Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENERAPAN COLLABORATIVE WRITING DALAM PENULISAN NASKAH DRAMA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER PAMMARICA SMA NEGERI 1 POLEWALI Budiarti, Nuramalia; Ramli, Asia; Yatim, Heriyati
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 3 (2024): Juli-September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i3.65808

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penerapan Collaborative Writing dan menganalisis hasil bentuk penerapan Collaborative Writing dalam penulisan Naskah Drama pada kegiatan Ekstrakurikuler Teater Pammarica SMA Negeri 1 Polewali. Penerapan Collaborative Writing dapat mempermudah peserta didik dalam menuliskan naskah drama yang dilakukan secara bersama. Penelitian ini merupakan penelitian Action Research dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dimulai dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Collaborative Writing dalam penulisan Naskah Drama dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama peserta didik dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dari Rata-rata nilai yang dicapai pada Siklus I sebesar 56% dan mengalami peningkatan pada Siklus II sebesar 86%. Kata Kunci: Penerapan, Collaborative Writing, Penulisan Naskah Drama, Ekstrakurikuler 
Proses Regenerasi Penari Jaranan Kelompok Anak di Grup Satrio Bokor Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Suprihatin, Endang Wara; Sumarwahyudi, Sumarwahyudi; Hidajat, Robby; Zandra, Rully Aprilia; Yatim, Heriyati; Rahman, Amalia Arifah
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v4i2.676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses regenerasi penari Jaranan anak-anak dalam kelompok Satrio Bokor (SB). Pemilihan SB sebagai subjek penelitian didasarkan pada statusnya sebagai satu-satunya grup Jaranan di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, yang memiliki penari anak-anak berusia 4 hingga 15 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap lima informan, observasi, serta dokumentasi. Verifikasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses regenerasi dilakukan dengan pola internal menggunakan sistem regenerasi horizontal transmission, di mana proses pengetahuan dan keterampilan diwariskan secara sejajar antar anggota kelompok; 2) pelatihan dilaksanakan melalui pembelajaran langsung dan terbimbing. Temuan ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya strategi regenerasi dalam menjaga keberlanjutan tradisi Jaranan di kalangan anak-anak di wilayah Tumpang.
PEMBELAJARAN TARI BERBASIS KEARIFAN LOKAL BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA Yatim, Heriyati; Sahnir, Nurachmy; Pratamawati, E W Suprihatin Dyah
JURNAL PAKARENA Vol 9, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v9i2.66867

Abstract

Pembelajaran tari berbasis kearifan lokal adalah tari yang berpijak pada budaya setempat, yang merupakan warisan tradisonal, yang menjadikan ciri suatu daerah dapat dikenal, bertujuan untuk pendokumentasian, dan usaha untuk menemukan adanya solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang ada disekolah. Mata pelajaran Seni tari yang bermuatan lokal selayaknya diberikan disekolah karena keunikan, serta makna dan kegunaannya bagi kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetis berupa kegiatan ekspresif/kreatif. Masalah penelitian dirumuskan: 1)Bagaimana pembelajaran tari bermuatan lokal dapat diterapkan disekolah Dasar, 2) Bagaimana meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran seni tari berbasis kearifan lokal berorientasi konstruktivime dalam meningkatkan keterampilan siswa. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi dari pakar Pendidikan dan pakar tari. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Agar pembelajaran tari berjalan efektif sesuai dengan kurikulum, guru harus dapat menguasai materi pembelajaran seni tari bukan hanya teori juga materi praktek, dengan cara mengikuti kursus pelatihan tari yang ada di sanggar tari, atau Lembaga lainnya, selain itu, guru harus lebih mengembangkan wawasan dengan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kreatif dengan cara menginstruksikan kepada siswa untuk dapat memperagakan gerak gerak tari yang bercirikan khas daerah yang telah dikembangkan yang merupakan ciri dari kearifan lokal, juga dengan adanya artikel ini memberi pemahaman tentang kondisi pemebelajaran seni tari berbasis kearifan lokal yang berorientasi konstruktifisme dalam meningkatkan kreativitas peserta didik dengan membuka wawasan guru sekolah dasar, dengan menyiapkan produk bahan ajar seni tari yang berbasis kearifan lokal dengan pendekatan konstruktifisme, juga mengupayakan perangkat pembelajaran berupa video pembelajaran seni tari yang dikemas dengan baik dan menarik,
Implementation of the Project Based-Learning Model in Dance Learning: A Study of Collaboration of Middle School Students Puspitaloka, Wedya; Nurwahidah, Nurwahidah; Yatim, Heriyati
ETDC: Indonesian Journal of Research and Educational Review Vol. 4 No. 1 (2024): December
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/ijrer.v4i1.2717

Abstract

This study aims to measure the level of student collaboration and the effectiveness of the use of the project-based learning (PjBL) model with junior high school students.The study implements the Classroom Action Research method in two cycles, using a qualitative and quantitative approach. Each cycle includes the planning, implementation, observation, and reflection stages. The subjects of the study consisted of 29 students of class VIII.9 and the subject teacher of Arts and Culture (Dance) at public middle school 27 Makassar. The focus of the study is the application of the PjBL model to increase student collaboration in learning arts and culture (dance). Data collection techniques include observation, interviews, field notes, tests, and documentation. Data were analyzed using qualitative and quantitative analysis techniques. The results of the study showed an increase in student collaboration skills during the two learning cycles. In Cycle I, the teacher's activity sheet in teaching using the PjBL model obtained an average score of 66.6 (sufficient category), while in Cycle II it increased to 92 (very good category). Student learning activities also increased, from an average score of 60 (sufficient category) in Cycle I to 85.45 (good category) in Cycle II. The level of student collaboration increased from an average value of 68.62 (sufficient category) in Cycle I to 89.72 (very good category) in Cycle II.
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI UPT SMP NEGERI 1 TELLU LIMPOE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Setiawan, Henra; Yatim, Heriyati; Syakhruni, Syakhruni
JURNAL PAKARENA Vol 10, No 1 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v10i1.71534

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang materi ajar yang mendukung pembelajaran seni budaya, khususnya Tari Pattennung, bagi siswa di UPT SMPN 1 Tellu Limpoe. Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini menerapkan metode Research and Development (R&D) dengan model 4D yang terdiri dari empat tahap utama: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebarluasan (disseminate). Namun, penelitian ini hanya sampai pada tahap perancangan (design) yang kemudian divalidasi sebelum diterapkan dalam pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A di UPT SMPN 1 Tellu Limpoe, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan bahan ajar mengenai tari tradisional setempat menjadi kendala dalam pembelajaran seni tari, sehingga siswa lebih banyak mempelajari tari tradisional dari daerah lain di Indonesia. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap Tari Pattennung sebagai bagian dari warisan budaya lokal Kabupaten Sidenreng Rappang. Selain itu, keterbatasan referensi juga menyulitkan guru dalam memberikan pembelajaran yang lebih mendalam mengenai tari daerah setempat. Oleh karena itu, bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar yang membantu siswa memahami Tari Pattennung secara lebih komprehensif serta mendukung guru dalam menyampaikan materi secara lebih sistematis dan efektif.
Digitalization of Local Cultural Arts as an Innovation in Arts Education in the Era of Merdeka Belajar Sahnir, Nurachmy; Jamilah, Jamilah; Yatim, Heriyati
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 28, No 1 (2025): Indonesian Journal of Educational Studies (Early Access)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijes.v28i1.72212

Abstract

The digital transformation in education offers a significant opportunity to revitalize local cultural arts through innovative learning approaches. However, the integration of local cultural arts into digital educational media particularly in school-based arts education remains suboptimal. This study aims to explore the potential of local cultural arts digitalization as a form of innovation in arts education aligned with the Merdeka Belajar policy. This research adopts a qualitative approach, utilizing interviews, observations, and documentation studies involving arts teachers, students, and local cultural content in elementary school settings. Findings indicate that using digital media rooted in local culture such as traditional dance videos, interactive applications, and folklore animations can increase student interest and strengthen cultural identity. The conclusion affirms that the digitalization of local cultural arts is effective not only as a medium for arts education but also as a strategy for cultural preservation that is adaptive to the digital era and education policies grounded in local wisdom.
Educational Strategy for Regeneration of Child Dancers in Satrio Bokor Tumpang Group Suprihatin, Endang Wara; Sumarwahyudi, Sumarwahyudi; Hidajat, Robby; Zandra, Rully Aprilia; Yatim, Heriyati; Rahman, Amalia Arifah
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol. 8 No. 2 (2024): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v8i2.64565

Abstract

Regeneration of traditional arts is an important thing that really needs to be done because it is a strategic step in maintaining the sustainability of local culture. Jaranan thrives in the Tumpang area, but only the Satri Bokor group has a group of children aged 6 to 15 years. This research was specifically conducted to analyse the regeneration strategy for child Jaranan dancers carried out in the Satrio Bokor Tumpang Group, Malang Regency. The research method uses a qualitative descriptive approach, where data is obtained through observation, interviews and documentation. The research results show that the regeneration strategy is carried out through routine training every afternoon after school, a family approach, and involvement in Jaranan performances and YouTube social media promotions. The main challenges faced are competition with other emerging arts, namely Bantengan, limited funds, and children's time commitment. However, this regeneration has had a positive impact on preserving culture and forming the character of the younger generation. In conclusion, the regeneration strategy implemented by the Satrio Bokor Group is effective in involving children in loving and preserving Jaranan art, although further support from various parties is needed.
Eksplorasi Strategi Peningkatan Well-Being dan Motorik Kasar Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Berbasis Tari Yatim, Heriyati; Apriyansyah, Chandra
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 6, No 2 (2025): Indonesian Journal of Social and Educational Studies (Article in Press)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v6i2.79418

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran berbasis tari dalam meningkatkan well-being dan keterampilan motorik kasar anak usia dini. Latar belakang penelitian ini didasari oleh rendahnya aktivitas fisik dan kesejahteraan emosional anak akibat keterbatasan ruang bermain, penggunaan gawai yang berlebihan, serta orientasi akademik yang dominan di lembaga PAUD. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian dilakukan di dua Taman Kanak-Kanak di Kota Makassar dengan partisipan 40 anak usia 5–6 tahun. Strategi pembelajaran tari dikembangkan dengan mengadaptasi gerakan tari tradisional Makassar yang disesuaikan dengan kemampuan anak, serta dikemas dalam bentuk permainan interaktif yang melibatkan guru dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan sebesar 27% pada aspek motorik kasar dan 24% pada aspek well-being anak setelah empat minggu implementasi. Anak menjadi lebih aktif, percaya diri, dan ekspresif dalam kegiatan fisik maupun sosial. Guru menilai modul pembelajaran praktis dan mudah diterapkan, sedangkan orang tua melaporkan peningkatan keceriaan dan interaksi positif anak di rumah. Integrasi unsur budaya lokal juga memperkuat identitas dan kebanggaan anak terhadap warisan budaya daerah. Dengan demikian, strategi pembelajaran berbasis tari terbukti efektif sebagai inovasi pendidikan holistik yang menyeimbangkan pengembangan fisik, emosional, sosial, dan budaya anak usia dini Kata Kunci: Pembelajaran Tari; Well-Being; Motorik Kasar; Anak Usia Dini; Strategi Pembelajaran
Melestarikan Budaya Lokal Melalui Kegiatan Pendokumentasian Dengan Memakai System Notasi Laban (Studi Kasus Tari Batara) Sjahrir, Nurlina; Yatim, Heriyati
Indonesian Journal of Social and Educational Studies Vol 6, No 2 (2025): Indonesian Journal of Social and Educational Studies (Article in Press)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijses.v6i2.79422

Abstract

Abstrak. Penelitian ini membahas tentang pentingnya notasi Laban sebagai salah satu alat yang dapat digunakan dalam sebuah tari terkait dengan persoalan pelestarian. Tari Batara adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang kaya akan makna dan nilai budaya. Penelitian ini membahas tentang pentingnya notasi Laban sebagai alat pelestarian. Dengan menggunakan teori Pelestarian Budaya dan Penotasian Laban, gerakan dan makna Tari Batara dapat terdokumentasikan dan tercatat secara lengkap baik posisi tubuh (sikap dasar dan lanjutan), dasar gerak (tangan, badan, kaki, dan kepala), arah hadap (depan, samping kiri/kanan, belakang), serta pengintegrasiannya tercatatkan secara detail. Secara umum bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa notasi Laban dapat menjadi sarana efektif dalam melestarikan warisan budaya, tarian ini memiliki struktur gerakan yang kompleks dan dinamis. Dampak jangka panjang yang diharapkan dari tari Batara yang telah dinotasikan adalah dapat membantu tidak hanya dalam pelestarian dan pengembangan, tetapi dapat pula menjadi sumber inspirasi dalam pola penciptaan tari kreasi Sulawesi Selatan. Dengan demikian, notasi Laban dapat menjadi alat yang efektif dalam pelestarian dan pengembangan Tari Batara Kata Kunci: Tari Batara, Notasi Laban, Bentuk Pelestarian
Workshop Pelatihan Tari bagi Guru Taman Kanak Kanak untuk Meningkatkan Keterampilan dalam Menari di Kabupaten Takalar Yatim, Heriyati; Syakhruni, Syakhruni; Linda, Johar
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Taman kanak kanak dalam mengajarkan seni tari kepada anak usia dini, sebab tari memiliki peran penting dalam perkembangan motorik, kognitif, sosial, dan emosional anak-anak, serta merupakan sebuah wujud keterlaksanaan tranfer ilmu pengetahuan tehnik membuat karya tari terhadap guru TK, dimana Pelatihan tari bagi guru Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan langkah penting dalam meningkatkan kompetensi dan kreativitas pendidik, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, dan ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terolah dengan baik, Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah pelatihan langsung terhadap guru taman Kanak kanak yang ada di Kabupaten Gowa, dengan melalui tahapan pelaksanaan sosialisasi, pelatihan, penerapan tehnologi, pendampingan dan evaluasi dan berkelanjutan program. Hasilnya menunjukan bahwa, pembelajaran seni tari adalah upaya peningkatan kreativitas anak, yang pembelajarannya dapat menyenangkan dan tidak menjemukan, diberi kemerdekaan dengan mengembangkan daya imajinasi anak sehingga dapat menciptakan atau menyajikan karya tarinya dengan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki termasuk menumbuhkan pribadi kreatif, mandiri dan inovatif sesuai tingkat usia maupun perkembangannya. Workshop ini menyoroti peran pentingnya kompetensi guru taman kanak kanak dalam mengajarkan tari pada anak usia dini, Respons positif yang diterima dari peserta guru guru taman kanak kanak, adalah menunjukkan potensi dalam mempertunjukan karya tari sedehana yang telah diciptakan.Kata kunci: Kompetensi, Seni Tari, Kreativitas.