Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Ukuran Butir Terhadap Suseptibilitas Magnetik dan Kandungan Unsur Mineral Magnetik Pasir Besi Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman Frizky Norman; Arif Budiman; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.473 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.3.238-243.2016

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang hubungan ukuran butir terhadapsuseptibilitas magnetik dan kandungan unsur mineral magnetik pasir besi yang berasal dari Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman. Pasir besi dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu ukuran butir > 0,850 mm (Kelompok I), 0,425 mm < ukuran butir ≤ 0,850 mm (Kelompok II), 0,180 mm < ukuran butir ≤ 0,425 mm (Kelompok III), 0,150 mm < ukuran butir ≤ 0,180 mm (Kelompok IV) dan ukuran butir ≤ 0,150 mm (Kelompok V). Pasir besi dipisahkan menggunakan ayakan ASTM sieve series. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington MS2 Magnetic susceptibility meter. Penentuan kandungan unsur mineral magnetik menggunakan X-Rays Flourescence (XRF).Hasil Penelitian menunjukkan pasir besi di Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman didominasi oleh Kelompok II dan Kelompok III dengan ukuran butiran antara 0,180 – 0,850 mm.Persentase kandungan mineral magnetik tertinggi didapatkan pada Kelompok V yaitu sekitar 90,7 – 93,5 %. Kelompok V juga memiliki nilai suseptibilitas rata-rata tertinggi yaitu berkisar antara 4888,0 - 5512,8 × 10-8 m3/kg. Hal ini disebabkan Kelompok V memiliki konsentrasi unsur Fe dan Ti tertinggi dan unsur Si terendah yaitu berturut-turut 42,9 %, 6,2 % dan 34,5 %.Kata kunci: Pantai Sunur, suseptibilitas magnetik, ukuran butir pasir besi
Sintesis Nanopartikel Manganese Ferrite (MnFe2O4) dari Pasir Besi dan Mangan Alam dengan Metode Kopresipitasi Nixcoriani Putri; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.384 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.3.375-380.2020

Abstract

Sintesis nanopatikel Mangananese ferrite telah dilakukan menggunakan metode kopresipitasi dengan memvariasikan konsentrasi NH4OH 1,5 M; 5 M; dan 10 M. Bahan baku yang digunakan adalah pasir besi dan mangan alam. X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Bartington MS2 Magnetic Susceptibility Meter masing-masing digunakan untuk mengkarakterisasi struktur, ukuran partikel dan sifat magnetik mangan ferit yang dihasilkan. Ukuran kristal dihitung menggunakan persamaan Scherrer dimana ditemukan bahwa ukuran kristal meningkat seiring dengan berkurangnya konsentrasi NH4OH sebesar 27 nm, 26 nm, dan 20 nm. Ukuran partikel dihitung menggunakan Software Image-J menunjukan bahwa ukuran partikel tidak berubah yaitu sebesar 27 nm. Variasi konsentrasi NH4OH berada dalam rentang mineral hematite 86,51 - 423,75 (x10-8m3kg-1) yang memiliki sifat antiferomagnetik. Mangan ferit yang dihasilkan termasuk dalam karakteristik mangan lunak. Nanoparticles manganese Ferrite have been synthesis using copresipitacion method with various concentration of NH4OH 1,5 M; 5 M; and 10 M. Raw materials used are iron sand and natural manganese. X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM), and Bartington MS2 Magnetic Susceptibility Meter we used to characterize the structure, particle size, and magnetic properties of the resulted manganese ferrite. The crystal size was estimated using the Scherrer formula the particle size  increased 27 nm; 26 nm; dan 20 nm  with the decrease of NH4OH. The particle size was estimated using software Image-J were found that the particle size of 27 nm increased with the decrease of concentration of NH4OH. Magnetic characterization of manganese ferrite nanoparticles was investigated by using a magnetic susceptibility. NH4OH concentration various is on the range of hematite minerals 86,51-423,75 (x10-8m3kg-1) which have antiferomagnetic properties.
Pengaruh Komposisi Kulit Buah Kakao, Ampas Tebu, dan Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Campuran Limbah Kulit Buah Kakao dan Ampas Tebu Yeni Fathatun Najihah; Dwi Puryanti; Yuli Yetri
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.95 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.1.8-14.2018

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan bahan terbaik terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Dalam penelitian ini digunakan dua variasi perlakuan bahan, yaitu perbandingan komposisi bahan dan jumlah perekat. Variasi komposisi bahan yang digunakan antara kulit buah kakao dan  ampas tebu adalah 100:0%, 75:25%, 50:50%. Kadar perekat  isosianat  yang digunakan adalah 12%, 14%, dan 16%. Ukuran panjang serat ampas tebu yang digunakan adalah 3 cm. Parameter yang diukur adalah kadar air, kerapatan, daya serap air, keteguhan patah, kuat tekan sejajar permukaan dan kekuatan rekat internal. Didapatkan papan partikel terbaik adalah papan partikel dengan perbandingan komposisi bahan 50:50% dengan kadar perekat 16%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sifat fisis yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 (2003), SNI 03-2105-2006, dan FAO (1996). Namun pada pengujian sifat mekanis terdapat beberapa nilai MOR papan partikel yang tidak memenuhi standar.  Berdasarkan persentase densitas papan partikel maka papan partikel yang dihasilkan termasuk jenis medium density particle board hingga high density particle board.Kata kunci: kulit buah kakao, ampas tebu, perekat isosianat, papan partikel
PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA Putri Putri; Afdal Afdal; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 3: Juli 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.677 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.3.191-197.2014

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk menentukan profil pencemaran Sungai Siak Kota Pekanbaru dari tinjauan fisis dan kimia. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan November 2013 pada 10 lokasi dengan jarak antara lokasi adalah 1 km.  Pada setiap lokasi diambil sampel pada tiga titik, yaitu dua di pinggir dan satu di tengah sungai. Parameter yang diukur yaitu konduktivitas listrik, temperatur, zat padat terlarut (TDS), derakat keasaman (pH) dan kandungan logam berat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konduktivitas air Sungai Siak Kota Pekanbaru berkisar antara 37,7 µS - 39,53 µS dengan nilai rata-rata 38,7 µS. Temperatur air sungai Siak kota Pekanbaru berkisar antara 28o C - 32,2o C dengan rata-rata adalah 29,9o C. Temperatur air sungai Siak ini lebih tinggi dari temperatur udara di sekitarnya. Dari penelitian ini diketahui  konsentrasi logam berat yang tertinggi di Siak kota Pekanbaru adalah Fe (2,193 mg/L) diikuti oleh Zn (1,954 mg/L), Cu  (0,526 mg/L), dan Pb (0,089 mg/L). Nilai rata-rata TDS pada sampel adalah (70,4 mg/L) yang tergolong sebagai air lunak (soft water).  Nilai rata-rata pH sampel adalah (5,37 mg/L) yang tergolong sebagai air asam. Jadi ditinjau dari nilai TDS, derajat keasaman (pH), konduktivitas listrik dan kandungan logam berat, maka sungai Siak kota Pekanbaru dapat dikatakan sudah tercemar karena semua parameter tersebut berada di atas nilai standar baku mutu air untuk industri di Indonesia menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2010.Kata kunci: konduktivitas listrik, TDS, temperatur, derajat keasaman, kandungan logam berat. ABSTRACTThis research has been conducted to determine pollution profile of Siak river in Pekanbaru based on physical and chemical parameters. Samples were collected in November 2013 at ten sites within 1 km distance.  From each site, sample were taken at  three spots, two in riverside and one in the midstream. Parameters measured were electrical conductivity, temperature, total dissolved solid (TDS), pH and heavy metal content. The results showed that the electrical conductivity of Siak river water  ranged from 37.7µS to 39.53µS with 38.7µS average. The temperature of Siak river water  ranges from 28°C to 32.2°C with 29.9°C average. Siak river water temperature is higher than the surrounding air temperatur. The result of this research that  Fe (2.193 mg / L), have the highest concentration and followed by Zn (1.954 mg / L), Cu (0.526 mg/L) and Pb (0.089 mg / L). The average  value of TDS sample is (70.4 mg/L) whichis classified as soft water.  The average value of the pH is (5.37 mg /L) whichis classified as acid water. So, in terms of  TDS, pH, electrical conductivity and heavy metal concentration, Siak river in Pekanbaru has been contaminated where all of these parameters value are above the standard  of water quality for the industry in Indonesia, according to the Minister of Environment Regulation Number 04 Year 2010 .Keywords: electrical conductivity, TDS, temperature,the degree of acidity( pH), heavy metal pollution
Pengaruh Temperatur Sintering Terhadap Suseptibilitas Magnetik dan Struktur Stronsium Ferit (SrFe12O19) Pasir Besi Batang Sukam Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat Helfi Syukriani; Arif Budiman; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.177 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.3.225-231.2017

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis magnet ferit menggunakan metode metalurgi serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur sintering terhadap suseptibilitas magnetik dan struktur stronsium ferit (SrFe12O19). Stronsium ferit dibuat dengan mencampurkan hematit hasil oksidasi magnetit pasir besi Batang Sukam dan stronsium karbonat. Campuran tersebut kemudian dikalsinasi pada temperatur 800°C, dikompaksi dan disintering pada temperatur 800 °C, 900 °C dan 1000 °C. Bartington MS2 Magnetic Susceptibility Meter digunakan untuk mengukur nilai suseptibilitas magnetik dan XRD (X-Ray Diffractometer) digunakan untuk menentukan struktur sampel yang meliputi perubahan fasa, struktur dan ukuran kristal. Hasil menunjukkan bahwa sampel yang disintering memiliki nilai suseptibilitas magnetik berturut-turut sebesar 975,2000×10-8 m3/kg, 339,2228×10-8 m3/kg dan 209,0273×10-8 m3/kg. Nilai suseptibilitas magnetik menurun seiring dengan peningkatan temperatur sintering. Hasil XRD menunjukkan bahwa pada sampel telah terbentuk fasa stronsium ferit tetapi belum dalam bentuk fasa tunggal. Temperatur sintering yang semakin meningkat menghasilkan fasa stronsium ferit semakin mendekati fasa tunggal. Stronsium ferit yang dihasilkan mempunyai struktur kristal heksagonal. Sampel yang disintering pada temperatur 800 °C, 900 °C dan 1000 °C dihasilkan stronsium ferit dengan ukuran kristal sebesar 39,63 nm, 26,31 nm dan 42,10 nm.Kata kunci: perubahan fasa, sintering, stronsium ferit, struktur kristal, suseptibilitas magnetik.
Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe3O4) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi Irfan Nursa; Dwi Puryanti; Arif Budiman
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.036 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.3.209-213.2016

Abstract

Sintesis nanopartikel Fe3O4 menggunakan templet PEG dengan metode kopresipitasi telah dilakukan.  Perbandingan serbuk besi dengan templet PEG adalah 1:1.  Jenis PEG yang digunakan adalah PEG-1000, PEG-2000, PEG-4000, dan PEG-6000.   Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berat molekul PEG terhadap ukuran kristal, ukuran partikel, dan morfologi permukaan nanopartikel Fe3O4.  Ukuran kristal diperoleh dengan menggunakan metode difraksi sinar-X (XRD) dan ukuran partikel serta morfologi permukaan nanopartikel  Fe3O4 diperoleh dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscopy (SEM).  Dari analisis hasil difraksi sinar-X didapatkan ukuran kristal nanopartikel Fe3O4 berturut-turut adalah 19,32 nm, 19,37 nm, 21,35 nm dan 18,29 nm. Berdasarkan hasil SEM terlihat bahwa nanopartikel Fe3O4  berbentuk spherical (bulat) dengan ukuran partikel berturut-turut 85 nm, 67,75 nm, 86,5 nm, dan 60,75 nm. Kata kunci: Fe3O4, nanopartikel, PEG, kopresipitasi 
Sintesis Nanopartikel Zink Ferit (ZnFe2O4) dengan Metode Kopresipitasi dan Karakterisasi Struktur Kristalnya Cinthia Gestarila; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.041 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.3.299-303.2020

Abstract

Penelitian mengenai sintesis nanopartikel ZnFe2O4 telah dilakukan dengan menggunakan metode kopresipitasi. Sintesis nanopartikel dilakukan dengan variasi konsentrasi NH4OH yaitu 1,5 M, 3 M, dan 6 M. Nanopartikel ZnFe2O4dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM (Scanning Electron Microscope). XRD (X-Ray Diffraction) dilakukan untuk mengetahui fasa yang terbentuk dan ukuran kristal yang dihasilkan pada sampel. Ukuran kristal dihitung menggunakan persamaan Schrerer dan diperoleh berturut-turut adalah 26 nm; 26 nm; dan 27nm. SEM (Scanning Electron Microscope) dilakukan untuk mengetahui morfologi permukaan dan ukuran partikel. Hasil perhitungan menggunakan image-j diperoleh ukuran partikel berturut-turut adalah 49 nm; 43 nm; dan 34 nm. Nilai suseptibilitas magnet ZnFe2O4yang dihasilkan berturut-turut adalah 997,3×10-8m3kg-1; 102,6×10-8m3kg-1; dan 739×10-8m3kg-1.  Research on synthesis of zinc ferrite (ZnFe2O4) nanoparticles has been conducted using the coopresipitation method. Synthesis of nanoparticles was carried out with variations in NH4OH concentrations of 1.5 M, 3 M, and 6 M. ZnFe2O4 nanoparticles were characterized using XRD (X-Ray Diffraction) and SEM (Scanning Electron Microscope). XRD (X-Ray Diffraction) is carried out to determine the phases contained and the size of the crystal produced in the sample. The size of crystals is calculated using the Scherrer equation obtained that the results are 26; 26; and 27 nm. SEM is performed to determine the surface morphology and particle size. The results of characterization using image-j are 49 nm; 43 nm; and 34 nm. The susceptibility test using bartington MS2 magnetic susceptibility meters was perfomed to determine the value of magnetic contained in the material. The result of successive magnetic susceptibility are 997.3×10-8m3kg-1;   102.6×10-8m3kg-1; and 739×10-8m3kg-1.
Identifikasi Kandungan Timbal (Pb), Tembaga (Cu) dan Kadmium (Cd) pada Air Sungai Malakutan Kota Sawahlunto Nadya Eka Handayani Eldrin; Dwi Puryanti; Arif Budiman
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.863 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.1.41-45.2019

Abstract

Penelitian identifikasi logam timbal, tembaga dan kadmium pada air Sungai Malakutan Kota Sawahlunto telah dilakukan. Pengambilan sampel dilakukan pada lima lokasi pada hilir sungai dengan jarak antara lokasi adalah 500 m. Pada setiap lokasi diambil sampel pada tiga titik, yaitu dua di pinggir sungai dan satu di tengah sungai. Identifikasi dilakukan berdasarkan parameter nilai pH, konduktivitas listrik, Total Disolved Solid (TDS), dan kandungan logam berat Pb, Cu dan Cd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH rata-rata sebesar 8,2. Hal ini mengindikasikan bahwa air Sungai Malakutan sudah mulai mengalami pencemaran. Nilai rata-rata konduktivitas listrik sampel adalah 153,4 μS/cm. Nilai rata-rata TDS sampel adalah 109, ppm. Konsentrasi tertinggi kandungan logam berat Pb, Cu dan Cd berturut-turut adalah 0,458 mg/L, 0,062 mg/L dan 0,012 mg/L. Berdasarkan parameter tersebut dapat dikatakan bahwa air Sungai Malakutan Kota Sawahlunto tercemar karena nilai-nilai parameter tersebut berada di atas nilai standar baku mutu air sungai kelas II menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.Kata kunci: kandungan logam berat, konduktivitas listrik, pH, TDS
Pengaruh Temperatur Sintering Terhadap Sifat Magnetik Magnet Barium Ferit (BaFe12O19) Pasir Besi Batang Sukam Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat Muhammad Rizki; Arif Budiman; Dwi Puryanti
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.232 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.1.15-20.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sintesis magnet ferit menggunakan metode metalurgi serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur sintering terhadap sifat magnetik barium ferit (BaFe12O19). Barium ferit dibuat dengan cara mencampurkan hematit hasil oksidasi magnetik pasir besi Batang Sukam dengan barium karbonat. Campuran tersebut kemudian dikalsinasi pada temperatur 800 °C, dikompaksi dan disintering pada temperatur 800 °C, 900 °C, dan 1000 °C. VSM (Vibrating Sample Magnetometer) digunakan untuk menentukan sifat magnetik. Hasil VSM menunjukan bahwa pada sampel yang disintering pada temperatur 800 °C memiliki magnetisasi saturasi (Msat) sebesar 10,20 emu/g, magnetisasi remanen (MIRM) sebesar 1,52 emu/g, dan medan koersivitas (HC) sebesar 288,74 Oe. Sampel yang disintering pada temperatur 900 °C memiliki magnetisasi saturasi (Msat) sebesar 4,58 emu/g, magnetisasi remanen (MIRM) sebesar 1,51 emu/g, dan medan koersivitas (HC) sebesar 1433 Oe. Sampel yang disintering pada temperatur 1000 °C memiliki magnetisasi saturasi (Msat) sebesar 4,24 emu/g, magnetisasi remanen (MIRM) sebesar 1,40 emu/g, dan medan koersivitas (HC) sebesar 1466 Oe. Temperatur sintering yang semakin meningkat menghasilkan sampel dengan magnetisasi saturasi yang yang rendah, magnetisasi remanen yang hampir sama dan medan koersivitas yang tinggi.Kata kunci: perubahan fasa, sintering, barium ferit, Vibrating Sample Magnetometer, magnetisasi saturasi, magnetisasi remanen dan medan koersivitas
Pembuatan Zeolit Sodalit dari Abu Dasar Batubara dengan Variasi Konsentrasi Larutan NaAlO2 menggunakan Metode Peleburan Alkali Hidrotermal Rahmatul Hanifah; Dwi Puryanti; Afdhal Muttaqin
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.887 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.3.228-232.2018

Abstract

Sintesis zeolit dari abu dasar batubara telah dilakukan menggunakan metode peleburan alkali hidrotermal dengan variasi konsentrasi NaAlO2.Variasi konsentrasi NaAlO2 yang digunakan adalah 2,5 M (Z1), 2 M (Z2), 1,5 M (Z3), dan 1 M (Z4). Abu dasar dan NaOH dilebur selama 3 jam pada suhu 750 C. Sampel kemudian dipanaskan melalui proses hidrotermal dengan medium kristalisasi NaAlO2, Kemudian sampel dinetralkan dengan aquades hingga mencapai pH 9-10. Karakterisasi sampel yang dilakukan meliputi karakterisai jenis zeolit menggunakan XRD. Hasil karaterisasi menggunakan XRD menunjukkan bahwa zeolit yang terbentuk pada sampel Z1, Z2, dan Z3 berupa zeolit jenis sodalit dan pada sampel Z4 zeolit jenis sodalit, nosean, dan megakalsilit. Kemurnian sodalit paling tinggi diperoleh pada sampel Z3, yaitu 73 %.Kata kunci : zeolit, abu dasar, alkali hidrotermal, sodalit
Co-Authors A. Fadhil Desafa A.A. Ketut Agung Cahyawan W Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alimin Mahyudin Ardian Putra Arif Budiman Arif Budiman Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Bukasir, Yennie Puspa Charlie Ofiyen Cinthia Gestarila Dahlianum Dahlianum Dahlianum Dahlianum Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Dedi Mardiansyah Della Amelia Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Dori Andani Dori Andani, Dori Dwi Pujiastuti Dwi Pujiastuti Eko Purwanto Eko Purwanto Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Elvaswer Faizah Faizah Faizah Musra Faizah Musra Febri Naldi Febriati Nanda Feriska Handayani Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fiqi Diyona Frizky Norman Haldis Alvaro Harmadi Harmadi Harmadi Harmadi Helfi Syukriani Helfi Syukriani Hermansyah Aziz Herviya Herviya Herviyana Herviyana Ihsan Alamsah Ilham Perdana Imam Taufik Imam Taufiq Imam Taufiq Iqbal Ramadhan Iqbal Ramadhan Irfan Nursa Iswandi Iswandi Iza Faizah M. Ali Shafii Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Meqorry Yusfi Merry Thressia Mohammad Ali Shafii Mora Mora Mora Mora Muhammad Arif Muhammad Arif Muhammad Faisal Muhammad Faisal Muhammad Kahfi Muhammad Kahfi Muhammad Ridho Isdi Muhammad Ridho Isdi Muhammad Rinaldi Muhammad Rizki Muhammad Rizki Muldarisnur, Mulda Mustofa Mustofa Mutya Vonnisa Nabila Qathrunnada Nadya Eka Handayani Eldrin Naela Amalia Zulfa Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nixcoriani Putri Nurul Hasanah Olly Norita Tetra Puteri Kartika Putri Putri Rahmad Rasyid Rahmad Rinanda Rahmat Rasyid Rahmat Rasyid Rahmatil Hayati Rahmatul Hanifah Rahmatul Hanifah Ramacos Fardela Rani Delvihardini Rani Delvihardini Repiani, Repiani RR. Ella Evrita Hestiandari Runi Sahara Santi Dewi Rosanti Santi Dewi Rosanti, Santi Dewi Siska Oktaviani Sisri Wahyu Nengsi Solly Aryza Sri Agustianingsih, Maharani Sri Handani Sri Mulyadi Dt. Basa Sri Oktamuliani Trengginas Eka Putra Trengginas Eka Putra Sutantyo Tria Rizki Safitri Tringginas Eka Putra Sutantyo Usna, Sri Rahayu Alfitri Veithzal Rivai Zainal Wargiyana, Sarah Widya Anggraini Widya Anggraini Wildian Wildian Yeni Fathatun Najihah Yennie Puspa Bukasir Yuli Yetri Yusrina Meydiyati Zozy Aneloi Noli Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi Zulfi