Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital

Peran Komunitas Pijar dalam Enkulturasi Tradisi Pandai Besi kepada Generasi Muda Meilda Amdza; Kiki Zakiah
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.953 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.205

Abstract

Abstract. The tradition of blacksmith which is one of the richness of Indonesian culture, is now less noticed by the public, especially the younger generation. Therefore, it takes the process of inheritance through enculturation. The Pijar community is one of the groups that still preserves the tradition of blacksmiths. Activities in the Pijar community can be said to be unique because of the process of enculturation of blacksmiths with traditional patterns that have rarely been done. They often participate and hold an event with forging activities directly in public. The application is what makes researchers interested to discuss more deeply about enculturation in the Pijar community in bequeathing the tradition of blacksmiths. The purpose of this research is to find out the situations, events, and communicative actions in the Pijar community to bequeath the tradition of blacksmithing to the younger generation. This research uses qualitative method with communicative ethnographic approach. Data collection techniques used include interviews, observations, literature studies, and documentation. The subject of the study was the Pijar community with the key informant of a blacksmith as well as the founder of the community, Ibnu Pratomo. The object of the research is the application of enculturation of blacksmith traditions that exist in the community. Researchers apply source triangulation techniques (data) to test research. In addition, it will be equipped with live observations, and documentation in the form of official or personal notes, photos and images. As a result of the discussion of the data researchers get, the process of communication of the Pijar community can be said to be good, because it can achieve its goal to preserve the tradition of blacksmithing to the younger generation. Abstrak. Tradisi pandai besi yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia, kini kurang diperhatikan keberadaannya oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda. Oleh karena itu, dibutuhkan proses pewarisan melalui enkulturasi. Komunitas Pijar merupakan salah satu kelompok yang sampai sekarang masih melestarikan tradisi pandai besi. Kegiatan dalam komunitas Pijar bisa dikatakan unik karena proses enkulturasi pandai besi dengan pola tradisional yang sudah jarang dilakukan. Mereka kerap kali mengikuti dan mengadakan sebuah event dengan kegiatan menempa secara langsung di depan masyarakat umum. Penerapan itulah yang membuat peneliti tertarik untuk membahas lebih dalam tentang enkulturasi di komunitas Pijar dalam mewariskan tradisi pandai besi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui situasi, peristiwa, dan tindak komunikatif dalam komunitas Pijar untuk mewariskan tradisi pandai besi kepada generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dipilih adalah komunitas Pijar dengan key informan seorang pandai besi sekaligus pendiri komunitas, Ibnu Pratomo. Objek penelitiannya yaitu penerapan enkulturasi tradisi pandai besi yang ada dalam komunitas tersebut. Peneliti menerapkan teknik triangulasi sumber (data) untuk menguji penelitian. Selain itu, akan dilengkapi dengan pengamatan langsung, dan dokumentasi berupa catatan resmi atau pribadi, foto dan gambar. Hasil pembahasan dari data peneliti dapatkan, proses komunikasi komunitas Pijar dapat dikatakan baik, karena bisa mencapai tujuannya untuk melestarikan tradisi pandai besi kepada generasi muda.
Media Online sebagai Wadah Pemberdayaan Perempuan Angelica Pramuditha Anggraini; Kiki Zakiah Darmawan
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 2, No. 1, Juli 2022 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.526 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v2i1.837

Abstract

Abstract. In an era of increasingly sophisticated technology, media can change from print to online media, where online media has an effect on social life and environment. The discussion of online media can various, Perempuanberkisah.id makes the media a safe space for women survivors of violence, as a place for women's empowerment to eradicate gender injustice where women are more often the material of gender discrimination, both in the social environment and in the personal environment. The research method used in this study is a qualitative research method using virtual ethnographic analysis, with the symbolic interactional theory of George Herbert Mead and Herbert Blumer, the data collection techniques used are observation, documentation and in-depth interviews. The results show that based on (1) the mind at the media room level that Instagram is an online media that can be easily accessed, and media documents that show the meaning of empowerment and violence through user interaction. (2) Based on the concept of self (self) through the level of the media object, followers reflect themselves through the inspirational stories that exist in Women, (3) based on the environment (society) through the level of followers' experiences of empowerment and violence that have occurred in the virtual and real world so that followers provide safe space for survivors. Abstrak. Di era teknologi yang semakin canggih, media dapat berubah berawal melalui cetak menjadi media online, dimana media online tersebut berpengaruh pada kehidupan dan lingkungan bermasyarakat. Pembahasan media online dapat beraneka ragam, Perempuanberkisah.id menjadikan media sebagai ruang aman bagi para perempuan penyintas korban kekerasan, sebagai tempat pemberdayaan perempuan untuk menumpas ketidak-adilan gender dimana perempuan lebih sering menjadi bahan diskriminasi gender, baik di lingkungan sosial dan di lingkungan pribadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis etnografi vitual, dengan teori interaksional simbolik George Herbert Mead dan Herbert Blumer, teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan (1) pikiran (mind) pada level ruang media bahwa Instagram menjadi media online yang dapat diakses dengan mudah, dan dokumen media yang mempelihatkan bahwa pemaknaan tentang pemberdayaan dan kekerasan melalui interaksi pengguna. (2) Berdasarkan konsep diri (self) melalui level objek media pengikut merefleksikan dirinya melalui kisah inspiratif yang ada pada Perempuanberkisah (3) berdasarkan lingkungan (society) melalui level pengalaman pengikut tentang pemberdayaan dan kekerasan yang pernah terjadi di virtual maupun dunia nyata sehingga pengikut memberikan ruang aman bagi penyintas.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial TikTok Vina Muliana terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers Ajeng Nurhasanah; Kiki Zakiah
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 2, Desember 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i2.2700

Abstract

Abstract. The rapid development of the internet as it is today has given rise to many social media to fulfill the communication and information needs of its users. Social media TikTok is one of the most popular social media among its users. TikTok is a social media with a short video format that is equipped with various features to make content interesting for its users. Currently, TikTok does not only provide entertainment content, but various kinds of information can also be disseminated via TikTok. That way, lots of content creators and influencers emerge to create content with their own characteristics. Vina Muliana is a content creator and influencer who always creates content about information and tips and tricks about the world of work, making it easier for her Followers to find the information they need about the world of work. This study aims to measure how much social media use Vina Muliana's TikTok is in meeting the information needs of Followers. This study uses a quantitative approach with use and effect theory and data analysis techniques using simple linear regression studies. The results of this study indicate that there is an influence between the x variable on the y variable of 45.3% with a significance of 0.000 in this case indicating that the influence of the two variables is included in the fairly strong category. Abstrak. Perkembangan internet yang semakin pesat seperti sekarang ini, memunculkan banyaknya media sosial sebagai pemenuhan berkomunikasi dan kebutuhan informasi bagi penggunanya. Media sosial TikTok merupakan salah satu media sosial yang tengah populer di kalangan penggunanya. TikTok merupakan media sosial yang berformat video pendek yang dilengkapi berbagai macam fitur untuk membuat konten menarik bagi penggunanya. Saat ini TikTok tak hanya menyediakan konten hiburan saja namun berbagai macam informasi pun dapat disebarluaskan melalui TikTok. Dengan begitu, banyaknya konten kreator dan influencer yang muncul untuk membuat konten dengan ciri khas nya masing-masing. Vina Muliana merupakan salah satu konten kreator dan influencer yang selalu membuat konten mengenai informasi serta tips and trick seputar dunia kerja sehingga memudahkan Followers nya untuk mencari informasi seputar dunia kerja yang mereka butuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar penggunaan media sosial TikTok Vina Muliana dalam memenuhi kebutuhan informasi Followers. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teori uses and effect serta teknik analisis data menggunakan studi regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel x terhadap variabel y sebesar 45,3% dengan signifikansi 0,000 dalam hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kedua variabel tersebut masuk kedalam kategori cukup kuat.
Makna Diri Jurnalis dalam Peliputan Bencana yang Membahayakan Keselamatan Jiwa Firmansyah; Septiawan Santana Kurnia; Kiki Zakiah; Didi Permadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 4, No. 2, Desember 2024 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v4i2.5334

Abstract

Abstrak. Dalam situasi bencana, jurnalis dianggap mempertaruhkan keselamatannya karena harus melakukan peliputan di zone berbahaya. Penelitian ini mencoba memandang jurnalisme kebencanaan dalam perspektif jurnalis yang memaknai profesionalitasnya ketika melakukan peliputan bencana yang membahayakan keselamatannya. Maka penelitian ini melakukan pendekatan fenomenologis pada jurnalis yang memaknai diri dan profesinya ketika situasi bencana. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara kepada 30 jurnalis dan juga FGD kepada beberapa jurnalis sebagai informan yang memiliki pengalaman pernah melakukan peliputan di lokasi bencana. Penelitian melakukan analisis dengan mencoba menemukan pemaknaan jurnalis dalam meliput bencana secara holistik. Melalui analisis fenomenologis interpretatif (IPA), penelitian mencoba mengeksplorasi bagaimana jurnalis memahami profesinya ketika bencana. Hasil penelitian menghasilkan kategorisasi motif, pengalaman, dan makna jurnalis. Informan mengemukakan sejumlah motif, yakni advokasi dan profesionalitas. Kemudian adanya pengalaman keterancaman pada jurnalis. Pemaknaan diri jurnalis terhadap profesinya perlu didukung oleh regulasi yang dapat menjamin keselamatan jurnalis ketika peliputan di daerah bencana. Abstract. In a disaster situation, journalists are considered to be risking their safety because they have to cover in a dangerous zone. This study tries to view journalism in a disaster situation from the perspective of journalists who interpret their professionalism when covering a disaster that endangers their safety. Therefore, this study uses a phenomenological approach to journalists who interpret themselves and their profession during a disaster situation. Primary data collection was conducted by interviewing 30 journalists and also FGDs with several journalists as informants who have experience covering disaster locations. The study conducted an analysis by trying to find the meaning of journalists in covering disasters holistically. Through interpretive phenomenological analysis (IPA), the study tried to explore how journalists understand their profession during a disaster. The results of the study produced a categorization of motives, experiences, and meanings of journalists. Informants put forward a number of motives, namely advocacy and professionalism. Then there is the experience of being threatened by journalists. The meaning of journalists' self-interpretation of their profession needs to be supported by regulations that can guarantee the safety of journalists when covering disaster areas
Komunikasi Nilai-Nilai Islam dalam Lagu 'Gala Bunga Matahari' di Era Digital Hanifah, Azra Dina; Zakiah, Kiki
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 5, No. 1, Juli 2025 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v5i1.6501

Abstract

Abstrak.Penelitian ini menganalisis komunikasi nilai-nilai Islam dalam lagu "Gala Bunga Matahari" karya Sal Priadi, yang viral karena maknanya yang mendalam tentang kehidupan setelah kematian, kerinduan, dan harapan untuk bertemu kembali dengan orang yang telah tiada. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai Islam terwakili dalam lirik lagu tersebut, menafsirkan makna konseptual serta simbol-simbol yang digunakan, dan menjelaskan pesan moral yang relevan dengan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutika, berfokus pada lirik lagu sebagai objek utama analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik-lirik dalam lagu ini mencerminkan nilai-nilai aqidah, ibadah, dan akhlak, serta memiliki makna konseptual dan simbol-simbol terkait kehidupan setelah kematian, surga, penyerahan diri, kepercayaan kepada Allah, kesabaran, harapan, memaknai kesepian, cinta, bersyukur, dan sifat ramah dan menyenangkan yang mencerminkan pesan moral tentang kepercayaan akan kehidupan setelah kematian dan ketenangan jiwa. Selain itu, distribusi digital dari lagu ini menunjukkan menyebarkan nilai-nilai Islam melalui platform ekonomi digital, yang mempertegas peran teknologi dalam memperkuat pesan keagamaan. Lagu ini menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam dengan kombinasi elemen musik dan simbolisme yang mengajak pendengar untuk merenungi kehidupan, kematian, dan ketenangan spiritual. Abstract. This study analyzes the communication of Islamic values in the song "Gala Bunga Matahari" by Sal Priadi, which went viral due to its profound message about life after death, longing, and the hope of reuniting with departed loved ones. This study aims to describe how Islamic values are represented in the song’s lyrics, interpret the conceptual meanings and symbols used, and explain the moral messages relevant to Islamic teachings.  The research employs a qualitative method with a hermeneutic approach, focusing on the song’s lyrics as the main object of analysis. The findings reveal that the lyrics reflect the values of aqidah, ibadah, and akhlaq. They also convey conceptual meanings and symbols related to life after death, paradise, submission, trust in Allah, patience, hope, solitude, love, gratitude, and kindness, which represent moral messages about the belief in life after death and inner peace. Furthermore, the digital distribution of the song highlights of promoting Islamic values through economic digital platforms, emphasizing the role of technology in amplifying religious messages. This song serves as an effective medium for conveying Islamic messages through the combination of musical elements and symbolism, encouraging listeners to reflect on life, death, and spiritual serenity.