Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DALAM PENCAPAIAN KUAT TEKAN BETON YUSRIZAL RAHMADI; Wesli Wesli; David Sarana; Said Jalalul Akbar
TERAS JURNAL Vol 7, No 2 (2017): Vol. 7 Nomor 2, September 2017
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.125 KB) | DOI: 10.29103/tj.v7i2.135

Abstract

Rancangan campuran (mix design) merupakan upaya membuat proporsi material penyusun beton agar memenuhi mutu beton yang direncanakan.Kekuatan pada beton sangat tergantung pada komposisi dan kekuatan dari masing-masing material. Pada penelitian ini ingin melakukan eksperimental penggunaan material dengan mengurangi komposisi agregat halus dan agregat kasar namun dengan jumlah satuan yang sama. Dimana akan dibuat bervariasi seperti beton normal pengadukan mixer, beton normal pengadukan manual,  beton normal 50% kerikil, beton normal 100% pasir dan beton normal 100% kerikil. Dengan umur pengujian pada saat beton berumur 7,14, 21, dan 28 hari. Benda uji yang dibuat berupa silinder berukuran tinggi 30 cm, diameter 15 cm untuk uji kuat tekan beton. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil yang didapatkan dari pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari untuk beton normal (mixer) dengan kuat tekan rata-rata 27.97 Mpa, untuk beton normal (manual) kuat tekan beton rata-rata mencapai 22.92 Mpa,  pada beton normal (50% kerikil) kekuatan beton 11.75 Mpa, untuk beton normal (100% pasir) dengan kuat tekan rata-rata 10.66 Mpa, untuk beton normal (100% kerikil) dengan kuat tekan rata-rata 7.28 Mpa, sedang untuk beton semen dengan kuat tekan rata-rata 25.51 Mpa.
KAJIAN MOBILITAS PENDUDUK PADA SISTEM TRANPORTASI DARAT PASCA TSUNAMI DI PROPINSI ACEH Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.346 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.54

Abstract

Rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana jalan, jembatan dan perumahan penduduk yang hancur akibat tsunami akan berdampak terhadap pola mobilitas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Relokasi pemukiman menjadi komplek-komplek perumahan yang menjadi sumber bangkitan bagi lalu lintas dan membentuk pola-pola mobilitas tersendiri. Kebutuhan sarana transportasi masyarakat khususnya sepeda motor meningkat pesat seiring dengan mudahnya kepemilikan melalui sistem kredit sehingga tingkat permintaan terhadap sepeda motor khususnya cukup signifikan dan memicu terjadinya kemacetan terutama di pusat-pusat kota baik di propinsi maupun di kabupaten/kota. Metode kajian melalui kajian literatur berdasarkan penelusuran dokumen pada instansi terkait yang dihubungkan terhadap literatur referensi dan teori-teori yang dianalisis secara langsung. Hasil kajian menunjukkan bahwa komplek pemukiman berdampak pada terkonsentrasinya aktivitas penduduk pada suatu wilayah sehingga menimbulkan bangkitan baru, peningkatan mobilitas, peningkatan permintaan kenderaan bermotor yang berakibat kepada terjadinya kemacetan pada ruas-ruas tertentu serta tingginya tingkat kecelakaan di wilayah perkotaan. Aspek manajemen sistem transportasi belum ada upaya pemerintah daerah..Rehabilitasi dan rekonstruksi sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas sehingga secara signifikan mendukung pertumbuhan ekonomi di propinsi Aceh.Kata Kunci : Mobilitas, Sistem Transportasi
Development of Soil & Water Assessment Tool Application In Krueng Aceh Watershed Review M Faisi Ikhwali; Nanda Savira Ersa; Alfin Khairi; Wisnu Prayogo; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 12, No 1 (2022): Volume 12 Nomor 1, Maret 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i1.703

Abstract

Abstract The problem of the water availability has become a global issue so that it needs a tool for water management such as the Soil and Water Assessment Tool (SWAT). This study aims to measure how far the uses and developments of the SWAT model in the Krueng Aceh watershed. This paper reviewed applications of SWAT Model in Krueng Aceh Watershed. The developments data were obtained from five publications. This study has limitations in assessing the performance of the SWAT developed in the Krueng Aceh watershed/sub-watershed because not all publications report on the calibration or validation process. From the search results, there is one modeling application that performs the calibration process with statistical parameters on a daily scale and the other three papers on monthly data. The availability of observation data has not had a long time series makes researchers face limitations in improving the model performances. Keywords: SWAT, Hydrological Model, Water, Soil  Abstrak Masalah ketersediaan air telah menjadi isu global sehingga diperlukan suatu alat untuk pengelolaan air seperti Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemanfaatan dan perkembangan model SWAT di DAS Krueng Aceh. Artikel ini mengulas penerapan Model SWAT di DAS Krueng Aceh. Data perkembangan diperoleh dari lima publikasi mengenai Model SWAT. Kajian ini memiliki keterbatasan dalam menilai kinerja SWAT yang dikembangkan di DAS/sub-DAS Krueng Aceh karena tidak semua publikasi melaporkan proses kalibrasi atau validasi. Dari hasil pencarian, terdapat satu aplikasi pemodelan yang melakukan proses kalibrasi dengan parameter statistik pada skala harian dan tiga aplikasi lainnya pada data bulanan. Ketersediaan data lapangan yang belum memiliki data time series yang panjang membuat peneliti menghadapi keterbatasan dalam meningkatkan perfoma model. Kata Kunci: SWAT, Model Hidrologi, Air, Tanah
PENGGUNAAN ABU BATU KARANG SEBAGAI FILLER DAN PASIR BESI SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL AC-BC said jalalul akbar; wesli wesli; Lis Ayu Widari
TERAS JURNAL Vol 9, No 2 (2019): Volume 9, Nomor 2, September 2019
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.002 KB) | DOI: 10.29103/tj.v9i2.253

Abstract

Abstrak Campuran beraspal panas adalah kombinasi antara agregat yang dicampur merata dan dilapisi oleh aspal. Bahan penyusun dari campuran AC-BC hampir sama dengan bahan penyusun campuran aspal beton lainnya yaitu agregat halus, agregat kasar, filler dan aspal, yang membedakan adalah komposisi gradasi masing-masing lapisan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggantian Filler pada perkerasan jalan aspal beton AC-BC. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan Abu batu karang sebagai Filler dan pasir besi sebagai agregat halus terhadap karakteristik Marshall terhadap campuran Aspal AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course) terhadap stabilitas dengan metode Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3, Benda uji yang didapatkan dari kadar aspal optimumnya adalah sebesar 6,2 % dan untuk benda uji penambahan variasi yang digunakan adalah abu batu karang dan pasir besi  25% - 50% -75% - 100%. Adapun Hasil dari pengujian di laboratorium di dapatkan hasil grafik yang naik turun, peningkatan nilai stabilitas didapat dari penambahan kadar variasi 25%, 50%, 75%, dan mengalami penurunan pada penambahan 100% variasi pasir besi dan abu batu karang, sedangkan nilai Density meningkat pada variasi 100%,  VMA , VIM dan FLOW dengan penambahan pasir besi dan abu batu karang menurun pada variasi 50%-100%, sedangkan VFA, MQ  terjadi Peningkatan yang tidak terlalu signifikan pada variasi 100%. Maka dapat disimpulkan variasi penambahan abu batu karang dan dan pasir besi  sebagai pengganti filler dan penganti agregat halus memenuhi spesifikasi bina marga 2010 revisi 3. Kata Kunci: Spesifikasi 2010 rev 3, Filler, Agregat halus, Parameter Marshall  Abstract Hot asphalt mixture is a combination of aggregates that are mixed evenly and coated with asphalt. The composition of AC-BC mixture is almost the same as the composition of other concrete asphalt mixers, namely fine aggregate, coarse aggregate, filler and asphalt, the difference is the gradation composition of each layer. This study discusses the effect of Filler replacement on AC-BC asphalt concrete pavement. The purpose of this research is to find out how the influence of the use of coral ash as fillers and iron sand as fine aggregate on the Marshall characteristics of the Asphalt Concrete - Binder Course asphalt mixture against stability with the General Reinforcement 2010 Revised 3 General Specifications method, The specimens obtained from the optimum asphalt content is 6.2% and for specimens the addition of variations used is rock ash and iron sand 25% - 50% -75% - 100%. As for the results of testing in the laboratory graph results get up and down, increasing the value of stability obtained from adding levels of variation 25%, 50%, 75%, and decreased in the addition of 100% variation of iron sand and rock ash, while the Density value increased at variations of 100%, VMA, VIM and FLOW with the addition of iron sand and coral ash decreased at a variation of 50% -100%, while VFA, MQ occurred a not too significant increase at 100% variation. Then it can be concluded that variations in the addition of coral ash and iron sand as a substitute for filler and substitute for fine aggregate meet the specifications of the 2010 revision 3.Keywords: 2010 rev 3 specification, filler, fine aggregate, Marshall parameters
PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA– PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 4, No 1 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.1, MARET 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.124 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i1.26

Abstract

Kota Lhokseumawe mempunyai dataran yang cenderung landai dengan kemiringan lereng 0,0002 hal ini menyebabkan pengaliran air cenderung lamban (kecepatan rendah) sehingga pada daerah layanan yaitu sekitar desa Ujong Blang sering terjadi banjir setiap tahunnya bahkan pada hampir setiap terjadinya hujan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk menentukan pilihan teknologi yang tepat agar kejadian banjir dapat direduksi. Analisis hidrologi dilakukan berdasarkan data hujan series selama 10 tahun dengan uji kecocokan data menggunakan metode distribusi Smirnov-Kolmogorov. Analisa hidrolika dilakukan untuk design penampang saluran dan potongan memanjang direncanakan dengan cara luncuran karena kemiringan pada lokasi penelitian cenderung datar, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kemiringan yang cukup dalam upaya meningkatkan kecepatan aliran. Hasil penelitian memnggambarkan bahwa melalui pembagian zoning (pembagian zona) menjadi 3 bagian yaitu pada STA P1 sampai P8 disebut dengan Section III, dari STA P8 sampai P 16 disebut dengan Section II, dan dari STA P16 sampai P 26 disebut Section I dibuat luncuran dasar saluran dengan kemiringan 0,001. Dan permukaan saluran dinaikkan setinggi 20 cm dari dasar saluran sehingga pada pada zoning yang satu dengan zoning yang lain terjadi perbedaan kedalaman dasar saluran sebesar 20-35 cm. Dengan adanya perbedaan tinggi ini nantinya perlu pemeliharaan secara berkala agar fungsi saluran tetap maksimal.Kata Kunci : Pilihan Teknologi, Tampang ekonomis
ANALISIS FUNGSIONAL EMBUNG URONG KAYEE MIRAH TERHADAP PENYEDIAAN AIR IRIGASI MELALUI KAJIAN HIDROLOGI DAN SURVEY INVESTIGASI Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 5, No 2 (2015): TERAS JURNAL Vol.5, No.2, September 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.35 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i2.15

Abstract

Embung Urong kayee Mirah berada di wilayah Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh utara tidak dapat melayani kebutuhan air persawahan disebabkan terjadi kerusakan pada bagian pintu bendung dan pada bagian-bagian embung lainnya. Luas areal persawahan yang harus dilayani 1.938 Ha. Pada kondisi eksisting Embung Urong Kayee Mirah mempunyai luas genangan kurang lebih 4 Ha hanya mampu mengairi sawah seluas 500 Ha. Kondisi embung dalam keadaan tidak berfungsi sehingga tidak dapat melayani persawahan masyarakat. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar kemampuan pelayanan embung dalam menyediakan air irigasi dan seberapa besar tingkat kerusakan yang terjadi pada embung. Metode yang dilakukan melalui kajian hidrologi dan survey investigasi agar pelaksanaan perbaikan sesuai sasaran, maka sehingga diperoleh suatu gambaran untuk fungsional pelayanan. Hasil kajian menyatakan bahwa Berdasarkan curah hujan rata yang terjadi di wilayah embung, hasil analisis hidrologi menggambarkan bahwa Debit Periode Ulang 2 tahunan sebesar 10,20 m3/det, Untuk periode ulang 5 tahunan sebesar 13,47 m3/det, periode ulang 10 tahunan sebesar 15,64 m3/det dan periode ulang 25 tahunan sebesar 18,37 m3/det. Hal ini menunjukkan bahwa potensi air pada embung Urong Kayee mirah sangat memadai, terjadinya masalah tidak berfungsinya embung disebabkan oleh kerusakan pada bagian pintu pembagi dan banyaknya tanaman kelapa sawit di area sekitar bendung. Kemampuan tampungan embung masih memadai sehingga tidak diperlukan penggalian Saran dan rekomendasi adalah perlu dilakukan perbaikan pada pintu bangunan bendung, meminta kepada masyarakat untuk mengganti tanaman sawit (replanting) dengan tanaman lain seperti jati, sengon atau tanaman lain yang tidak membutuhkan banyak air dalam pembudidayaannya.Kata Kunci: Hidrologi, Survey Investigasi, Kapasitas Pelayanan
PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN AIR MINUM MENGGUNAKAN APLIKASI WATERCAD V8-I Wesli Wesli; Fasdarsyah Fasdarsyah; Indra Kurniawan; Khairullah Yusuf; Said Jalalul Akbar; Maizuar Maizuar; Joni Arfiandi
TERAS JURNAL Vol 11, No 2 (2021): Volume 11 Nomor 2, September 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i2.554

Abstract

Abstrak Pelayanan kebutuhan air di wilayah IKK Bukit Oregon kurang memadai diduga jaringan pipa menjadi pokok masalahnya sehingga berdasar hal tersebut maka diperlukan evaluasi jaringan perpipaan air minum dan design dibuat dengan menggunakan software Aplikasi Watercad V8-I dan ingin diketahui seberapa besar kebutuhan debit pada proyeksi tahun 2030 termasuk kapasitas pompa dan jenis pipa transmisinya. Hasil pengamatan secara langsung di wilayah studi pada pelayanan terdapat permasalahan yang terjadi pada pipa transmisi, yaitu pipa dari intake (sumber air baku utama) menuju ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan di distribusikan ke masyarakat. Permasalahan yang terjadi adalah pipa induk tersebut mengalami kebocoran akibat umur teknis pipa yang sudah tua. Meningkatnya jumlah penduduk sama halnya semakin meningkatnya pemenuhan akan kebutuhan air bersih. Permasalahan tersebut harus ditanggulangi dengan pergantian pipa dengan jenis dan diameter yang tepat serta kapasitas pompa yang sesuai hasil menggunakan software Watercad V8-i. Dari hasil perhitungan analisa pertumbuhan penduduk pada tahun 2030 dengan jumlah pelanggan 96.770 jiwa kebutuhan air mencapai 102,476 liter/detik. Sistem transmisi menggunakan sistem pompa dengan kapasitas terpasang 90 liter/detik. Jenis pipa yang dipakai untuk pipa transmisi menggunakan pipa HDPE dengan diameter 350 mm. Kata kunci: evaluasi, air bersih, perpipaan, pompa, Watercad V8-i   Abstract The service for water needs in the IKK Bukit Oregon area is inadequate, it is suspected that the pipeline network is the main problem, so based on this, it is necessary to evaluate the drinking water piping network and the design is made using the Watercad V8-I application software and wants to know how much the demand for discharge in the 2030 projection includes pump capacity and type of transmission pipe. The results of direct observations in the study area on the service there are problems that occur in the transmission pipe, namely the pipe from the intake (main raw water source) to the Water Treatment Plant (IPA) which will be distributed to the community. The problem that occurs is that the main pipe has a leak due to the technical age of the pipe which is old. The increasing population is the same as the increasing fulfillment of clean water needs. These problems must be overcome by changing the pipe with the right type and diameter and the pump capacity according to the results using the Watercad V8-i software. From the calculation results of population growth analysis in 2030 with the number of customers 96,770 people, water needs reach 102,476 liters/second. The transmission system uses a pump system with an installed capacity of 90 liters/second. The type of pipe used for the transmission pipe uses HDPE pipe with a diameter of 350 mm. Keywords: evaluation, clean water, piping, pump, Watercad V8-i 
PENGARUH PENGETAHUAN BERKENDARAAN TERHADAP PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 5, No 1 (2015): TERAS JURNAL, Vol. 5, No. 1, Maret 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.607 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i1.6

Abstract

Keselamatan dalam berlalu lintas sangat dipengaruhi oleh perilaku pengendara sepeda motor. Salah satu aspek indicator perilaku adalah pengetahuan tentang rambu-rambu lalulintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan tentang rambu lalu lintas terhadap perilaku pengendara sepeda motor pada kecelakaan lalu lintas. Selain variable pengetahuan rambu lalu lintas juga diteliti variable disiplin pengendara, perawatan kenderaan. Pada penelitian ini digunakan model analisis Structural Equation Model (SEM) dengan Analisis Konfirmatori Faktor (CFA) yang dibantu dengan software Analisis Moment Of Structure (AMOS) 20.0. Kuesioner diberikan kepada 190 responden. Karakteristik responden 54,3 berjenis kelamin laki-laki, 55,7% perempuan, usia responden 15-50 tahun. 48,1% adalah pelajar/mahasiswa. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengetahuan pengendara sepeda motor berpengaruh sebesar 16,2% terhadap perilaku pengendara dengan nilai critical ratio sebesar 2,033 dan nilai p-value 0,04 jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang dibentuk faktor perilaku pengemudi terhadap kecelakaan lalu lintas diperoleh nilai loading factor sebesar 0,749 dengan p-value signifikan maka dapat menjelaskan kondisi aktual kecelakaan lalu lintas .Kata kunci : Pengetahuan rambu, perilaku pengendara, kecelakaan lalu lintas
STUDI KORELASI FAKTOR AIR SEMEN (WATER CEMENT RATIO) DENGAN KUAT TEKAN BETON STRUKTURAL Wesli Wesli; Said Jalalul Akbar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.873 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.64

Abstract

Pada dasarnya kekuatan beton terhadap tekan cenderung ditentukan oleh material yang digunakan seperti agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir kasar dan pasir halus), serta seme, Pada penelitian ini jumlah benda uji sebanyak 135 benda uji yang terdiri dari bentuk kubus bersisi 15 cm, bentuk kubus bersisi 20 cm dan bentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm ditinjau dari pengaruh faktor air semen (water cement ratio) yang selanjutnya disingkat dengan w/c ratio yang dibuat dengan 9 jenis dari w/c ratio 0,450 sampai dengan w/c ratio 0,650 masing-masing dengan range 0,050 dan diuji dengan mesin tekan dengan berbagai factor umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton sangat ditentukan oleh bentuk benda uji, umur benda uji dan faktor air semen (water cement ratio) di mana diperoleh kesimpulan bahwa makin kecil w/c ratio maka makin besar kuat tekan beton yang dihasilkan.Kata kunci: Faktor Air Semen, Kuat Tekan Beton Struktural
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU JERAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON Syibral Malasyi; Wesli Wesli
TERAS JURNAL Vol 4, No 2 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.2, SEPTEMBER 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.291 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i2.22

Abstract

Abu jerami padi merupakan limbah dari hasil pertanian yang mengandung unsur silica yang dapat dimanfaatkan untuk bahan subtitusi parsial semen dalam campuran beton. Unsur silica dalam semen sebesar 20% sedangkan unsur silica dalam abu jerami sebesar 65,92%. Penelitian ini bertujuan untuk bahan subtitusi parsial semen dan dengan Penggunaan abu jerami padi diharapkan dapat dipakai dalam pembuatan beton dengan biaya yang relatif murah. Dalam Penelitian digunakan metode SNI dengan jumlah benda uji adalah sebanyak 18 buah. Penambahan abu jerami padi terhadap massa semen sebesar 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari volume semen. Benda uji dilakukan pengujian setelah dilakukan perawatan selama 28 hari. Pada penambahan abu jerami padi sebesar 0% didapat nilai kuat tekan tekan sebesar 24,53 Mpa, sedangkan dengan penambahan abu jerami 5% didapat nilai kuat tekan sebesar 21,04 Mpa, penambahan abu jerami 10% didapat nilai kuat tekan sebesar 17,17 Mpa, penambahan abu jerami 15% didapat nilai kuat tekan sebesar 16,61 Mpa, penambahan abu jerami 20% didapat nilai kuat tekan sebesar 15,66 Mpa, dan penambahan abu jerami 25% didapat nilai kuat tekan sebesar 15,66 Mpa. Semakin banyak penambahan abu jerami padi sebagai bahan subtitusi parsial semen dalam campuran beton, nilai kuat tekan semakin menurun, tetapi pada penggunaan abu jerami 25% terhadap massa semen masih bisa digunakan untuk beton non struktural.Kata Kunci : Beton, kuat tekan, Abu Jerami padi.