Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PELATIHAN TARI KREASI GALLANG BALLE SEBAGAI SARANA EDUKASI TENTANG KESETARAAN GENDER PADA SISWI SMA NEGERI 2 MAJENE SULAWESI BARAT Syakhruni Syakhruni; Heriyati Yatim; Jalil Jalil; Prusdianto Prusdianto
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.54209

Abstract

Gender merupakan perspesi atau cara pandang terhadap laki-laki atau perempuan yang tidak didasari kepada perbedaan biologis yaitu jenis kelamin. Gender pada semua aspek kehidupan manusia menciptakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan termasuk kreasi sosial dengan posisi perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Sulawesi Barat memiliki masyarakat ekonomi kelas bawah yang didominasi oleh gender perempuan dikarenakan keterbatasan akses mereka lebih sedikit dibanding gender laki-laki. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang kesetaraan gender. Seni tari adalah bentuk media edukasi yang berkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai yang perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Atas dasar permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah program kegiatan masyarakat “PKM Pelatihan Tari Kreasi Gallang Balle dalam Mengedukasi Kesetaraan Gender Pada Siswi Sma Negeri 2 Majene Sulawesi Barat” dengan tujuan menjadikan pelatihan tari sebagai media untuk memberikan edukasi tentang kesetaraan gender sehingga mempengaruhi cara pandang mereka kepada diri sendiri sebagai perempuan maupun perempuan-perempuan lainnya.
Tari Pallake Sebagai Kearifan Lokal di Desa Ongko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Yatim, Heriyati
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini berjudul Keberadaan tari Pallake di desa Ongko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi  Sulawesi Barat. Bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang keberadaan tari Pallake sebagai warisan budaya yang mulai terlupakan di era modernitas saat ini, Hasil penulisan secara konseptual menghasilkan bahwa perlunya pelestarian tari tari tradisional yang ada didaerah khususnya didaerah mandar Sulawesi barat. Dari keberadaan tari Pallake ini maka masalah penelitian dirumuskan bagaimana keberadaan tari Pallake di desa Ongko Kecamatan Campalagian Polewali Mandar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data, studi Pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dari penari Pallake, pemusik, pemangku adat, pemerhati budaya dan budayawan . Hasil penelitian dapat disimpulkan bawa, tari Pallake masih eksis hingga saat ini  Hasil ini menunjukan bahwa tari Pallake merupakan tari yang di sakralkan dan merupakan simbol pemersatu dalam mengemban rasa solidaritas persaudaraan, keberadaan tari Pallake di desa Ongko campalagian Polewali Mandar masih dapat kita temui sampai sekarang ini yang keberadaannya masih terlihat di pertunjukan pesta perkawinan, acara sunatan, hajatan dan upacara adat lainnya, juga diprogramkan diacara tahunan yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai sarana pelestarian budaya dari sisi perkembangannya telah menyesuaikan dengan kondisi saat ini dimana fungsi dan perannya telah mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman yang berubah.  Kata Kunci: Tari, Pallake, Kearifan Lokal
Pelatihan Tari Kreasi Gallang Balle dalam Mengedukasi Kesetaraan Gender pada Siswi SMA Negeri 1 Polewali Sulawesi Barat Syakhruni, Syakhruni; Yatim, Heriyati; Prusdianto, Prusdianto
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Gender merupakan perspesi atau cara pandang terhadap laki-laki atau perempuan yang tidak didasari kepada perbedaan biologis yaitu jenis kelamin. Gender pada semua aspek kehidupan manusia menciptakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan termasuk kreasi sosial dengan posisi perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Sulawesi Barat memiliki masyarakat ekonomi kelas bawah yang didominasi oleh gender perempuan dikarenakan keterbatasan akses mereka lebih sedikit dibanding gender laki-laki. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang kesetaraan gender. Seni tari adalah bentuk media edukasi yang berkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai yang perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Atas dasar permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah program kegiatan masyarakat “PKM Pelatihan Tari Kreasi Gallang Balle dalam Mengedukasi Kesetaraan Gender Pada Siswi Sma Negeri 1 Polewali Sulawesi Barat” dengan tujuan menjadikan pelatihan tari sebagai media untuk memberikan edukasi tentang kesetaraan gender sehingga mempengaruhi cara pandang mereka kepada diri sendiri sebagai perempuan maupun perempuan-perempuan lainnya.Kata kunci: Kesetaraan Gender, Siswi, Tari.
MODEL UNIE-C PADA PEMBELAJARAN TARI Syakhruni, Syakhruni; Jalil, Jalil; Yatim, Heriyati; Satriadi, Satriadi
JURNAL PAKARENA Vol 8, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v8i2.53935

Abstract

Seni tari memiliki potensi untuk memberikan pengalaman kreatif kepada anak-anak dan seharusnya diajarkan sebagai metode untuk menggambarkan kembali nilai estetik yang mereka alami dalam kehidupan. Faktanya, dalam konteks pendidikan seni tari dan kreativitas siswa, permasalahan rendahnya pengembangan kreativitas anak didik secara empiris lebih banyak disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran seni tari untuk merangsang kreativitas siswa. Model UNIE-C, sebagai pendekatan pembelajaran seni tari, mencakup empat aspek: pemahaman, kebutuhan, interaksi, dan ekspresi, yang kemudian diintegrasikan sebagai bentuk kreativitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan Model UNIE-C dalam pembelajaran tari di SMA Negeri 2 Majene. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pelaksanaan penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Majene. Subjek penelitian melibatkan guru dan siswa pada mata pelajaran seni budaya sebagai informan utama. Teknik pengumpulan data mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak tari yang dikembangkan dalam Model UNIE-C dibentuk oleh pengalaman peserta didik, tanpa perlu meniru gerakan tari sebagai suatu penampilan lengkap, dan gerakan tari ini dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan dirasakan oleh peserta didik.
EKSISTENSI SANGGAR SENI SIRAJUDDIN DALAM PELATIHAN TARI DI KABUPATEN GOWA Je’ne, Zamzam Nurhani; Yatim, Heriyati; Faisal, Faisal
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 1 (2024): Januari-Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i1.63285

Abstract

Email : heriyati.yatim@unm.ac.idEmail : faisal@unm.ac.id AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk, (1) Mendeskripsikan Keberadaan Sanggar Seni Sirajuddin di Kabupaten Gowa. (2) Mengetahui bentuk pelatihan tari di Sanggar Seni Sirajuddin Kabupaten Gowa. Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggambarkan permasalahan apa adanya. Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Seni Sirajuddin yang berlokasi di Jl. Kacong Daeng Lalang, Lorong 1, Desa Tombolo, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada bulan September sampai dengan November 2023. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui teknik triangulasi sumber. Teknik pengumpulan datanya adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitian khususnya pembina/pengurus sanggar terkait dengan keberadaan sanggar seni sirajuddin dalam pelatihan tari di Kabupaten Gowa. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa keberadaan sanggar seni sirajuddin bermanfaat untuk kegiatan positif anak-anak di Kabupaten Gowa, siswa (anggota) mempunyai kegiatan yang dapat mengasah keterampilan mereka. Sehingga Kabupaten Gowa lebih maju dengan adanya sanggar seni sirajuddin. Hal ini dapat dilihat dari bentuk pelatihan tari sanggar seni sirajuddin, dalam bentuk pelatihan tari dilakukan dengan proses latihan. Dalam proses latihan, pelatih memberikan gerakan serta arahan kepada siswa (anggota) agar siswa (anggota) dapat melakukan dengan baik dan benar. Kegiatan pelatihan menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan hasil penelitian keberadaan sanggar seni sirajuddin dapat dilihat dari banyaknya karya-karya yang dibuat oleh sanggar serta banyaknya keikutsertaan sanggar seni sirajuddin dalam event baik Nasional maupun Internasional.
TINGKAT APRESIASI SISWA TERHADAP TARI PADUPPA SEBAGAI MATERI AJAR DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA PADA KELAS X.1 DI SMAN 8 MAKASSAR Maharani, Reski; Yatim, Heriyati; Linda, Johar
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i2.61546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Latar Belakang Keberadaan Tari Paduppa Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Kelas X.1 Di SMAN 8 Makassar, 2) Mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penyajian Tari Paduppa Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Kelas X.1 Di SMAN 8 Makassar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian evaluatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.1 SMAN 8 Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 37 responden. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, penyebaran angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dengan hasil berupa persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Latar Belakang Keberadaan Tari Paduppa Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Kelas X.1 Di SMAN 8 Makassar dalam kategori “sangat tinggi” sebesar 89,4% dengan persenta setiap indikator yaitu pada indikator sejarah dan asal usul tari paduppa sebesar 90,9%, unsur unsur budaya atau tradisi terkait sebesar 89,3%, makna dan simbol gerak sebesar 88,1%. 2) Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penyajian Tari Paduppa Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Pada Kelas X.1 Di SMAN 8 Makassar dalam kategori “tinggi” sebesar 74,1% dengan persentase tiap indikator yaitu teknik gerak dan estetika sebesar 71,9%, musik dan instrumen sebesar 75,6%, kostum dan aksesoris sebesar 76,6%, konteks penyajian sebesar 71,8%.
PEMBELAJARAN PRAKTIK TARI TERHADAP MINAT DAN BAKAT SISWA PADA SANGGAR SEKOLAH SMA NEGERI 1 CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT Nandasary, Khofifah; Yatim, Heriyati; Padalia, Andi
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i2.63314

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1 mendeskripsikan proses pembelajaran praktik tari terhadap minat dan bakat pada Pada Sanggar Sekolah SMA Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. 2.  mendeskripsikan hasil pelaksanaan Praktik Tari yang meningkatkan Minat dan Bakat Siswa Pada Sanggar Sekolah Sma Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data. Penelitian ini menerapkan metode eskperimen tari dengan menggunakan dasar-dasar tari Sulawesi Selatan etnis Mandar yang berfokus pada dua ragam gerak yakni ragam gerak uru-uruna dan mallapek sipik yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu: 1) perencanaan, 2) implementasi tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan tes praktek tari. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari dan hasil penerapan tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian ini sebagai berikut, a) Bentuk Praktik Tari bagi Siswa Pada Sanggar Sekolah SMA Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. b) Hasil pelaksanaan Praktik Tari Terhadap Minat dan Bakat Siswa Pada Sanggar Sekolah SMA Negeri 1 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.
PERTUNJUKAN TARI PATTUDU TOMMUANE PADA SUKU MANDAR SEBAGAI PRESERVASI BUDAYA SULAWESI BARAT Heriyati Yatim; Syakhruni Syakhruni; Nurachmy Sahnir
JURNAL IMAJINASI Vol 7, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v7i2.53707

Abstract

Pertunjukan Tari Pattudu Tommuane di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, bertujuan sebagai upaya untuk pendokumentasian, dan usaha untuk menemukan adanya bentuk pertunjukan tari Pattudu Tommuane merupakan  tari tradisi daerah Mandar Kabupaten Majene yang ditampilkan pada upacara penyambutan tamu dan upacara adat lainnya. Tari Pattudu Tommuane tumbuh dan berkembang menjadi satu tarian tontonan yang dipertunjukan kepada masyarakat disetiap acara, baik acara penyambutan maupun acara lainnya. Masalah penelitian dirumuskan: Bagaimana latar belakang keberadaan Tari Pattudu Tommuane dan bagaimana bentuk penyajiannya di Majene Sulawesi Barat. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan data, studi Pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dari pakar tari, budayawan dan sanggar tari. Hasil penelitian dapat disimpulkan bawa, tari Pattudu Tommuane  lahir pada waktu terjadi peperangan antara kerajaan Passokoran dan kerajaan Balanipa dan dinyatakan menang dalam peperangan, maka diadakanlah pertunjukan  tari ini untuk menyambut kemenangan dalam perang. Pada tahun 1980 an oleh almarhum Bapak Muh Asin telah mengembangkan tarian ini, baik dari segi gerak, pola lantai, kostum, jumlah penari maupun musik. Karakter yang dimiliki dalam tarian tersebut menggambarkan gerak gerak keperkasaan seperti perkelahian, menyerang dan saling beradu antara satu dan lainnya. Bentuk penyajian tari Pattudu Tommuane di Majene Sulawesi Barat mempunyai empat bentuk ragam gerak, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan formasi berbaris sejajar, melingkar, berpasangan, diiringi oleh beberapa jenis alat musik yaitu gendang dan gong, busana yang digunakan celana tiga perempat, memakai baju rompi, menggunakan penutup kepala dan beberapa perhiasan kalung.
Menata Taman Rumahan Berbahan Artifisial Dan Sintetis Di Kuala Lumpur, Malaysia Caco, Alimuddin; Sahnir, Nurachmy; Izmi, Siti Asmaulul; Jamilah, Jamilah; Yatim, Heriyati
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan estetika dan kenyamanan ruang dengan menciptakan taman rumahan berbahan artifisial dan sintetis di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia. Program ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Makassar, dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dilaksanakan pada 9-14 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan solusi taman yang mudah perawatan, ramah lingkungan, dan estetik sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif bagi siswa. Metode yang digunakan meliputi perancangan desain taman, pemilihan bahan sintetis yang ramah lingkungan, serta pelatihan kepada siswa dan guru dalam pemeliharaan taman buatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan apresiasi positif dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar terhadap keindahan dan fungsionalitas taman yang dihasilkan. Selain itu, kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan peserta dalam merancang dan merawat taman sintetis, serta memperkenalkan konsep taman yang praktis namun tetap memberikan manfaat estetika. Dampak kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan ruang sekolah yang lebih maksimal dan memberikan inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung proses pembelajaran.
PELATIHAN PENDALAMAN KEAKTORAN DENGAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL BAGI SISWA UPT SPF SMPN 27 MAKASSAR Saputra, Andi Taslim; Ramli, Asia; Yatim, Heriyati; Jayadi, Karta; Baetal Mukadas, Andi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i2.66356

Abstract

UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah pertama yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah ini memiliki aktivitas kesenian yang berkembang dan tumbuh secara signifikan setiap tahunnya. Ekositem kesenian yang dibangun mengadopsi segala bentuk atau jenis kesenian. Sehingga orientasi kesenian baik dalam konteks seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni teater tidak memiliki dasar yang mendalam terhadap nilai-nilai lokalitas, hal yang paling ditinjau adalah fenomena pembelajaran teater. Tujuan pengabdian adalah untuk melatih pendalaman karakter dengan menggunakan permainan tradisional. Metode yang digunakan adalah analisis, perancangan, pengenalan dan implementasi, dan evaluasi. Pelatihan ini dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, sarana refleksi, perubahan dan pengajaran berharga bagi peserta didik UPT SPF SMPN 27 Makassar. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan bagi peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: (1) Merancang pelatihan teater melalui metode permainan tradisional Ma’benteng yang diperuntukkan materi pendalaman karakter, (2) laboratorium permainan tradisional pada pembelajaran teater dengan mengadopsi bentuk permainan tradisional ma’benteng, dan (3) melaksanakan kegiatan games berbasis permainan tradisional. Selain itu, pelatihan ini menghasilkan luaran sebagai berikut: (1) Mengurai persoalan dengan pendekatan teater yang menjadi patron serta meningkatkan nilai tradisional melalui pembelajaran teater berbasis seni teater (2) Video dokumentasi kegiatan (3): Menerbitkan artikel di Jurnal Sureq: Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain.