Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

DAMPAK PSYCHO-CULTURAL DAN PERILAKU SOSIAL PENGUNJUNG STREET ART MURAL DI TEROWONGAN KENDAL Raja Fajar Thalib; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Ahadiat Joedawinata
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2912.298 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v5i1.15275

Abstract

Abstract Street art is a visual art that develops in line with the development of urban cities. Street art is often considered vandalism for most people. One of the public spaces that has street art in it is the Kendal Tunnel. The purpose of this study was to determine the impact of Psycho-Cultural and the impact of social behavior on visitors to the presence of street in the Kendal tunnel, and how the elements of design, and principal of desing affect it . The methodology used in this study is a mixed method with data triagulation, namely interviews, questionnaire distribution and literature study. The results of this study prove that the presence of Street Art works in the Kendal tunnel makes visitors feel happy, comfortable and safe so that it support Kendal tunnel to become recreational place because it provides entertaintment that visitors need.Keywords: street art, mural, kendal tunel, psycho-cultural, social behaviour   AbstrakStreet art adalah seni visual yang berkembang sejalan dengan perkembangan kota urban. Street art sering dianggap vandalisme di ruang publik bagi kebanyakan masyarakat dikarenakan keberadaan street art tidak pada tempatnya. Salah satu ruang publik yang mengijinkan keberadaan street art di dalamnya adalah terowongan kendal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak Psycho-Cultural serta dampak perilaku sosial terhadap pengunjung atas keberadaan street art di terowongan kendal dan bagaimana elemen dan prinsip desain mempengaruhinya. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah mixed method dengan triagulasi data yaitu wawancara, pembagian kuesioner dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa dengan keberadaan karya street art di terowongan Kendal membuat pengunjung merasa senang, nyaman juga aman sehingga mendukung terowongan kendal menjadi wahana rekreasi karena menyediakan hiburan yang dibutuhkan bagi pengunjung.Kata kunci: street art, mural, terowongan kendal, psycho-cultural, perilaku sosial
KEUNIKAN ORNAMEN PADA MASJID TUO KAYU JAO DAN ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PERWUJUDANNYA Adetia Anetama; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Ahadiat Joedawinata
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2113.531 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v5i1.15322

Abstract

AbstractMasjid Tuo Kayu Jao is one of the oldest mosques in West Sumatra which was built in the 16th century.This mosque now has a simple appearance with ornaments that are not too prominent. However, behindthis simplicity, there is a uniqueness that is interesting to study. Data were taken from field surveys,interviews and literature review. To analyze the uniqueness of the ornaments of the Masjid Tuo KayuJao and the aspects that influence its realization, the theory of “Nine Guiding Elements” is used in theprocess of building and turning one idea into an object by Ahadiyat Joedawinata. Based on the research,it was concluded that there was a meeting of several cultures in the ornaments of the Masjid Tuo KayuJao, namely Minangkabau architecture and Islamic architecture which gave birth to the uniqueness ofthe ornaments. When examined more deeply, this uniqueness was built by various factors so that theMasjid Tuo kayu Jao has a very high value to be used as an example / reference for designing a mosqueat this time. So that the design of mosque ornaments is not only focused on mosques from Arabia orGujarat but can also use the wisdom of archipelago architecture including Minangkabau architecture.Keywords: ornament, unique, Masjid Tuo Kayu JaoAbstrakMasjid Tuo Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Sumatera Barat yang dibangunpada abad ke-16. Masjid ini sekarang memiliki tampilan yang sederhana dengan ornamenyang tidak terlalu menonjol. Namun, dibalik kesederhanaan itu tersimpan keunikan yangmenarik untuk diteliti. Data diambil dari survei lapangan, wawancara dan kajian literatur.Untuk menganalisa keunikan ornamen Masjid Tuo Kayu Jao dan aspek yang mempengaruhiperwujudannya digunakan teori “Sembilan Unsur Pemandu” dalam proses terbangundan membendanya satu gagasan menjadi objek oleh Ahadiyat Joedawinata. Berdasarkanpenelitian disimpulkan bahwa adanya pertemuan beberapa budaya pada ornamen MasjidTuo Kayu Jao yaitu arsitektur Minangkabau dan arsitektur Islam yang melahirkan keunikanpada ornamennya. Ketika dikaji lebih dalam, keunikan ini ternyata terbangun oleh berbagaimacam faktor sehingga Masjid Tuo Kayu Jao memiliki value yang sangat tinggi untuk dapatdijadikan contoh/acuan perancangan Masjid pada saat ini. Sehingga perancangan ornamenMasjid tidak hanya terpaku pada Masjid dari Arab atau Gujarat tapi juga bisa menggunakankearifan arsitektur nusantara diantaranya arsitektur Minangkabau.Kata kunci: ornamen, unik, Masjid Tuo Kayu Jao
KAJIAN KONSEP DESAIN INTERIOR PAUD BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) DENGAN PENDEKATAN METODE MONTESSORI Rahmadani, Siti Ferbrina; Joedawinata, Ahadiat; Laksemi, Sangayu Ketut
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v4i2.13494

Abstract

Abstrak Hak untuk memperoleh pendidikan usia dini tidak hanya diperuntukkan bagi anak regular melainkan bagi anak berkebutuhan khusus (disabilitas). Sehingga dibutuhkan tersedianya sekolah yang inklusif bagi semua. Dari berbagai metode pendidikan yang ada, metode Montessori merupakan metode pendidikan yang dinilai mampu dapat diimplementasikan pada sekolah dengan sistem inklusi. Metode Montessori merupakan sebuah gagasan yang mendasarkan pada perkembangan fisiologi dan psikologi anak yang dipelajari dan diamati oleh Dr. Maria Montessori, yang kemudian terbentuknya ide utama yaitu stimulasi motorik dan stimulasi sensorik pada anak usia dini. Konsep pendidikan Montessori menekankan pada lingkungan yang disiapkan untuk metode pengajaran dan pembelajaran yang efektif melalui lima bidang kurikulum yaitu practical life, sensorial, bahasa, matematika, dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, digunakannya penelitian ini guna mendapatkan gambaran yang lebih komperhensif mengenai lingkungan, aktivitas pengguna, serta fasilitas yang terkait dengan objek penelitian. Pada studi kasus Sekolah Inklusi Montessori, memiliki beragam kategori siswa, yaitu siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus, di mana anak-anak tersebut memiliki sifat-sifat khusus baik dalam aspek fisiologis atau psikologis, yang mana melalui sifat-sifat khusus tersebut dapat menggiring pada konsep desain interior yang memberikan rasa aman, dan nyaman. Kata kunci: pendidikan anak usia dini, disabilitas, inklusi, metode Montessori, konsep desain interior
KONSEP PAKAIAN GENDER-FLUID BERDASARKAN PANDANGAN MASYARAKAT URBAN Savitri, Elis; Syarief, Achmad; Laksemi, Sangayu Ketut
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v4i2.13497

Abstract

Abstract Through gender fluid fashion, a person can form self-representations that are free from stereotyping to bring out self-confidence and express it according to their wishes without being viewed negatively. Especially for men who are more repressive towards stereotypes than women. However, in reality the majority of urban men still hold strong social norms and view the taboo of men who wear feminine clothing. This quantitative study uses a questionnaire to determine how urban society perceives men who wear gender fluid clothing. This journal provides a description of the masculinity construction in the Indonesian urban society. Keywords: inclusive design, gender, gender fluid, fashion, clothing, gender stereotype. Abstrak Melalui pakaian gender fluid, seseorang dapat membentuk representasi diri yang terbebas dari pembentukan stereotip sehingga dapat menemukan rasa percaya diri dan mengekspresikannya sesuai keinginan mereka tanpa dipandang negatif. Terutama pada kaum pria yang lebih represif terhadap stereotip berpakaian dibandingkan wanita. Pada, kenyataannya mayoritas masyarakat urban Indonesia masih kuat memegang norma sosial dan memandang tabu pria yang mengenakan pakaian dengan unsur feminin. Studi kuantitatif ini menentukan bagaimana masyarakat urban melihat pria yang mengenakan pakaian gender fluid. Jurnal ini memberikan deskripsi terhadap konstruksi maskulinitas yang ada di dalam masyarakat urban Indonesia. Kata kunci: Inklusif desain, gender, gender fluid, pakaian, stereotip gender.
SEMIOTIKA PADA MICROLIBRARY BIMA BANDUNG Noorzanah, R Aj. Dewi Sekar; Laksemi, Sangayu Ketut; Hutama, Krishna
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v4i2.13501

Abstract

Abstract Semiotics at the Bima Bandung Microlibrary. The study of semiotics in building has not been done much. Therefore, I conduct a study of the message behind architectural design in the context of semiotic theory by taking the case of the Bima Bandung microlibrary. The purpose of this study is to understand the denotative and connotative messages in the Bima microlibrary. The study refers to the case study method of qualitative research. In the microlibrary Bima conveys a message of 1)war against low literacy levels, 2) is an example of improving public spaces, 3) giving messages of environmentally conscious design, 4)the use of used plastic buckets is arranged to form the word "Books are the Window of the World". The denotative meanings of Bima's microlibrary are: location in a densely populated residential area, the building is in the form of a box, supported by a steel structure, the color of the building is black for the structure, the walls and windows are white. The connotative meaning is that the presence of the building does not interfere with existing open space facilities. The shape of the building becomes a symbol of progressive, inviting people to advance through reading books. The window material creates a dramatic effect, giving the impression that the building cares about environmental issues. Keywords: microlibray, semiotics, building, denotative, connotative. Abstrak Semiotika pada Microlibrary Bima Bandung. Kajian semiotika pada bangunan masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu kami melakukan kajian tentang pesan dibalik karya bangunan dalam konteks teori semiotika dengan mengambil kasus microlibrary Bima Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mencoba memahami pesan denotatif dan konotatif pada microlibrary Bima. Tulisan mengacu pada metode studi kasus penelitian kualitatif. Pada microlibrary Bima menyampaikan pesan tentang 1) perang terhadap rendahnya tingkat literasi, 2) merupakan contoh memperbaiki ruang publik, 3) memberi pesan rancangan yang sadar terhadap lingkungan, 4)penggunaan material bekas ember plastik ditata membentuk kata “Buku adalah Jendela Dunia”. Makna denotatif microlibrary Bima yaitu: lokasi di kawasan pemukiman padat, bangunan berbentuk balok, yang ditopang struktur baja, warna bangunan hitam untuk struktur, dinding dan jendela berwarna putih. Makna konotatif yaitu kehadiran bangunan tidak mengganggu fasilitas ruang terbuka yang ada sebelumnya. Bentuk bangunan menjadi simbol kemajuan, mengajak masyarakat maju melalui membaca buku. Material jendela menimbulkan efek dramatis, memberi kesan bahwa bangunan peduli terhadap isu lingkungan. Kata kunci: microlibray, semiotika, bangunan, denotatif, konotatif.
PERKEMBANGAN ART TOYS PADA MASYARAKAT URBAN DI INDONESIA: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR: DEVELOPMENT OF ART TOYS IN URBAN COMMUNITIES IN INDONESIA: A LITERATURE REVIEW Muhammad Ghifari Prima Asli; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Achmad Syarief
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v7i1.16946

Abstract

The presence of adults in urban communities who like toys slowly shifts the notion that toys are always associated with children. Various types of toys on the market, one of them is art toys, toys that have artistic value. In its growth, art toys, which are part of popular culture, also have an influence on the art and toy industries. This study aims to analyze the rise and growth of art toys in the world and Indonesia, as well as to discuss the growht of the art toys scene as works of art, industrial products and part of popular culture.  The method used in this research is qualitative with a descriptive approach by collecting and studying information from various sources. It is known that art toys are toys that have artistic value, as well as works of art in the form of toys that are heavily influenced by popular cultural products from other industries such as films, video games, comics, series, cartoons, music and others. Art toys also have their own market segmentation in the art and toy industries, even other industries such as fashion. This research is expected to be a reference and knowledge related to art toys as art objects.  
MENELAAH KRITERIA DESAIN INDUSTRI SET/SEPERANGKAT DALAM PERMOHONAN PELINDUNGAN DESAIN INDUSTRI DI INDONESIA Wiliayu; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Achmad Syarief
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v6i2.17120

Abstract

To protect Industrial Designs owned in Indonesia from being copied by other parties, the public submits applications for Industrial Designs through the office of the Directorate General of Intellectual Property (DJKI). Industrial Design Applications consist of 2 (two) types, namely one Industrial Design and one set of Industrial Designs. However, there are still many people who do not understand the criteria for a set of Industrial Design. To help the public determine the type of Industrial Design, a criterion for Industrial Design is formulated from the applicable legal regulations in Indonesia. This study uses a qualitative descriptive approach by collecting and identifying data originating from empirical cases, namely the application for a set of Industrial Design registered at the DJKI office with the set of Industrial Design rules that apply in Indonesia as well as evaluation of the actual conditions of several experts through interview sessions. From the identification and interview results, 4 (four) set of Industrial Design criteria were obtained which could be useful in helping the applicant understand how the set of Industrial Design criteria apply in Indonesia. Keywords: criteria, industrial design set/set, industrial design protection Untuk melindungi Desain Industri yang dimiliki di Indonesia agar tidak ditiru oleh pihak lain, masyarakat mengajukan permohonan Desain Industri melalui kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Permohonan Desain Industri terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu satu Desain Industri dan Desain Industri set/seperangkat. Namun masih banyak masyarakat yang belum memahami kriteria Desain Industri set/seperangkat. Untuk membantu masyarakat menentukan jenis Desain Industri maka dirumuskan suatu kriteria Desain Industri dari aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang berasal dari kasus empirik yaitu permohonan Desain Industri set/seperangkat yang tercatat pada kantor DJKI dengan aturan Desain Industri set/seperangkat yang berlaku di Indonesia serta evaluasi kondisi aktual dari beberapa pakar melalui sesi wawancara. Dari hasil identifikasi dan wawancara diperoleh 4 (empat) kriteria Desain Industri set/seperangkat yang dapat bermanfaat membantu pemohon memahami bagaimana kriteria Desain Industri set/seperangkat yang berlaku di Indonesia.Kata kunci: kriteria, desain industri set/seperangkat, pelindungan desain industri
ANALISA FAKTOR KENYAMANAN FISIK INTERIOR TERHADAP POLA KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI KASUS: HOTDESK GOWORK PONDOK INDAH) Savira Hutami Nusi; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Ahadiat Joedawinata
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v6i2.17747

Abstract

Abstract The changes in work habits in recent years are influenced by the pandemic and technological advancements, resulting in the prevalence of online working. This way, they can do work independently without requiring standardized office space. However, there is still the issue of the company and its employees finding a suitable and convenient working area to fulfill the requirements to increase work productivity. GoWork Pondok Indah, with its hotdesk area, can be one of the options for current working habits. This research addresses the issue of physical comfort factors in the interior that affect work habits and user productivity. The study analyzes physical factors, such as temperature, noise level, and lighting, which influence work productivity. This study uses a descriptive qualitative method to get a clearer picture of the physical comfort factors. The study results indicate that, regarding physical factors, the temperature aspect in the hotdesk area is already comfortable as it aligns with the comfort standards. However, improvements are needed in noise level and lighting as they still need to meet the standards of interior comfort.  Keywords: Working Habits, Co-Working Space, Convenience, Productivity, GoWork   Abstrak Perubahan pola kerja saat ini dipengaruhi pandemi dan kemajuan teknologi, sehingga pola kerja saat ini adalah online working. Bekerja dapat dilakukan secara mandiri, tanpa harus menggunakan ruang dengan standar ukuran tertentu seperti kantor pada umumnya. Sehingga membuat pekerja membutuhkan tempat kerja yang nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan kerja sehingga meningkatkan produktivitas. GoWork Pondok Indah pada area hotdesk dapat menjadi salah satu pilihan atas pola kerja saat ini. Penelitian ini mengangkat masalah mengenai faktor kenyamanan fisik interior terhadap pola kerja yang mempengaruhi produktivitas kerja pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aspek faktor kenyamanan fisik yaitu pada aspek penghawaan, kebisingan dan pencahayaan yang mempengaruhi produktivitas kerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor kenyamanan fisik yang terjadi. Hasil penelitian kenyamanan pengguna yang dilihat dari faktor fisik didapatkan bahwa aspek penghawaan yaitu suhu pada area hotdesk sudah nyaman karena sudah sesuai dengan standar kenyamanan, namun pada aspek kebisingan dan aspek pencahayaan harus dilakukan perbaikkan karena masih belum sesuai dengan standar kenyamanan interior. Kata kunci: Pola Bekerja, Co-Working Space, Kenyamanan, Produktivitas, GoWork
KAJIAN DESAIN TOILET TRANSPARAN TERHADAP PENGALAMAN PENGGUNA: A STUDY ON TRANSPARENT TOILET DESIGN AND USER PRIVACY EXPERIENCE Kristel Karina Lestari; Sangayu Ketut Laksemi Nilotama; Ahadiat Joedawinata
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jsrr.v7i2.21004

Abstract

Study on Transparent Toilet Design and User Privacy Experience Transparent toilets in Sudirman have become a captivating design transformation phenomenon in Jakarta. Privacy in the use of transparent toilets has become a crucial need. This study employs Maslow's hierarchy of needs to understand how user needs can be met through transparent toilet design. It aims to evaluate the extent of user privacy experiences with transparent toilets in Sudirman. The study applies privacy theory and visual comfort to assess the impact on user comfort. The design implications from this research emphasize the importance of comprehensively considering user privacy aspects in developing the interior design of transparent toilets. The findings reveal the complexity of challenges and privacy optimization in meeting user experience needs.
PENGEMBANGAN PERALATAN TERPADU STERILISASI ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID-19 Murwonugroho, Wegig; Burhanudinnur, Muhammad; Rinanti, Astri; Nilotama, Sangayu Ketut Laksemi; Dewanti, Asih Retno; Setiadi, Virginia Suryani; Nugrahadi, Gihon; Wilastrina, Atridia; Maulani, Mustamina
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 6, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9533

Abstract

Petugas kesehatan sebagai garda depan dalam penanganan pasien Covid-19 memerlukan perlindungan dari risiko terpapar virus. Seusai menjalankan tugasnya, para petugas medis melakukan tindakan sterilisasi diri dengan cara memasuki arena disinfectant chamber, membungkus hazmad sekali pakai untuk dibuang dan mengembalikan APD (Alat Pelindung Diri) lain dalam wadah yang telah tersedia untuk dicuci kembali. Namun demikian terlihat fasilitas yang tersedia belum nampak optimal, dan terlihat kumuh. Sehingga beberapa APD yang akan dikenakan kembali beresiko terpapar virus COVID-19.  Selain itu beberapa peralatan yang memungkinkan dipakai kembali tercampur, resiko hilang, dan kacamata resiko patah atau kaca lebih buram. Alhasil APD para petugas mulai menipis.Latar belakang ini menjadi alasan pentingnya dirancang fasilitas sterilisasi yang terpadu. Kegitaan dilakukan di RSUD Pademangan, Jakarta Utara merupakan salah rujukan pasien COVID-19. Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan seperangkat alat terpadu sterilisasi Alat Pelindung Diri (APD) yang efektif dan praktis.  Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Design Thinking, yang terdiri atas emphatize, define, ideate, prototype, dan testing. Hasil penelitian ini adalah peralatan terpadu steriliasi APD Covid-19 yang terdiri atas disinfectan chamber, bak penampugan APD, ozone chamber, dan almari kompartemen dua arah. Berdasarkan serangkaian pengujian, hasilnya adalah: 1) disinfectant chamber dapat bekerja dengan baik. Ini ditandai oleh: disinfectant chamber dapat menyemprot secara otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan cairan optimal, bak penampung untuk menampung sisa cairan berfungsi dengan baik, dan kontruksi lebih ergonomis. 2)  bak penampungan berfungsi dengan baik (mudah dibuka untuk diambil dan dibersihkan, dan terbagi sesuai kelengkapan APD. 3) ozone chamber memenuhi kriteria keberhasilan. Indikasinya adalah  ozon chamber menyemprot otomatis setelah sensor diberi isyarat/pemicu, kekuatan tekanan asap optimal, terdapat bak penampung yang menampung sisa cairan ozon, dan konstruksi lebih ergonomis. 4)  Nilai inovasi dari almari dua kompartemen solutif bagi masalah dan memenuhi kebutuhan petugas medis. Pencapaian ini disebabkan oleh berfungsinya semua fitur sebagaimana dalam desainnya. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peralatan sterilisasi APD Covid-19 dalam penelitian ini efektif dan layak untuk digunakan, utamanya untuk membersihkan diri dan APD petugas medis. Oleh sebab itu, produk peralatan sterilisasi dalam penelitian ini pantas untuk diproduksi secara massal dan dipergunakan di berbagai pusat layanan kesehatan.