Ajub Ajulian Zahra Macrina
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 128 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERFORMANSI LINK PADA JARINGAN METRO ETHERNET REGIONAL JAWA TENGAH MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET 14.5 Pratama, Satya Yoga; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 1, MARET 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.811 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.1.117-223

Abstract

Metro ethernet adalah salah satu teknologi telekomunikasi berbasis IP modern yang diimplementasikan pada jaringan transport untuk melayani kebutuhan masyarakat di area yang luas menggantikan peran SDH/SONET. Metro ethernet pada dasarnya bekerja pada OSI layer 1 dan 2, tetapi seiring berkembangnya jaman, metro ethernet juga bekerja pada layer 3 untuk routing dan transmisi data hingga 10 Gbps. Link merupakan salah satu bagian vital dalam jaringan metro ethernet. Suatu link harus memiliki performansi yang baik untuk bisa melayani trafik yang ada serta pada waktu tertentu mengalami peningkatan kapasitas seiring peningkatan trafik jika diperlukan. Tugas Akhir ini melakukan analisis performansi link untuk mengetahui kualitas link seiring peningkatan trafik. Simulator yang digunakan adalah OPNET Modeler v14.5. Pengukuran dan analisis performansi link dengan parameter-parameter round trip delay (RTD), jitter dan packet loss dilakukan berdasarkan pendimensian jaringan sebagai pendukungnya. Topologi yang digunakan yaitu ring 1 loop berisi 8 node. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa RTD terbesar terdapat pada link PWD-TOR dengan 2,614 ms dan untuk link lain berada dibawah 1 ms. Jitter terbesar dihasilkan oleh link TOR-PWD dengan 1,30 ms dan untuk link lain masih berada dibawah 1 ms. Untuk packet loss, seluruh link jaringan selama traffic forecasting masih sangat baik dengan nilai 0%.
APLIKASI PENGKONVERSI NADA-NADA INSTRUMEN TUNGGAL MENJADI CHORD MENGGUNAKAN METODE PITCH CLASS PROFILE Gaffar, Imam; Hidayatno, Achmad; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 3, SEPTEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.755 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.3.121-127

Abstract

Abstrak Chord recognition atau pengenalan chord adalah sebuah transkripsi dari suara menjadi chord atau proses pengkonversian sebuah masukan yang berupa file audio menjadi sebuah tanda yang dapat dikenali sebagai suatu huruf atau yang disebut dengan chord. Chord merupakan tiga buah nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan sehingga menciptakan suatu suara yang harmonis. Chord yang akan dikenali dalam aplikasi ini adalah chord standar yaitu chord mayor. Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat perangkat lunak yang dapat mengkonversi nada–nada dari instrument tunggal menjadi chord secara otomatis dengan input file audio, yang mana di dalamnya terjadi pemrosesan sinyal audio. Tahapan proses yang dilakukan adalah perekaman audio dari instrument tunggal berupa gitar akustik dan gitar bass, pengambilan data audio, front - end detection, FFT, deteksi puncak frekuensi, dan pengelompokan frekuensi-frekuensi ke dalam nada atau dengan sebutan Pitch Class Profile . Perancangan aplikasi ini dilakukan dengan metode PCP (Pitch Class Profile) yang mana nada akan dideteksi pada frekuensi tertentu berdasarkan pengkelasan nada dan kemudian akan ditampilkan hasil akhir dari sistem tersebut berupa huruf chord beserta chord dialognya. Pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman pascal dengan software Delphi 7 dengan didukung komponen-komponennya. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, tingkat keberhasilan dari masing-masing nada untuk menjadi chord pada gitar bass adalah 99,1 % dengan persentase error sebesar 0,84%. Sedangkan untuk gitar akustik, tingkat keberhasilannya sebesar 72,27 % dan persentase error sebesar 27,72%. Kata Kunci: Chord, Pitch Class Profile, FFT, Instrumet tunggal. Abstract Chord recognition is a transcription of voice to be chord or the process of converting an input audio file into a signal that can be recognized as a letter or called a chord. Chord is three or more tones are sounded simultaneously, creating a harmonious sound. Chord will be recognized in this application is standard chord which it is a major chord. The purpose of this thesis is to create software that can convert the pitch from single instrument to be chord automatically with input audio file, which occurs inside the audio signal processing. Stage of the process is the audio recording of a single instrument that is an acoustic guitar and bass guitar, audio data retrieval, front-end detection, FFT, peak detection of FFT frequency and classification of frequencies into a tone or it can be called the Pitch Class Profile. The Implementation of this application is using PCP (Pitch Class Profile) methode which tone that detected on a certain frequency based classes are the tone then it will display the final results of the system in the form of letters chord and chord dialogue. This applications using the programming language Pascal with Delphi 7 supported software components. Based on the test results and analysis, the success rate of each tone to a chord on bass guitar is 99.1% with a percentage error of 0.84%​​. As for the acoustic guitar, the success rate of 72.27% and the percentage error of 27.72%. Keyword : Chord, Pitch Class Profile, FFT, Single Intrument.
PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA PEMILUKADA DIGITAL SECARA NIRKABEL DALAM LINGKUP TPS KE KECAMATAN MENGGUNAKAN ARF 7429B Yandika, Jefri; Darjat, Darjat; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 4, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.532 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.4.572-578

Abstract

Abstrak Perkembangan sistem komunikasi nirkabel semakin berkembang pesat. Teknologi nirkabel tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari  Kemudahan instalasi serta efisiensi yang ditawarkan, menjadi salah satu faktor utama mengapa teknologi ini terus dikembangkan. Dengan menggunakan ruang udara bebas sebagai medium transmisi, tidak seperti media kabel yang memiliki keterbatasan fisik dan ukuran, maka hal ini membuat proses komunikasi data menjadi semakin mudah dan fleksibel. Penelitian ini bertujuan untuk suatu sistem pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pelmilukada) secara digital sehingga dapat mempercepat proses pemilukada dari awal sampai akhir. Dalam sistem ini teknologi nirkabel digunakan sebagai media pengiriman data hasil suara dari TPS ke KPU dengan cepat. Untuk dapat mengirimkan data secara nirkabel, sistem ini menggunakan modul ARF 7429B sebagai alat  komunikasinya. Untuk lebih aman saat pengiriman data, sistem ini menggunakan metode enkripsi sebagai sistem keamanan datanya. Dari hasil pengujian pemanfaatan teknologi ARF 7429B sebagai modul pengiriman data nirkabel secara keseluruhan sudah sesuai dengan algoritma yang diinginkan. Data hasil suara dapat dikirimkan dan diterima secara nirkabel ke KPU dengan baik. Yang nantinya data ini dapat langsung  direkapitulasi untuk mendapatkan hasil suara terbanyak. Kata kunci : ARF 7439B, nirkabel, pemilukada  Abstract The development of wireless communication systems is growing rapidly. Wireless technology cannot be separated in daily life. Ease of installation and efficiency, become one of the main factor why this technology is being developed. By using the air as the transmission medium, unlike cable medium with physical and size disabilities, then it makes the process of data communication become easier and flexible. This research has purpose to make an election system of regional head and deputy regional head (PEMILUKADA) digitally so it can faster the process from start until finish. In this system, wireless technology is being used as a medium for data transmission of votes from polling stations to the commission quickly. In order to transmit data wirelessly, this system uses the ARF 7429B module as its communication tool. To gain more security during transmission of data, the system uses the data encryption methode. As the results of testing the use of technology as an ARF 7429B wireless data transmission module as a whole is in accordance with the desired algorithm. Polling data can be transmitted and received wirelessly to the KPU well. Then it can be recapitulated directly to get the most votes. Keyword : ARF 7439B, wireless, pemilukada
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT QR CODE DAN PEMBACA QR CODE ARAS KE-2 Hadi, Ferry; Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.124 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.890-894

Abstract

Abstrak Pada mulanya QR Code digunakan dalam sebuah industri untuk memberikan identitas pada suatu produk. Seiring berjalannya waktu kegunaan QR Code mengalami perluasan. Saat ini QR Code juga sering dicantumkan dalam media pemasaran, tanda pengenal, dan lain-lain. Dengan perkembangan ini, metode untuk pembacaan QR Code-pun mengalami perkembangan. Saat ini untuk membaca sebuah QR Code tidak lagi diperlukan alat khusus seperti barcode reader. Untuk membacanya cukup menggunakan sebuah telepon selular yang dilengkapi kamera dan perangkat lunak pembaca QR Code. Sehingga saat ini siapapun dapat membaca informasi yang terkandung dalam sebuah QR Code. Tentu saja hal ini akan menimbulkan masalah jika data yang terkandung dalam QR Code merupakan informasi rahasia. Karena itu, dengan Tugas Akhir ini saya mencoba membuat suatu QR Code khusus, sehingga tidak sembarang orang dapat membaca informasi yang terkandung di dalamnya. Pada Tugas Akhir ini QR Code khusus dibuat dengan menyandikan teks informasi sebanyak dua kali dengan cara menjadikan QR Code hasil penyandian yang pertama sebagai masukan untuk membentuk QR Code yang ke-2. Karena penyandian teks informasi dilakukan sebanyak dua kali, maka QR Code yang dihasilkan disebut sebagai QR Code aras ke-2. Kata Kunci: QR Code, aras ke-2, simbol, teks informasi  Abstract QR Code was originally used in the industry to provide an identity to a product. As time went on the use of QR Code undergoing expansion. Currently QR Code is also often included in media marketing, identity card, and others. With this development, methods for reading QR Code also experienced growth. This time to read a QR Code is no longer required special tools such as a barcode reader. To read it you only need a camera-equipped mobile phone which has been installed a QR Code reader software. Now anyone can read information contained in a QR Code. Of course this will cause problems if the data contained within the QR Code is confidential information. Therefore, with this Final Project I tried to make a special QR Code, so that not just anyone can read the information contained therein. At this Final Project special QR Code is made by encoding the information text twice. This can be done by making QR Code result of the first encoding as an input to establish the second QR Code. Because the information text is encoded twice, then the result is called as second level QR Code. Keyword: QR Code, second level, symbol, information
PERANCANGAN APLIKASI CCTV SEBAGAI PEMANTAU RUANGAN MENGGUNAKAN IP CAMERA Hadiwijaya, Bambang; Darjat, Darjat; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.421 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.231-236

Abstract

Abstrak CCTV adalah suatu alat yang dapat mengirimkan informasi video ke lokasi tertentu secara real time. Kebutuhan manusia akan sistem pemantauan terus meningkat seiring perkembangan teknologi seperti kamera yang sebelumnya mengirimkan data menggunakan kabel beralih nirkabel menggunakan jaringan LAN seperti webcam maupun IP camera .Pada Tugas Akhir ini dirancang suatu aplikasi CCTV sebagai pemantau ruangan menggunakan IP camera menggunakan jaringan lokal Teknik Elektro UNDIP.  Perancangan aplikasi menggunakan Visual C# dengan bahasa pemrograman C# pada Visual Studio 2010 dan didukung dengan library AForge.NET dalam hal menampilkan video, serta deteksi gerak (motion detector).Aplikasi fitur yang disediakan adalah Recording berfungsi menyimpan rekaman video tidak terjadwal atau manual di lokasi yang telah ditentukan, Scheduling berfungsi menyimpan rekaman video yang telah dijadwalkan di lokasi yang telah ditentukan, Capture Motion Detector berfungsi menangkap gambar apabila terjadi pergerakan terdeteksi serta Beep Motion Detector akan membunyikan “Beep” bila terdeteksi pergerakan. Pengujian juga dilakukan dengan melihat nilai delay, throughput serta packet loss pada jaringan wi-fi AP2_Elektro, Hotspot_Gedung_B serta Lab_KPS yang menghasilkan jaringan wi-fi paling baik merupakan jaringan Lab_KPS. Kata Kunci : Aplikasi CCTV, IP Camera, jaringan lokal.  Abstract CCTV is a device which able to send video information to a certain location in real time. Human's need of surveillance has been increasing as technology's evolve. Just like camera migration, early data transmission from cable transmission to wireless LAN network such as webcam and IP camera. On this undergraduate final project, we have designed application based on CCTV for room monitoring purpose that utilize various Teknik Elektro Undip local networks. This application was designed by developing code in C# language program and written under software platform Microsoft Visual Studio 2010. It was also supported by Aforge.NET library. The library has its particular functions to display video and detect motion. Application features are briefly described as follows: recording to record unscheduled (manual) video and save video in specified location, scheduling to record video which matching time schedule in specified and, capture motion detector to capture the pictures if motions had been detected, beep motion detector will produce sound “beep” for the detected motion. Testing has been done by observing values of delay, throughput, and packet loss at various wlan network of AP2_Elektro, Hotspot_Gedung_B and Lab_KPS. Lab_KPS wlan network is considered such the best in providing Wi-fi service. Keyword : CCTV Application, IP Camera, Local Network
ANALISIS MDART PADA MANET MENGGUNAKAN NS-2 Adityas, Fitra Pandu; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.308 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.608-613

Abstract

Abstrak Mobile Adhoc Network adalah suatu jaringan Adhoc dimana setiap node di dalam jaringan bebas bergerak secara independen tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Pada node-node yang bergerak akan terjadi pembangunan dan pemutusan hubungan antar link di dalam suatu jaringan atau dengan jaringan yang lain. Oleh karena itu diperlukan routing handal yang mampu mengatur jalur pengiriman data dari node pengirim ke node penerima.Dalam penelitian ini dilakukan simulasi jaringan MANET untuk menganalisis kinerja protokol MDART pada jaringan MANET dengan cara mensimulasikannya menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Dalam pengujiannya skenario akan menggunakan variasi 10 node, 25 node, 50 node, 75 node, 100 node, 125 node dan 150 node. Untuk penilaian kinerja jaringan menggunakan parameter-parameter QoS (Quality of Services), seperti throughtput, delay dan PDR. Simulasi akan dijalankan selama 200 detik menggunakan sumber traffic TCP pada topologi Mesh.Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai throughput tertinggi pada simulasi pertama 399,429Kbps dengan 10 node. Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai PDR tertinggi pada simulasi pertama 98,415% dengan 10 node. Hasil dari simulasi MDART menghasilkan nilai waktu tunda terendah pada simulasi 0,7911629sdengan 10 node. Kata Kunci : MDART, QoS (Quality of Services), NS2  Abstract Mobile Adhoc Network is a wireless Adhock which each nodes free to move independently without requiring a fixed infrastructur. There will be setting up and termination of interlink in a network or with other network. Therefore is needed a good routing which can manage traffick path from source node to destination node.In this research maked network simulation MANET network to analyzez the performances of MDART routing protocol in MANET network then simulate it using Network Simulator 2 (NS2). In this scenario will be used variations of node, ie 10 nodes, 25 nodes, 50 nodes, 75 nodes, 100 nodes, 125 nodes dan 150 nodes. The values of performances QoS (Quality of Services) wireless network using three parameters such as throughtput, delay and PDR. Simulation will be held in 200 seconde using TCP as traffic source in Mesh Topology.Results from MDART simulation produces best throughput value 399.429 Kbps at first simulation with 10 node. Results from MDART simulation produces best PDR value 98.415% at first simulation with 10 node.. Results from MDART simulation produces best delay value 0.7911629 s at first simulation with 10 node. Keywords: MDART, QoS (Quality of Services), NS2
PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN CHORD INSTRUMEN TUNGGAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DAN KEY DETECTION Pangerang, Andi; Hidayatno, Achmad; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 1, MARET 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.759 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.1.31-38

Abstract

Abstrak Chord atau akor adalah susunan tiga nada atau lebih yang dibunyikan serempak sehingga menghasilkan suara yang harmonis. Kepekaan pendengaran manusia dan pengetahuan musik tidak dimiliki semua orang khususnya pemula, sehingga diperlukan sistem yang dapat mengenali chord. Pengenalan chord adalah bentuk transkripsi masukan file audio menjadi chord yang dapat mengiringi lagu. Tujuan penelitian ini adalah membuat perangkat lunak yang dapat mendeteksi chord instrument tunggal dengan keluaran berupa histogram Pitch Class Profile (PCP). Tahapan pertama adalah perekaman suara, kemudian prapengolahan: pengkonversian format stereo-to-mono, crop data dan normalisasi data. Selanjutnya file yang sudah dikonversi ke bentuk digital diekstraksi menggunakan transformasi Wavelet. Selanjutnya dilakukan key detection: mengubah spektrum dekomposisi paket wavelet menjadi spektrogram, chromagram dan histogram PCP. Apabila ada salah satu pitch yang sama dengan pitch suatu chord dari tiga pitch tertinggi yang terdeteksi, maka chord dikelompokkan sesuai dengan chord yang dibandingkan.  Penelitian ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Matlab dengan masukan 120 sinyal chord mayor dan minor dari 12 pitch berbeda. Ukuran frame yang digunakan: 256, 512, 1024, 2048, dan 4096 sampel. Hasil pengujian menunjukkan dengan parameter: tingkat dekomposisi kesembilan, indukan wavelet Symlet, dan ukuran frame 1024 sampel, tingkat keberhasilan rata-rata sistem mengenali chord mayor dan minor berturut-turut adalah 92,67% dan 94,1%. Kata Kunci : Chord, Instrumen Tunggal, Wavelet, Key Detection  Abstract Chord or Accord is arrangement of three or more notes played simultaneously, thus produce harmonic sound. Good human hearing sensitivity and musical knowledge is not common especially beginners. Therefore, it is necessary to create a system which is detecting chord well. Chord recognition is audio input transcription from audio file into chord used to accompany the song. The purpose of research is to make a software to recognize single instrument chord producing Pitch Class Profile (PCP) histogram. First step is sound recording, preprocessing i.e. stereo-to-mono conversion, data cropping and data normalization. Afterward, digital file would be extracted using Wavelet Transformation. Later, key detection process: change wavelet packet decomposition spectrum to spectrogram, chromagram and PCP histogram. If there is one of highest three pitches detected similiar with a pitch of chord, therefore chord is classified by comparing chord. research based on Matlab language programming and 120 major and minor chord signal from 12 various pitches as input. It uses five frame sizes i.e. 256, 512, 1024, and 4096 samples per frame. Test result showed, major and minor chord recognition success rate is 92,67% and 94,1% with parameters: ninth decomposition level, Motherwavelet Symlet and frame size 1024 samples. Keywords : Chord,  Single Instrument, Wavelet, Key Detection
PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING DAN JARAK CANBERRA Pamungkas, Tito Tri; Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.594 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.166-173

Abstract

Abstrak Dengan kemajuan teknologi sekarang ini semakin meningkat pula tuntutan akan teknologi aplikasi komputer yang mampu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah kebutuhan aplikasi yang dapat mengenali plat nomor kendaraan. Aplikasi ini memiliki peranan penting untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatan seperti perparkiran di mal atau tempat pusat keramaian yang lain. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah sistem pengenalan plat nomor kendaraan yang memudahkan pengontrolan plat nomor kendaraan dalam pengontrolan sistem keamanan parkir dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Sistem pengenalan plat nomor ini diharapkan mampu mengenali karakter huruf dan angka yang terdapat dalam citra. Citra nomor polisi kendaraan bermotor ditangkap menggunakan kamera digital.Citra digital diproses melalui beberapa tahap guna mendapatkan gambar.Suatu gambar dapat mewakili karakteristik dari pola citra tertentu. Hasil gambar plat nomor tersebut kemudian disegmentasi hingga terpisah perkarakternya. Hasil segmentasi kemudian dibandingkan dengan basis data karakter menggunakan metode template matching.Penentuan karakter yang sesuai juga ditentukan dengan mencari nilai minimum pada setiap perbandingan masing-masing karakter yang terdapat pada basis data karakter dengan menggunakan metode jarak Canberra. Kata kunci : pengenalan plat nomor, segmentasi,  jarak Canberra, template matching.  Abstract With today's technological advances also increase the demand for computer application technology that is able to provide benefits to human life. One is the requirement that the application can recognize the vehicle number plate. This application has an important role to assist humans in activities like parking at the mall or other places crowded center.Therefore , designed a vehicle number plate recognition system that permits control of vehicle license plates in parking control security systems by utilizing these technologies . Number plate recognition system is expected to be able to recognize the letters and numbers of characters contained in the image . Imagery of motor vehicle license plate number was captured using a digital camera . Digital image is processed through several stages to get the picture . A picture can represent the characteristics of a particular image pattern . Results of license plate images areResults of license plate images are then segmented to separate each character. Segmentation results were  compared with a database using template matching character . Determination of the appropriate character is also determined by finding the minimum value in any comparison of each of the characters contained in the character database using Canberra distance method. Keywords:number plate recognition , segmentation , Canberra distance , template matching.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI BTS MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Rakhmad, Fendy Yulian; Christyono, Yuli; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.096 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.542-551

Abstract

Abstrak Dengan perkembangan teknologi yang pesat, semakin bertambah kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di berbagai bidang. Diantaranya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis komputer atau dikenal sebagai Computed Based Decision Support Sistem. Sistem ini adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. Penentuan lokasi BTS (Base Transceiver Station) pada suatu wilayah, saat ini masih menjadi permasalahan klasik bagi suatu operator seluler. Salah satu caranya dengan menggunakan sistem pendukung keputusan dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Pembuatan dan perancangan system penentuan lokasi BTS menggunakan beberapa parameter, diantaranya : jumlah pengguna (user), perkiraan biaya pembangunan, jarak BTS terdekat dan akses suatu lokasi. Dari kriteria-kriteria tersebut akan diambil alernatif pilihan lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Aplikasi ini akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu Delphi. Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan akan diperoleh pertimbangan kepastian yang optimal untuk lokasi pembangunan BTS.   Kata Kunci : BTS, AHP, Sistem Pendukung Keputusan  Abstract With the rapid development of technology, the growing ability of computers to help solve problems in various fields. Among Decision Support System (DSS)-based computer, otherwise known as Computed Based Decision Support System. This system is a computer-based system designed to improve the effectiveness of decision-making in solving the problem. Determining the location of BTS (Base Transceiver Station) in an area, it is still a classic problem for a mobile operator. One way to use decision support system with Analytical Hierarchy Process (AHP). Preparation and determination of the location of the BTS system design using several parameters, including: the number of users, the estimated cost of construction, the nearest BTS distance and access a site. Of these criteria will be taken alernatif option predetermined location. This application will be made using high-level programming language is Delphi. By using the decision support system will obtain the optimal certainty consideration for the location of the new BTS. Keywords: BTS, AHP, Decision Support Systems
PENGEMBANGAN SISTEM PENDETEKSI KELAINAN HATI MENGGUNAKAN IRIDOLOGI DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK Nusantara P.H, R. G Alam; Zahra, Ajub Ajulian; Isnanto, R. Rizal
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.694 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.644-650

Abstract

Abstrak Iridologi adalah ilmu yang mempelajari struktur iris sebagai cerminan dari kondisi organ dan sistem dalam tubuh. Dalam studi ini, organ yang dideteksi adalah hati. Untuk mengetahui kondisi hati melalui iris, dilakukan analisis tekstur dan proses klasifikasi untuk membedakan iris mata yang memiliki kondisihati  normal dan abnormal. Aplikasi untuk mendeteksi kondisi hati dibuat menggunakan Matlab versi 8.1.0.604 (R2013a). Masukkan yang digunakan dalam pengolahan citra digital ini adalah mata yang memiliki kondisi hati normal dan abnormal, berdasarkan peta iridologi Bernard Jensen. Gambar tersebut kemudian dilakukan proses pengolahan citra, dan ekstraksi ciri GLCM. Hasil ekstraksi ciri ini digunakan sebagai data masukan (data pelatihan dan data uji) untuk jaringan syaraf  tiruam perambatan balik,  kemudian digunakan untuk mendiagnosis kondisi organ hati. Pada hasil pengujian didapatkan pengaruh jumlah unit lapis tersembunyi menunjukkan dengan bertambahnya jumlah unit pada lapis tersembunyi makan nilai MSE akan semakin menurun. Hal ini membuat kinerja jaringan semakin baik. Hal tersebut berdasarkan pada hasil pengujian 35 data uji dengan 4 variasi jumlah unit pada lapis tersembunyi yaitu, variasi jumlah unit lapis tersembunyi [40 (layer 1), 20 (layer 2)], [50 (layer 1), 20 (layer 2)], [70 (layer 1), 30 (layer 2)], dan [80 (layer 1), 30 (layer 2)]. Secara berurutan menunjukkan tingkat presentase keberhasilan 77,14 %, 80%, 88,57%, dan 91,42%.                                                                                    .Kata kunci: Iris mata, GLCM, Jaringan Saraf Tiruan,  Perambatan Balik ABSTRACT Iridology  is  the  study  of  iris  structure  as  a  reflection  of  the  organ  condition  and  systems  in  the human’s  body. In  this  study,  the organ  which  detected  is  liver. To  determine  the  condition  of  the  liver  through iris,  texture  analysi s  and classification  process  to  distinguish   iris of  eye  that  contains  the  condition  of  normal  and  abnormal  liver  is needed.  Application  for  detection  of  liver  conditions  was  made  using  Matlab  version  8.1.0.604 (R2013a). Inputs for this study  which  used   is  the  eye  image normal  and  abnormal  conditions  of  the  liver ,  based on Bernard Jensen’s iridology chart. The image  then  carried  out  with  image preprocess and  GLCM  feature extraction. Results  of  feature  extraction  used  as  input  data  for  the  ANN backpropagation. Test results obtained influence the number of hidden layer units showed a growing number of units in the hidden layer meal MSE value will decrease . This makes network performance is getting better . It is based on the test results 35 test data with four variations of the number of units in the hidden layer , namely , the variatiosn of the number of hidden layer units [40(layer1), 20 (layer2)], [50(layer1), 20(layer2)], [70(layer1), 30(layer2)] , and [80(layer1), 30(layer2)]. Sequentially shows the percentage success rate of 77.14 % , 80 % , 88.57 % , and 91.42 % .  Keywords: Iris, GLCM, Artificial Neural Network, Back Propagation 
Co-Authors Abdilah, Bagas Risky Achmad Hidayatno Adela Ika Anindita Aditya Aditya Aditya Satya Raya Adrian Khoirul Haq Adrianus Stephen, Adrianus Afrizal Mohamad Riand Agil Bayu Trisna Ahmad Dhiyaul Haq Al Anwar Alia Rizkinawati Amali, Fariz Nur Ananda, Fitri Andi Pangerang, Andi Andre Lukito Kurniawan, Andre Lukito Anton Ratrianto Apriliani Sulistyoningrum Ardilla Dwi Budiarta Arif Mustakim Arif Nur Hidayat, Arif Nur Aulia Iqbal M Bagus Aditya Bambang Hadiwijaya Bambang Winardi Bambang Winardi Berlian Ade Wijaya Berlian, Bonaventura Bramono Hanindito Bryan Adhitya Effendi Dane Kurnia Putra Darjat Darjat David Sebastyan Simangunsong Dewantari, Theresia N. Dyah Kusuma Mauliyani, Dyah Kusuma Eko Didik Widianto Eldina Megawati Erizco Satya Wicaksono Fachrul Rozy Faizal Haris M Fajar Ramadhan, Fajar Fandi Yusuf Nugroho Fara Mantika Dian Febriana, Fara Mantika Farizky, M. Daffa A. Febry Santo Fendy Yulian Rakhmad Ferry Hadi Fitra Pandu Adityas Frans Bertua Y.S. Frans Sugiharto GALIH WICAKSONO Gilang Ananggadipa Gustin Anggraeni Hana’ Ad’ha Rodhiah Hanief Tegar Pambudhi Haqqi, Ma’ruf Nashrul Harits Akmal Adi Wicaksono Hauril Maulida Nisfari Hemawati, Isti Dwi Hendra William Herjuna Dony Anggara Putra, Herjuna Dony Anggara Herry Totalis Hutama Arif Bramantyo Ilina Khoirotun Khisan Iskandar Imam Gaffar Imam Santoso Ismi Dina Solikha Jayaningpang Kinantang, Jayaningpang Jefri Yandika Karnoto . Khoiruman, Danur Ilham Krisna Zain Murtafi' Kurnia Agnawatri, Kurnia M. Fuad Hasan M. Hidayat Al Rizqy Maman Somantri Maria Fitriana Mellia Aisyah Aristyorini, Mellia Aisyah Melly Arisandi Mirna Tria Pratiwi Misbah Riyandi Fauzi Mohammad Yanuar Siddiq Muhamad Rifqi Rifquddin, Muhamad Rifqi Muhammad Alfian, Muhammad Muhammad Ardi Nur Syamsu, Muhammad Ardi Nur Muhammad Arif Bayu, Muhammad Arif Muhammad Arif Siddiq Muhammad Fadly Yudhistira Taufik Muhammad Mirza Abdalla, Muhammad Mirza Muhammad Rifqi Fadhilah Muhammad Salman Lubis Muhammad Wildan Aula Sabiq Munawar Agus Riyadi Nirmakumala, Sekar Nugrahadi, Rino Nugroho Agus D Nur Cahyo Nur Muhammad Giri Laksono Panjaitan, Menpo Vascodegama Parlys, Albert Permana, Pascalis Insan Pinkan Dyah Pratama, Ismail Rifqi Pratama, Muhammad Harry Bintang Pratama, Satya Yoga Pringgo Budi Utomo R Rizal Isnanto R. G Alam Nusantara P.H, R. G Alam R. Mh. Rheza Kharis R. Rizal Isnanto Relung Satria D Rico Eko Wibowo Riska Aristantya Aristantya Rita Rahmawati Rivaldi MHS Rizki Anggoro Kurniawan Rony Darpono Rosyid Haryadi Saiful Anwar Samuel Pangihutan Hutagalung Sandi, Gracenda Chris Sandy Iman Digdoyo Santoso, Imam Sari, Dina Meilita Sekarwangi, Annisa Prita Seto Ayom Cahyadi Siboro, Septihadi Klinsman Sigit Nur Rohman Sukiswo Sukiswo Susatyo Handoko TATI NURHAYATI Taufiqurrohman Taufiqurrohman Teguh Aryanto Tito Tri Pamungkas Valen Awirya Wahyudi Wahyudi Wahyul Amien Syafei Widyasari, Triya Eva Wike Septi Fadhila Wildand Angesti Yudhi Prabowo Yuli Christyono Yuli Christyono Yuni Intanmia Suryanto, Yuni Intanmia Yustinus Denny Ardyanto Yusuf Septiawan Zoya Winona Ramli