Claim Missing Document
Check
Articles

Aplikasi Metode Seismik Refraksi Untuk Lintasan Terowongan Studi Kasus Wilayah “SMBR” Lutfi Zakariah; Dwa Desa Warnana; Amien Widodo; Nefrizal Nefrizal
Jurnal Geosaintek Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.727 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v4i2.4292

Abstract

Metode seismik refraksi telah banyak digunakan untuk rekayasa bawah permukaan dalam mengidentifikasi struktur dan stratigrafi dengan memanfaatkan perbedaan elastic properties pada batuan. Pada penelitian seismik refraksi diterapkan untuk analisa bawah permukaan dalam penentuan jalur terowongan. Terowongan yang direncanakan melewati perbukitan di wilayah SMBR sangat penuh dengan resiko geologi seperti adanya struktur dan zona weathering layer. Panjang lintasan akuisisi ini sepanjang 1800 m dengan 38 titik tembak. Dari hasil pengolahan data diperoleh 3 buah lapisan, Lapisan pertama adalah soil atau tanah residual dengan rentang velocity 300-1200 m/s, pada lapisan kedua terdapat sandstone dengan rentang nilai velocity 1800 – 3100 m/s dan pada lapisan ketiga terdapat lapisan siltstone dengan rentang 2400-4400 m/s. Selain itu terdapat struktur berupa patahan pada meter ke -1105. Berdasarkan data bor sampai kedalaman 50 m dominan terdapat sandstone sehingga sering terjadi lose. Dengan mengetahui kondisi bawah permukaan diharapkan proses konstruksi menjadi lebih efektif dan menurunkan risiko kecelakaan kerja.
Pemetaan Risiko Iklim sebagai Hasil Perumusan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Probolinggo Amien Widodo; Adjie Pamungkas; Ketut Dewi Martha Erly; Ummi Fadlilah K; Nurlaili Humaidah
Jurnal Geosaintek Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.563 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v1i1.1197

Abstract

Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu kabupaten yang memiliki peran strategis dalam pengembangan wilayah Jawa Timur mulai merasakan adanya gejala-gejala perubahan iklim, seperti kenaikan muka air laut, cuaca ekstrim, kenaikan suhu udara, dan perubahan pola curah hujan. Dampak perubahan iklim ini mengakibatkan permasalahan pada sektor air bersih, kekeringan, banjir, peningkatan wabah penyakit, dan sebagainya. Kegiatan ini difokuskan kepada strategi dan rencana aksi adaptasi dampak perubahan iklim di kabupaten Probolinggo. Tindakan adaptasi adalah penyesuaian pada sistem alam dan sistem kehidupan manusia dalam merespon risiko dan peluang yang timbul dari perubahan iklim yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan profil risiko iklim terhadap sistem kota/kabupaten yang rapuh dan terpengaruh dari dampak perubahan iklim di Kabupaten Probolinggo. Strategi dan rencana aksi adaptasi Kabupaten Probolinggo dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu identifikasi dampak dari fenomena perubahan iklim, penentuan sistem kota yang rapuh, dan pemetaan risiko iklim tiap kecamatan menggunakan software ArcGIS berdasarkan skala kemungkinan dan skala konsekuensi dampak perubahan iklim terhadap sistem kota.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KECEPATAN AKUSTIK DAN KADAR AIR VOLUMETRIK UNTUK MONITORING TANAH LONGSOR Ahmad Iqbal Hamami; Dwa Desa Warnana; Amien Widodo
Jurnal Geosaintek Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v6i2.5410

Abstract

Faktor yang dapat memicu terjadinya tanah longsor salah satunya yaitu nilai hambatan geser yang kecil. Hal ini bisa disebabkan karena terdapatnya lapisan kedap air dibawah lapisan jenuh oleh air. Sehingga perlu dilakukan monitoring parameter tanah lain yang berhubungan dengan kadar air volumetrik. Dari data BNPB, dalam 10 tahun terakhir bencana tanah longsor terjadi di Indonesia lebih dari 200 kali setiap tahunnya. Dari total kejadian bencana longsor tersebut mengakibatkan 63 orang meninggal dunia dan hilang, 1625 rumah rusak, dan 37 fasilitas umum rusak. Sedangkan menurut LIPI, hingga saat ini baru terdapat 150 alat deteksi longsor yang terpasang dari ribuan yang dibutuhkan. Sehingga pada penelitian ini akan dibuat prototipe alat untuk monitoring tanah longsor. Penelitian ini akan membahas mengenai aplikasi alat ultrasonic transducers sebagai sistem monitoring kecepatan akustik pada tanah. Ultrasonic transducers adalah metode yang menggunakan 2 sensor ultrasonic dimana satu sensor dihubungkan dengan modul transmitter dan sensor yang lainnya dihubungkan dengan modul receiver, selanjutnya keduanya akan dihubungkan dengan generator gelombang dan mikrokontroler. Transmitter sebagai sensor untuk menghasilkan gelombang suara didalam tanah yang akan diterima oleh receiver. Sehingga didapatkan waktu penjalaran gelombang suara pada jarak tertentu yang telah ditentukan. Dari kedua parameter tersebut dilakukan perhitungan di software Arduino IDE sehingga bisa didapatkan output berupa kecepatan akustik pada tanah. Setelah dilakukan pengujian dengan sudut kemiringan 43o, didapatkan nilai kecepatan akustik saat terdapat rekahan pada pengujian ke-1 naik dari 1309.24 m/s ke 1694.34 m/s, 1636.55 m/s ke 2117.93 m/s pada pengujian ke-2, dan 1505.23 m/s ke 2117.93 m/s pada pengujian ke-3. Nilai kadar air volumetrik sendiri terdapat pada rentang 87% sampai 99% pada saat terdapat rekahan sampai longsoran total terjadi. Hasil dari pengujian tanah menunjukkan bahwa jenis tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah pasir lempungan.
Pemetaan Bawah Permukaan Pada Daerah Tanggulangin, Sidoarjo Dengan Menggunakan Metoda Ground Penetrating Radar (GPR) Elfarabi Elfarabi; Amien Widodo; Firman Syaifudin
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1810.52 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v3i1.2955

Abstract

Pengukuran dengan menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) dilakukan di kawasan lumpur Sidoarjo tepatnya di daerah Tanggulangin, Sidoarjo, agar dapat memetakan bawah permukaan di daerah ini. Ground Penetrating Radar adalah metoda geofisika yang dikembangkan sebagai salah satu alat bantu untuk penelitian geologi bawah permukaan dangkal dengan menggunakan prinsip dari gelombang elektromagnetik dan memiliki hasil yang rinci. Penelitian ini dilakukan di utara pusat semburan lumpur dengan mengambil data sebanyak 8 lintasan, setelah itu data di olah menggunakan software MatGPR R3-5. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bawah permukaan pada daerah penelitian sudah tidak stabil hal ini dikarenakan efek dari semburan Lumpur Sidoarjo.
IDENTIFIKASI SUNGAI BAWAH PERMUKAAN PADA DATA RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI DESA GEDOMPOL, KABUPATEN PACITAN Ayi Syaeful Bahri; Muthiul Padlilah; Amien Widodo; Anik Hilyah; Singgih Purwanto; Putry Vibry Hardyani; Christopher Salim
Jurnal Geosaintek Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v7i3.10950

Abstract

Kawasan karst Pacitan tersusun oleh batuan karbonat yang mudah larut akibat adanya proses karstifikasi. Batuan karbonat ini memiliki banyak rongga percelahan yang menjadikan drainase bawah permukaan lebih berkembang dalam bentuk aliran sungai bawah permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sungai bawah permukaan dari data resistivitas 2D. Penelitian dilakukan di Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Dipole-Dipole. Akuisisi data dilakukan pada 3 lokasi berbeda sehingga dihasilkan 3 lintasan yaitu Dipole-1, Dipole-2, dan Dipole-3 yang memiliki panjang lintasan 230 meter. Penerapan konfigurasi Dipole-Dipole pada penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui nilai resistivitas yang dihasilkan dari penampang bawah permukaan dengan target yang lebih dalam daripada konfigurasi lain, serta mampu memberdakan nilai resistivitas batuan secara kontras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali sungai bawah permukaan teridentifikasi pada penampang 2D di kedalaman 5 – 35 meter dengan nilai resistivitas berkisar antara 1,26 – 12,4 Ωm. Anomali ini berbentuk rongga akibat pengaruh sistem perkembangan sungai bawah permukaan yang termasuk ke dalam zona vadose. Pada zona ini, air menginfiltrasi vertikal ke dalam tanah melalui luweng dan ketika memasuki zona jenuh, air akan bergerak ke arah horizontal mengikuti celah  yang semakin lama semakin melebar hingga membentuk saluran sungai bawah permukaan atau kantung air.
Identifikasi Intrusi Air Laut Pada Air Tanah Menggunakan Metode Resistivitas 2D Studi Kasus Surabaya Timur Rizky Rahmadi Wardhana; Dwa Desa Warnana; Amien Widodo
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.443 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v3i1.2946

Abstract

Kawasan Surabaya Timur telah mengalami intrusi air laut dan berdampak pada akuifer air tanah sehingga memiliki kualitas air dengan adanya kadar garam yang terdapat pada sumur penduduk sekitar. Masalah adanya dugaan intrusi air laut ini telah diidentifikasi dengan menggunakan metode geolistrik dengan menggunakan konfigurasi wenner-schlumberger yang terletak di kawasan Surabaya Timur yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya intrusi air laut. Pengambilan data telah dilakukan pada kawasan Surabaya Timur saja. Data sumur juga dilakukan pengambilan sampel untuk mendapatkan hasil parameter air berupa elevasi muka air tanah, Salinitas, TDS, pH, dan Konduktivitas. Akuisisi data geolistrik dilakukan pada 3 titik lokasi yaitu Sutorejo, Klampis, dan ITS dengan menggunakan metode Resistivitas 2D dan Induced Polarization. Tahapan dari pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv. Berdasarkan hasil interpretasi pada daerah peneltian Sutorejo, pada kedalaman 0.6-3,5 meter atau pada perlapisan paling atas diduga terjadi intrusi air laut dengan nilai resistivitas 0.734-6.31 ohm.m yang terdapat pada bagian tengah hingga Timur Laut. Dugaan ini juga didukung dari hasil penelitian dari metode Induced Polarization yang menujukkan nilai 0.202 msec pada kedalaman 0.6 - 3.5 meter.
Identifikasi Percepatan Tanah Maksimum (PGA) dan Kerentanan Tanah Menggunakan Metode Mikrotremor Jalur Sesar Kendeng Anindya Putri R; M. Singgih Purwanto; Amien Widodo
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.154 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v3i2.2966

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi dapat diketahui dengan menganalisa data mikrotremor yang berguna untuk mengidentifikasi PGA di daerah yang dilewati sesar Surabaya, sehingga nantinya didapatkan peta Peak Ground Acceleration atau PGA. Selain itu dilakukan pula analisa kerentanan tanah akibat gempa bumi yang nantinya didapatkan peta kerentanan seismic yang menggambarkan tingkat kerawanan terhadap gempa bumi untuk keperluan rencana tata ruang dan wilayah maupun konstruksi bangunan tahan gempa. Data mikrotremor dianalisis dengan metode HVSR dengan software Easy HVSR untuk mendapatkan nilai Ao dan Fo yang nantinya digunakan untuk perhitungan Kg. Sedangkan pada pengukuran PGA didapatkan dari rumus atenuasi Fukusima dan Tanaka yang parameternya berupa jarak, Magnitute, dan parameter sumber gempa yaitu sesar Surabaya-Kendeng dan Surabaya-Waru. Dari pengolahan data didapatkan nilai Amplifikasi rata-rata sebesar 2.8. Nilai fo rata-rata adalah sebesar 1.7 Hz. Nilai Kg terendah adalah sebesar 7.7. Nilai PGA terhadap batuan dasar berdasarkan sesar Surabaya-Kendeng terbesar adalah 4.3 g, sedangkan berdasarkan sesar Surabaya-Waru nilai PGA terhadap batuan dasar terbesar adalah sebesar 0.9g.
Pemodelan Data Seismik Lingkungan Vulkanik Muhammad Ghazalli; Amien Widodo; Firman Syaifuddin Syaifuddin
Jurnal Geosaintek Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.861 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v2i2.1925

Abstract

Eksplorasi hidrokarbon saat ini mengharuskan geosaintis untuk mencari area baru yang sebelumnya dianggap tidak menghasilkan hidrokarbon. Dengan ditemukannya rembesan minyak pada daerah vulkanik mengindikasikan adanya petroleum play aktif yang memiliki cadangan hidrokarbon. Ketidakmampuan gelombang seismik untuk menggambarkan bawah permukaan pada daerah vulkanik menjadikan dibutuhkannya pemodelan seismik. Pemodelan seismik akan memodelkan atau merekonstruksikan penjalaran gelombang seismik pada model geologi yang telah ditentukan, pada kasus ini model geologi yang digunakan adalah model geologi pada lingkungan vulkanik. Penelitian ini menggunakan 2 model, yang pertama adalah model “Kue Lapis” dan yang kedua adalah model “Serayu” yang merupakan model kompleks dari cekungan North Serayu di Jawa tengah. Kedua model tersebut memiliki lapisan basalt dengan tebal 200 m yang menutupi lapisan bawahnya yang menjadi target karena menyimpan cadangan hidrokarbon. Dari hasil pemodelan dapat dilihat fenomena gelombang ketika merambat melalui lingkungan vulkanik. Data hasil pemodelan kemudian direkonstuksikan ulang dengan menggunakan pengolahan data seismik menggunakan alur pengolahan seismik konvensional mulai dari geometri hingga migrasi. Hasil olahan tersebut akan dibandingkan dengan model yang telah dibuat dan dilakukan analisa. Dihasilkan bahwa dibutuhkan disain akuisisi yang khusus untuk lingkungan vulkanik karena keterbatasan gelombang untuk melakukan penetrasi pada lapisan tipis dan memiliki kontras kecepatan yang besar lalu pengaruh koreksi statik yang sangat mempengaruhi data dikarenakan elevasi topografi dan kemudian ditemukan fenomena multiple ketika gelombang melewati lapisan basalt dan berkurangnya resolusi seismik ketika melewati lapisan basalt dikarenakan gelombang cenderung diteruskan mengikuti hukum Fermat.
Pemetaan Zona Bijih Emas Epitermal Sulfidasi Rendah Menggunakan Metode Resistivitas 2D Dan Polarisasi Terinduksi Bimakurnia Septadi; Fakhriar Naufaldi; Fikrizan Andradit; Amien Widodo; Arief Ismanto
Jurnal Geosaintek Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.488 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v4i1.3740

Abstract

Prospek Biku merupakan salah satu wilayah di Gorontalo yang memiliki potensi mineral emas. Pemetaan geofisika menggunakan metode geolistrik resistivitas dan polarisasi terinduksi digunakan untuk mengetahui persebaran litologi yang ada di bawah permukaan. Hasil pemetaan dipermukaan menunjukkan Batuan Breksi hidrotermal dan intrusif riodasit dengan alterasi silika klorit-silika argilik mengandung mineralisasi emas yang tinggi. Resistivitas digunakan untuk mengetahui persebaran litologi sementara polarisasi terinduksi untuk melihat alterasi yang menyertainya. Berdasarkan hasil pengolahan data, litologi breksi hidrotermal memiliki nilai resistivitas antara >150 – 250 Ωm dengan nilai chargeability antara 4-8 ms yang teralterasi silika argilik. Litologi intrusif riodasit degan rentang nilai > 350 Ωm dan sering ditemukan kontak langsung dengan breksi hidrotermal dengan alterasi silika – silika klorit maupun silika argilik dengan nilai chargeability hingga 12 ms berasosiasi dengan patahan.
Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis untuk Mengetahui Bawah Permukaan di Komplek Candi Belahan (Candi Gapura) Juan Pandu Gya Nur Rochman; Amien Widodo; Firman Syaifuddin; Wien Lestari
Jurnal Geosaintek Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.652 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v3i2.2963

Abstract

Gunung Penanggungan merupakan gunung yang memiliki sejarah yang tinggi di Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya candi yang mengelilingi di komplek gunung ini. Setidaknya terdapat 116 yang ditemukan. Komplek Situs belahan merupakan  salah satu komplek bangunan candi yang besar. Candi Gapura merupakan bagian pintu masuk dari komplek bangunan ini yang sebagian bangunannya masih terpendam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi bawah permukaan di komplek candi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Geolistrik Tahanan jenis. Prinsip metode ini adalah menginjeksikan arus listrik ke permukaan tanah melalui sepasang elektroda dan mengukur beda potensial dengan sepasang elektroda yang lain. Metoda ini memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material untuk mengetahui karakteristik dari suatu material. Jumlah lintasan yang digunakan  sebanyak 8 lintasan yang terletak di Candi Gapura A (4 lintasan) dan Candi Gapura B (4 lintasan). Dari pengkuran geolistrik didapatkan profiling resistivitas bawah permukaan tanah yang dapat mengetahui dugaan sebaran bangunan candi. Hasil intepretasi 8 lintasan secara umum dibagi dua lapisan. Pada kedalaman 0-4 meter nilai resitivitasnya 1-6 ohm meter diintepretaskan sebagai lapisan lempung. Pada lapisan ini juga terdapa nilai resitivitas 10-20 ohm meter diduga runtuhan batu bata candi. Pada  lapisan kedua dengan kedalaman lebih dar 4 meter dengan nilai resistivitas 100-150 ohm meter diduga lapisan kerkil (zona keras). Pada Batas lapisan ini (kedalaman 4 meter) diduga terdapat altar atau pelataran karena pada semua lintasan terdapat kontras nilai resitivitas tinggi dan rendah pada kedalaman yang hampir sama untuk tiap lintasan pengukuran.
Co-Authors Adhitama Rachman Adib Banuboro Aditama, Ferdian Yoga Afif, Hamzah Ahmad Iqbal Hamami Alam, Kharis Aulia Ali Masduqi Andradit, Fikrizan Anik Hilyah Anindya Putri R Anindya Putri R Anwar, Nadjadji Arief Alihudien Arief Ismanto Arif, Musta'in Aripin, Pegri Rohmat Ariyanti, Nita Ary Iswahyudi Aryaseta, Bagas Aryaseta, Bagas Bahri, Ayi Syaeful Bella Esti Ajeng Syahputri Bimakurnia Septadi Chemistra, Paul Christopher Salim Daniel Oranova Siahaan Dhea Pratama Novian Dhea Pratama Novian Putra Dwa Desa Warnana Eko Puswanto Elfarabi Elfarabi Elfarabi, Elfarabi Erik Sapta Perbawa Fajar, M. Haris Miftakhul Fakhriar Naufaldi Faqih Ulumuddin Febrianty, Angeline Ferdian Yoga Aditama Fikri Abdullah Fikrizan Andradit Firman Syaifudin Fuadur K Ghazalli, Muhammad Gita Akbar Satriawangsa Gita Akbar Satriawangsa Hamami, Ahmad Iqbal Hamzah Afif Hanif Dhiyaz Ulhaq F Hardyani, Putry Vibry Hetty Triastuty Hetty Triastuty Hilyah, Anik I Putu Artama Wiguna Ira Mutiara Anjasmara Ira Mutiara Anjasmara, Ira Mutiara Irwan Setyowidodo, Bagus Jaya Santosa Ismantor, Arief Iswandaru, Yoga Satria Iswandaru Jaka Rahadiansyah Jamilah, Zahrotin Juan Pandu Gya Nur Rochman K, Fuadur Zakki Ketut Dewi Martha Erly Kharis Aulia Alam Kurniawan, Akbar Dwi Lestari, Wien Lukman Noerochim Lutfi Zakariah M Haris Miftakhul Fajar M, Mahendra A M. Singgih Purwanto Mahendra A M Mahendra Wirayudhatama Mariyanto Mariyanto Marsha Khairia Alfany Muhammad Ghazalli Muhammad Ghazalli Muhammad Mifta Hasan Muhammad Mifta Hasan Muhammad Nurul Puji Muhammad Reza Shalahuddin Noor Muhazzib F Muthiul Padlilah N R, Juan Pandu G Naufaldi, Fakhriar Nefrizal Nefrizal Nefrizal Nefrizal Nizar Dwi Riyantiyo Nova Nevila Rodhi Novian, Dhea Pratama Nugroho, Wicaksono Dwi Nurlaili Humaidah Nurokhim, Arif Padlilah, Muthi’ul Pamungkas, Adjie Paul Chemistra Pegri Aripin Pegri Rohmat Aripin Purwanto, M Singgih Purwanto, Mohammad Singgih Putra Sukandar, Eka Cahya Putry Vibry Hardyani Rahadiansyah, Jaka Rahmaningtyas, Anindya Putri Rahmatun Inayah Ramadhanty, Aura Zahra Rizky Rahmadi Wardhana Rizky Rahmadi Wardhana Robi Alfaq Abdillah Roslee, Rodeano Royke Wenas Salim, Christopher Septadi, Bimakurnia Singgih Purwanto Singgih Purwanto , Moh. Singgih Purwanto, Moh Siti Kamilia Aziz Sugeng Pribadi Sugeng Pribadi Syabibah Zakiyya Zukhrufah Syahputri, Bella Esti Ajeng Syaifuddin, Firman Syaifuddin, Firman Tatas, Tatas Thufeil Amr Adausy Umi Yuhana Ummi Fadlilah K Utomo, Agung M. Wardhana, Rizky Rahmadi Wardhana, Rizky Rahmadi Widya Utama Wijaya, I Putu Krishna Zakaria, Moch Lutfi