Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Uji Kesahihan dan Keandalan QoR-40 versi Indonesia sebagai Instrumen untuk Menilai Kualitas Pemulihan Pasca-anestesia Umum Harijanto, Eddy; Wijaya, Andi Ade; Handayani, Dini
Majalah Anestesia dan Critical Care Vol 34 No 2 (2016): Juni
Publisher : Perdatin Pusat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quality of Recovery-40 (QoR-40) adalah salah satu instrumen yang telah digunakan luas di dunia untuk menilai kualitas pemulihan pasca-anestesia umum. Saat ini belum ada instrumen spesifik yang menilai kualitas pemulihan pasca-anestesia di Indonesia. Hasil terjemahan akan diujikan pada 115 subjek yang menjalani anestesia umum satu hari praoperasi dan satu hari pascaoperasi. Uji kesahihan isi menggunakan koefisien Aiken v, uji kesahihan konstruksi (analisis faktor dan uji korelasi pearson), konsitensi internal (Chronbach α), ketanggapan (responsiveness) dengan standard respons mean (SRM). Uji kesahihan isi formula Aiken V didapatkan bahwa QoR-40 versi Indonesia sahih dengan nilai ≥0,5. Uji kesahihan konstruksi dengan analisis faktor menunjukan semua faktor memiliki korelasi yang tinggi (korelasi≥0,5). Uji korelasi Pearson didapatkan 3 item pertanyaan dari dimensi dukungan tehadap pasien yang tidak sahih (mendapat dukungan dari dokter Rumah Sakit, ρ=0,252), (mampu memahami arahan dan nasehat ρ=1,98), (merasa bingung ρ=0,202). Standart respons mean (SRM) pada uji ketanggapan adalah 1,06. Terdapat hubungan negatif antara skor QoR-40 versi Indonesia dengan lama masa rawatan. QoR -40 versi Indonesia menunjukkan kesahihan dan keandalan yang memuaskan. Dimensi dukungan terhadap pasien dengan koefisien kesahihan terendah dan tiga pertanyaan yang tidak memiliki kesahihan konstruksi. Instrumen Qor-40 versi Indonesia sensitif untuk menilai perubahan klinis pascanestesia umum. Kata Kunci: Indonesia, kesahihan dan keandalan, kualitas pemulihan, QoR-40 Validity and reliability test Qor -40 version of Indonesia to assess the quality of recovery after general anesthesiaQuality of Recovery-40 (Qor-40) is one of the instruments that have been used widely in the world to assess quality of recovery after general anesthesia. There is no specific instrument tot assesses the quality of recovery after general anesthesia in Indonesia up to now. The translation was tested on 115 subjects undergoing general anesthesia on one day preoperative and one day postoperative. Validity test of the content was done by coefficient Aiken V, Construction validity (factor analysis and Pearson correlation), Internal consistency (Chronbach α), and responsiveness test with Standard response mean (SRM).The content validity of Aiken V formula showed that Qor-40 Indonesian version was valid with ≥0.5 value. Construction validit ytest by factor analysis showed high correlations for all factors (correlation ≥0.5). Pearson correlation test item found 3 questions that were not valid ( Getting support from Hospital doctors, ρ=0.252), (Able to understand the direction and advice of ρ=1.98), (Feeling confused ρ=0.202). SRM on the responsiveness test was 1,06. There was a negative correlation between the scores Qor-40 version Indonesia with long term care. QoR-40 Indonesian version showed a satisfactory validity and reliability. Patients support dimension had the lowest validity coefficient with three questions that did not have valid construction. Indonesian version of Qor-40 wa ssensitive to assess clinical changes after general anesthesia. Key words: Indonesia, Qor-40, quality of recovery, validity and reliability
PENERAPAN STANDARISASI RESEP PASTRY DI HOTEL THE 1O1 PALEMBANG RAJAWALI Handayani, Dini; Noviardy, Andrian
SEMHAVOK Vol 1 No 1 (2018): Prosiding Semhavok 2018
Publisher : Fakultas Vokasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.298 KB)

Abstract

Pastry and bakery section merupakan section atau divisi di bawah naungan main kitchen yang bertanggung jawab menangani berbagai event-event hotel seperti weding, birthday party, coffee break, breakfast, luch, diner dan lain-lain. Masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana standar peralatan pastry and bakery section di Hotel The 1O1 Palembang Rajawali. Dalam hal pengolahan data, penulis menggunakan analisis deskriptip yaitu teknik penulisan yang menceritakan sesuatu berdasarkan pengalaman atau data empiris, yang disusun dalam bentuk laporan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, standar peralatan pastry and bakery section sudah baik dan memadai. Namun pemberdayaan peralatan yang berjenis mesin masih kurang lengkap. Jumlah peralatan pastry and bakery section sudah memadai yang disesuaikan dengan kapasitas event-event yang menggunakan produk-produk pastry and bakery. Kondisi peralatan pastry and bakery section masih berkondisi baik namun segi kebersihan peralatan-peralatan tersebut masih kurang sehingga akan menurunkan efektifitas kerja peralatan tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis, penulis menyimpulkan bahwa standar peralatan sangat penting bagi kualitas produk yang dihasilkan. Namun apabila standar peralatan yang dimiliki kurang memadai, hal tersebut dapat diatasi dengan mobiltas karyawan yang memiliki skill dan knowledge di bidang pastry and bakery.
Pengembangan Produksi Merchandise Dengan Sablon Manual Desa Wisata Adat Kampung Urug Kabupaten Bogor – Jawa Barat Djonaedi, Emmidia; Kusumantoro, HB Rudi; Yuniarti, Endang; Handayani, Dini; Gunawan, Muhammad Budi
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v2i1.2445

Abstract

Marketing pariwisata untuk Desa wisata Kampung Urug, Bogor penting untuk dilakukan guna memberdayakan maasyarakat dan mempromosikan keindahan alam serta budaya yang ada. Desa ini merupakan salah desa yang menjadi perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satu upaya mempromosikan Desa wisata Kampung Urug adalah menggunakan souvenir yang bergambar khas kampong Urug dan diproduksi oleh masyarakat Kampung. Saat ini kampong Urug belum mempunyai buah tangan khusus yang dibisa dijadikan cinderamata atau Merchandise. Penduduk Kampong Urug rata-rata bekerja sebagai petani, peternak, sedangkan dan ibu rumah tangga. Program studi Teknik Grafika mempunyai peluang untuk membuat produk merchandise khusus dari Desa Wisata Kampung Urug, Bogor. Dengan adanya pembuatan merchandise yaitu berupa sablon manual pada media tekstile (pouch) serta mesin cetak digital yang user friendly untuk keberlangsungan cetak buku panduan wisata kampong adat, kemudian hasilnya menjadi buah tangan untuk pengunjung Desa Wisata Kampung Urug. Kegiatan pelatihan ini akan menambah pengetahuan kepada penduduk Kampung Urug hasil dari pelatihan menjadi pemasukan bagi masyarakat Kampung Urug.
Manajemen Pembelajaran Tataboga untuk Meningkatkan Vokasional Disabilitas Suryani, Eni; Suparman, Suparman; Rokhmiati, Rokhmiati; Handayani, Dini; Hufad, Achmad
Edukasi Vol 14, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v14i2.27470

Abstract

Manajemen pembelajaran tataboga yang belum memberikan hasil terhadap peningkatan mutu lulusan siswa SMALB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pembelajaran keterampilan vokasional bagi siswa tunarungu melalui keterampilan tataboga. Pembelajaran vokasional yaitu pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan dengan tujuan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki keterampilan dasar untuk bekal hidupnya sebagai kecakapan hidup (life skill). Peralatan yang lengkap dan siap pakai, akan sangat membantu ABK dalam belajar untuk memahami konsep, memberikan pengalaman nyata, dan membentuk keterampilan.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan sehingga dibutuhkan adanya analisis dan mengkonstruksi obyek yang diteliti. Pembelajaran keterampilan vokasional bagi peserta didik untuk mempelajari keterampilan kecakapan hidup, sehingga ABK menguasai komptensi yang diharapkan. Standar kompetensi dan Kompetensi dasar untuk  pembelajaran vokasional belum ditetapkan oleh BSNP, oleh karena itu sekolah berkewajiban untuk mengembangkan SKKD pelajaran keterampilan voksional yang mengacu kepada Standar kompetensi Lulusan.Tataboga learning management that has not provided results in improving the quality of high school graduates. This study aims to determine the learning management of vocational skills for deaf students through tataboga skills. Vocational learning is learning related to skills with the aim of creating students who have basic skills for life as life skills. Complete and ready-to-use equipment will greatly assist ABK in learning to understand concepts, provide real experiences, and form skills. This study used descriptive qualitative method. Qualitative research is carried out in natural conditions and is inventive in nature so that analysis and construction of the object under study is needed. Learning vocational skills for students to learn life skills, so that ABK master the expected competencies. BSNP has not established competency standards and basic competencies for vocational learning, therefore schools are obliged to develop SKKD for vocational skills lessons that refer to the Competency Standards for Graduates.
Penguatan Kompetensi Sosial Emosional Peserta Didik Melalui Kegiatan Akademik dan Non-Akademik di SMKN 2 Singosari Handayani, Dini
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Proses berpikir merupakan kegiatan dasar yang mendukung terjadinya aktifitas-aktifitas lainnya. Dalam dunia pendidikan, perlu adanya pemaksimalan proses berpikir peserta didik menjadi lebih seimbang. Kecerdasan berpikir kognitif perlu dikolaborasikan dengan kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional untuk membentuk seorang individu menjadi manusia seutuhnya. Penguatan kompetensi sosial-emosional merupakan aspek penting dalam pendidikan yang memengaruhi perkembangan holistik peserta didik. Sehingga dalam praktiknya peserta didik tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi juga mampu mengelola emosi, berkomunikasi dengan efektif, dan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Studi ini mengeksplorasi upaya penguatan kompetensi sosial-emosional peserta didik melalui kegiatan akademik dan non-akademik di SMKN 2 Singosari. Metode yang digunakan kajian ilmiah ini adalah deskriptif kualitatif dengan subjek peserta didik program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim di SMKN 2 Singosari. Temuan dari penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana integrasi kegiatan akademik dan non-akademik dapat menjadi strategi efektif dalam penguatan kompetensi sosial-emosional peserta didik di SMKN 2 Singosari yang didukung dengan hasil penelitian terdahulu
STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK ASUH MELALUI KETERAMPILAN HIDROPONIK DI LEMBAGA YAYASAN PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) DAARUL HASANAH KARAWANG Handayani, Dini; Sutarjo, Sutarjo; Hoerniasih, Nia
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol. 7 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/commedu.v7i3.24552

Abstract

Pemberdayaan anak asuh merupakan langkah yang sangat penting bagi upaya pengurangan penduduk miskin, upaya pemberdayaan anak asuh merupakan kepedulian dalam kemitraan dan kesetaraan dari pihak yang sudah maju kepada pihak yang belum berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pemberdayaan anak asuh melalui keterampilan hidroponik. Lokasi penelitian dilakukan di Lembaga yayasan panti sosial asuhan anak (PSAA) daarul hasanah kabupaten karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu pengelola, pembimbing dan 3 orang anak asuh yang mengikuti kegiatan hidroponik. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Anak asuh mendapatkan pemahaman mendalam tentang teknik hidroponik, termasuk cara merawat tanaman, mengatur nutrisi, dan mengelola lingkungan tumbuh tanaman tanpa tanah. Melalui praktik langsung merawat tanaman hidroponik, anak asuh mengembangkan keterampilan praktis seperti keahlian teknis dalam merawat tanaman, dan Anak asuh belajar untuk bertanggung jawab atas perawatan tanaman mereka. Panti Sosial Asuhan Anak Daarul Hasanah Karawang telah berhasil mengimplementasikan strategi pemberdayaan anak asuh melalui pembelajaran keterampilan hidroponik. Melalui program ini, anak asuh tidak hanya mendapatkan pengetahuan praktis tentang pertanian juga keterampilan baru yang relevan di era modern ini. Pertama, anak asuh dapat memperoleh pengetahuan tentang teknik bercocok tanam yang inovatif. Kedua, mereka belajar untuk menghargai proses pertanian.
Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Supplier Terbaik Pada Industri Manufaktur Muttaqin, Zaenul; Handayani, Dini; Triyono, Gandung
Teknika Vol. 13 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/teknika.v13i3.1024

Abstract

Memilih supplier didalam rantai pasok industri manufaktur merupakan hal yang sangat penting untuk keberhasilan operasional dan daya saing perusahaan, karena mempengaruhi biaya, efisiensi, kualitas produk, kepuasan pelanggan, dan reputasi perusahaan. Dalam konteks globalisasi dan kompleksitas rantai pasok yang meningkat, berbagai kriteria seperti kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, dan kepatuhan terhadap standar internasional seperti International Organization for Standardization (ISO) 22000:2018 dan ISO 9001:2015 harus dipertimbangkan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan jangka pendek serta keberlanjutan operasional jangka panjang. Penelitian ini bertujuan mengatasi masalah pemilihan supplier terbaik dengan menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW), yang efisien dalam mengevaluasi kriteria relevan. Langkah awal melibatkan identifikasi kriteria penilaian yang relevan seperti kualitas, waktu pengiriman, dan kepatuhan standar ISO, kemudian memberikan bobot pada setiap kriteria berdasarkan tingkat kepentingannya. Data kinerja supplier dikumpulkan secara sistematis dan diproses melalui metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menghasilkan peringkat relatif dari setiap supplier. Hasil penelitian menunjukkan supplier V7 memperoleh peringkat tertinggi dengan nilai 50,8, memberikan kontribusi berharga dalam pemahaman dan pemilihan supplier terbaik dalam konteks keandalan, kualitas, dan kepatuhan standar industri, serta menunjukkan bahwa penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW) meningkatkan efisiensi perhitungan dan pengelolaan data.
Shadow State Analysis Of Collaborative Elite In Peat Restoration Program Management Susanti, Delpi; Hastuti, Weni Puji; Handayani, Dini; Pauzi, Achmad; Dharma, Anton Budhi; Handayani, Desi; Sujianto, Sujianto; Yustina, Yustina; Asyari, Hasim; Tua, Harapan; Yuliani, Febri
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 3 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i3.8083

Abstract

Peat restoration is a government strategic program which is a top priority area, especially for Riau Province. Peat restoration is also one of the pilot projects that must be handled correctly, quickly and thoroughly so that it does not repeat the wounds of the disaster like 7 years ago. This is because, as the owner of the largest peatland in Sumatra, history has also been categorized as the biggest source of forest and land fires. It was suspected that the restoration of the peat was originally due to forest and peatland fires, so that the World Bank once estimated that the economic loss from the karhutla disaster reached Rp. 221 Trillion (Mileva et al. 2016). In accordance with Presidential Decree No. 1 of 2016, the government established the Peat Restoration Agency which is the leader in implementing peat restoration in Indonesia (Lebaran et al. 2016). It should be known that peat restoration is indeed designed within the framework of collaboration with many elites (representative groups that are considered capable), namely the Government, communities, NGOs and the private sector, which are the key elites for the implementation of peat restoration (collaborative governance). The elite approach strategy is the focus of this study by using collaborative governance theory as the main research framework. This study uses a qualitative method with a case study approach assisted by literature studies. Researchers found that there was a failure of peat restoration management strategy in Riau. The unclear status of the Regional Peat Restoration Team (TRGD) and the inactivity of the Riau Provincial Government in supporting the peat restoration agenda became the findings of this study. Researchers see there are several factors that cause it to happen. Economic factors become the main ones because peat restoration is related to investments in forestry and oil palm plantations. Then the cause of the failure of the management strategy, namely failure to understand communication between elites, was also caused by a lack of commitment from elite leaders in Riau.
Smart Attendance in Classroom (CObot): IoT and Facial Recognition for Educational and Entrepreneurial Impact Zainuddin, Ahmad Anwar; Nor, Rizal Mohd; Handayani, Dini; Tamrin, Mohd. Izzuddin Mohd.; Subramaniam, Krishnan; Sadikan, Siti Fairuz Nurr
Aptisi Transactions On Technopreneurship (ATT) Vol 6 No 3 (2024): November
Publisher : Pandawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34306/att.v6i3.497

Abstract

Current attendance methods, though simple, are prone to manipulation and can be time consuming for both educators and students. For instance, manual systems and QR code based methods allow students to register attendance on behalf of others due to the lack of unique identification. While calling names individually improves security, it disrupts the learning process by consuming significant time. This study addresses these issues by developing an autonomous robot, CObot, equipped with a facial recognition system powered by a Raspberry Pi microcontroller. CObot navigates classrooms autonomously, avoiding obstacles, and efficiently records attendance without requiring movement from students or educators. The use of facial recognition ensures that only registered individuals can mark attendance, creating a secure and tamper-proof system. Additionally, the integration of Internet of Things (IoT) technology enables real-time data transfer to Google Sheets, simplifying record-keeping and reducing educators administrative workload. A 3D-printed, customizable car structure enhances the robot design, while the Raspberry Pi 5 was selected over alternatives like the ESP32-S3 for its superior processing power and faster data transfer speeds, ensuring smoother operations. In testing with 60 participants, the Raspberry Pi 5 demonstrated a 99% accuracy rate in facial recognition, outperforming the ESP32-S3 90% accuracy. By saving time, improving security, and reducing manual effort, CObot enhances the classroom environment, benefiting both students and educators. While the improvement in attendance systems may appear incremental, CObot represents a meaningful step toward fostering a more efficient and effective learning environment.
Analisis Strategi dan Tantangan Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar di Sekolah Dasar Handayani, Dini; Hariyanti, Hariyanti; Sasmita, Saepudin Karta
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i3.6160

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan strategi literasi numerasi di sekolah mitra kampus mengajar dan tantangannya.  Penelitian dilakukan di SDN 011 Bukit Kapur Kota Dumai, pada rentang waktu Agustus-Desember 2023.  Adapun informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, majelis guru serta beberapa orang peserta didik .Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara maupun studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model miles and Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, verfikasi dan reduksi data, penarikan kesimpulan. Adapun Teknik triangulasi menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi penguatan literasi numerasi dilakukan dengan membuat media pembelajaran, menginisiasi program literasi numerasi di luar proses PBM seperti membuat pojok baca, pohon angka dan madding hingga mengadakan private membaca, sedangkan tantangan keberlanjutan strategi literasi terdiri dari minimnya inisiasi sekolah dalam memancing kreatifitas literasi numerasi peserta didik diluar rutinitas proses belajar mengajar dan kurangnya sarana prasarana sekolah.