Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Sistem Kendali Otomatis pada Smart Home menggunakan Modul Arduino Uno Danny Kurnianto; Abdul Mujib Hadi; Eka Wahyudi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5 No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.395 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v5n2.276.2016

Abstract

Efisiensi, efektifitas dan penghematan energi listrik telah menjadi topik penelitian yang menarik banyak peneliti sekarang ini. Model teknologi telah banyak yang diusulkan untuk meningkatkan efektifitas dan hemat energi listrik bagi hajat hidup masyarakat. Salah satu contohnya adalah model teknologi Smart Home. Model Smart Home yang diusulkan pada penelitian ini dikendalikan secara terpusat oleh sebuah mikrokontroler Arduino Uno. Mikrokontroler mendeteksi output dari dua sensor magnetik yang terpasang di pintu masuk. Tanggapan mikrokontroler terhadap dua output sensor magnetik berupa kendali terhadap lampu ruang, kipas angin, perangkat pengusir nyamuk dan tampilan LCD. Sistem akan bekerja otomatis ketika seseorang masuk ke dalam rumah.  Lampu ruang akan menyala secara otomatis, kipas angin akan bekerja sesuai dengan kondisi suhu ruang dan perangkat pengusir nyamuk akan bekerja secara otomatis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model Smart Home yang diusulkan dapat bekerja dengan baik sesuai perancangan dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%.
PEMANFAATAN SMS GATEWAY UNTUK PENGECEKAN DATA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Yunealgi Gama Surapanca; Eka Wahyudi; Kukuh Nugroho
Prosiding Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2016 Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis IPTEK Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL IPTEK TERAPAN 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2016 Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi semakin memudahkan manusia dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh aplikasi SMS Gateway dapat dipergunakan dalam mendeteksi status dari nomor suatu kendaraan bermotor apabila pihak kepolisian melakukan razia di lapangan. Hal ini mengingat fenomena terjadinya banyak kasus pencurian kendaraan bermotor. Dengan kondisi tersebut pihak kepolisian apabila melakukan operasi di lapangan dapat melakukan pengecekan status nomor suatu kendaraan bermotor yang dicurigai dengan mempergunakan handphone. Untuk mewujudkan sistem tersebut maka perlu dibuat suatu sistem aplikasi dengan memanfaatkan prinsip cara kerja dari SMS Gateway. Aplikasi SMS Gateway dirancang dan dibuat dengan menggunakan database MySQL sebagai penyimpanan data identitas kepemilikkan kendaraan bermotor dan statusnya. Data yang diperlukan antara lain berupa data nama pemilik, alamat, dan status kehilangan kendaraan bermotor serta tanggal lapor kejadian kehilangan kendaraan tersebut. Aplikasi ini mampu memberikan informasi data nomor kendaraan bermotor dan statusnya melalui SMS pada pihak kepolisian untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat terutama dalam mengurangi terjadinya pencurian kendaraan bermotor. Kata kunci : SMS Gateway, MySQL, Pencurian, Kendaraan Bermotor
Comparative Analysis of Implementation of 6PE and 6VPE Methods on MPLS Network Kukuh Nugroho; Bimo Kusdamarsasi Lanza; Eka Wahyudi
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 6, No 2 (2022): InfoTekJar Maret
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v6i2.4925

Abstract

The growth of Internet users and services such as video streaming and big data application make particular problems in the core network such as the depletion of IPv4 allocation, delay, and jitter. MPLS as technology in the core network is used for anticipating delay problems due to data traffic improvement on the Internet. To anticipate the growth of Internet users and the depletion of IPv4 allocation as an address to access the network, it needs the new version of IP that is IPv6 with a bigger amount of address allocation. The incorporation of those addressing mechanisms in the core network needs a particular method to exchange data between devices. This research compares two translation methods between 6PE and 6VPE in the MPLS-VPN network. The result of measurement of throughput shows that the use of the 6VPE method provides better efficiency of network used 15% than 6PE in the data rate of 2000 Kbps. The experiment is done by comparing the two methods in the MPLS-VPN network with only using the IPv4 addressing mechanism where the service used is video streaming.
Antena Mikrostrip Multiple Input Multiple Output dengan Patch Rectangular pada Long Term Evolution Eka Wahyudi; Eka Setia Nugraha; Theodora Silva Munthe
Prosiding 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 Vol 2, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi wireless menggunakan antena sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Antena mikrostrip merupakan salah satu teknologi antena yang dapat dirancang dengan biaya murah, bentuk dan ukuran yang minimalis sehingga dapat diaplikasikan pada perangkat mobile. Antena mikrostrip dengan bentuk rectangular dirancang pada frekuensi 2,35 GHz untuk aplikasi LTE yang memanfaatkan teknik antena MIMO. Perancangan antena MIMO menggunakan dua buah antena dengan setiap saluran pencatu dibuat sehingga antena tidak saling mempengaruhi dengan melihat parameter koefisien korelasi harus < 0,2 dan nilai VSWR < 2. Untuk mendapatkan nilai VSWR < 2. Perancangan antena dioptimasi dengan metode e-shaped sehingga menghasilkan nilai parameter antena sesuai dengan spesifikasi perancangan antena. Hasil simulasi VSWR bernilai 1,15 sedangkan hasil pengukuran VSWR bernilai 1,16. Nilai bandwidth simulasi 48,1 MHz sedangkan hasil pengukuran bandwidth 68 MHz. Return loss simulasi yaitu -22,17 dB sedangkan saat pengukuran bernilai -22,931 dB. Impedansi simulasi sebesar 49,17 Ω sedangkan saat pengukuran bernilai 43,47 Ω. Sedangkan nilai koefisien pantul bernilai 0,06 sehingga saluran impedansi masih matching sempurna. Nilai gain simulasi 2,87 dB sedangkan saat pengukuran sebesar 4,99 dB. Untuk nilai koefisien korelasi simulasi saat frekuensi 2,35 GHz sebesar 7x10-5 sedangkan saat pengukuran sebesar 0,00192.
Pengaruh Space Diversity Terhadap Peningkatan Availability pada Jaringan Microwave Lintas Laut dan Lintas Pegunungan Dekri Belly Liu; Eka Wahyudi; Eka Setia Nugraha
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 4 No 2: JETT Desember 2017
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.326 KB) | DOI: 10.25124/jett.v4i2.1107

Abstract

Availability merupakan suatu parameter yang digunakan untuk mengetahui kehandalan sistem pada jaringan microwave. Namun ada kalanya availability yang dihasilkan dalam perancangan sistem tidak optimal, maka perlu dilakukan optimasi. Optimasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik space diversity, di mana akan dilakukan penambahan antena diversity utuk melakukan optimasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan availability yang paling signifikan dari beberapa kondisi jaringan, yaitu berlokasi di atas laut dan daerah pegunungan. Jaringan yang berada di Laut menghasilkan peningkatan availability yang lebih tinggi dari pada jaringan yang berada di pegunungan. Peningkatan availability jaringan di laut yaitu 0,961446%, sedangkan peningkatan availability jaringan di pegunungan yaitu 0,060623475%. Hal tersebut dikarenakan pengaruh oleh terrain roughness, climatic factor dan C factor. Nilai terrain roughness jaringan laut yaitu 6,10 meter, sedangkan jaringan di pegunungan yaitu 32,10 meter. Kemudian climatic factor jaringan laut bernilai 2 sedangkan jaringan pegunungan bernilai 0,25. Semakin kecil nilai terrain roughness dan semakin besar nilai climatic factor mengakibatkan nilai C factor membesar. Nilai C factor jaringan laut yaitu 6,56 sedangkan jaringan di pegunungan yaitu 0,1.
OPTIMASI JARINGAN LTE 1800 MULTISEKTOR TELKOMSEL DENGAN METODE SIMULASI ANTENNA PHYSICAL TUNINGMENGGUNAKAN ATOLL Ahmad Hidayattulloh; Muntaqo Alfin Amanaf; Eka Wahyudi
Jurnal Elektro dan Telekomunikasi Terapan (e-Journal) Vol 8 No 2 (2021): JETT Desember 2021
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jett.v8i2.4121

Abstract

Berdasarkan hasil survei lokasi, drive test site existing, dan pengamatan hasil data reporting RF (Radio Frekuensi) yang dilakukakn didaerah site WNG075 Sukoboyo Wonogiri, untuk meningkatkan kualitas jaringan LTE dapat dilakukan dengan optimasi multisektor dengan menggunakan antenna physical tuning pada parameter yang digunakan yakni RSRP (Reference Signal Received Power) dan SINR (Signal to Interference Noise Ratio). Optimasi physical tuning yang digunakan meliputi azimuth, tinggi antena dan tilting antena yang digunakan. Pada penelitian dilakukan optimasi after multisektor dengan physical tuning pada skenario 1 yang kemudian hasil dibandingkan dengan hasil optimasi site existing after multisektor. Perolehan presentasi site existing didapatkan sebesar 78,44% untuk nilai RSRP belum memenuhi target KPI sebesar 80% diatas -100 dBm dan sebesar 99,6% untuk presentasi nilai SINR sudah memenuhi target KPI sebesar 80% diatas 0 dB. Peroleha hasil optimasi after multisektor dengan physical tuning skenario 1 sudah memenuhi target KPI operator Telkomsel sebesar 85,78% untuk RSRP diatas -100 dBm dan sebesar 99,9% untuk SINR diatas 0 dB
Optimalisasi Bit Error Rate (BER) Jaringan Optik Hybrid Pada Sistem DWDM Berbasis Soliton Rama Panji Prakoso; Eka Wahyudi; Kholidiyah Masykuroh
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.320

Abstract

Abstrak Bit Error Rate (BER) merupakan perbandingan antara kesalahan (error) dengan bit yang dikirimkan keseluruhan. Bit Error Rate berfungsi untuk menguji seberapa banyak kesalahan pembacaan di sisi penerima setiap detiknya. Berdasarkan pengertian dari BER peneliti akan melakukan penelitian performansi Bit Error Rate terhadap pengaruh perubahan daya input laser mulai dari -4, -2, 0, 2, 4 dan perubahan panjang serat optik 20 km, 60 km, dan 100 km. Peneliti akan membentuk dua sistem simulasi DWDM dengan menggabungkan dua penguat optik yaitu Raman Optical Amplifier (ROA) dan Erbium Doped Fiber (EDFA) posisi dari penguat optik diletakkan secara Booster-Preamplifier dan Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan pada daya input laser BER mengalami peningkatan kelayakan sistem saat daya laser dinaikkan mulai dari -4 dBm sampai 4 dBm. Unjuk kerja yang dihasilkan paling baik adalah 8.97E-23 pada Skenario Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan panjang serat optik, semakin jauh panjang serat optik maka kelayakan sistem menurun dengan BER terburuk adalah 0.001 pada panjang serat optik 100 km. Kata kunci: Bit Error Rate, Booster, Inline, Daya input, Preamplifier Abstract Bit Error Rate (BER) is a comparison between the error (error) with the bit sent as a whole. Bit Error Rate is used to test how many errors are read on the receiving end every second. Based on the understanding of BER, researchers will conduct research on the performance of Bit Error Rate on the effect of changes in laser input power ranging from -4, -2, 0, 2, 4 and changes in optical fiber length of 20 km, 60 km, and 100 km. Researchers will form two DWDM simulation systems by combining two optical amplifiers, namely Raman Optical Amplifier (ROA) and Erbium Doped Fiber (EDFA). Based on the difference in the input laser power, the BER experienced an increase in the feasibility of the system when the laser power was increased from -4 dBm to 4 dBm. The best performance is 8.97E-23 in the Inline-Preamplifier Scenario. Based on the difference in optical fiber length, the farther the length of the optical fiber, the lower the feasibility of the system with the worst BER is 0.001 at 100 km optical fiber length. Keywords: Bit Error Rate, Booster, Inline, Input power, Preamplifier
Pengaruh Penggunaan Repeater Back-to-Back pada Perancangan Microwave Menggunakan Teknik Space Diversity Miftakhul Jannah; Eka Wahyudi; Muntaqo Alfin Manaf
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.340

Abstract

Di era modern ini pertukaran informasi dan kecepatan data menjadi hal yang sangat penting dan dapat betukar informasi tanpa adanya gangguan. Dalam jurnal ini kami melakukan perancangan jaringan radio gelombang mikro dengan menggunakan space diversity dan repeater back to back dan penelitian pengaruh repeater back to back pada konfigurasi space diversity. Pada perancangan link microwave terdapat sebuah obstacle berupa perbukitan yang menjadi penghalang antara site Banjarnegara dengan site Jagung Pekalongan, obstacle pada perancangan menyebabkan terjadinya diffraction loss sehingga tidak mendapatkan hasil availability yang sesuai target. Penggunaan repeater back to back dan space diversity dalam satu link mampu menghasilkan kehandalan sistem yang optimal. Link transmisi yang jauh dan terrain roughness sebesar 42,67 meter, received signal level -97,66 dBm, fading margin 28,71 dan availability 99,99963% merupakan hasil penggunaan space diversity dengan spasi maksimum 200λ atau 8,58 meter dengan repeater back to back. Keywords: Gelombang mikro, space diversity, Repeater back to back, Availability, Pathloss 5.0.
Simulasi Optimasi Jaringan LTE 1800 dengan Menggunakan Metode Physical Tunning di Kota Sukoharjo Ilham Ferdiansah; Muntaqo Alfin Amanaf; Eka Wahyudi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.376

Abstract

Seiring dengan berkembangnya zaman penggunaan jaringan seluler semakin meningkat, dengan kondisi dari tahun 2020 hingga sekarang banyak kantor yang menerapkan WFH (Work From Home), bahkan dalam pendidikan sampai sekarang masih banyak yang menerapkan WFH, hal ini yang menyebabkan permintaan pelayanan jaringan seluler di Indonesia meningkat terutama pada daerah yang belum terjangkau oleh layanan jaringan tersebut. Penambahan site pada daerah yang belum terjangkau oleh jaringan seluler adalah solusi yang diguanakan untuk memperluas jangkauan, namun site tersebut perlu dilakukan proses optimasi guna meningkatkan kualitas layanan yang akan diberikan, metode optimasi yang akan digunakan adalah physical tunning. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi ATOLL untuk proses planning dengan tujuan untuk memperkirakan hasil sebelum dilakukan optimasi pada site tersebut, proses drive test digunakan untuk mengambil data setelah proses optmasi berupa data RSRP, SINR yang nantinya akan diolah dengan menggunakan aplikasi Genex, ProbeAssistant , dan MapInfo. Proses optimasi yang dilakukan diharapkan dapat mencapai target KPI yang telah ditentukan sebesar 70% dan dari hasil optimasi tersebut baik pada parameter RSRP dan parameter SINR telah mencapai target KPI sebesar 70% dengan 70,08% pada parameter RSRP dan 78,13 pada parameter SINR. Kata kunci: Drive Test, Optimasi, 4G LTE, RSRP, SINR, Atoll Abstract Along with the development of the era, the use of cellular networks is increasing, with conditions from 2020 until now that many offices implement WFH (Work From Home), even in education until now there are still many who apply WFH, this has caused the demand for cellular network services in Indonesia to increase. especially in areas that have not been reached by the network service. The addition of sites in areas that have not been reached by the cellular network is a solution used to expand coverage, but the site needs an optimization process to improve the quality of the services to be provided, the optimization method that will be used is physical tunning. In this study using the ATOLL application for the planning process with the aim of estimating the results before optimization at the site, the drive test process is used to retrieve data after the optimization process in the form of RSRP, SINR data which will later be processed using the Genex, ProbeAssistant, and MapInfo applications. The optimization process carried out is expected to achieve the predetermined KPI target of 70% and from the optimization results both the RSRP parameter and the SINR parameter have reached the KPI target of 70% with 70.08% on the RSRP parameter and 78.13 on the SINR parameter. Keywords: Test Drive, Optimization, 4G LTE, RSRP, SINR, Atoll
Perbandingan Penggunaan Teknik Diversity pada Jaringan Gelombang Mikro di Lingkungan Danau Syahrul Hidayat Triwibowo; Eka Wahyudi; Solichah Larasati
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 8 No 3: Agustus 2019
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.566 KB)

Abstract

Microwave communication system is often implemented as a network cellular backhaul, due to its simplicity of installation and capability to reach remote areas which are difficult to reach using fiber optics. This paper compares themicrowave network with frequency diversity and space diversity technique in the lake area using Pathloss 5.0, using two sites, site Mongal and site Bintang in Aceh. These two sites are located in two cities separated by a Lake, so it doesn’t support wireline communications. Therefore, wireless communication is needed on site Mongal and site Bintang. Availability of the system without diversity optimization is 99.9554%. Using frequency diversity with frequency difference of 460 MHz, 920 MHz, and 1,380 MHz and using space diversity with space of 0.9 meter, 1.7 meter, and 2.6 meter, best availability of 99.9977% is obtained. The best availability is obtained using space diversity withmaximum spacing of 2.6 meter under the main antenna.
Co-Authors -Razy Muhammad, Ar A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Mujib Hadi Adimawono Basuseno Adimawono Basuseno Adnan Purwanto Afif Abdurrobi Ahmad Hidayattulloh Alfin Hikmaturokhman Andhy Triono Andrika, Muhammad Reyhan Anjas Dwi Saputra Anugrah Ahmad Fauzi Anugrah Ahmad Fauzi Ardimas Aji Nugroho Arief Hendra Saptadi Arief Hendra Saptadi Arief Hendra Saptadi Arnanda Satria Wibawa Azmi, Ahmad Yusuf Faiz Bayu Saputra Bayu Saputra Bimo Kusdamarsasi Lanza Bongga Arifwidodo Chandra AP Simorangkir Dadiek Pranindito Danny Kurnianto Danu, Robby Raman Darmanto Darmanto Dekri Belly Liu Desi Permanasari Dian Wahyudi Dian Wahyudi Eka Setia Nugraha Eko Agus Riyanto Eko Fajar Cahyadi Eldia Rantedoping Fadhilah, Fariz Fajar Aristiyanto Fajar Aristiyanto, Fajar Fauza Khair Fikri Fakhrudin, Yusuf Gina Kuswiani Gusti A G, Jafaruddin Habeahan, Irwanto Hadi, Abdul Mujib Hamide, Hamide Haris Mahmudi Helen Dwi Purnomo Hendri Sulaiman Henni Mahdalena Henni Mahdalena Hermawan, Yopi Hesti Istiqlaliyah Hidayah Fatriah, Syarifah Ilham Ferdiansah Imam M.P Budi Imam M.P Budi, Imam M.P Indah Pradasari, Novi Indra Pratiwi, Indra Irwan Susanto Iryani, Nanda Jafaruddin Gusti Amri Ginting Kharisma, Kharisma Kholidiyah Masykuroh Liyanto, Yosa Mayo Apri Luthfi Hendra Lukmana Hendra Lukmana Luthfi Hendra Lukmana Hendra Lukmana, Luthfi Hendra Lukmana Hendra Mega safira Nuraeni Miftakhul Jannah Mohammad Andri Kurnia Muhammad D. Y., Bhismar Muhammad Ismail Muhammad Naufal Ammar Azi Muhammad, Ar-Razy Muntaqo Alfin Amanaf Muntaqo Alfin Manaf Nabilla Nanda Larasati Nahda, Sayyidah Nanda Iryani Nareza Ocha Safira Nopen, Nasib Novita Sari , Cahya Nugroho, Kukuh Oktaviani, Wini Panji K., Muhammad Prasetyo Yuliantoro Pratama, Dio Yulio Pratiwi , Mega Rama Panji Prakoso Reghita , Lola Risanuri Hidayat Sahfana, Natasya Sri Septy Widya Pangestika Shinta Dinar Kumalasari Sigit Pramono Sitohang, Ramlan Solichah Larasati Suhardono, Dovan Sujoko Sumaryono Sunarto Sunarto Syahrul Hidayat Triwibowo Syariful Ikhwan Tasya Aldawiyah , Syarifah Taufan Faozi Rachman Teguh Iklas, Teguh Theodora Silva Munthe Triwibowo, Syahrul Hidayat Utti Marina Rifanti Wahyu Pamungkas Yunealgi Gama Surapanca Yunita Trias Susanti Yusuf DM, Mohd.