Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Mutu dan Susut Hasil (Fish Losses) Penangkapan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Sumatera Barat Yudi Prasetyo Handoko; Arpan Nasri Siregar1; Mohamad Faisal
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 8 (2021): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VIII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu ikan konsumsi yang sangat digemari masyarakat. Pemenuhan permintaan Ikan Tongkol sejak dari proses penangkapan hingga didaratkan untuk dijual berpotensi mengalami susut hasil (fish losses). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik penanganan, mengetahui mutu, dan mengetahui susut hasil (Fish Losses) pada tangkapan ikan tongkol di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dengan mengamati langsung proses penangkapan dan penanganan, melakukan pengujian mutu secara organoleptik, dan menghitung fish losses dengan mengacu Metode Load Tracking (LT). Perhitungan susut hasil dilakukan pada tiga jenis, yaitu: susut fisik, susut mutu, dan susut finansial. Alur proses dan kondisi penanganan ikan tongkol yaitu ditangkap di atas kapal, penyimpanan di palka, proses pembongkaran, dan pengantaran ke tempat pengepul. Nilai pengujian mutu secara organoleptik pada ikan tongkol hasil tangkapan adalah 8. Hasil susut rata-rata ikan tongkol yang terdiri atas susut fisik, susut mutu, dan susut finansial diperoleh secara berturutan yaitu: 1,63%; 2,68%; dan 4,38%.
PENGOLAHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KUPAS MENTAH BEKU PND DI PT. GRAHAMAKMUR CIPTAPRATAMA, BANYUWANGI – JAWA TIMUR Nadiah Ismi Rohadatul ’Aisy; Yudi Prasetyo Handoko
Aurelia Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i1.10875

Abstract

Udang merupakan produk yang mudah rusak, sehingga perlu penanganan dan pengolahan yang tepat. Pengolahan udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) kupas mentah beku PND (Peeled and Deveined) merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dalam proses pengolahan udang beku. Tujuan penelitian untuk mengetahui alur proses, penerapan rantai dingin, mutu udang, rendemen, produktivitas, penerapan kelayakan dasar dan pengelolaan limbah. Metode pengambilan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil penelitian meliputi pengolahan udang kupas mentah beku terdapat 25 tahapan proses. Penerapan rantai dingin tercatat suhu udang saat pengolahan antara 1,4 – 3,3oC, dan suhu produk udang PND beku -19oC. Mutu uji organoleptik udang segar dan produk PND adalah 8. Nilai uji mikrobiologi udang segar dan produk PND adalah ALT <5´105 koloni/g, E. coli <3 APM/g, Salmonella negatif. Nilai uji kimia bahan baku udang diperoleh kadar sulfit <10 ppm dan kandungan antibiotik tidak terdeteksi. Rendemen diperoleh pada tahap potong kepala adalah 69,5% dan tahapan kupas, belah potong, usus adalah 84,5%. Produktivitas tahap potong kepala diperoleh 39 kg/jam/orang, dan tahap kupas kulit, belah, dan buang usus adalah 8,58 dan 13,22 kg/jam/orang. Klausul bangunan, fasilitas karyawan serta kebersihan kesehatan karyawan belum terpenuhi. Limbah padat ditangani oleh pihak eksternal dan untuk limbah cair diproses di IPAL perusahaan.
PENENTUAN UMUR SIMPAN OTAK-OTAK IKAN UMKM BUNGA MAWAR DENGAN METODE EXTENDED STORAGE STUDIES (ESS) Asriani Asriani; Niken Dharmayanti; Heny Budi Purnamasari; Yudi Prasetyo Handoko; Nofi Sulistiyo Rini; Ilyas Maulana Abdulloh
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.878 KB) | DOI: 10.15578/bjsj.v2i2.10398

Abstract

Otak-otak ikan merupakan salah satu produk diversifikasi hasil perikanan yang sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat di Indonesia. Otak-otak ikan yang bersifat semi basah biasanya memiliki umur simpan yang singkat sehingga penentuan informasi umur simpan produk menjadi penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu bahan baku dan produk akhir, kandungan nilai gizi, serta umur simpan dari otak-otak ikan yang diproduksi UMKM Bunga Mawar dengan metode Extended Storage Studies (ESS). Mutu otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar sesuai dengan SNI (7757:2013). Nilai sensori produk otak-otak ikan adalah 9. Kadar air 50,19%, kadar abu 1,22%, Protein 7%, Lemak 2,95%. Karbohidrat 38,64%, ALT 2 x 10 3 Kol/g. E.Coli < 3 APM / 25g, Salmonella Negatif, dan S Staphylococcus aureus 57 kol/g. Nilai gizi otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar pertakaran saji 50 g antara lain energi total 100 kkal, energi dari lemak 9 kkal dengan lemak 1 g, protein 7 g, karbohidrat 15 g, persentase AKG berdasarkan kebutuhan umum 2.150 kkal antara lain lemak 2%, protein 7%, karbohidrat 9%. Umur simpan otak-otak ikan UMKM Bunga Mawar yang dibungkus menggunakan plastik PE tanpa divakum pada suhu 5°C adalah 6 hari dan pada suhu 30°C adalah 4 hari.
IDENTIFIKASI PROSES PENGOLAHAN DAN KARAKTERISASI MUTU TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) LOIN BEKU Yudi Prasetyo Handoko; Arpan Nasri Siregar; Ardi Yakob Rondo
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.167 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v3i1.100

Abstract

Yellowfin tuna has high economic value. Frozen tuna loin processing was observed and characterized its quality from raw material to finished product to deepen comprehensive understanding of the process. The aims of this research to determine the frozen tuna loin processing flow, to determine the application of the cold chain system, to calculate the yield of frozen tuna loin, and to determine the quality of raw materials and frozen tuna loin final products. The research method was conducted by observation and direct involvement during processing. This research found that processing fresh tuna into frozen tuna loin includes no less than twenty stages, from receiving raw materials to loading products for sale. The cold chain system has been implemented well because the fish temperature is always below 4 oC. The yield of frozen tuna loin processing has reached the company’s standard, which is above 50%. The organoleptic value of raw material was 8, and the final product organoleptic was also 8. The histamine test showed that tuna histamine levels were low, complied the company’s standard (< 17 ppm). The microbiology tests of raw material and final product including ALT, E. coli, and Salmonella test were less than 5×105 colonies/gram, < 3 APM/g, and negative. Keywords: Cold Chain; Frozen Loin; Quality; Tuna Processing; Yield
PROSES PENGOLAHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KUPAS MENTAH BEKU PD (PEELED DEVEINED) DI PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA – LAMPUNG SELATAN Andini Wina Lestari; Yudi Prasetyo Handoko; Arpan Nasri Siregar
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.10740

Abstract

Udang merupakan produk hasil perairan yang mudah rusak dan menjadi komoditas ekspor utama Indonesia, sehingga diperlukan pengawasan dan sistem pengendalian terhadap jaminan mutu dan kemanan pangan. Tujuan penelitian ini yaitu  untuk mengetahui alur proses pengolahan udang vannamei kupas mentah beku, penerapan rantai dingin selama proses pengolahan, mutu bahan baku dan produk akhir, rendemen, produktivitas tenaga kerja, penerapan persyaratan kelayakan dasar dan penanganan limbah. Penelitian menggunakan metode observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh alur proses mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan. Analisa data dilakukan dengan deskriptif, komparatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan udang vannamei kupas mentah beku di PT. Indokom Samudra Persada berbeda dengan alur proses pada SNI 3457:2014 dan rantai dingin telah diterapkan dengan baik sehingga suhu udang dan air < 5°C. Hasil pengujian mutu organoleptik dan sensori adalah 9, hasil pengujian mikrobiologi dan kimia sesuai dengan standar serta not detected untuk hasil pengujian antibiotik dan turunan nitrofuran. Hasil perhitungan rendemen pada setiap size telah sesuai dengan standar perusahaan yaitu tahap pemotongan kepala 67-68% dan rendemen pengupasan kulit 82-83%. Hasil perhitungan produktivitas pemotongan kepala, pengupasan kulit dan pencukitan usus telah memenuhi standar yang ditetapkan. PT. ISP telah menerapkan persyaratan kelayakan dasar dengan sangat baik (A) dan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik.
Pengolahan dan Karakteristik Mutu Rengginang dengan Penambahan Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Yudi Prasetyo Handoko; Radina Urmila Sari; Muhammad Khafin Mokhtar; Rosalinda Dwi Atmaja
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 9 (2022): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL IX KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan daging ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) ke rengginang yang terbuat dari beras ketan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dan sekaligus menambah nilai gizi produk, terutama gizi protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengolahan rengginang yang ditambahkan daging ikan cakalang, dan menguji mutu produk rengginangnya. Penelitian dilakukan dengan membuat formulasi rengginang pada komposisi penambahan daging ikan cakalang 0%, 25%, dan 50% kemudian menguji kesukaan dengan uji hedonik. Produk rengginang terpilih berdasarkan uji hedonik lalu diuji secara kimia (kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan kadar protein), serta uji mikrobiologi (ALT). Hasil penelitian diperoleh bahwa rengginang ikan cakalang melalui tahapan proses, dimulai dari tahap penerimaan bahan baku hingga tahap pengemasan dan penyimpanan. Hasil uji hedonik menunjukan bahwa produk yang disukai adalah rengginang dengan formulasi penambahan daging ikan cakalang 25% dengan nilai uji hedonik 7.33 ± 1.16. Hasil uji kimia diperoleh kadar air 8,33%, kadar lemak 0,23%, kadar abu 2,27%, dan kadar protein 8,44%. Hasil uji mikrobiologi pada nilai ALT 7,75 x 103 kol/g.
KARAKTERISTIK MUTU MINYAK IKAN BANDENG DENGAN PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN BHT DAN ASAM ASKORBAT DALAM MAKRO KAPSUL Aef Permadi; Resmi R Siregar; Widi Astuti; Niken Dharmayanti; I Ketut Sumandiarsa; Mohammad Sayuti; Siti Zachro Nurbani; Nofi Sulistyo Rini; Yudi Prasetyo Handoko
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.11173

Abstract

Ikan Bandeng merupakan ikan yang populer dikalangan masyarakat karena memiliki citarasa yang gurih dan enak. Ikan Bandeng mengandung 20,53% protein dan 6,73% lemak, sehingga digolongkan sebagai ikan berprotein tinggi dan berlemak sedang . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan antioksidan BHT 0,02% dan BHT + Asam askorbat (3:1) dengan konsentrasi 0,02% terhadap mutu minyak ikan bandeng. Minyak Ikan bandeng yang telah dikapsul, disimpan pada suhu ruang dan dilakukan pengujian mutu yang meliputi pengujian Asam Lemak Bebas, Bilangan Peroksida, Bilangan Iod. Pengujian Asam Lemak Bebas (ω-3,6 dan 9), Bilangan Peroksida, dan Bilangan Iod dilakukan setiap 4 hari sekali. Hasil pengamatan mutu minyak ikan selama 56 hari yang meliputi pengujian Kandungan Asam Lemak Bebas di peroleh data bahwa kenaikan yang sama terjadi pada tiga perlakuan hingga hari ke-24, sedangkan minyak ikan dengan penambahan BHT 0,02% mengalami laju kenaikan yang lebih lambat daripada minyak ikan dengan penambahan antioksidan BHT + Asam askorbat. Bilangan peroksida pada ketiga perlakuan mengalami trend kenaikan yang berbeda pada minyak ikan penambahan BHT 0,02% masih memenuhi standar hingga hari ke-24 sedangkan pada minyak ikan dengan penambahan antioksidan BHT + Asam askorbat hanya memenuhi standar hingga hari ke-12, sedangkan pada minyak ikan tanpa penambahan antioksidan 0% (kontrol) sudah mengalami kenaikan sejak penyimpanan pada hari ke-4. Bilangan Iod pada ketiga perlakuan tidak menunjukan perbedaan baik pada minyak ikan BHT 0,02%, BHT + Asam askorbat maupun minyak ikan 0% (kontrol).
PELATIHAN PENGOLAHAN BABY CRAB KRISPI DI PROVINSI BANTEN Mohammad Sayuti; Heny Budi Purnamasari; I Ketut Sumandiarsa; Yuliati H. Sipahutar; Simson Masengi; Niken Dharmayanti; Resmi Rumenta Siregar; Siti Zachro Nurbani; Randi Bokhi S. Salampessy; Asriani Asriani; Aef Permadi; Yudi Prasetyo Handoko; Achmad Poernomo; Rufnia Ayu Afifah; Aghitia Maulani; Nur Hidayah; Rahmat Yuliandri; Sri Siswahyuningsih; Anugerah Anugerah; M. Chotim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.10938

Abstract

Abstrak: Desa Pagedangan Ilir merupakan desa yang mempunyai potensi yang sangat besar di bidang perikanan khususnya baby crab. Perlu pemanfaatan potensi baby crab di Desa Pagedangan Ilir dengan mengolahnya untuk meningkatkan nilai tambah baby crab. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Pagedangan Ilir dalam mengolah baby crab krispi. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama yaitu pemberian materi yang dilakukan melalui ceramah dan diskusi secara tatap muka (luring) sedangkan tahap kedua yaitu kegiatan praktik pengolahan baby crab krispi yang dilakukan secara langsung. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 15 orang peserta dengan 3 (tiga) kelompok dan masing-masing kelompok terdapat 5 orang peserta, evaluasi dilakukan setelah semua kegiatan pelatihan selesai. Tahapan kegiatan ini meliputi koordinasi awal kegiatan, pembukaan, pemberian materi (teori), praktik pengolahan baby crab dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan masing-masing peserta mampu mengolah baby crab krispi, mampu membuat desain kemasan, mampu menghitung analisa usaha dan mampu membuat pemasaran produk secara digital. Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah baby crab krispi krispi.Abstract: Pagedangan Ilir Village is a village that has enormous potential in the field of fisheries, especially baby crab. It is necessary to utilize the potential of baby crab in Pagedangan Ilir Village by processing it to increase the added value of baby crab. The purpose of this service activity is to improve the skills of the people of Pagedangan Ilir Village in processing crispy baby crab. Service activities are carried out in two stages, the first stage is the provision of material through lectures and discussions face-to-face (offline) while the second stage is the practice of processing baby crab crispy which is carried out directly. This service activity was attended by 15 participants with 3 (three) groups and each group had 5 participants, the evaluation was carried out after all training activities were completed. The stages of this activity include initial coordination of activities, opening, providing material (theory), baby crab processing practices and evaluation. The results of the service showed that each participant was able to process crispy baby crab, able to make packaging designs, able to calculate business analysis and able to make product marketing digitally. Service activities can improve community skills in processing crispy baby crabs.
The Processing Characteristics of Canned Lemuru Fish (Sardinella lemuru) using Tomato Sauce Media Yudi Prasetyo Handoko; Muhamad Prayogi Thabrani
PELAGICUS Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i2.10761

Abstract

Lemuru fish have high economic value, and one of them is used as canned lemuru fish products. The purpose of this study was to determine the processing characteristics of canned lemuru fish including determine the flow of process, determine the quality of raw materials and final products, application of temperature, yield produced, employee productivity, application of GMP (Good Manufacturing Practices) and SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), and application of waste management system. The research method used is descriptive and comparative. Primary data retrieval is done by participating in the production process, observing and interviewing employees, while secondary data is obtained from company archives/documentation. The canned lemuru was made in 18 processing stages, from raw material receiving to shipping. The results of the organoleptic test of raw materials and sensory tests of the final product showed a value of 9. Microbiological tests on raw materials and products have complied with the national standards. Chemical tests of raw materials and final products obtained histamine levels of 3.125 ppm and 3.625 ppm. The temperature of lemuru during processing has met the temperature standards by the company. The yield of lemuru at the pre-cooking stage was 83.95 ± 0.02%, and at the cutting stage it was 63.64 ± 0.01%. Productivity at the cutting stage reached 37.84 ± 1.07 kg/hour/person and 45.16 ± 5.60 kg/hour/person at the filling stage. Sanitation and Hygiene has been carried out well as evidenced by the existence of SSOP, GMP, and processing feasibility certificates. Solid waste in the form of coal waste, aval waste namely fish heads, tails, and entrails are processed into fish meal. The resulting liquid waste is processed in the IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Estimated of Shelf Life Salem Fish Crackers (Scomber japonicus) with Polypropylene Plastic Packaging and Metalized Plastic in Poklahsar Mina Sejahtera, Tangerang Aef Permadi; Rufnia Ayu Afifah; Dian Latifa; Nur Hidayah; Randi B.S. Salampessy; Yudi Prasetyo Handoko; Aghitia Maulani
PELAGICUS Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i2.11066

Abstract

Information on the shelf life of food products is one of the information that must be included on the label of food product packaging.  This study aims to obtain the estimated shelf life  of fried salem  fish cracker products  (Scomber japonicus)  packaged in polypropylene plastic  and metalized plastic.  Fried salem fish crackers (Scomber japonicus) are produced by Poklahsar "Mina Sejahtera" in Teluk Naga District, Tangerang Regency.  The estimated shelf life is carried out using the acceleration method with the critical moisture content model (Labuza model). The test results showed that the crackers had a water content of 2.67%. and a critical water content at the 9th hour with a water content of 6.53.%.   The permeability of polypropylene packaging and metalized plastic packaging is 0.0133 and 0.0032, respectively.  The results of the estimated shelf life of fried salem fish crackers (Scomber japonicus) packed with metalized plastic packaging with a thickness of 0.06 mm have a shelf life of 366 days and crackers packed with polypropylene packaging with a thickness of 0.08 mm have a shelf life of 130 days.  This shows that metalized plastic packaging has a better ability to maintain the durability of fried salem fish crackers.