Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Majalah Farmaseutik

Pengaruh Edukasi oleh Apoteker Menggunakan Metode Brief Counseling Terhadap Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan, dan Luaran Klinik Pasien Hipertensi Wiyatami, Monia Agni; Sari, Ika Puspita; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.74819

Abstract

Upaya BPJS Kesehatan dalam meningkatkan pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi adalah menyelenggarakan program prolanis. Salah satu aktivitas prolanis yaitu pemberian edukasi kelompok. Namun selama pandemi COVID-19, program ini ditiadakan sementara dalam rangka pengendalian penularan infeksi, sehingga diperlukan strategi edukasi dengan metode konseling yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi oleh apoteker menggunakan metode brief counseling terhadap tingkat pengetahuan, kepatuhan, dan luaran klinik pasien hipertensi. Rancangan penelitian quasi-experimental pretest and posttest with control group. Bentuk intervensi berupa konseling singkat dengan poster melalui teknik 5A pada pasien hipertensi peserta prolanis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi selama bulan September–Desember 2022. Data dianalisis secara statistik menggunakan Wilcoxon test untuk mengetahui perbedaan hasil masing-masing kelompok serta Independent sample T-test atau Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar kelompok sebelum dan setelah intervensi. Sebanyak 90 pasien yang diikuti selama satu bulan terdiri dari 46 kelompok intervensi dan 44 kelompok kontrol, menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi terdapat peningkatan tingkat pengetahuan yaitu 14,93±1,756 menjadi 20,57±1,601 (p=0,000), peningkatan kepatuhan 1,54±1,168 menjadi 0,80±0,910 (p=0,000), penurunan tekanan darah sistolik 162,67±14,618 menjadi 146,80±15,809 (p=0,000), serta penurunan tekanan darah diastolik 98,96±7,674 menjadi 87,04±9,897 (p=0,000). Intervensi brief counseling disimpulkan dapat memperbaiki semua variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
Penggunaan Seftriakson Vs Penisilin Pada Pasien Leptospirosis Berat: Tinjauan Naratif Yasin, Nanang Munif; Pujilestari, Dwi; Nuryastuti, Titik
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.80477

Abstract

Leptospirosis penyakit demam septik akut yang disebabkan bakteri leptospira interrogan. leptospirosis merupakan salah satu penyebab zoonosis terpenting morbiditas dan mortilitas. Tatalaksana leptospirosis dengan menggunakan panduan yang diatur oleh Kemenkes pada tahun 2017. Antibiotik yang digunakan yakni penisilin atau seftriakson. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan antibiotik seftriakson di bandingkan penisilin dengan metode tinjauan naratif menggunakan artikel dari database Cochrane, Pubmed, dan Scopus. Pencarian artikel menggunakan kata kunci, leptospirosis, Weil’s syndrom, penisilin dan Seftriakson, case study, cohort dan Randomized Control Trial (RCT), yang terbit antara tahun 2012 hingga 2022. Hasil penyaringan didapatkan 8 artikel studi yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi. Efektivitas antibiotik seftriakson lebih baik dari penisilin. Dengan luaran klinik pasien membaik. Kesimpulan pada studi tinjauan naratif ini, terapi leptospirosis selama rawat inap disesuaikan dengan kondisi klinik pasien. seftriakson dan penisilin merupakan antibiotik yang aman digunakan pada pasien leptospirosis. Penggunaan seftriakson lebih efektif digunakan sebagai pilihan terapi pada leptospirosis berat.
Profil Bakteri dan Antibiogram Spesimen Sputum Sebagai Evaluasi Program Pengendalian Resistensi Antibiotik di RS Bethesda Yogyakarta Karundeng, Glory Claudia; Yasin, Nanang Munif; Sari, Ika Puspita
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.84090

Abstract

Resistensi antibiotik merupakan permasalahan kesehatan global yang serius. Kegiatan penatagunaan antibiotik (PGA) oleh tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) diharapkan dapat mengurangi tekanan selektif terhadap mikroba sehingga dapat menekan laju resistensi antimikroba.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pola mikroba, sensitivitas dan resistensi antimikroba spesimen spuntum di RS Bethesda Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain deskriptif di rumah sakit di RS Bethesda Yogyakarta. Implementasi PPRA dievaluasi secara kuantitatif menggunakan uji statistik. Indikator mutu PPRA yang dievaluasi yaitu pola bakteri, sensitivitas dan resistensi antibiotik dengan hasil yang disajikan dalam bentuk antibiogram. Perbaikan pola sensitivitas antibiotik, penurunan resistensi antibiotik, serta penurunan mikroba multiresisten dinilai dengan membandingkan antibiogram periode Januari - Juni 2021 dibandingkan dengan antibiogram yang tersedia di rumah sakit pada periode terdekat. Pada spesimen sputum, terdapat 788 bakteri yang diisolasi, dimana sebanyak 79,57% bakteri gram negatif dan 20,43% bakteri gram positif. Bakteri yang dilaporkan di antibiogram spesimen sputum yaitu sebanyak 14 bakteri gram negative dan 6 bakteri gram positif. Hasil uji perbandingan sensitivitas antibiotik pada bakteri gram negative spesimen sputum terdapat 18 antibiotik (78,26%) yang mengalami peningkatan (2 antibiotik mengalami peningkatan yang signifikan) dan terdapat penurunan sensitivitas pada 5 antibiotik (21,74%), namun tidak signifikan. Hasil uji perbandingan sensitivitas antibiotik pada bakteri gram negative spesimen sputum terdapat  4 antibiotik (17,39%) yang mengalami peningkatan yang tidak signfikan, sedangkan terdapat penurunan sensitivitas pada 19 antibiotik (82,61%), (1 antibiotik mengalami penurunan yang signifikan)
Analisis Manajemen Pendukung dalam Pengelolaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Yasin, Nanang Munif; Lawalata, Angela Flora Stephanie; satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.84296

Abstract

Management Support diperlukan dalam menunjang kegiatan pengelolaan obat dari tahap seleksi obat, perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, penyimpanan obat, pendistribusian obat, pengendalian obat, pencatatan, pelaporan, pengarsipan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis gambaran Management Support dalam pengelolaan obat yang meliputi organisasi, sumber daya manusia, anggaran dan Sistem Manajemen Informasi yang mempengaruhi proses pengelolaan obat sebagai bentuk evaluasi dan pengembangan kebijakan dalam pengelolaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian desktriptif, data di kumpulkan melalui penelusuran data pengelolaan obat tahun 2020-2021, observasi dan wawancara mendalam menggunakan lembar checklist dan pedoman wawancara yang telah divalidasi oleh expert judgement, data dianalisis secara content analysis. Berdasarkan hasil penelitian organisasi di Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Timur No. 56 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kabupaten Kolaka Timur, Anggaran pengelolaan obat bersumber dari dana DAK dan DAU namun pemanfaatannya masih terbatas, SDM di Instalasi Farmasi sudah cukup namun terbatas pada staf perencanaan dan pengadaan, pengelolaan obat memanfaatkan SIM dari Perencanaan hingga pendistribusian obat namun masih terbatas oleh sarana-prasarana, dari hasil penelitian pengelolaan obat belum berjalan optimal karena Management Support di Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur belum sepenuhnya dengan baik
Karakteristik Klinis dan Profil Terapi Pasien Rawat Inap COVID-19 di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Periode Maret – Agustus 2020 Maturbongs, Graciano Aristides; Ikawati, Zullies; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i2.84987

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) muncul sebagai sebuah pandemi yang menjadi masalah kesehatan global. Terapi untuk mengobati COVID-19 hingga saat ini masih berkembang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik, regimen terapi, dan luaran pasien COVID-19 yang dirawat pada periode Maret – Agustus 2020 di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan serial kasus yang dilakukan secara retrospektif. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi adalah 24 pasien dengan 18 pasien laki-laki dan 6 pasien perempuan. Derajat keparahan pasien COVID-19 dalam penelitian ini terdiri dari tanpa gejala (25%), ringan (37,5%), sedang (29,2%), dan berat (8,3%). Batuk merupakan gejala yang paling banyak dialami oleh pasien (62,5%) diikuti demam (37,5%). Gejala lain yang juga dialami oleh pasien antara lain sesak (16,7%), pilek (12,5%), pusing (8,3%), sakit tenggorokan (8,3%), mual (8,3%), dan myalgia (11,1%). Data laboratorium menunjukkan nilai hitung leukosit dan limfosit cenderung normal namun nilai NLR cenderung meningkat. Regimen terapi yang diperoleh pasien adalah adalah antibiotik (91,7%), antivirus (4,2%), hidroksiklorokuin/klorokuin (75%), kortikosteroid (12,5%), antikoagulan (16,7%), suplemen (100%). Lama rawat inap semua pasien dalam penelitian ini adalah 9-15 hari dengan status luaran klinis pasien sembuh sebesar 20,8% dan membaik sebesar 79,2%. 
Evaluation of the Tuberculosis Program Drug Management at the Pharmacy Installation of the Bengkulu Provincial Health Office Kusumaningsih, Riyani; Satibi, Satibi; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.85263

Abstract

Tuberculosis is currently a public health problem both in Indonesia and internationally, so it is one of the Sustainable Development Goals (SDGs) for sustainable health development. Therefore, good drug management is needed. The purpose of this study is to determine the level of suitability of the tuberculosis program drug management process at the planning, distribution, and control stages in 2020 and 2021 compared to drug management quality indicators and determine the factors that affect it. This study was conducted in October–November 2022. Descriptive observational research methods with quantitative data were obtained retrospectively, and qualitative data were obtained through observation and interviews with selected resource persons by purposive sampling. The results showed that the planning, distribution, and control of tuberculosis drugs in the Bengkulu Provincial Health Office had not met the indicator standards, which were shown by seven indicators not in accordance with drug management standards, namely the accuracy of planning, ITOR, empty stock, less stock, safe stock, excess stock, and expired. There are six indicators that meet the standards: accuracy of distribution; level of availability of drug; organization; funding; information systems; and the amount of human resources. Influencing factors are a lack of coordination in  planning, record keeping, and reporting, and a lack of operational funds and transportation tools for anti TB drugs distribution
Evaluasi Penggunaan Heparin dan Enoxaparin Sebagai Antikoagulan Profilaksis pada Pasien COVID-19 Rosnarita, Intan Adevia; Zaimatuddunia, Irma; Yasin, Nanang Munif; Ikawati, Zullies
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.89846

Abstract

Koagulopati merupakan kondisi yang kerap dialami oleh pasien positif COVID-19. Kondisi ini berhubungan dengan resiko terjadinya trombosis serta kematian pada pasien COVID-19. Data penggunaan kedua antikoagulan profilaksis yakni heparin dan enoxaparin didapatkan di RSUD dr. Loemnono Hadi Kudus, dengan melihat nilai laboratorium yakni kadar D-dimer pasien sebagai evaluasi terkait efektivitas penggunaan obat, dan episode kejadian perdarahan sebagai evaluasi terkait profil keamanan kedua obat tersebut. Penelusuran data dilakukan secara retrospektif yakni pasien COVID-19 yang mendapatkan perawatan di rumah sakit mulai tahun 2020 hingga 2022. Metode penelitian ini adalah kohort observasional menggunakan 127 sampel yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi, dengan 55 data pada kelompok heparin dan 72 pada enoxaparin. Analisis efektivitas menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat penurunan kadar D-dimer yang signifikan pada pasien yang menggunakan antikoagulan enoxaparin  (p-value < 0.05) sedangkan pada pasien yang mendapatkan heparin tidak menunjukkan penurunan yang signifikan (p-value > 0.05). Berdasarkan evaluasi keamanan penggunaan kedua antikoagulan, enoxaparin juga memiliki insidensi kejadian perdarahan yang lebih kecil (33.3%) dibandingkan heparin (40.0%). Kondisi perdarahan yang paling sering dialami pasien COVID-19 yang menerima antikoagulan profilaksis adalah batuk darah atau hemoptisis (6.3%). Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kejadian perdarahan antar kedua kelompok obat (p-value > 0.05).
Evaluasi Kesesuaian Penerapan Cara Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik Pada Penyalur Alat Kesehatan Di DIY Faluti, Dimas Rizki; Wedyaningsih, Chairun; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.90846

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami oleh PAK Pusat di DIY dalam mendapatkan sertifikat CDAKB dari Kemenkes RI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY terhadap standar CDAKB dan memahami faktor yang memengaruhi tercapainya kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat dengan standar CDAKB. Desain penelitian adalah deskriptif evaluatif pada 20 PAK Pusat secara purposive sampling di DIY selama 3 bulan penelitian. Pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen kuesioner dan pendekatan kualitatif menggunakan pedoman wawancara kepada PJT Alkes. Analisa data kuantitatif dengan perhitungan persentase tingkat kesesuaian pelaksanaan 13 aspek standar CDAKB pada PAK Pusat, kemudian dikategorikan dalam katagori sesuai dan belum sesuai, sedangkan data kualitatif disajikan dengan menarasikan faktor yang memengaruhi tercapainya kesesuaian dengan standar CDAKB. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY terhadap standar CDAKB adalah 75%, sedangkan faktor yang memengaruhi kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat dengan standar CDAKB adalah karakteristik PAK Pusat, faktor manusia, faktor sistem dan faktor lingkungan. Kesimpulan penelitian, masih terdapat ketidaksesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY dengan standar CDAKB dan faktor yang memengaruhi kesesuaian perlu ditindaklanjuti dengan usaha melaksanakan kegiatan distribusi sesuai standar CDAKB baik dari sisi ketersediaan sarana-prasarana serta dokumen pendukung.
Pengaruh Brief Counseling Apoteker terhadap Kepatuhan Pengobatan dan Perbaikan Tekanan Darah Pasien Hemodialisa Yasin, Nanang Munif; Filliana, Ulfa; Kristina, Susi Ari
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.92562

Abstract

Intervensi hemodialisa memunculkan berbagai komplikasi, paling banyak yaitu hipertensi yang dapat meningkatkan resiko rawat inap dan kematian lebih cepat. Polifarmasi, ketidakpatuhan minum obat, dan kurangnya pemahaman pasien menjadi faktor penyebab target tekanan darah sulit tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brief counseling apoteker terhadap kepatuhan pengobatan dan perbaikan tekanan darah pasien hemodialisa. Rancangan penelitian quasi-experimental dengan desain pretest-posttest with control group. Intervensi brief counseling dilakukan 1x seminggu selama 1 bulan menggunakan teknik 5A dan alat bantu leaflet pada pasien hemodialisa dengan kriteria inklusi eksklusi selama bulan September-Oktober 2023. Data dianalisis statistik menggunakan uji Paired sample t-test dan Wilcoxon test untuk melihat perbedaan masing-masing kelompok, uji Independent sample t-test dan Mann Whitney test untuk melihat perbedaan antar kelompok setelah intervensi. Sebanyak 57 responden terdiri dari 29 kelompok kontrol dan 28 kelompok intervensi, menunjukkan bahwa kelompok intervensi terdapat peningkatan kepatuhan dengan selisih skor pretest posttest Δ2,71±1,822 dibandingkan kelompok kontrol Δ-0,44±1,152 (p<0,001), perbaikan tekanan darah yaitu penurunan sistolik dengan selisih skor pretest posttest Δ-12,07±8,969 dibandingkan kelompok kontrol Δ-2,55±4,695 (p<0,001) dan diastolik dengan selisih skor pretest posttest Δ-5,03±5,439 dibandingkan kelompok kontrol Δ-0,86±4,420 (p=0,004). Intervensi brief counseling apoteker disimpulkan dapat memperbaiki kepatuhan dan tekanan darah pasien hemodialisa.
Perbedaan Gambaran Klinis dan Hasil Laboratorium antara Pasien COVID-19 dengan komorbid PPOK dan non-PPOK Nurjanna, Sitti; Ikawati, Zullies; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i4.88530

Abstract

Coronavirus disease-19 adalah infeksi virus yang sangat menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut parah Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Salah satu penyakit yang dikaitkan dengan resiko tinggi perparahan penyakit COVID-19 adalah orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) karena COVID-19 mempengaruhi system pernafasan, kondisi kerusakan paru-paru pada pasien PPOK dapat menjadi penyebab akibat paru-paru sulit untuk melawan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik pasien COVID-19 non PPOK dengan pasien COVID-19 komorbid PPOK yang dirawat di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) Yogyakarta pada tahun 2020 hingga 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospektif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan sumber rekam medis beserta nilai laboratorium pasien. sampel yang memenuhi kritera inklusi dalam penelitian ini sebanyak 67 pasien yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian adanya perbedaan signifikan pada jenis kelamin (P = 0,002) dengan didominasi laki-laki (78,1%) pada kelompok PPOK dan paling banyak perempuan pada pasien non-PPOK (60%). Rentang usia pasien non-PPOK 40-60 tahun (51,4%) sedangkan pada kelompok komorbid PPOK lebih banyak berusia ≥60 tahun (93,8) (P = 0,000). Gambaran perbedaan karakteristik klinis dan temuan laboratorium kelompok pasien nonPPOK menunjukkan gejala paling umum adalah batuk (74,3), demam (57,1%), mual (45,7%) dan sesak (42,9%), sedangkan pasien dengan komorbid PPOK menunjukkan gejala paling umum ditemukan adalah sesak (90,6%), batuk (87,5%), demam (65,6%) dan lemas (50%). Terdapat perbedaan signifikan pada gejala lemas (P = 0,021) dan sesak (P = 0,000). Pada temuan nilai laboratoium pada kedua kelompok uji pasien non PPOK dan pasien dengan komorbid PPOK ditemukan paling banyak penurunan limfosit (80%; 100%), diikuti dengan kenaikan peningkatan jumlah neutrofil (85,7%; 93,8%) dan peningkatan angka leukosit (60%; 50%). Ditemukan perbedaan signifikan pada hasil laboratorium anemia               (P = 0,018), pneumonia (P = 0,004) dan Limfositopenia (P = 0,008). 
Co-Authors A., Diki Aprianto Aji Wibowo, Much Ilham Novalisa Anni Anni, Anni As'hari, Yanuar Atana, Sanses Bambang Sigit Riyanto Boku, Yuliana Chairun Wiedyaningsih Desy Purnamasari Dewi, Endah Kusuma Dewi, Endah Kusuma Dina, Amila Djoko Wahyono Eka Kartika Untari Eri Supriyanti Faluti, Dimas Rizki Filliana, Ulfa Fita Rahmawati Fitri, Febiana Melisa Fortuna, Tista Ayu Geografi, Liniati Graciano Aristides Maturbongs Hakim, Sarah Nabila Haninditya, Beta Hasan, Murojil Hesaji Maranty, Hesaji Hidayatika, Annisa I Dewa Putu Pramantara Ika Puspita Sari Ika Puspitasari Joko Sunowo, Joko Karundeng, Glory Claudia Kurniawati, Fivy Kurniawati, Fivy Kusumah Wardani, Sintaresmi Kusumaningsih, Riyani Lawalata, Angela Flora Stephanie Listyana, Yanverty Idda Malina, Rachma Maulidiah, Rizka Mazidah, Zulfa Ni’mah, Farihatun Nopita, Rika Nurani, Melisa Rizky Nurficahyanti, Romadhina Nurjanna, Sitti Nurul Safitri Oktariyanto, Efel Erlambang Parera, Maria Meliana Waty Pratama, Tiara Dewi Salindri Probosuseno Probosuseno, Probosuseno Pujilestari, Dwi Puspitasari, Winda Dwi Putri, Mukarromah Dita Putri, Riandita Gusnanda Putri, Wiwin Nopita Riandika, Andi Amelia Sari Rini, Desi Setya Ristyaningsih, Anis Rizka Humardewayanti Asdie Rochmanov, Janne Rosnarita, Intan Adevia Satibi Satibi Sembiring, Rinawati Setiawati, Margarita Krishna Susi Ari Kristina Titik Nuryastuti Tri Murti Andayani Trung, Vo Quang Wahyu Roossi Ningsih, Wahyu Roossi Wedyaningsih, Chairun Weidyaningsih, Chairun Widyastuti, Herlina Tri Widyastuti, Herlina Tri Widyati, Widyati Widyati Winarni Winarni Wiyatami, Monia Agni Yatminto, Eko Yayi Suryo Prabandari Zaimatuddunia, Irma