Claim Missing Document
Check
Articles

Struktur Organisasi Kerja Di Kalangan Penambang Pasir Dan Dampak Terhadap Lingkungan, Ekonomi Dan Sosial Di Segitiga Pertambangan Pasir Maulidah, Siti; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas bekerja selalu melekat dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang struktur organisasi kerja di kalangan masyarakat yang bekerja menambang pasir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menjadi alasan masyarakat menambang pasir, mengetahui struktur organisasi kerja pertambangan pasir, dan mengetahui dampak struktur organisasi kerja terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat sekitar area pertambangan. Lokasi penelitian di daerah “segitiga pertambangan pasir” Kecamatan Boja yang berada di tiga dusun yang salin berbatasan yaitu Dusun Klesem, Teseh dan Kedungdowo. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam melakukan penelitian ini. Analisis atas data menggunakan teori struktur agrarian ala Gunawan Wiradi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan yang menyebabkan masyarakat melakukan penambangan pasir adalah faktor ekonomi yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sempitnya lapangan pekerjaan, faktor usia yang sudah tidak produktif lagi, dan faktor aturan yang tidak mengikat ketat. Struktur organisasi kerja terbentuk dengan adanya aktivitas produksi, distribusi dan konsumsi dalam pertambangan pasir. Dalam struktur organisasi kerja ini terdapat relasi antara satu agensi dengan agensi lain. Dampak struktur organisasi kerja pertambangan pasir menimbulkan beberapa dampak yaitu dampak lingkungan, dampa kekonomi dan dampak sosial. This research explained about the work organizational structure among sand miners. The purpose of this study is to determine the causes of sand mining, to know the organizational structure of sand mining work, and to know the impact of the work organizational structure on the environment, economy and social community around the mine. The location of the study was in the Sand Mining Triangle in the District of Boja in three hamlets namely Klesem Hamlet, Teseh Hamlet and Kedungdowo Hamlet. Researchers used qualitative methods in this study. Data analysis uses Gunawan Wiradi agrarian structure theory. The results showed that the causes of sand mining were caused by economic factors because to meet the needs of life and economic limitations, the age factor was no longer productive and the rules were not bound. The organizational structure of work is formed by the activities of production, distribution and consumption in sand mining in the structure of this work organization has a relationship between one party and another. The impact of the organizational structure of sand mining work caused some impact are environmental impact, economic impact and social impacts.
MAKNA SIMBOLIK RITUAL BUANG ANAK DI DESA PONCOHARJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Suliyah, Suliyah; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 1 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual “buang anak” adalah ritual di mana anak “harus dibuang” karena memiliki hari kelahiran atau weton sama dengan salah satu anggota keluarganya. Fenomena ini terjadi pada masyarakat di Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pelaksanaan ritual “buang anak” di Desa Poncoharjo, (2) tata cara pengembalian hak asuh secara simbolik, dan (3) fungsi ritual “buang anak”. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, validasi data, dan triangulasi data. Analisis data memakai metode analisis data kualitatif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) di dalam kehidupan masyarakat terdapat pelaksanaan ritual “buang anak” yang didasarkan dengan hari kelahiran atau weton yang dimiliki sama dengan anggota keluarga yang lain, (2) Pengembalian hak asuh anak secara simbolik akan dilaksanakan jika anak yang bersangkutan laki-laki yaitu ketika dikhitan. Sedangkan untuk anak perempuan yaitu ketika melangsungkan pernikahan, (3) Fungsi dilaksanakanya ritual “buang anak” sebagai upaya mencari keselamatan atau tolak balak bagi seluruh anggota keluarga yang bersangkutan, dan menjadi ritual yang dipercaya oleh masyarakat.
Gibek: Aktivitas Ilegal Pertambagan Batu Kapur dan Dampak Ekologi di Kabupaten Blora Agustin, Diana Nur; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gibek merupakan aktivitas pemanfaatan sumber daya alam batu kapur sebagai proses adaptasi masyarakat. Aktivitas gibek merupakan aktivitas pertambangan ilegal yang sudah berjalan kurang lebih sejak tahun 1980-an. Aktivitas yang berlangsung secar turun temurun, dilalukan masyarakat sebagai pekerjaan sampingan di samping pekerjaan utama bertani. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui cara masyarakat Desa Kajengan memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal, untuk kelangsungan hidup, 2) untuk mengetahui pola-pola aktivitas masyarakat Desa Kajengan dalam memanfaatkan area pertambangan batu kapur, 3) untuk mengatahui pengaruh aktivitas pertambangan batu kapur terhadap kondisi lingkungan ekologi sekitar area pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi budaya oleh Julian H. Steward. Hasil penelitian menunjukan: 1) pemanfaatan sumber daya alam batu kapur yang ada di Desa kajengan merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap lingkungan untuk bertahan hidup, 2) disisi lain pemanfaatan sumber daya ini merupakan aktivitas ilegal yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat, dengan alasan aktivitas tersebut berada di tanah milik masyarakat dan dalam prakteknya, pekerja pertambangan hanya menggunakan peralatan sederhana dan manual, 3) dengan adanya aktivitas tersebut kini berdampak pada sumber Mata Air Kajengan yang dari tahun ke tahun debit airnya berkurang.
Permasalahan Anak-anak Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kampung Buruh Migran sebagai Akibat Aktivitas Migran Fajar, Fajar; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji permasalahan anak yang timbul akibat aktivitas migran. Salah satu persoalan Tenaga Kerja Wanita (TKW) mengenai salah asuh anak yang mendapat perhatian Serikat Buruh Migran Wanita (SBMW) cabang Wonosobo. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan. Analisis data akan disajikan dengan kualitatif model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak anak yang ditinggal ibunya bekerja keluar negeri. Anak yang ditinggal ke luar negeri ada yang berusia di bawah 5 tahun, ada juga anak yang berusia SD hingga remaja. Permasalahan yang muncul dari fenomena tersebut adalah berupa: kesulitan berkomunikasi, minder dan murung, kapiran (tidak diperhatikan), dan hyperaktif. Permasalahan itu muncul pada anak-anak yang usianya dibawah 5 tahun. Permasalahan lainnya yaitu anak remaja hingga dewasa mulai berani memaksa dan mengancam ibunya untuk memenuhi segala permintaannya, sering tidak masuk sekolah bahkan sampai tidak naik kelas dan dropout dari sekolah. kongko-kongko, mabuk, menunjukan sikap malas, tidak mau bekerja karena mengandalkan remiten dari ibunya, bahkan ada pula yang mencuri dan melakukan pergaulan bebas.
Relasi Patron-Klien di antara Tengkulak dan Petani Salak dengan Dampak Sosialnya di Banjarnegara Imaniar, Afwina; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sigaluh adalah salah satu desa di Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara dengan lahan dijadikan sebagai perkebunan salak oleh para petani salak. Fenomena yang terjadi petani lebih mengutamakan untuk menjual hasil panennya kepada tengkulak desa. Hal ini tidak lepas dengan adanya pengaruh seorang tengkulak yang sangat dipercayai oleh masyarakat sehingga petani salak sangat bergantung untuk menjual hasil panen kepada seorang tengkulak tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Petani salak menjual salak hanya kepada satu tengkulak di Desa Sigaluh dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Pertama faktor ekonomi, ke-dua faktor kebiasaan, ke-tiga faktor dan ke-empat faktor permainan harga. 2) Relasi patron-klien petani salak dan tengkulak di Desa Sigaluh hingga saat ini berjalan dengan baik karena hubungan yang terjalin tidak hanya hubungan kerja namun terdapat hubungan kerabat yang sudah terjalin lama dari rasa kepercayaan secara turun-temurun oleh orang tua petani yang juga mempercayakan hasil panen kepada keluarga tengkulak pada masanya. 3) Dampak sosial dari relasi patron-klien petani salak dengan tengkulak adalah hubungan yang harmonis antara masyarakat, petani salak dan tengkulak dengan saling tolong menolong dan menghargai.
Fungsi Dan Peran Abdi Dalem Di Keraton Kasunanan Surakata Hadiningrat Sari, Herlina Kartika; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 2 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas tentang fungsi dan peran abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan analisis teori menggunakan teori Fungsionalisme, Malinowski. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bagi abdi dalem adalah pengabdian yang dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih tanpa paksaan untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan dan mendapatkan kedamaian dan kentraman untuk mensejahterakan keluarga dengan pegabdian mereka. Fungsi dan peran abdi dalem sangatlah penting bagi kehidupan keraton dan keduannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain, keraton membutuhkan abdi dalem untuk menjaankan roda pemerintahan dan abdi dalem membutuhkan keraton. Sedangkan masyarakat memilih menjadi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat karena jika bekerja dengan raja dengan turut ikhlas tanpa meminta balasan apapun maka akan digantikan oleh Tuhan, bisa berupa kesehatan, kebahagiaan, kedamaiaan, walau itu tidak dirasakan langsung oleh abdi dalem tetapi juga dapat diberikan kepada keturunannya.
Modal Sosial untuk Bekerja sebagai Bakul Pari dan Keuntungan Ekonomi dari Jual Beli Pari Huwaida, Shania Nur; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 1 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transaksi jual beli pari antara petani dengan bakul pari terdapat unsur modal sosial yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Jika modal sosial yang dimiliki bakul pari tinggi, maka keuntungan dan manfaat sosial yang diperoleh bakul pari tentunya juga tinggi. Namun modal sosial yang tinggi tidak menjamin bakul pari memperoleh keuntungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Memahami modal sosial yang dimiliki bakul pari dalam proses jual beli pari, (2) Memahami proses terjadinya jual beli pari dengan melibatkan kepemilikan modal sosial, (3)Mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala bakul pari memperoleh keuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori modal sosial Robert Putnam sebagai alat untuk menganalisis data yang diperoleh. Lokasi penelitian yaitu di Desa Tanggul Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Modal sosial yang dimiliki bakul pari dalam aktivitas jual beli pari mencakup beberapa aspek yaitu: kepercayaan (trust), jaringan sosial (social networks) yang meliputi jaringan sosial dengan petani pari, jaringan sosial dengan tempat penyewaan mesin pemanen pari, jaringan sosial dengan tukang ojek dan tenaga manol sawah dan jaringan sosial dengan bakul beras atau selep.Norma yang berlaku jika ada yang melanggar aturan pada aktivitas jual beli pari yaitu mengenai pemberian sanksi sosial berupa pelabelan. (2) Proses jual beli pari antara petani dengan bakul pari dilakukan secara tebasan. Pada transaksi tersebut tidak menggunakan nota atau kwitansi sebagai tanda bukti adanya transaksi jual beli. (3) Faktor yang menjadi kendala bagi bakul pari memperoleh keuntungan dalam jual beli pari meliputi: faktor cuaca, hama penyakit penyakit pada tanaman padi, biaya kerja di lapangan, kebijakan harga pemerintah, dan modal kepandaian berbicara bakul pari.
Konstruksi Identitas dan Hilangnya Identitas Masyarakat Cepu dalam Ruang Publik di Taman Seribu Lampu Madjid, Winka Silviana; Brata, Nugroho Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 2 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Taman Seribu Lampu sebagai ruang publik sangat menarik bagi masyarakat luas yang dapat diakses secara bebas dan tidak terbatas. Melalui taman masyarakat Cepu dapat membangun identitasnya, sedangkan disisi lain identitasnya merasa mulai hilang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan Taman Seribu Lampu sebagai ruang publik, mengetahui masyarakat Cepu yang mengalami kehilangan identitas, dan mengetahui masyarakat Cepu dalam mengkonstruksikan identitasnya melalui Taman Seribu Lampu. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Keberadaan Taman Seribu Lampu sebagai ruang publik dapat dibagi menjadi menjadi dua yaitu Taman Seribu Lampu sebagai public space dan Taman Seribu Lampu sebagai public sphere. 2) Hilangnya identitas masyarakat diakibatkan karena renovasi fasilitas patung kuda yang dapat merubah sejarah Cepu dan kurangnya kesejahteraan masyarakat karena Migas dan ExxonMobil belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya secara merata. 3) Sedangkan masyarakat Cepu dalam mengkonstruksikan identitasnya melalui: a) fasilitas taman yang menyimbolkan identitas masyarakat Cepu seperti pompa minyak angguk kuno, mesin selender, lokomotif uap kuno C2902, dan patung kuda; dan b) gaya hidup serta konsumerisme masyarakat.
Pelatihan Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Sosiologi SMA/MA di Kab. Lombok Timur Fajar, Fajar; Kismini, Elly; Iswari, Rini; Astuti, Tri Marhaeni Pudji; Brata, Nugroho Trisnu; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Muzakki, Muzakki; Tohri, Ahmad
Jurnal Puruhita Vol 2 No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v2i1.36024

Abstract

Terbitnya Permennegpan RB Nomer 16 Tahun 2019 menegaskan posisi guru untuk dapat memenuhi tuntutan yang melekat pada profesinya. Mau tidak mau guru harus banyak melakukan aktivitas dan membuat karya yang dapat menunjang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Namun pada praktiknya banyak guru yang telah lama tidak mengajukan kenaikan pangkat. Salah satu alasannya keengganan guru membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan para guru dalam membuat proposal dan laporan PTK. Permasalahan tersebut kemudian diselesaikan melalui kegiatan pelatihan penyusunan proposal dan laporan PTK. Metode pelaksanaan yang dipakai untuk memecahkan masalah tersebut adalah sosialisasi, pelatihan, dan workshop. Pelatihan ini ditujukan kepada guru sosiologi SMA/MA Kabupaten Lombok Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada beberapa guru PNS peserta kegiatan ini merupakan guru senior yang mengaku kesulitan dan kurang paham dalam penyusunan proposal PTK. Ketidak pahaman inilah yang menyebabkan mereka tidak pernah membuat PTK dan mengajukan kenaikan pangkat. Melalui kegiatan ini guru-guru dilatih menyusun outline (sistematika) proposal PTK untuk memudahkan proses penulisan substansi proposal. Setiap bagian dari outline proposal PTK dijelaskan satu persatu dari bagaimana membuat judul, menguraikan latar belakang, menentukan rumusan masalah, menyusun kajian pustaka dan landasan teori, serta menentukan langkah-langkah tindakan dalam setiap siklus. Pada kegiatan ini guru turut serta membuat outline proposal PTK dengan dimbimbing langsung oleh pemateri. Hingga kegiatan ini berakhir peserta kegiatan masih terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Pelatihan penyusunan proposal dan laporan PTK terlaksana berkat dukungan Prodi Pendidikan Sosiologi FISE Univarsitas Hamzanwadi terutama dalam fasilitasi perijinan, undangan peserta sarana prasarana serta tempat kegiatan.
Studi Etnoekologi tentang Nelayan dan Jaring Cantrang di Kabupaten Rembang Hesti Rofika Sari; Nugroho Trisnu Brata
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2017.1.2.1983

Abstract

The article discuss about ecology among fisherman community who use cantrang nets in Tasik Agung village, Rembang Regency. The purpose in this research is to know the local wisdom in Utilizing cantrang nets and the impact of banning the use of cantrang nets. This research uses qualitative method. The result of this research in analized by using determinisme theory from Julian Steawerd and concept of adaptation and environment form Kaplan. The result of this study indicate that the cultural system and local knowledge in the community Tasik Agung village is a prcess of understanding the environtment. And the prohibition of the use of nets cantrang overall impact not only the fisherman who feel but the wider community also impact.
Co-Authors Adi Sutanto Afifah, Nor Afifah, Nor Afrida, Lutfiana Afrijal, Muhamad Afif Agustin, Diana Nur Ahmad Tohri Anggiarini, Sukma Aprilia Widiastuti Aprilia, Silvi Ayu Aprilia, Silvi Ayu Arin Kholisna Asma Luthfi Dewi Liesnoor S Dewi Liesnoor Setyowati Dzaky, Ammar Fuad Edwin Mirzachaerulsyah Ekasari, Melyani Eko Handoyo Elly Kismini Endri Apriliana Adi Wahyu Eni Kumalasari Eni Winarti Ety Sundari, Ety Ezra Sriadelia Br Pelawi Farha, Fina Nayla Habibah Nuraini Hamdan Tri Atmaja Hamdan Tri Atmaja Hamdan Tri Atmaja Hana Cahyaningtyas Harto Wicaksono, Harto Hendratna Hendratna Heri Tjahjono Hesti Rofika Sari Huwaida, Shania Nur Imaniar, Afwina Juhadi Juhadi Juhadi Khasan Setiaji Kholifah, Listyana Nur Kuncoro Bayu Prasetya, Kuncoro Bayu Kuncoro Bayu Prasetyo Madjid, Winka Silviana Martanti, Nadia Luki Maulidah, Siti MAULIDAH, SITI Maulina Indah Fauziah, Maulina Indah Moh Yasir Alimi Moh Yasir Alimi Moh. Solehatul Mustofa Mohammad Rifky Mufti Riyani Mufti Riyani Musrifah, Siti Musrifah, Siti Muzakki Muzakki, Muzakki Nasukha, Reza Adi Nasukha, Reza Adi Ninuk Sholikhah Akhiroh nurhayati, ika nofita nurhayati, ika nofita Nurul Anita Nurul Fatimah Oktav N, Saka Mahardika Pramono, Didi Pratiwi, Megawati Vika Prayogo, Bagas Puji Hardati Ratri, Indraswari Kumolo Retno Wulan Ayu Saputri Rini Iswari Romadi Romadi Saiya, Susana Fadhara Saka Mahardika Oktav N. Saka Mahardika Oktav Nugraha Saputra, Gandung Surya Sari, Herlina Kartika Sari, Hesti Rofika Sari, Hesti Rofika Septiani, Riska Sri Sukamti, Sri Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Suliyah Suliyah Suyahmo Suyahmo Syarifah Yuningsih Totok Rochana Tri Marhaeni Pudji Astuti Triyaka, Triyaka Wasino Wasino Wasino Wulandari, Siti Nur Zayyaan, Ghinna Al