Nila Wahyuni
Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,Denpasar,Bali

Published : 61 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS MULLIGAN MOBILIZATION DAN INFRARED DENGAN MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE DAN INFRARED TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI NYERI LEHER NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA Ni Wayan Wahyuningsih; Nila Wahyuni; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 3 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.026 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i03.p04

Abstract

ABSTRACT Non-spesific neck pain is one of disorder among general population including tailors in Subdistric Kuta. Therefore the need for a therapy that can be given as myofascial release technique, mulligan mobilization, and infrared. The design of this study was experimental with pre-test and post-test group design. The technique sampling was purposive sampling technique. The samples were divided into 2 groups. Group 1 was given Myofascial Release Technique and Infrared, while Group 2 was given Mulligan Mobilization and Infrared. The range of motion is measured by goniometer. The result showed no significant difference between Group 1 and Grpu[ 2 in which p value = 0.250 (p>0.05) with 56.8% in the Group 1 and 60.8% in the Group 2. Based on result , it can be concluded that Myofascial Release Technique and Infrared show no significant difference with Mulligan Mobilization and Infrared to increase range of motion of the neck on the non-spesific neck pain. Keywords : non-spesific neck pain, myofascial release technique, mulligan mobilization, infrared.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, PERSENTASE LEMAK TOTAL TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP TINGKAT VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PADA REMAJA PUTRI DI DENPASAR SELATAN Kadek Dwi Pradnya Lestari; Nila Wahyuni; Made Hendra Satria Nugraha; Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.829 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p11

Abstract

VO2 maks adalah jumlah oksigen maksimal yang dapat dikonsumsi oleh tubuh. Penurunan VO2 maks dapat memperburuk prognosis,penyakit degeneratif. VO2 maks dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas fisik, IMT, dan persentase lemak total tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan keseluruhan antara indeks massa tubuh, persentase lemak total tubuh, dan aktivitas fisik terhadap tingkat volume oksigen maksimal pada remaja putri di Denpasar Selatan Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan cross sectional analysis pada 61 remaja putri di SMAN 2 Denpasar usia 15-17 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji spearman rank, dan pearson untuk uji bivariat dan regresi linier ganda pada uji multivariat. Hasil dari penelitian ini didapat hubungan antara IMT dengan persentase lemak total tubuh dengan r=0,882;p=0,000. Hubungan bermakna antara IMT dengan VO2 maks dengan r=-0,883;p=0,000. Hubungan bermakna antara persentase lemak total tubuh dengan VO2 maks dengan r=-0,987;p=0,000. Hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan VO2 maks dengan r=0,851;p=0,000. Hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan IMT dengan r=- 0,817;p=0,000. Hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan persentase lemak r=0,850;p=0,000. Terdapat hubungan antara IMT, persentase lemak total tubuh dan aktivitas fisik dengan VO2 maks dengan Fhitung>Ftabel (1907,382 > 2,79). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu IMT,persentase lemak total tubuh dan aktivitas fisik sama- sama memiliki hubungan yang sangat kuat dan bermakna dengan VO2 maks. Kata Kunci: remaja putri, vo2 maks, aktivitas fisik, imt, persentase lemak total tubuh
PENGARUH PEREGANGAN STATIS DAN SELF MYOFASCIAL RELEASE MENGGUNAKAN FOAM ROLL PADA OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN BERLARI PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI DENPASAR SELATAN Ghanana Zuhadawa; Nila Wahyuni; Made Hendra Satria Nugraha; I Wayan Gede Sutadarma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 3 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i03.p02

Abstract

Olahraga sepakbola merupakan olahraga populer Di Indonesia, juga merupakan olahraga prestasi. Kecepatatan berlari merupakan salah satu unsur fisik yang melengkapi teknik dasar permainan sepakbola untuk mencapai prestasi yang optimal. Kecepatan berlari bergantung pada fleksibilitas otot hamstring. untuk meningkatkan fleksibilitas dapat dilakukan dengan beberapa metode peregangan seperti statis, dinamis, dan prekontraksi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan pre and post test control group design. Sampel penelitian berjumlah 32 orang dipilih menggunakan metode random sampling. Sample dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I diberikan pelatihan peregangan konvensional, sedangkan kelompok II diberikan pelatihan kombinasi peregangan konvensional ditambah peregangan statis dan self myofascial release menggunakan foam roll. Skor kecepatan berlari diukur menggunakan 30 meters sprint test setelah 12 kali pelatihan.Rerata umur pada kelompok I dan II adalah 13,88 dan 13,94 tahun. Uji paired sample t-test menunjukkan peningkatan skor kecepatan berlari pada kelompok I sebesar 0,12 dengan p= 0,000 ( p<0,05), sedangkan kelompok II sebesar 0,29 dengan p= 0,000 (p<0,05) yang berarti adanya peningkatan skor kecepatan berlari yang signifikan pada kedua kelompok. selanjutnya uji independent sample t-test menunjukkan tidak ada perbedaan skor kecepatan berlari antara kedua kelompok setelah dilakukan pelatihan dengan nilai p= 0,746 (p>0,05).Peregangan konvensional serta kombinasi peregangan kovensional dan peregangan statis ditambah self myofascial release menggunakan foam roll pada otot hamstring dapat meningkatkan kecepatan berlari pada pemain sepakbola, dan keduanya memiliki efek yang sama dalam meningkatkan kecepatan berlari pemain sepakbola. Kata Kunci: peregangan statis, peregangan dinamis, fleksibilitas, hamstring, kecepatan lari, sepak bola.
PEMBERIAN DEEP TRANSVERSE FRICTION LEBIH BAIK DARIPADA MASSAGE EFFLEURAGE DALAM MENINGKATKAN LINGKUP GERAK SENDI CERVICAL AKIBAT MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PEGAWAI LAUNDRY DI DENPASAR TIMUR Komang Putri Aprilia; I Nyoman Adiputra; Nila Wahyuni
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 1 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.613 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i01.p11

Abstract

THE DEEP TRANSVERSE FRICTION INTERVENTION BETTER THAN THE MASSAGE EFFLEURAGE ININCREASING THE RANGE OF CERVICAL MOTION DUE TO OF MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OF UPPER TRAPEZIUS MUSCLE ON THE LAUNDRY’S WORKERS IN EAST DENPASAR ABSTRACT Range of Motion (ROM) defined as the extent of joint’s movement that occurs when the joint was moved fromone position to another, either passively or actively. Bad habits that done by someone if it done repeatedly and for along time could trigger pain and tension around the neck as well as decrease in the flexibility of the neck muscles.Decrease in muscle flexibility would result in decreased the range of cervical motion that will interfere with a person'sdaily activities. The purpose of this study was to prove the intervention Deep Transverse Friction better than MassageEffleurage in increasing the range of cervical motion as a result of Myofascial Pain Syndrome in Upper Trapezius muscle.This research was an experimental design with pre and post two group design. These samples included 20 people whowere divided into two groups. Group 1 was given Deep Transverse Friction intervention while group 2 was givenEffleurage Massage intervention. Measurement range of motion was done by goniometer. This research was anexperimental design with pre and post test two group design. The result showed an increase Range of Motion in theintervention Group 1 amounted 4.65 and intervention group 2 amounted 1.35. Paired sample t-test showed a significantresult between intervention group 1 and intervention group 2 with p = 0.000. Difference test between group 1 and group2 using Mann Whitney U-test was obtained p = 0.000. It was concluded that Deep Transverse Friction intervention betterthan Effleurage Massage in increasing the range of cervical motion. Keywords: Range of cervical motion, Deep Transverse Friction, Massage Effleurage, Goniometer.
HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DAN MASA KERJA DENGAN TERJADINYA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PENJAHIT GARMEN DI BATUBULAN GIANYAR Ni Kadek Mira Wirayani; M Widnyana; Nila Wahyuni; I Wayan Sugiritama
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 1 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.84 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i01.p07

Abstract

Pekerjaan menjahit berisiko menimbulkan masalah ergonomik. Risiko tersebut timbul karena perilaku saat bekerja seperti posisi duduk yang lama dan melakukan gerakan berulang sehingga berisiko mengalami penyakit salah satunya musculoskeletal disorder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan postur kerja dan masa kerja pada penjahit dengan terjadinya myofascial pain syndrome. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 91 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan Spearman’s Rho test. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan masa kerja dengan MPS dengan korelasi sebesar 0,417 dan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan postur kerja dengan MPS dengan korelasi sebesar 0,481 dan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Kata kunci: penjahit, masa kerja, postur kerja, RULA, myofascial pain syndrome.
PERBEDAAN METODE INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUE DENGAN DEEP TISSUE MASSAGE DAN CONTRACT-RELAX STRETCHING DALAM MENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI SERVIKAL PADA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS DI SMA NEGERI 1 SEMARAPURA I Gede Donny Hendrawan; Nila Wahyuni; I Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.581 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p05

Abstract

ABSTRACT Myofascial pain syndrome is a collection of sensory, motor, and autonomic symptoms that cause local and reffered pain, limited range of motion and weakness of the affected muscles. The limitations range of motion will be annoying than the daily activities. Interventions that can improve range of motion of cervikal are Integrated Neuromuscular Inhibition Technique, Deep Tissue Massage and Contract-Relax Stretching. The results show Group Neuromuscular Inhibition Technique with Wilcoxan Sign Rank Test obtained a mean difference of 13.7 with p = 0.000, while the test results Hypothesis Group Contract-Relax Stretching with Paired Sample T-test showed a mean difference of 12.1 with p = 0.000. Test the difference between Mann Whitney U-test showed no significant difference between the other group are obtained p = 0.420. These results indicate that there is no difference in increasing range of motion in both groups. Keywords: Range of motion of cervical, Upper Trapezius Muscle,Myofascial Pain Syndrome, Integrated Neuromuscular Inhibition Technique, Deep Tissue Massage, Contract-relax Stretching, Goniometer.
HUBUNGAN POSISI KERJA TERHADAP KELUHAN NYERI LEHER NON-SPESIFIK PADA PEKERJA LAUNDRY DI KOTA DENPASAR Ni Made Wahyuni Dewi; Nila Wahyuni; Luh Putu Ratna Sundari
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 1 (2019): Majalah Imiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.005 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i01.p07

Abstract

Nyeri leher non-spesifik merupakan nyeri leher yang disebabkan oleh postur yang buruk dalam jangka waktu lama. Pekerja laundry yang setiap harinya sering melakukan aktivitas menyetrika dalam waktu yang lama berisiko mengalami nyeri leher non-spesifik akibat posisi kerja yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara posisi kerja terhadap keluhan nyeri leher non-spesifik pada pekerja laundry di Kota Denpasar. Penelitian ini adalah penelitian analitik cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel berjumlah 60 pekerja dengan rentang usia 20-40 tahun. Variabel independen yang diukur adalah posisi kerja dengan metode RULA, sedangkan variabel dependen yang diukur adalah nyeri leher non-spesifik dengan kuesioner Neck Disability Index. Uji hipotesis yang digunakan adalah Chi-Square Test. Hasil uji Chi-Square Test terhadap variabel posisi kerja dengan nyeri leher non-spesifik menunjukkan hasil nilai p sebesar 0,00 atau p < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara posisi kerja terhadap keluhan nyeri leher non-spesifik pada pekerja laundry di Kota Denpasar. Kata Kunci: posisi kerja, nyeri leher non-spesifik, pekerja laundry.
THE PELATIHAN 12 BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI BANJAR BUMI SHANTI, DESA DAUH PURI KELOD, KECAMATAN DENPASAR BARAT Made Hendra Satria Nugraha; Nila Wahyuni; I Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 4 No 1 (2016): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.016 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2016.v04.i01.p01

Abstract

Keseimbangan dinamis adalah pemeliharaan kesetimbangan tubuh ketika dalam posisi bergerak. Gangguan keseimbangan merupakan masalah umum pada lansia. Masalah yang akan timbul pada gangguan keseimbangan yaitu peningkatan risiko jatuh pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pelatihan 12 balance exercise lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan dinamis daripada balance strategy exercise. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Pre and Post Test Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 28 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberikan pelatihan balance strategy exercise dan kelompok perlakuan yang diberikan pelatihan 12 balance exercise. Masing-masing kelompok terdiri dari 14 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur keseimbangan dinamis lansia menggunakan skor Berg Balance Scale (BBS) sebelum dan setelah pelatihan pada setiap kelompok. Uji normalitas data diuji dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test dan uji homogenitas dengan Levene’s Test. Hasil uji paired sample t-test didapatkan perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol dengan nilai p=0,002 dan menunjukkan adanya peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok kontrol sebesar 1,143, begitupula pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,000 dan menunjukkan adanya peningkatan keseimbangan dinamis pada kelompok perlakuan sebesar 3,000. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana p=0,000 dengan persentase sebesar 2,58% pada kelompok kontrol dan 6,78% pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan 12 balance exercise lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan dinamis daripada balance strategy exercise pada lansia.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN INTERVENSI CONTRACT RELAX STRETCHING DIRECT DENGAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS HAMSTRING PADA SISWA DAN SISWI DI SMA NEGERI 1 GIANYAR Putu Bayu Herlangga; Ni Luh Nopi Andayani; Nila Wahyuni
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.172 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p09

Abstract

ABSTRACT Hamstring muscle is an important postural muscle group in body movement during activities such as standing, walking running and jumping. Hamstring that interferes will disrupt the balance of other muscle performance, a common muscle disorder is muscle shortening. Shortening of this muscle causes a person more susceptible to injury. The purpose of this study was to determine the effectiveness of contract relaxation stretching direct intervention with muscle energy technique in improving the flexibility of Hamstring, Sit and Reach Test is used as a measuring tool. This study used a pretest-postest two group experimental design. The sample of 22 people is divided into two groups. Group 1 received contract relax stretching direct, group 2 muscle energy technique. Test normality with Shapiro wilk test. Paired sample t-test is used in hypothesis testing. Group 1 p = 0,000 average 12,6 ± 2,907 while group 2 p = 0,000 average 11,2 ± 3,452. This data means a significant increase in Hamstring's flexibility in both groups. Different test of both groups with independent sample t-test got result p = 0,313. The data means that there is no significant difference between the two interventions on increased hamstring flexibility. Keywords : The flexibility of Hamstring muscle, contract relax stretching Direct, muscle energy technique, sit and reach test
EFEKTIVITAS MULLIGAN MOBILIZATION DAN INFRARED DENGAN MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE DAN INFRARED TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI NYERI LEHER NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA Ni Wayan Wahyuningsih; Nila Wahyuni; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 5 No 2 (2017): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.841 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2017.v05.i02.p07

Abstract

ABSTRACT Non-spesific neck pain is one of disorder among general population including tailors in Subdistric Kuta. Therefore the need for a therapy that can be given as myofascial release technique, mulligan mobilization, dan infrared. The design of this study was experimental with pre-test and post-test group design. The technique sampling was purposive sampling technique. The samples were divided into 2 groups. Group 1 was given Myofascial Release Technique and Infrared, while Group 2 was given Mulligan Mobilization and Infrared. The range of motion is measured by goniometer. The result showed no significant difference between Group 1 and Group 2 in which p value = 0.250 (p>0.05) with 56.8% in the Group 1 and 60.8% in the Group 2. Based on the result, it can be concluded that Myofascial Release Technique and Infrared show no significant difference with Mulligan Mobilization and Infrared to increase range of motion of the neck on the non-spesific neck pain. Keywords : non-spesific neck pain, myofascial release technique, mulligan mobilization, infrared.
Co-Authors A A Ayu Tri Bhuana Komala Sari A A Indah Puspita Sari A.A.Istri Firasti Widyaratni Agung Istri Dewi Agung Wiwiek Indrayani Amalia Marza Anak Agung Sagung Dhriti Anggita Saraswati Arnaya Andhika Putri Perdana Ari Wibawa Aria Wibawa Ayu Putri Tantriyani Ayu Riesky Brigitta Brigitta D A A Diah Hadiningrat Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dwi Jayanti Pringgadani Eka Diah Elfiera Kang Emilia Eka Arrianti Esra Nanda Rehulina Faustina Theresa Fiqhi Dhamiery Haniefah Effendi Fransisca Natalia Gede Parta Kinandana Ghanana Zuhadawa I Gede Donny Hendrawan I Gede Puspa Anom I Gusti Ayu Artini I Gusti Ngurah Agus Putra Mahardana I Kadek Adi Satya Nugraha I Made Krisna Dinata I Made Muliarta I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Nyoman Adi Putra I Putu Adiartha Griadhi I Putu Edra Putra Indrawan I Putu Eka Widyadharma I Putu Gede Adiatmika I Putu Gede Angga Winata I Putu Sutha Nurmawan I Putu Yudi Pramana Putra I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Sugiritama Ida Ayu Citra Ratnasari Ida Ayu Dewi Wiryanthini Indira Vidiari J Indira Vidiari Juhanna Inne Melani Iwan Susanto Jessica Jessica Kadek Dwi Pradnya Lestari Kadek S Prima Dewi S Kaisa Lana Afida Karina Mutiara Kartika Sutanto Kenny Andrian Ketut Tirtayasa Komang Ayu Widiyantari Komang Putri Aprilia Latisha Lubianca Lina Meylyn Shine Luh Dwi Erma Krismawati Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana Made Aditya Prawira Arthawan Made Hendra Satria Nugraha Made Rendra Wisnu Rahasbistara Made Satria Ambarsika Melisa Ayu Mohammad Kurniawan Monica Caroline Molenaar Nanang Masrani Nanda Putra Wiguna Ni Kadek Mira Wirayani Ni Ketut Rake Putri Saraswati Ni Komang Ayu Juni Antari Ni Luh Ayu Aris Ulan Devi Ni Luh Nopi Andayani Ni Made Deni Purnama Ni Made Wahyuni Dewi Ni Made Wira Tania Astarini Ni Wayan Tianing Ni Wayan Wahyuningsih Niko Winaya Nyoman Harry Nugraha Pricela Da Costa Putri Yekti Budi Asih Putu Adhika Satria Utama Wicaksana Aji Amertha Putu Ayu Sita Saraswati Putu Bayu Herlangga Putu Dyah Agustina Lestari Putu Ratna Candra Puspita Putu Sutha Nurmawan Sayu Aryantari Putri Thanaya Susy Purnawati Tania Rosa uh Made Indah Sri Handari Adiputra Vera Pravitasari Susila Vida Nanda Chattalia