Cekungan Jawa Timur Utara memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang tinggi sekaligus menyimpan potensi semburan lumpur yang signifikan. Fenomena semburan lumpur ini menjadi suatu warisan geologi yang memiliki nilai aspek sejarah dan sangat penting dalam pengembangan penelitian. Keberadaan kawasan semburan lumpur di kawasan Kota Surabaya dan sekitarnya masih mendapatkan perhatian yang minim dari masyarakat serta pemerintah daerah setempat. Hal inilah yang mendorong dilakukannya penelitian berupa kajian kebumian dan asesmen dari warisan geologi semburan lumpur di kawasan ini, terkhusus pada Gunung Lumpur Kalanganyar, Sedati. Metode penilaian berdasarkan Petunjuk Teknis Asesmen Sumber Daya Geologi yang disusun oleh Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupa model asesmen untuk menilai potensi suatu situs warisan geologi, melalui beberapa kriteria, indikator dan parameter secara kuantitatif. Asesmen kuantitatif ini didasarkan pada faktor bobot meliputi penilaian suatu situs warisan geologi berdasarkan pada nilai - nilai sains, nilai – nilai edukasi, nilai – nilai pariwisata, dan penilaian pada resiko degradasinya. Asesmen sumberdaya warisan geologi ini didukung dengan aplikasi metode geofisika berupa Metode Magnetik, dimana metode ini memanfaatkan anomali magnet di suatu lokasi untuk dapat memperkirakan kondisi bawah permukaan suatu lokasi penelitian. Hasil dari akuisisi magnetik didapatkan dugaan struktur patahan di daerah tersebut. Dari integrasi informasi yang didapatkan antara studi literatur dari penelitian terdahulu, aplikasi Metode Magnetik, serta asesmen langsung di lapangan di dapatkan masuk kategori baik sebagai suatu sumberdaya warisan geologi. Masyarakat lokal diharapkan mempunyai pemahaman dan bersama-sama pemerintah membantu dalam membangun, menjaga dan pengembangan kawasan semburan lumpur di kawasan ini, terutama Gunung Lumpur Kalanganyar, Sedati, sebagai kawasan wisata warisan geologi di kawasan Surabaya-Sidoarjo