish. Pengujian performa web server dilakukan dengan mengirim 3 macam uji yaitu dengan mengirimkan beban 200 koneksi, 2.000 koneksi dan 20.000 koneksi dengan 200 Conccurency yang diukur dengan apache benchmark Tools. Berdasarkan hasil pengujian bahwa Apache web server yang telah dikonfigurasikan reverse proxy caching Nginx memberikan hasil kinerja lebih baik dari reverse proxy caching Varnish. Parameter request per second sebesar 1207 req/seconds (39,6% Lebih baik dibandingkan Varnish), Time taken for test sebesar 16,65 seconds (28,3% Lebih baik dibandingkan Varnish), Time per request sebesar 166,4 ms (28,4% Lebih baik dibandingkan Varnish), dan Transfer rate sebesar 13,15 MB/sec (38,4% Lebih baik dibandingkan Varnish)
Virtual Privat Network: Koneksi Keamanan Pada Aplikasi Berbasis Android Ginting, Jafaruddin Gusti Amri; arifwidodo, bongga; Wahyudi, Eka
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v7i1.1632

Abstract

Kasus pencurian data informasi, seperti data pribadi, PIN, dan OTP, semakin meningkat akibat serangan dari penyerang. Serangan ini dilakukan dengan mengirimkan payload berupa skrip berbahaya yang di-inject ke dalam aplikasi Android melalui berbagai perantara, seperti email dan media sosial. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan analisis mendalam untuk memahami kemampuan malware dan memberikan langkah mitigasi yang tepat sehingga data informasi tidak dicuri oleh penyerang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan Virtual Private Network (VPN) terhadap aplikasi Android yang terinfeksi malware dengan teknik serangan Command and Control (C&C) attack. Skenario pengujian dilakukan dengan membandingkan dua kondisi: perangkat Android tanpa VPN dan perangkat Android dengan VPN. Pengujian mencakup pengukuran kemampuan serangan C&C dalam mengakses data sensitif serta evaluasi kinerja sistem, seperti kecepatan koneksi internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan VPN dapat membatasi akses penyerang dengan memblokir komunikasi C&C, sehingga meningkatkan perlindungan keamanan data. Namun, hasil pengujian juga menunjukkan adanya penurunan performa koneksi internet sebesar 10,7% saat menggunakan VPN.
Co-Authors -Razy Muhammad, Ar A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Mujib Hadi Adimawono Basuseno Adimawono Basuseno Adnan Purwanto Afif Abdurrobi Ahmad Hidayattulloh Alfin Hikmaturokhman Andhy Triono Andrika, Muhammad Reyhan Anjas Dwi Saputra Anugrah Ahmad Fauzi Anugrah Ahmad Fauzi Ardimas Aji Nugroho Arief Hendra Saptadi Arief Hendra Saptadi Arief Hendra Saptadi Arnanda Satria Wibawa Azmi, Ahmad Yusuf Faiz Bayu Saputra Bayu Saputra Bimo Kusdamarsasi Lanza Bongga Arifwidodo Chandra AP Simorangkir Dadiek Pranindito Danny Kurnianto Danu, Robby Raman Darmanto Darmanto Dekri Belly Liu Desi Permanasari Dian Wahyudi Dian Wahyudi Eka Setia Nugraha Eko Agus Riyanto Eko Fajar Cahyadi Eldia Rantedoping Fadhilah, Fariz Fajar Aristiyanto Fajar Aristiyanto, Fajar Fauza Khair Fikri Fakhrudin, Yusuf Gina Kuswiani Gusti A G, Jafaruddin Habeahan, Irwanto Hadi, Abdul Mujib Hamide, Hamide Haris Mahmudi Helen Dwi Purnomo Hendri Sulaiman Henni Mahdalena Henni Mahdalena Hermawan, Yopi Hesti Istiqlaliyah Hidayah Fatriah, Syarifah Ilham Ferdiansah Imam M.P Budi Imam M.P Budi, Imam M.P Indah Pradasari, Novi Indra Pratiwi, Indra Irwan Susanto Iryani, Nanda Jafaruddin Gusti Amri Ginting Kharisma, Kharisma Kholidiyah Masykuroh Liyanto, Yosa Mayo Apri Luthfi Hendra Lukmana Hendra Lukmana Luthfi Hendra Lukmana Hendra Lukmana, Luthfi Hendra Lukmana Hendra Mega safira Nuraeni Miftakhul Jannah Mohammad Andri Kurnia Muhammad D. Y., Bhismar Muhammad Ismail Muhammad Naufal Ammar Azi Muhammad, Ar-Razy Muntaqo Alfin Amanaf Muntaqo Alfin Manaf Nabilla Nanda Larasati Nahda, Sayyidah Nanda Iryani Nareza Ocha Safira Nopen, Nasib Novita Sari , Cahya Nugroho, Kukuh Oktaviani, Wini Panji K., Muhammad Prasetyo Yuliantoro Pratama, Dio Yulio Pratiwi , Mega Rama Panji Prakoso Reghita , Lola Risanuri Hidayat Sahfana, Natasya Sri Septy Widya Pangestika Shinta Dinar Kumalasari Sigit Pramono Sitohang, Ramlan Solichah Larasati Suhardono, Dovan Sujoko Sumaryono Sunarto Sunarto Syahrul Hidayat Triwibowo Syariful Ikhwan Tasya Aldawiyah , Syarifah Taufan Faozi Rachman Teguh Iklas, Teguh Theodora Silva Munthe Triwibowo, Syahrul Hidayat Utti Marina Rifanti Wahyu Pamungkas Yunealgi Gama Surapanca Yunita Trias Susanti Yusuf DM, Mohd.