Ajub Ajulian Zahra Macrina
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 128 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KINERJA PUMA PADA MANET MENGGUNAKAN NS 2 Haqqi, Ma’ruf Nashrul; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.103 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.764-769

Abstract

Abstrak Mobile ad hoc network (MANET) adalah suatu jaringan adhoc nirkabel dimana setiap node di dalam jaringan bebas bergerak secara independen tanpa memerlukan infrastruktur yang tetap. Pada node-node yang bergerak akan terjadi pembangunan dan pemutusan hubungan antar link di dalam suatu jaringan atau dengan jaringan yang lain. Oleh karena itu setiap node mempunyai fungsi routing untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui node lain. Routing diperlukan untuk pemilihan jalur pengiriman data, beberapa jenis routing yaitu PUMA (Protocol for Unified Multicasting through Announcement), AODV (Ad Hoc On Demand Distant Vector). Berdasarkan implementasi MANET, pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk menganalisis kinerja routing protokol PUMA pada jaringan MANET dengan cara mensimulasikannya menggunakan Network Simulator 2 (NS2). Dalam pengujiannya skenario yang akan digunakan variasi jumlah node, yaitu 25 node, 50 node, 75 node, dan 100 node dan sumber traffic yang digunakan CBR (Constant bit rate). Untuk penilaian kinerja jaringan menggunakan parameter-parameter Quality of Service (QoS), seperti throughput, PDR (Packet Delivery Ratio) dan  waktu tunda (delay). Dari hasil simulasi kinerja routing PUMA pada jaringan MANET menghasilkan nilai throughput tertinggi pada skenario pertama 933,607 Kbps dengan 25 node. Hasil dari simulasi PUMA menghasilkan nilai waktu tunda terendah pada skenario pertama 7,598 detik dengan 25 node. Hasil dari simulasi PUMA menghasilkan nilai PDR tertinggi pada skenario pertama 4,655 dengan 25 node. Kata Kunci :  PUMA , MANET, NS-2, QoS  Abstract Mobile Ad hoc Network (MANET) is a wireless adhoc network where each nodes free to move independently without requiring a fixed infrastructure. There will be setting up and termination of inter-link in a network or with other networks. Therefore each node must have a routing function to connect with other nodes to send packet from source to destination. Routing is needed for rute selection, some example of routing are Protocol for Unified Multicasting through Announcement), AODV (Ad Hoc On Demand Distant Vector). Based on MANET implementation, the research maked network simulation to analyzes the performance of PUMA routing protocol in MANET networks in a way simulate it using Network Simulator 2 (NS2). In the testing scenario will be used variations node number, ie 25 nodes, 50 nodes, 75 nodes, and 100 nodes and used traffic source CBR (Conctant bit rate). The values of performance QoS (Quality of Service) wireless network uses three parameters such as throughput, packet delivery ratio(PDR) and delay. From the simulation PUMA routing performance in the MANET network produces best throughput value 933,607 Kbps at first scenario with 25 node. Results from PUMA simulation produces best delay value 7.598 seconds at first scenario with 25 node. Results from PUMA simulation produces best PDR value 4,655 at first scenario with 25 node. Keywords :  PUMA , MANET, NS-2, QoS
PERANCANGAN SISTEM PENGENAL GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN JARAK EUCLIDEAN Haq, Adrian Khoirul; Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 1, MARET 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.642 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.1.7-11

Abstract

Abstrak Selama ini pada sistem presensi masih banyak yang menggunakan kata sandi, kartu identitas, dan kunci elektronik yang memiliki kekurangan bila hilang, lupa, dan mudah diduplikasi. Kelebihan menggunakan unsur biometrik dari tubuh manusia dalam proses presensi dapat menghindari kekurangan sistem tersebut seperti tidak dapat disangkal dan diperlukan kehadiran langsung pengguna. Salah satu jenis biometrik adalah telapak tangan. Kelebihan sistem presensi yang dibuat pada penelitian ini menggunakan alat pemindai berupa webcam. Sistem presensi yang dibuat memanfaatkan garis-garis utama telapak tangan yang akan di proses sedemikian rupa menggunakan metode Principal Components Analysis (PCA) dan  jarak Euclidean sebagai metode pengenalannya. Dalam penelitian sistem presensi yang telah dibuat, sistem bekerja dengan baik menggunakan jumlah komponen utama 75 karena tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu 96,67 % dibandingkan dengan jumlah komponen utama 50 atau 100 yaitu 95%. Selain tingkat keberhasilan yang tinggi kecepatan latih jumlah komponen utama 75 juga tinggi yaitu 17,09 detik. Hasil dari sistem presensi telapak tangan ini berupa daftar presensi harian dan rekapitulasi bulanan dalam bentuk Microsoft Excel. Kinerja sistem presensi telah dapat dikembangkan dengan baik, sehingga dapat membantu suatu instansi dalam melakukan rekapitulasi presensi karyawannya. Kata kunci : Telapak tangan, Principal Components Analysis (PCA), Jarak Euclidean, Sistem presensi  Abstract It has been known that recognition system has used passwords, ID cards, and electronic keys which have many disadvantages. Using biometric recognition method is more advantageous than the methods mentioned before because it is undeniable and needs user’s presence. One type of biometric methods is based on human palm. The advantages of presence system made in this research is using webcam. Presence system was made utilizing main lines of palms print processed using Principal Components Analysis (PCA) and the Euclidean distance as a method of recognition. In this research, the system works well using principal component number of 75 with high success rate that is 96.67% compared to principal component number of 50 or 100 was 95% success. In addition to a high success rate, the  speed of training for principal component number 75 is high that is 17.09 seconds. The palm print presence system was shown in the Excel. Presence system have been successfully developed that can be used to assist an agency in recapitulating the presence of its employees. Keywords:           Palm print, Principal Components Analysis (PCA), Euclidean distance. Presence system
PENGGOLONGAN LAGU BERDASARKAN SPEKTOGRAM DENGAN CONVOLUTION NEURAL NETWORK Parlys, Albert; Zahra, Ajub Ajulian; Hidayatno, Achmad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 1, MARET 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.339 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.1.28-33

Abstract

Saat ini terdapat banyak lagu yang sudah diproduksi di dunia. Lagu-lagu tersebut digolongkan ke dalam genre berbeda. Ada berbagai macam genre mulai dari pop, rock, classic, reggae, dubstep, dan lain-lain. Perbedaan genre ini disebabkan adanya ketidaksamaan melodi, ketukan, intonasi, dan ekspresi pada masing-masing genre. Saat ini terdapat banyak metode yang digunakan untuk mengenali sebuah lagu, di antaranya audioprint, penggolongan genre, pengenalan ketukan lagu, pengenalan lirik lagu, dan lain-lain. Metode yang dipakai selama ini menggunakan database dengan ciri dari jutaan lagu. Salah satu metode lain adalah dengan mengembangkan sistem identifikasi lagu dengan suatu jaringan saraf terlatih. Penelitian ini akan membahas perancangan sebuah sistem untuk menggolongan lagu berdasarkan spektogram. Masukan sistem berupa lagu dengan format audio MP3 yang diubah ke dalam bentuk spektogram kemudian dilatih menggunakan Convolutional Neural Network. Ciri lagu akan diperoleh kemudian diklasifikan ke dalam lima genre berbeda yaitu pop, rock, classic, dubstep, dan reggae. Berdasarkan hasil pelatihan dan pengujian dengan filter 3x3 didapat nilai akurasi penggolongan lagu sebesar 100% pada 750 data latih dan 98% pada 50 lagu data uji. Algoritme pembelajaran terbaik pada pelatihan dengan filter yang sama adalah algoritme Adam yang lebih cepat dibandingkan dengan Adadelta, Adagrad, dan SGD.
PENGENALAN CIRI GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT DAUBECHIES DENGAN JARAK EUCLIDEAN Mauliyani, Dyah Kusuma; Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.462 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.3.842-848

Abstract

Sistem biometrik merupakan sistem pengenalan yang mengandalkan fisiologi tubuh manusia. Keunggulan sistem ini yaitu perlunya kehadiran pengguna sehingga dapat meningkatkan keamanan. Salah satu biometrik adalah telapak tangan. Garis utama telapak tangan setiap orang berbeda dan bersifat permanen untuk berpuluh-puluh tahun. Karakteristik tersebut didapatkan menggunakan metode alihragam gelombang singkat yang baik dalam mengubah citra menjadi kumpulan data. Pengenalan identitas dilakukan dengan membandingkan vektor ciri citra uji terhadap basis bata menggunakan perhitungan jarak Euclidean. Pada penelitian ini dirancang program pengenalan telapak tangan menggunakan metode ekstraksi ciri alihragam gelombang singkat Daubechies orde 1 sampai 10 dan jarak Euclidean sebagai metode pengenalannya. Aras dekomposisi dalam proses ektraksi ciri divariasikan dari aras 1 sampai 8. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 citra uji telapak tangan dari 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengenalan tertinggi terdapat pada pengujian Daubechies orde 5 dengan aras dekomposisi 6 dan Daubechies orde 8 dengan aras dekomposisi 5 yaitu sebesar 98,33%. Sedangkan pengenalan terendah terdapat pada pengujian Daubechies orde 4 dengan aras dekomposisi 8 dengan nilai persentase sebesar 56,67%. Pada pengujian 15 citra luar basis data didapatkan persentase pengenalan sebesar 73,33%. 
PENGENALAN PLAT KENDARAAN SECARA WAKTU NYATA MENGGUNAKAN FRAMEWORK AFORGE.NET D, Relung Satria; Isnanto, R. Rizal; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 2, JUNI 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.954 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.2.262-269

Abstract

Abstrak Teknologi pengenalan sekarang ini sudah sangat berkembang. Salah satu aplikasi teknologi pengenalan yang menarik untuk dikembangkan adalah pengenalan plat kendaraan. Pengenalan plat kendaraan ini dapat dilakukan secara waktu nyata. Pengenelan ini menggunakan sebuah rangkaian metode. Sebelum citra dikenali, dilakukan prapengolahan. Prapengolahan ini terdiri dari pengubahan citra menjadi aras keabuan, pendeteksian tepi dan pengambangan. Setelahnya dilakukan penentuan lokasi plat pada citra. Metode yang digunakan untuk penentuan lokasi plat ini adalah analisis intensitas vertikal dan horizontal citra. Langkah berikutnya adalah memisahkan karakter pada plat menggunakan algoritma komponen terkoneksi dan membaca karakter pada plat tersebut dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbors. Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem pengenalan plat kendaraan waktu nyata yang diujikan terhadap 30 data uji menghasilkan tingkat keberhasilan sebesar 83,33% pada K = 1. Kata kunci : deteksi tepi, pengambangan, analisis intensitas, algoritma komponen terkoneksi, K-Nearest Neighbors.  Abstract Recognition technology nowadays has been so advanced. One of its interesting application that can be developed is vehicle plate recognition. This recognition technology can run in real time. Vehicle plate recognition itself uses a series of methods. Before the system recognizes an image, it does some preprocessing. This preprocessing consist of grayscaling, edge detection and thresholding and afterward vehicle plate on the image is being located. This system uses vertical and horizontal intensity analysis from the image to locate vehicle plate. Next step is character segmentation. It is done by using connected component algorithm. And finally, K-Nearest Neighbors algorithm reads all these character. The test results show that this vehicle plate recognition system provides 83,33% success rate from 30 test data. Keywords : edge detection, thresholding, intensity analysis, connected component algorithm, K-Nearest Neighbors.
MENGUBAH TULISAN TANGAN MENJADI TEXT DIGITAL OCR (OPTICAL CHARACTER RECOGNITION) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI DAN KORELASI Fauzi, Misbah Riyandi; D, Nugroho Agus; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.437 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.1013-1017

Abstract

Abstrak Sistem pengenalan huruf atau sering disebut OCR merupakan solusi yang efektif untuk proses konversi dari dokumen cetak ke dalam bentuk dokumen digital. Permasalahan yang muncul dalam  melakukan proses pengenalan huruf komputer adalah bagaimana sebuah teknik pengenalan dapat mengenali berbagai jenis huruf dengan ukuran, ketebalan, dan bentuk yang berbeda. Pemotongan karakter menggunakan Segmentasi yaitu proses pengolahan citra yang bertujuan memisahkan wilayah (region) objek dengan wilayah latar belakang agar objek mudah dianalisis dalam rangka mengenali objek yang banyak melibatkan persepsi visual. Pengenalannya menggunakan metode korelasi dua dimensi yaitu standarisasi separasi angular dengan pengurangan nilai koordinat dengan nilai mean. Pembuatan software ini agar mampu menguji dan menganalisis kinerja sistem dengan memperhitungkan tingkat akurasi dan ketelitian, selain itu software ini dapat memudahkan untuk mengubah tulisan tangan menjadi teks digital. Proses awalnya  yaitu dengan objek selembar kertas yang telah berisi sebuah tulisan tangan yang kemudian dilakukan proses scanner, prapengolahan, segmentasi dan dirubah menjadi teks digital dengan menggunakan software matlab R2009a. Dalam pelaksanaan atau pembuatan software telah diperoleh hasil tingkat keberhasilan sebesar 81,81% dan 18,19% atau sebanyak 27 huruf  angka yang benar dan 6 hruruf  angka yang salah dari 33 huruf angka. Untuk tingkat kegagalan yang dimana tingkat kegagalan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah tebal atau tipisnya huruf. Kata Kunci: OCR dengan metode segmentasi dan korelasi  Abstract Letter recognition system is often called OCR is an effective solution for the conversion of printed documents in the form of digital documents. The problems that arise in the process of computer literacy is how a recognition techniques to recognize different types of letters with the size, thickness, and different shapes. Cutting characters using Segmentation is the process of image processing which aims at separating region (region) region of the background objects with objects that easily analyzed in order to recognize objects that involve a lot of visual perception. The introduction of two-dimensional correlation method is the standardization of the angular separation by reduction with a mean value of the coordinates. Making this software to be able to test and analyze the performance of the system by taking into account the level of accuracy and precision, in addition, this software can make it easier to convert handwriting into digital text. The process is the first object that has a piece of paper containing a handwritten scanner then do the process, pretreatment, segmentation and converted into digital text using matlab R2009a software. In the implementation or software development has obtained the results of a success rate of 81.81% and 18.19%, or a total of 27 letters and 6 numbers correct hruruf the wrong number of digits 33 letters. For failure rate where the failure rate is influenced by several factors, one of which is thick or thin letters. Keywords: OCR segmentation metode and correlation
KOMPRESI CITRA DIGITAL ARAS-KEABUAN MENGGUNAKAN METODE HADAMARD Prabowo, Yudhi; Hidayatno, Achmad; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 1, NO. 4, DESEMBER 2012
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.79 KB) | DOI: 10.14710/transient.1.4.209-217

Abstract

Abstrak Salah satu masalah yang terus berkembang sejalan dengan berkembangnya dunia komputer adalah terkait dengan penanganan data yang berukuran besar. Masalah ini muncul karena hardware yang digunakan terkait dengan penanganan data kurang mampu mengikuti perkembangan ukuran data yang demikian besar. Untuk mengatasi terbatasnya media penyimpanan data maka perlu dirancang suatu sistem kompresi. Sistem kompresi citra digital dengan menggunakan teknik transformasi hadamard dirancang untuk mengkompresi citra asli bitmap aras-keabuan menjadi citra yang terkompresi dengan ukuran data citra sekecil mungkin. Proses kompresi citra dimulai dengan membagi ukuran blok citra agar diperoleh matriks citra yang selanjutnya digunakan untuk menghitung koefisien-koefisien yang akan dipertahankan dari citra aslinya. Proses selanjutnya adalah proses kompresi Hadamard untuk mengkompresi matriks citra menjadi citra yang terkompresi. Pengujian aplikasi kompresi ini menggunakan 3 citra aras-keabuan berformat berkas .bmp, yang memiliki resolusi 256 × 256 piksel, 512 × 512 piksel dan 1024 × 1024 piksel dengan variasi ukuran blok citra. Berdasarkan hasil pengujian terhadap citra uji diperoleh tingkat kompresi citra maksimal sebesar 99,9 % dan minimal 0,09 % dengan menggunakan ukuran blok citra 32 dibanding dengan menggunakan ukuran blok citra 2. Untuk tingkat kompresi citra dengan menggunakan ukuran blok citra 2, diperoleh citra terkompresi maksimal 75 % dan minimal 25 %. Kata kunci: : citra bitmap, kompresi citra, ukuran blok citra, transformasi Hadamard Abstract One problem that continues to grow in line with the expanding world of computers is associated with handling large data. This problem arises because the hardware used in connection with the handling of the data are less able to keep track of such a large data size. To overcome the limited data storage medium designed a system it is necessary compression. Digital image compression systems using Hadamard transformation technique is designed to compress the original bitmap grayscale image into a compressed image with image data size as small as possible. The process begins by dividing the image compression ukuran blok of the image to obtain the image matrix was then used to calculate coefficients to be retained from the original image. The next process is the Hadamard compression to compress the image matrix into a compressed image. This compression testing applications using a 3 grayscale image with berkas format .Bmp, which has a resolution of 256 × 256 pixels, 512 × 512 pixels and 1024 × 1024 pixel with image ukuran blok variation. Based on the test results of the test images obtained by the image compression rate of 99.9 % and a maximum of at least 0.09 % by using a ukuran blok of 32 compared with images using image ukuran blok 2. To rate image compression using image ukuran blok 2, the compressed image obtained by a maximum of 75 % and a minimum of 25 %. Keywords: bitmap image, image compression, image ukuran blok, Hadamard transformation
PEMODELAN DAN SIMULASI JARINGAN BACKBONE METRO ETHERNET KOTA SEMARANG TAHUN 2028 MENGGUNAKAN SIMULATOR RIVERBED MODELER 17.5 Khoiruman, Danur Ilham; Sukiswo, Sukiswo; Zahra, Ajub Ajulian
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.643 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.971-977

Abstract

Metro Ethernet merupakan salah satu teknologi untuk memberikan solusi terintegrasi untuk layanan suara, data dan video dalam cakupan yang luas (perkotaan). Teknologi ini memiliki kecepatan transmisi data sebesar 10 Mbps - 100 Gbps. Suatu jaringan harus memiliki kualitas layanan dan kapasitas yang memadai baik dari segi kapasitas link, router dan performansi QoS (Quality of Service). Pada penelitian ini, dirancang jaringan metro ethernet dengan kapasitas sesuai kebutuhan masyarakat kota Semarang tahun 2028 dengan kualias layanan yang sesuai dengan standar PT. Telkom dan ITU-T. Pemodelan dan pembuatan simulasi rancangan jaringan menggunakan perangkat lunak Riverbed Modeler 17.5. Perbandingan protocol routing RIP dan OSPF dengan parameter waktu konvergensi dilakukan sebelum analisis QoS, dengan tujuan mendapatkan rekomendasi protocol routing yang terbaik. Analisis parameter QoS yang diukur meliputi round trip delay (RTD), jitter, packet loss, utilisasi dan volume trafik. Hasil perbandingan protocol routing menunjukkan bahwa protocol routing OSPF memiliki waktu konvergensi lebih cepat 2 kali lipat dari protokol RIP. Hasil analisis QoS menyatakan bahwa QoS semua link telah sesuai dengan standar yang ada, nilai terbesar untuk RTD adalah 1,265 ms, untuk jitter adalah 0,7331 ms, untuk packet loss ratio adalah 0,00019214 %, untuk utilisasi tertinggi yaitu 58,4%, dan volume trafik terbesar adalah 91.636 Mbps.
ESTIMASI PERBAIKAN NILAI SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO) PADA PROSES DENOISING MENGGUNAKAN METODE WAVELET TERHADAP SUATU SINYAL BERDERAU Simangunsong, David Sebastyan; Zahra, Ajub Ajulian; Hidayatno, Achmad
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.396 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.895-899

Abstract

Abstrak SNR ( Signal to Noise Ratio) adalah perbandingan antara sinyal informasi dengan derau yang terdapat pada sebuah media transmisi. Semakin tinggi nilai SNR semakin baik kualitas sinyal informasi yang melewati media. Dalam penelitian SNR diukur dengan membandingkan energi sinyal berderau dan sinyal hasil denoising, dimana masing-masing sinyal dibandingkan dengan energi dari sinyal informasi. Sinyal hasil denoising didapat dengan metode Wavelet melalui proses pemisahan komponen sinyal derau dan threshold pada hasil iterasi. Selanjutnya proses pembangunan ulang sinyal untuk mendapatkan bentuk sinyal yang lebih baik dari sinyal berderau lalu dibandingkan terhadap sinyal informasi untuk dicari nilai SNR masing-masing sinyal. Terakhir melakukan operasi selisih SNR untuk mendapatkan nilai perbaikan SNR. Dari perhitungan yang dilakukan, didapat hasil perbaikan SNR Metode Wavelet Daubechies4 2 level dekomposisi dan Coiflet1 3 level dekomposisi mengalami perubahan yang signifikan terhadap perubahan nilai gain yang diberikan pada derau. Sedangkan  pada percobaan perubahan amplitudo dari nilai 1 sampai 50,  Metode Wavelet  Daubechies4 2 level dekomposisi dan Coiflet1 3 level dekomposisi mengalami penurunan masing-masing dari 7.3276 menjadi 3.6553 dan 9.3148 menjadi 4.7879 merupakan penurunan terbesar yang dialami pada jenis  Wavelet yang diuji. Kata Kunci : Metode Wavelet ,SNR, DWT,  perbaikan SNR , threshold, Daubechies, Coiflet.  Abstract SNR ( Signal to Noise Ratio) is a comparison between information signal and noise collide in a transmisssion medium. The higher value of SNR, the better quality an information signal would be when transmitted. For this research, SNR is estimated with comparing amount of energy between noisy signal and denoised signal, where both signal compared first with information signal. In order to define denoised signal, the noisy signal is passed into Wavelet Method (DWT) which create dividing operation between approximation and detail. In this operation noise determined and being thresholded after several iterations, then reconstruct using IDWT. The denoised signal is produced. Then compare the energy between both noisy and denoised signal by firstly compared the energy each of them to energy of information signal. The result then become the SNR of noisy signal to information minus denoised signal to information which is called SNR Improvement. From measurements, SNR improvement with DWT Daubechies4 3 level decomposition and Coiflet1 3 level decomposition providing significant value from gain changing from 0.001 to 1. Whereas from amplitude experiment, both DWT show drastic changes in value that keep going down where each of them is from 7.3276 to 3.6553 and  9.3148 to 4.7879.     Keywords : Wavelet Method, SNR, DWT,  SNR Improvement , threshold, Daubechies, Coiflet.
PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ratrianto, Anton; Zahra, Ajub Ajulian; Darjat, Darjat
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 3, SEPTEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.881 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.3.834-841

Abstract

Abstrak Audiometer termasuk kategori alat kesehatan (elektromedik) merupakan instrumen yang digunakan untuk diagnosa ambang pendengaran manusia dengan memberikan beberapa frekuensi audio dan tingkat intensitas suara. Rangkaian penampil frekuensi berfungsi sebagai display untuk mengetahui pada frekuensi berapa pasien dapat mendengar dan memberikan respon. Susunan makalah penelitian ini berupa perancangan alat, pembuatan alat dan pengujian fungsi alat. Pada tahap perancangan dimulai dengan merencanakan sketsa dari modul alat audimeter yang akan dibuat, seperti rangkaian pembangkit frekuensi dengan menggunakan mikrokontroler ATmega 8535, display, analog  to digital converter (ADC), rangkaian switch electronic, dan rangkaian penguat audio. Selanjutnya dari uji kepekaan pendengaran pasien dapat mendengar dan memberi respon terhadap frekuensi dan intensitas bunyi tertentu yang diterimanya, dan dapat diketahui berapa frekuensi dan intensitas bunyi yang dapat didengar dengan baik oleh pasien yang ditampilkan di LCD. Hasil yang diharapkan dari pendataan atau pengujian alat ini adalah alat dapat menghasilkan dan mengeluarkan frekuensi sesuai yang dirancang yaitu dengan jangkauan 250 Hz sampai dengan 8000 Hz dan intensitas bunyi sebesar 10 dB sampai dengan 80 dB. Kata kunci : Audiometer, Frekuensi Audio, Intensitas Suara, Respon  Abstract Audiometer including categories of medical devices (electromedic) is an instrument which is used for the diagnosis threshold of human hearing to give some audio frequency and sound intensity level. frequency circuits functioning as a viewer display to determine the frequency of how many patients can hear and respond. The composition of this research in the form of design tools, manufacturing equipment and testing equipment functions. At the design stage begins with a sketch plan of the module audimeter tool to be made, such as frequency generator circuit using microcontroller ATmega 8535, display, analog to digital converter (ADC), a series of electronic switches, and audio amplifier circuits. The next hearing sensitivity of the test the patient can hear and respond to the specific frequency and intensity of sound it receives, and it can be seen how the frequency and intensity of sound that can be heard well by the patient displayed on the LCD. The expected results of the data collection or testing of this tool is a tool can generate and produce a corresponding frequency is designed with a range of 250 Hz to 8000 Hz and a sound intensity of 10 dB to 80 dB. Keywords : Audiometer, Frequency Audio, Sound Intensity, Response
Co-Authors Abdilah, Bagas Risky Achmad Hidayatno Adela Ika Anindita Aditya Aditya Aditya Satya Raya Adrian Khoirul Haq Adrianus Stephen, Adrianus Afrizal Mohamad Riand Agil Bayu Trisna Ahmad Dhiyaul Haq Al Anwar Alia Rizkinawati Amali, Fariz Nur Ananda, Fitri Andi Pangerang, Andi Andre Lukito Kurniawan, Andre Lukito Anton Ratrianto Apriliani Sulistyoningrum Ardilla Dwi Budiarta Arif Mustakim Arif Nur Hidayat, Arif Nur Aulia Iqbal M Bagus Aditya Bambang Hadiwijaya Bambang Winardi Bambang Winardi Berlian Ade Wijaya Berlian, Bonaventura Bramono Hanindito Bryan Adhitya Effendi Dane Kurnia Putra Darjat Darjat David Sebastyan Simangunsong Dewantari, Theresia N. Dyah Kusuma Mauliyani, Dyah Kusuma Eko Didik Widianto Eldina Megawati Erizco Satya Wicaksono Fachrul Rozy Faizal Haris M Fajar Ramadhan, Fajar Fandi Yusuf Nugroho Fara Mantika Dian Febriana, Fara Mantika Farizky, M. Daffa A. Febry Santo Fendy Yulian Rakhmad Ferry Hadi Fitra Pandu Adityas Frans Bertua Y.S. Frans Sugiharto GALIH WICAKSONO Gilang Ananggadipa Gustin Anggraeni Hana’ Ad’ha Rodhiah Hanief Tegar Pambudhi Haqqi, Ma’ruf Nashrul Harits Akmal Adi Wicaksono Hauril Maulida Nisfari Hemawati, Isti Dwi Hendra William Herjuna Dony Anggara Putra, Herjuna Dony Anggara Herry Totalis Hutama Arif Bramantyo Ilina Khoirotun Khisan Iskandar Imam Gaffar Imam Santoso Ismi Dina Solikha Jayaningpang Kinantang, Jayaningpang Jefri Yandika Karnoto . Khoiruman, Danur Ilham Krisna Zain Murtafi' Kurnia Agnawatri, Kurnia M. Fuad Hasan M. Hidayat Al Rizqy Maman Somantri Maria Fitriana Mellia Aisyah Aristyorini, Mellia Aisyah Melly Arisandi Mirna Tria Pratiwi Misbah Riyandi Fauzi Mohammad Yanuar Siddiq Muhamad Rifqi Rifquddin, Muhamad Rifqi Muhammad Alfian, Muhammad Muhammad Ardi Nur Syamsu, Muhammad Ardi Nur Muhammad Arif Bayu, Muhammad Arif Muhammad Arif Siddiq Muhammad Fadly Yudhistira Taufik Muhammad Mirza Abdalla, Muhammad Mirza Muhammad Rifqi Fadhilah Muhammad Salman Lubis Muhammad Wildan Aula Sabiq Munawar Agus Riyadi Nirmakumala, Sekar Nugrahadi, Rino Nugroho Agus D Nur Cahyo Nur Muhammad Giri Laksono Panjaitan, Menpo Vascodegama Parlys, Albert Permana, Pascalis Insan Pinkan Dyah Pratama, Ismail Rifqi Pratama, Muhammad Harry Bintang Pratama, Satya Yoga Pringgo Budi Utomo R Rizal Isnanto R. G Alam Nusantara P.H, R. G Alam R. Mh. Rheza Kharis R. Rizal Isnanto Relung Satria D Rico Eko Wibowo Riska Aristantya Aristantya Rita Rahmawati Rivaldi MHS Rizki Anggoro Kurniawan Rony Darpono Rosyid Haryadi Saiful Anwar Samuel Pangihutan Hutagalung Sandi, Gracenda Chris Sandy Iman Digdoyo Santoso, Imam Sari, Dina Meilita Sekarwangi, Annisa Prita Seto Ayom Cahyadi Siboro, Septihadi Klinsman Sigit Nur Rohman Sukiswo Sukiswo Susatyo Handoko TATI NURHAYATI Taufiqurrohman Taufiqurrohman Teguh Aryanto Tito Tri Pamungkas Valen Awirya Wahyudi Wahyudi Wahyul Amien Syafei Widyasari, Triya Eva Wike Septi Fadhila Wildand Angesti Yudhi Prabowo Yuli Christyono Yuli Christyono Yuni Intanmia Suryanto, Yuni Intanmia Yustinus Denny Ardyanto Yusuf Septiawan Zoya Winona Ramli