Claim Missing Document
Check
Articles

RESPON BOKASHI KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutenscens L.) Malo, Yulita; Indawan, Edyson; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the study was to study the types of bocashi cow manure and goat manure and dosage on the interaction of the two combinations combined with the growth of cayenne pepper. The research method using factorial group experimental design consists of two factors. The first factor is the type of bokashi namely A1 Sapi A2 and the second factor is bocashi which consists of the level of empathy: B1 250 g / polybag, B2: 500 g / polybag, B3: 750 g / polybag, B3: 750 g / polybag, B4 : 1000 g / polybag. There was interaction between bocashi type and dose to the parameters of the amount of flower at the age of 9 weeks after planting. Separately bokashi extraordinary goat droppings on the number of leaves, number of branches, dry weight of plants. The best results and yield of chili plants are obtained from fertilizing bokashi 750-1000 g / polybag. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis bokashi kotoran Sapi dan kotoran kambing dan dosis terhadap terhadap interaksi kedua perlakuan yang dikombinasikan terhadap pertumbuhan cabai rawit. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bokashi yaitu A1 Kotoran Sapid an A2 kotoran Kambing dan faktor kedua adalah dosis bokashi yang terdiri dari empat level: B1 250 g/polybag, B2 : 500 g/polybag, B3 : 750 g/polybag, B4 : 1000 g/polybag. Terdapat interaksi jenis bokashi dan dosis terhadap parameter jumlah bunga pada umur 9 minggu setelah tanam. Secara terpisah bokashi kotoran Kambing berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah cabang, berat kering tanaman. Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai yang tebaik diperoleh pada pemupukan bokashi 750 – 1000 g/polybag.
PENGGUNAAN BIOCHAR KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) DI TANAH TERDEGRADASI Ndua Nusa, Karolus Pemilu; Widowati, Widowati; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.771 KB)

Abstract

Usaha untuk meningkatkan hasil pertanian sampai saat ini masih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Kondisi alam yang tidak menentu akibat dari pemanasan global membuat usaha-usaha pertanian perlu mencari suatu teknologi yang dapat menghadapi hal tersebut. Salah satu teknologi tersebut adalah teknologi ?Biochar. Biochar ditambahkan ke tanah dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi tanah dan mengurangi emisi dari biomasa yang secara alami terurai menjadi gas rumah kaca. Tujuan penelitian Menetukan dosis biochar kayu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada tanah terdegradasi. Penelitian dilakukan dilapangan dengan menggunakan Rancangan Acak kelompok jenis biochar yang yang di gunakan biochar kayu sono dengan dosis 0, 15, 30, 45 t ha ? ?. Hasil penelitian menunjukan bawah Berat kering total tanaman jagung dan luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan biochar kayu 15 t ha?? tetapi tidak berbeda dengan dosis 30 t ha?? dan 45 t ha. Hasil biji kering tertinggi pada biochar kayu 15 t ha?? akan tetapi berbeda dengan dosis 30 t ha?? dan 45 t ha??.
Respon Kailaan (Brassica oleraceae L.) Terhadap Media Tanam Dan POC Nasa Pada Sistem Vertikultur Dhone, Emiliyani Meo; Astutik, Astutik; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts that can be mode to increase the production of crops on narrow land by using chaff charcoal and POC Nasa composition. The objective of this research is to know the effect of charcoal charcoal on growth media and application of NASA liquid organic fertilizer to the production of kailaan plants. This research uses factorial RAK consisting of 3 replications. Factor I is the dose of charcoal husk (A) that is: A0 = 0 kg, A1 = 0.5 kg of charcoal husk and A2 = 1 kg of husk charcoal. Factor II is a dosage of POC Nasa (N) consisting of 3 levels, namely : N0 = 0 ml/l water, N1 = 5 ml/l water and N2 = 10 ml/l water. The analysis was analyzed statistically using F test, if the result of the variance were significantly different (F arithmetic> F table), then to compare the two treatment treatments was done by the advanced test with the BNT's Smallest Differential Test of 5% level. The result of this research can be concluded that there is interaction between husk husk and POC Nasa dose to leaf area at age 2 and 6 weeks. The best growth of kuta was obtained on the treatment of 0.5 kg/paralon husk husk and the dosage of POC Nasa 10 ml/L water showed the highest yield of leaf at 6 weeks at 684,00cm2. The best kailaan result was obtained from 0.5 kg/paralon husk husk (44.37 g/plant) and Nasa 5-10 ml/L water dose (41,22-42,63 g/plant). The best kailaan result was obtained from 0.5 kg/paralon husk husk (44.37 g/plant) and Nasa 5-10 ml/L water dose (41,22-42,63 g/plant). Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman pada lahan sempit dengan menggunakna komposisi arang sekam dan POC nasa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan arang sekam pada media pertumbuhan dan aplikasi pupuk organik cair NASA terhadap produksi tanaman kailaan. Penelitian ini menggunakan RAK faktorial yang terdiri atas 3 ulangan. Faktor I adalah takaran arang sekam (A) yaitu : A0 = 0 kg, A1 = 0,5 kg arang sekam dan A2 = 1 kg arang sekam. Faktor II adalah dosis POC Nasa (N) terdiri dari 3 taraf, yaitu : N0 = 0 ml/l air, N1 = 5 ml/l air dan N2 = 10 ml/l air. Analisis dianalisis secara statistik menggunakan uji F, apabila hasil ragam berbeda nyata (F hitung > F tabel), maka untuk membandingkan dua rata-rata perlakuan dilakukan uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil BNT taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara arang sekam dan dosis Nasa terhadap luas daun umur 2 dan 6 minggu. Pertumbuhan kailaan terbaik diperoleh pada arang sekam 0,5 kg/paralon sebesar 343,72 cm2 ditindai pada luas daun dan diawali hasil interaksi serta dosis Nasa 10 ml/L air terhadap luas daun umur 6 minggu dengan luas daun sebesar 264,86 cm2. Hasil tanaman kailaan terbaik diperoleh pada penambahan arang sekam 0,5 kg/paralon (44,37 g/tanaman) dan dosis Nasa 5-10 ml/L air (41,22-42,63 g/tanaman).
PERTUMBUHAN TANAMAN LIAR SEBAGAI REMEDIATOR PADA LAHAN YANG TERCEMAR LOGAM BERAT Iswandika, Ferra Caca; Astutik, Astutik; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remediator plant is a plant that can grow contaminated with heavy metals and has the ability to absorb heavy metals in the soil. This study aims to determine the potential for some wild plants that grow around farmland as Remediator plants in heavy metal contaminated soil. Research conducted dilahan contaminated chemicals in Sumber Brantas, Bumiaji Kota Batu. Research using single factor randomized block design with three types of treatment, KB1: Tempuyung (Sonchus arvensis L), KB2 : Roots fragrance (Vetivera zizainoides L.), KB3: Lulangan (Eleusine indica L.). Parameter observations include the following: plant height (cm), Number of tillers, root length (cm). The results showed differences in the growth of three crops Remediator on plant height, number of tillers and root length. Plant growth is best remediator lulangan with an average of 56.67 tillers / plant and average root length of 49.06 cm / plant at the age of 10 weeks. Tanaman remediator adalah tanaman yang mampu tumbuh dilahan yang tercemar logam berat dan memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat didalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa tanaman liar yang tumbuh disekitar lahan pertanian sebagai tanaman remediator pada tanah yang tercemar logam berat. Penelitian dilaksanakan dilahan yang tercemar bahan kimia di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 3 jenis perlakuan, KB1: Tempuyung (Sonchus arvensis L), KB2 : Akar wangi (Vetivera zizainoides L.), KB3 : Lulangan (Eleusine indica L.). Parameter pengamatan meliputi : Tinggi tanaman (cm), Jumlah anakan, panjang akar (cm). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pertumbuhan ketiga tanaman remediator terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan dan panjang akar. Pertumbuhan tanaman remediator yang terbaik adalah lulangan dengan rata-rata 56,67 anakan/tanaman dan rata-rata panjang akar 49,06 cm/tanaman pada umur 10 minggu.
PENAMBAHAN UNSUR K DAN MG UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KEMANISAN BUAH STROBERI (Fragaria sp L.) VARIETAS Earlibrite Masni, Teresia Maria; Indawan, Edyson; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to determine the influence of the element of K and Mg on the degree of sweetness of fruit strawberry varieties Earlibrite. The study conducted from April to July 2016, in Hall Citrus and subtropical fruits, Highway Tlekung 1 Junrejo Kota Batu, research using randomized block design (RAK ) factorial consisting of two factors. Factor 1 dose of KCL fertilizer (K), which consists of three levels, namely fertilizers KCL 0 g / plant (K0), KCL dose of 2 g / plant (K1), KCL fertilizer dose of 4 g / plant (K2). Factor 2 Dose Fertilizer Kieserit (Mg), which consists of three levels, namely fertilizers Kieserit 0 g / plant (M0), the dose of fertilizer Kieserit 6 g / plant (M1), the dose of fertilizer Kieserit 12 g / plant (M2). Parameter observations: the amount of interest (interest), the amount of fruit (fruit), fruit length (mm), fruit diameter (mm), weight of fruit (g), and the levels of sweetness (0brix). The results showed there was an interaction between KCL and Kieserit the canopy height age of 14 days in combination K1M2 (14.78). Both KCL or Kieserit no effect on all the variables K and Mg elements diamati.Penambahan not significantly affect the degree of sweetness of fruit Strawberries, but in an increased quantity Kieserit dose followed by strawberry fruit sweetness level. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh unsur K dan Mg terhadap derajat kemanisan buah Stroberi Varietas Earlibrite. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Juli 2016, di Balai Tanaman Jeruk dan buah subtropika, Jalan Raya Tlekung No.1 Junrejo Kota Batu, Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor 1 dosis pupuk KCL (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu dosis pupuk KCL 0 g/tanaman (K0), dosis KCL 2 g/tanaman (K1), dosis pupuk KCL 4 g/tanaman (K2). Faktor 2 Dosis Pupuk Kieserit (Mg) yang terdiri dari tiga taraf yaitu dosis pupuk Kieserit 0 g/tanaman (M0), dosis pupuk Kieserit 6 g/tanaman (M1), dosis pupuk Kieserit 12 g/tanaman (M2). Parameter pengamatan: jumlah bunga (bunga), jumlah buah (buah), panjang buah (mm), diameter buah (mm), berat buah (g), dan kadar kemanisan (0brix). Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antara KCL dan Kieserit terhadap tinggi tajuk umur 14 hari pada kombinasi K1M2 (14,78). Baik KCL maupun Kieserit tidak berpengaruh pada semua variabel yang diamati. Penambahan unsur K dan Mg tidak berpengaruh nyata terhadap derajat kemanisan buah Stroberi, namun secara kuantitas peningkatan dosis Kieserit diikuti pula oleh tingkat kemanisan buah Stroberi.
APLIKASI AUKSIN NAA (Naftalena Acetic Acide) DAN PUPUK DAUN PADAPERTUMBUHAN VEGETATIF Phalaenopsis HIBRIDA Mau, Lazarus Jata; Astutik, Astutik; Sumiati, Astri
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts to accelerate the vegetative period of Phalaenopsis hybrids one of which can be done with the application of NAA auksin hormone and leaf fertilizer. The aim of this research is to know the influence of Auksin NAA and leaf fertilizer on the growth of Phalaenopsis hybrid orchid. The research was conducted at Green house Jalan Tlogomas Kec. Lowokwaru, Malang City, for 5 months. The experiment was conducted by using Factorial Randomized Complete Random Design (RAL) consisting of 2 factors, ie factor I: NAA concentration: control 0 ppm (N0), 100 ppm (N1), 200 ppm (N2), and 300 ppm (N3). Factor II: leaf fertilizer, Growmore (P1) and Gandasil D (P2). Observed variables include: when shoots appear, leaf length, leaf width and percentage of live plants. The results showed that there was interaction between NAA concentration and leaf fertilizer type on the time of shoot. When the fastest shoots appear at NAA 100 ppm, Growmore fertilizer (N1P1), which is 29 days. NAA hormone effect on the increase of leaf length and leaf width until the age of 16 weeks. The best hybrid phalaenopsis growth was obtained on NAA 200 ppm with 1.49 cm leaf length and 1.06 cm leaf width up to 16 weeks old. Growmore and Gandasil D had no effect on vegetative growth of hybrid Orchid Phalaenopsis plants. Upaya untuk mepercepat masa vegetatif Phalaenopsis hibrida salah satunya dapat dilakukan dengan aplikasi hormon auksin NAA dan pupuk daun. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Auksin NAA dan jenis pupuk daun terhadappertumbuhan vegetative anggrek Phalaenopsis hibrida. Penelitian dilaksanakan di Green house Jalan Tlogomas Kec. Lowokwaru, Kota Malang, selama 5 bulan. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri 2 faktor yaitu, faktor I : konsentrasi NAA: kontrol 0 ppm (N0), 100 ppm (N1), 200 ppm (N2), dan 300 ppm (N3). Faktor II : pupuk daun, Growmore (P1) dan Gandasil D (P2). Variabel yang diamati meliputi : saat muncul tunas, panjang daun, lebar daun dan presentase tanaman hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat interaksi antara konsentrasi NAA dan jenis pupuk daun terhadap saat muncul tunas. Saat muncul tunas tercepat pada NAA 100 ppm, pupuk Growmore (N1P1), yaitu 29 hari. Hormon NAA berpengaruh terhadap pertambahan panjang daun danlebar daun sampai umur 16 minggu. Pertumbuhan Phalaenopsis hibrida terbaik diperoleh pada pemberian NAA 200 ppm dengan pertambahan panjang daun 1,49 cm dan pertambahan lebar daun 1,06 cm sampai dengan umur 16 minggu. Growmore dan Gandasil D tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman Anggrek Phalaenopsis hibrida.
PEMANFAATAN ARANG SEKAM SEBAGAI CAMPURAN MEDIA VERTIKULTUR VERTIKAL DAN PUPUK PETROGANIK PADA PERTUMBUHAN SELADA KRITING HIJAU (Lactuca sativa var. crispa) Ebu, Liberti; Astutik, Astutik; Agastya, I Made Indra
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the benefits of charcoal chaff in agriculture as a soil enhancer. Charcoal aiming to know the effect of charcoal charcoal media mix and the dosage of petroganic fertilizer to growth and yield of green curly lettuce (Lactuca sativa var.crispa). The research was conducted in the yard of Tlogomas Street Kec. Lowokwaru, Malang City. The study lasted for 4 months starting from December 2016 until March 2017. The study used Factorial Randomized Block Design (RAK) consisting of 4 replications. The treatment factor in this research consisted of two (2) factors, namely: Factor I was charcoal husk (A) consisted of: A0 (0 kg), A1 (4 kg) and A2 (8 kg). Factor II is a dose of petroganic fertilizer (P) consisting of: P1 (1 g per plant) and P2 (2 g per plant). The variables observed were: plant height, leaf number, leaf area, total fresh weight of plant and total dry weight of plant. The parameters observed were analyzed using Analysis of variance (Anova), if there was real influence then continued with BNT test (Beda Real Smallest) 5% level. The results showed that there was interaction between rice husk charcoal and petroganic dose on the growth of leaf area (cm2) at the age of 1 week, while separately charcoal husk effect on plant height (cm), number of leaf (strands), leaf area (cm2), fresh weight and total dry weight of plant (g). The best green curling lettuce is obtained by giving 4 kg/paralon leaf area (9,50 cm2) husk total fresh weight of plant (39,34 g/plant). Salah satu manfaat dari arang sekam dalam pertanian sebagai bahan pembenah tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran media arang sekam dan dosis pupuk petroganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada keriting hijau (Lactuca sativa var.crispa). Penelitian dilaksanakan di pekarangan di Jalan Tlogomas Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian bulan Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas 4 ulangan. Faktor perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari dua (2) faktor, yaitu : Faktor I adalaharang sekam (A) terdiri dari : A0 (0 kg/paralon), A1 (4 kg/paralon) dan A2(8 kg/paralon). Faktor II adalah dosis pupuk petroganik (P) yang terdiri dari : P1 (1 g/tanaman) dan P2(2/tanaman). Variabel yang diamati meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Parameter yang diamati diuji menggunakan Analisis of varians (Anova), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat interaksi antara arang sekam dengan dosis petroganik terhadap pertumbuhan luas daun (cm2) pada umur 1 minggu, sedangkan secara terpisah arang sekam berpengaruh terhadap tinggi tanaman (cm) pada umur 2 sampai 5 minggu, jumlah daun (helai) umur 1, 4 dan 5 minggu, luas daun (cm2) umur 2, 3 dan 4 minggu, serta berat segar dan berat kering total tanaman (g), sedangkan dosis petroganik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada kriting. Pertumbuhan dan hasil selada kriting hijau terbaik pada penambahan arang sekam 4 kg/paralon luas daun (9,50 cm2) pada umur 4 minggu, hasil berat total tanaman (39,34 g/tanaman).
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI DAN SAPI TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BROKOLI (BrassicA oleraceae L.) Maulana, Eko; Astutik, Astutik; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brokoli merupakan tanaman sayur yang memiliki gizi dan nilai ekonomis tinggi sedangkan produktivitas brokoli Indonesia belum maksimal. Penelitian betujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk organik cair pada produktivitas brokoli. Penelitian dilaksanakan di lahan SMP Arjuno di desa Wonorejo kec. Bumiaji, kota Batu, bulan September - November 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu Faktor 1 : Jenis pupuk organik cair, yaitu : P1 Pupuk organik cair urine kelinci, P2 Pupuk organik cair urine sapi, Faktor 2 adalah dosis pupuk organik cair, terdiri dari 5 level yang sebagai berikut: D0 = 0 ml/l air, D1 = 75 ml/l air, D2 = 150 ml/l air, D3 = 225 ml/l air, D4 =300 ml/l air. Sehingga kedua faktor tersebut diperoleh 10 kombinasi perlakuan, yang diulang sebanyak 3 kali masing-masing terdiri 3 unit percobaan sehingga keseluruhan percobaan ada 90 polybag. parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, saat muncul bunga, waktu panen, berat buah, diameter buah dan berat buah per ha. Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antara jenis dan dosis pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman umur 28, 35 dan 42 hari, Jumlah daun pada umur 28, 35, 42 hari, Luas daun pada umur 42 hari, Diameter batang pada umur 28, 42 hari, secara terpisah jenis pupuk organik cair berpengaruh pada diameter buah. Pertumbuhan (luas daun) umur 42 hst pada perlakuan urine kelinci dengan dosis 75 ml/liter air yaitu 202.78 cm2 namun tidak berbeda dengan Urine kelinci (kontrol). Produktivitas brokoli pada pupuk organik cair urine sapi 225 ml/l air menghasilkan 253.33 g/tanaman atau 14.88 t/ha namun tidak berbeda dengan perlakuan lain dan hasil terendah perlakuan urine sapi (kontrol)
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT ( Lycopersicum Esculentum Mill ) TERHADAP MACAM PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR Nurhayati, Siti; Hamzah, Amir; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya peningkatan produksi hortikultura semakin meningkat, seiring kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan akan gizi. Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) adalah salah satu jenis sayuran yang mempunyai gizi tinggi, salah satunya adalah vitamin C. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh pupuk organik cair dari urine sapi dan kambing, terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Dimulai pada bulan Maret sampai September 2015, dengan ketinggian tempat ± 450 dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal terdiri atas : Pupuk Organik Cair A0 : Kontrol (Tanpa Pupuk Cair)A1 :Pupuk Organik Cair urine sapi (100 cc/ 1 liter)A2 : Pupuk Organik Cair urine kambing (100 cc / 1 liter ) A3 : Pupuk Organik Cair sapi + urine (50 cc + 50cc /1 liter ). Parameter yang diamati adalah tinggi Tanaman, Jumlah Daun, jumlah Cabang, Jumlah Bunga, Bobot Buah Pertanaman dan Jumlah Buah Pertanaman Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan nyata antara jenis pupuk organik cair terhadap jumlah cabang, jumlah cabang terbaik diperoleh pada pemupukan pupuk organik cair urine sapi sedangkan perlakuan tidak berpengaruh pada semua parameter lain yang diamati.
APLIKASI PUPUK CAIR LIMBAH BAGLOG PADA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN SAWI UNGGUL LIMAN (Brassica juncea L.) rozi, Fahrur; Astutik, Astutik; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pupuk organik cair limbah bag log pada peningkatan produksi tanaman Sawi Liman (Brassica Juncea L). Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan November 2014 sampai Januari 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Tunggal dengan 6 (enam) Level perlakuan, yaitu C0 = Kontrol, C1 = 5 ml.l-1 air, C2 = 10 ml.l-1 air, C3 = 15 ml.l-1 air, C4 = 20 ml.l-1 air dan C5 = 25 ml.l-1 air dan diulang sebanyak 4 kali (empat), masing-masing perlakuan terdiri dari 5 polybag, sehingga secara keseluruhan jumlah populasi terdapat 120 tanaman. Variabel yang diamati adalah: Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman dan bobot kering Tanaman, bobot basah akar dan bobot kering akar tanaman yang akan diambil pada saat panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan C2 = 10 ml pupuk organik cair limbah bag log yang dicampurkan dengan 1 liter air menghasilkan bobot segar lebih tinggi yaitu (55,99 g) dan yang rendah adalah pada perlakuan C1 = 5 ml dengan hasil rerata (35,16 g).
Co-Authors A. F., Elisabeth A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aceng, Kasianus Ahmad Zubaidi Ama, Karolus Asan Boli Amir Hamzah Andari, An An Andi Warisno Anshori, M Afif Asih Asih, Asih Asri Dewi, Asri Astri Sumiati Aulia Rahmi, Beta Sari Bambang Siswanto Budiyono, Debora Cahyani, Prilian Daryaswanti, Daryaswanti Dato, Yasintus Dema, Marlince May Dewi Gunawati Dhone, Emiliyani Meo Ebu, Liberti Edyson Indawan Elikardo, Elikardo Emma Lilianti, Emma Ester Windhayanti br Butar butar, Ester Windhayanti Fahrur Rozi Febianingsih, Febianingsih Geraldine, Agatha Hadim, Tomas Didimus Hape, Teressa Septian Harsin, Tersianus Hendra Kurniawan Hidayah, Dewi Nurul Hidayati Karamina Hikamah, Siti Roudlotul I Made Indra Agastya Ibrohim Iswandika, Ferra Caca Jamhari Jamhari Jehani, Hironimus Jemamu, Karolina Julcarnain B, Herman Julianto, Reza Prakoso Dwi Jumadi Jumadi Jusmani, Jusmani Kleor, Fransesko Rudianto Komariyah, Eni Malo, Yulita Marini, Koleta Masni, Teresia Maria Mau, Lazarus Jata Maulana, Eko Mei Indrawati, Mei Moh. Hafid, Moh. Muhammad Hendri Nuryadi, Muhammad Hendri Muhammad Iqbal Muryadi Muryadi, Muryadi Naikofi, Maria Grasela T. Natalia Tinoncy Waro Ndua Nusa, Karolus Pemilu Niis, Yosefina Nopiyanti Nopiyanti, Nopiyanti Nurul Hidayah, Dewi Raga, Yohanes Aryanto Retno, Heni Resmita Ricky Indri Hapsari Rosdiana, Yanti Rovicky*, Ach Santoso, Apri Setyawan, Jhon Charles David Siti Nurhayati Sombo, Yusvina Sujatmiati, Eka Sulistyadewi, Sulistyadewi Sumardi, Apolonius Sumiati, Astri Sumiati, Astri Sumiati, Astri Suryanto, Bradhiansyah Tri Susilo Ribut Anggarbeni Susilo Ribut Anggarbeni, Susilo Ribut Sutoyo Sutoyo Sutoyo Sutoyo Sutoyo Taufik Iskandar Titis Adisarwanto, Titis Wahyu Fikrinda Widowati widowati widowati Wilhelmina Medho Kota, Wilhelmina Medho Winarto, Bambang Zainol Arifin Zainol Arifin Zakiyah BZ Zunaidi, Mahbub