Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Metode Hanlon Sebagai Cara Menentukan Prioritas Masalah Perencanaan dan Pengadaan Obat di RS Wijayakusuma Purwokerto Lubis, Muammar; Yuniarti, Endang; Wiedyaningsih, Chairun
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.95716

Abstract

                Metode Hanlon adalah sebuah metode yang digunakan untuk membandingkan berbagai macam masalah kesehatan secara adil dan obyektif, serta sebagai dasar untuk merencanakan strategi perbaikan guna meningkatkan pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengelolaan obat tahap perencanaan dan pengadaan di RS Wijayakusuma Purwokerto dibandingkan dengan indikator standar dan dilakukan penetapan prioritas masalah dengan metode Hanlon kemudian memberikan rekomendasi perbaikan untuk penyelesaian masalah. Rancangan penelitian bersifat deskriptif, pengambilan data secara retrospektif dan concurent. Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif dari penelusuran dokumen tahun 2022 dan penilaian metode Hanlon pada saat penelitian. Indikator standar yaitu kemenkes RI (2010), Satibi et al. (2019) dan Pudjaningsih (1996). Pemilihan responden penilaian metode Hanlon secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan, tiga indikator tidak memenuhi standar yaitu persentase kesesuaian jumlah permintaan (83,21%) dengan nilai OPR (22,65), persentase dana yang tersedia terhadap dana yang dibutuhkan (75,38%) dengan nilai OPR (26,15) dan frekuensi tertundanya pembayaran oleh RS terhadap waktu yang telah ditetapkan (32 kali) dengan nilai OPR (23,52). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa prioritas utama diselesaikan yaitu indikator kecukupan dana, kedua indikator tertundanya pembayaran faktur dan ketiga indikator kesesuaian jumlah permintaan. Rekomendasi perbaikan: melakukan evaluasi dan penyesuaian anggaran, penyediaan anggaran yang memadai, menerapkan sistem pengadaan yang kompetitif dan meningkatkan fleksibilitas pengadaan obat. 
COMPARISON OF FORECASTING DRUG NEEDS USING TIME SERIES METHODS IN HEALTHCARE FACILITIES: A SYSTEMATIC REVIEW Wiedyaningsih, Chairun; Yuniarti, Endang; Ginanti Putri, Ni Putu Vyra
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 10 No 2 (May-August 2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v10i2.11145

Abstract

Drug planning is essential to ensure the fulfillment of the right type, amount, and time criteria. Forecasting can be utilized during the planning stage to predict future drug needs. Perfect forecasting is impossible due to uncertainties in various factors, necessitating selecting the best method. This study aimed to identify the optimal forecasting method for healthcare facilities based on the smallest Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), and Mean Absolute Percent Error (MAPE) values obtained from forecasting results using time series methods like Single Moving Average (SMA), Weight Moving Average (WMA), (Single Exponential Smoothing) SES, Double Exponential Smoothing (DES), and Triple Exponential Smoothing (TES). This research involved a descriptive observational study with retrospective data and adhered to PRISMA guidelines. PubMed, Google Scholar, and Garuda served as the data sources. Nine articles meeting the eligibility criteria were employed. The findings revealed that the SES, DES, and TES methods produced forecasts with MAPE values below 10%, indicating highly accurate forecasting. The MAPE values for the SMA and WMA methods were less than 50%, which is still acceptable. Therefore, the ES methods, particularly SES, are highly recommended for accurate drug planning. Forecasting accuracy factors include data stability, pattern consistency, and smoothing constants. The SES method emerged as the best forecasting method, generating the smallest MAD, MSE, and MAPE values compared to other methods, falling below 10%, reflecting highly accurate forecasting.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG TENTANG PEMILIHAN KOSMETIK DEKORATIF YANG AMAN DARI BAHAN KIMIA BERBAHAYA Kartika Sari, Tri Rejeki; Handayani, Eka Wuri; Yuniarti, Endang
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v3i2.1211

Abstract

Kosmetik Dekoratif merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan rasa percaya diri pada wanita. Hal ini menyebabkan banyaknya produk kosmetik dekoratif ilegal beredar di pasaran. Mahasiswa merupakan salah satu target pasar tertinggi bagi produsen kosmetik ilegal. Fenomena ini dapat terjadi pula pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gombong karena mengingat banyaknya mahasiswi yang menggunakan kosmetik dekoratif tanpa melihat kandungan yang terdapat dalam kosmetik yang digunakan. Dalam hal ini, tingkat pengetahuan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap dalam pemilihan kosmetik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap mahasiswi fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Gombong terhadap kosmetik dekoratif yang aman dari bahan kimia berbahaya. Metode penelitian ini berupa survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu google form yang berisi tingkat pengetahuan dan sikap sebagai alat pengambilan data. Tingkat pengetahuan responden tentang kosmetik dekoratif dengan kategori baik sebanyak 51% dari 100 responden, cukup sebanyak 34% dari 100 responden dan kurang sebanyak 15% dari 100 responden. Sikap responden dalam memilih kosmetik dekoratif dengan kategori baik sebanyak 48%, cukup sebanyak 46%, dan kurang sebanyak 6%. Hasil uji wilcoxon untuk tingkat pengetahuan dengan sikap adalah 0,841(p > 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang kosmetik dengan sikap dalam pemilihan kosmetik (p > 0,05)
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA RAWAT INAP INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Nurkhasanah, Elli; Handayani, Eka Wuri; Yuniarti, Endang
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v4i2.1217

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran napas. ISK jika tidak diterapi dengan tepat dapat menyebabkan hipertensi, proteinuria, ISK berulang, gagal ginjal kronis dan cuci darah serta mengakibatkan kematian. Terapi ISK yaitu menggunakan antibiotik, penggunaanya yang tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Oleh karena itu perlu ada evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90 % di RS PKU Muhammadiyah Gombong, alasan pemilihan di RS ini karena memiliki spesialis urologi yang berkaitan dengan penyakit ISK. Tujuan Penelitian, mengevaluasi penggunaan antibiotik pasien ISK di RS PKU Muhammaadiyah Gombong dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Metode Penelitian, penelitian observasional eskriptif dengan desain cross-sectional melaui pengambilan rekam medis pasien ISK tahun 2020-2022. Hasil Penelitian, terdapat 141 pasien ISK selama tahun 2020-2022. Antibiotik yang digunakan yaitu ceftriaxone, levofloxacin, cefotaxime, ciprofloxacin, cefixim dan ampisilin. Total nilai DDD/100 patient-days seluruh antibiotik yang digunakan dari tahun 2020-2022 yaitu 71.8 DDD/100 patient-days , 73.3 DDD/100 patient-days, 73.1 DDD/100 patient-days, 81.7 DDD/100 patient-days , 77.8 DDD/100 patient-days dan 57.5 DDD/100 patient-days.  Antibiotik yang termasuk segmen DU 90% pada Januari 2020-Juni 2022 adalah ceftiaxone, levofloxacin dan ciprofloxacin. Sedangkan pada Juli-Desember 2022 adalah ceftriaxone, cefotaxime dan ciprofloxacin. Kesimpulannya Profil penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RS PKU Muhammadiyah Gombong tahun 2020-2022 terdapat enam jenis antibiotik yang digunakan untuk pasien infeksi saliran kemih yaitu ceftriaxone, ciprofloxacin, levofloxacin, cefotaxime, cefixime dan ampisilin.
Peningkatan Kualitas Bio-Ink dengan Penambahan Pigmen Kunyit Untuk Warna Yellow pada Printer Digital Yuniarti, Endang; Djonaedi, Emmidia; Rudi Kusumantoro, Heribertus; Zahira Adni Shaffa, Ghaitsa; Salsabila, Salsabila
Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA) Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/lipida.v4i2.1717

Abstract

Improving the quality of bio-ink by adding turmeric pigment for yellow color on digital printers in Jakarta State Polytechnic. One of proper ink for food packaging is ink that made from organic materials. Organic/bio- ink is ink whose pigments come from natural materials or from living things such as animals and plants. In general, conventional digital printer ink is made from synthetic chemicals that contain hazardous and toxic materials (B3) and can have a negative impact on the environment. One of the organic ink dyes derived from plants is turmeric root as a yellow dye. Curcumin pigment has the potential as a raw material for organic inkjet ink because it is environmentally friendly, cheap, and locally available. The purpose of this study was to obtain the composition of turmeric ink to achieve a yellow color that is close to the standard of conventional ink. The method used is a mixing process between turmeric pigment powder, ethanol, aquades, and gum Arabic. The variations of pigments used are 18 g, 20 g and 22 g.
NARRATIVE REVIEW: DRUG AVAILABILITY IN HEALTHCARE SERVICES IN INDONESIA Sagitasari, Yanna; Widayanti, Anna Wahyuni; Yuniarti, Endang
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i4.1255

Abstract

This narrative review delves into the availability of drugs within Indonesia’s healthcare services, analyzing 11 articles to uncover prevalent issues such as drug shortages, inadequate planning, and various factors influencing drug availability. This review underscores the critical need to ensure sufficient drug availability to enhance patient safety across healthcare settings. By examining journal articles, this review sheds light on the multifaceted aspects of drug availability, including planning management and the methods employed to evaluate their ability. The findings provide valuable insights into improving strategies for drug availability in hospitals and primary health care centers in Indonesia. This study found that out of the 11 articles reviewed, six reported insufficient drug availability, highlighting significant challenges in ensuring consistent access to necessary medications across different healthcare settings, including both primary healthcare centers and hospitals. Furthermore, the study identified geographical disparities in drug availability, with studies conducted outside Java Island reporting more severe drug shortages than those within Java Island. In summary, this study highlights the complex interplay between factors affecting drug availability in Indonesia, including geographical location, supply chain management, and procurement practices. This underscores the need for targeted interventions to address these challenges and improve drug availability across the healthcare system. Keywords: drug availability in Indonesia, patient safety, drug procurement in Indonesia, drug shortage.
IMPLEMENTATION OF MONITORING SIDE EFFECTS OF DRUGS IN DRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS PATIENTS IN REFERRAL HOSPITALS: A QUALITATIVE STUDY Elmiawati Latifah; Endang Yuniarti; Rinto Susilo; Hidayah Karuniawati; Azizah, Nur; Dyah Aryani Perwitasari; Syifa Imelda
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i4.1294

Abstract

Drug-resistant tuberculosis (TB) is a public health problem that poses major challenges to patients, health workers, society, and the health care system. This research is a qualitative study to explore the implementation of drug side-effect monitoring and the role of health workers in handling side-effect monitoring medication for tuberculosis patients. We collected data through Focus Group Discussions (FGD) and conducted direct, in-depth interviews. The informants in this study were doctors, pharmacists, and nurses who were directly involved in treating drug-resistant tuberculosis patients. Two drug-resistant TB referral hospitals in the Cirebon area hosted the research. INVIVO 12 was used for qualitative analysis. Both hospitals still need to optimise the mechanism for tracking drug side effects in drug-resistant TB patients in accordance with the technical guidelines. Doctors at both hospitals play a significant role in implementation compared to other health workers. The similar role of doctors in both hospitals in implementation is in initial examination and history taking, determining causality, management, and education regarding drug side effects. Pharmacists have a similar role in managing drug side effects and documenting "unwanted events". The role of nurses in both hospitals is similar, namely providing patients with education on drug side effects. Efforts are needed to increase the implementation of monitoring of drug side effects by conducting assessments of the causality of drug side effects and documentation using specific instruments according to standards, ensuring the ensuring the completeness of manual monitoring forms, and providing continuous drug side effect monitoring training for health workers.
Analisis Penetapan Prioritas Masalah Distribusi dan Penggunaan Obat di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya dengan Metode Hanlon Aini, Nurul; Yuniarti, Endang; Satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i3.95890

Abstract

Analisis dengan metode Hanlon digunakan untuk membandingkan masalah kesehatan yang berbeda-beda dalam rangka evaluasi dan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengembangan mutu pelayanan menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas masalah pada tahap distribusi dan penggunaan obat berdasarkan hasil analisis menggunakan Metode Hanlon di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Rancangan penelitian bersifat deskriptif, pengambilan data secara retrospektif dan concurrent. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif yang berasal dari penelusuran dokumen tahun 2022 dan pengamatan saat penelitian. Tahap distribusi dan penggunaan obat diukur tingkat efisiensinya menggunakan indikator Depkes (2008) dan penelitian Satibi dkk (2019). Indikator yang belum tercapai diidentifikasi sebagai masalah, kemudian dilakukan pembobotan untuk menetapkan prioritas masalah dengan metode Hanlon. Pada tahap akhir dari penelitian ini adalah perumusan rekomendasi strategi perbaikan berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan. Hasil evaluasi pengelolaan obat pada tahap distribusi dan penggunaan obat dari 9 indikator yang diteliti terdapat 7 indikator yang belum sesuai standar. Penetapan prioritas masalah menggunakan metode Hanlon mendapatkan hasil indikator rata-rata waktu tunggu dan tingkat ketersediaan obat merupakan prioritas utama untuk diselesaikan. Rekomendasi strategi perbaikannya yaitu peresepan elektronik, menggunakan alat bantu Artificial Intelligence, pelatihan staf secara berkala, pengendalian dengan metode MMSL, implementasi forecasting kebutuhan obat dan pembayaran ke distributor tepat waktu.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT CILEUNGSI DENGAN SABLON POLIFLEKS INOVATIF Yuniarti, Endang
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/jpk.v4i2.1464

Abstract

Abstrak: UKM (Usaha Kecil Menengah) terbukti sangat membantu perekonomian masyarakat Indonesia, salah satu UKM tersebut adalah UKM konveksi. Untuk meningkatkan nilai jual, produk konveksi seperti kaos, pouch, tas dan sebagainya diberikan desain gambar. Adapun cara menambahkan desain tersebut dapat menggunakan teknik cetak saring atau sering disebut cetak sablon. Namun bagi UKM Dlima-lima yang beranggotakan para pensiunan tentara ini cukup kesulitan karena proses sablon manual yang cukup lama dan panjang sehingga tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian Prodi Teknologi Cetak dan Grafis 3 Dimensi PNJ adalah meningkatkan nilai jual produk konveksi dengan cara memberikan dukungan material berupa alat dan pelatihan dengan teknik cetak sablon polifleks. Pengaplikasian cetak sablon digital polyflex ini dapat diterapkan untuk desain gambar dengan mudah dan fleksibel  untuk souvenir seperti tas, pouch, kaos, dan sebagainya. Metode yang digunakan adalah workshop penggunaan mesin sablon polifleks terhadap anggota UKM Dlima-lima. Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat apresiasi tinggi oleh peserta PKM, dan berharap kegiatan bisa berlanjut untuk periode berikutnya. Terlaksananya kegiatan PKM ini dapat meningkatkan kompetensi masyarakat umumnya dan UKM khususnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci: Sablon; Polifleks; Garmen. Abstract:  UKM (Small and Medium Enterprises) have proven to be very helpful for the Indonesian economy, one of which is the convection UKM. To increase the selling value, convection products such as t-shirts, pouches, bags and so on are given image designs. The way to add the design can use screen printing techniques or often called screen printing. However, for UKM Dlima-lima, whose members are retired soldiers, it is quite difficult because the manual screen printing process is quite long and lengthy, so the purpose of the community service activities carried out by the PNJ 3D Printing and Graphic Technology Study Program Expertise Group is to increase the selling value of convection products by providing material support in the form of tools and training with polyflex screen printing techniques. The application of this digital polyflex screen printing can be applied to design images easily and flexibly for souvenirs such as bags, pouches, t-shirts, and so on. The method used is a workshop on the use of polyflex screen printing machines for members of UKM Dlima-lima. This activity went smoothly and received high appreciation from PKM participants, and it is hoped that the activity can continue for the next period. The implementation of this PKM activity can improve the competence of the community in general and UKM in particular so that it can improve the welfare of the community. Keywords: Screen printing, Polyflex, Garment.
Biaya Medis Langsung dan Efek Samping Kemoterapi Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Swasta Kota Yogyakarta Giatna, Sifak; Supadmi, Woro; Yuniarti, Endang
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2023.12.2.47215

Abstract

Kanker merupakan masalah kesehatan global. Di Indonesia, kanker payudara merupakan kasus terbanyak, yaitu 58.256 kasus dari total 348.809 kasus. Pada tahun 2017, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki jumlah kasus kanker payudara terbanyak, yaitu sebesar 1.564 pasien rawat jalan dan 823 pasien rawat inap. Terapi kanker payudara dapat dilakukan dengan kemoterapi, radiasi, pembedahan dan terapi hormonal. Kemoterapi menimbulkan efek samping neutropenia, anemia, mual muntah, nyeri neuropati. Efek samping akibat penggunaan kemoterapi memengaruhi besarnya biaya perawatan. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Subjek penelitian adalah semua pasien kanker payudara yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif, yaitu dari Januari 2018 hingga Desember 2019. Data yang dikumpulkan dari rekam medis pasien meliputi biaya medis dari billing tagihan, profil kemoterapi dan efek samping kemoterapi. Efek samping diidentifikasi berdasarkan referensi buku dan artikel terkait. Data diolah menggunakan uji deskriptif untuk melihat gambaran biaya dan efek samping. Jumlah subjek penelitian adalah 53 subjek dengan 9 variasi regimen kemoterapi. Biaya medik langsung tertinggi adalah regimen docetaxel dan carboplatin (DC) 5 siklus sebesar Rp2.967.330, sedangkan terendah adalah regimen 5-fluorouracil (5-FU), adriamycin, cyclophosphamide (FAC) 8 siklus Rp2.024.165. Efek samping kemoterapi yang banyak terjadi adalah mual muntah (100%), neutropenia (86%), neuropati perifer (47%), pusing (42%), mukositis/stomatitis (25%), anemia (19%), diare (13%), infeksi kulit (11,3%), konstipasi (9%), serta penurunan nafsu makan (2%). Regimen 5-FU, adriamycin, cyclophosphamide, taxane (FAC-T) adalah regimen yang paling banyak digunakan (39,6%). Biaya medis langsung obat kemoterapi tertinggi adalah regimen DC. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan neutropenia.