Claim Missing Document
Check
Articles

MAKNA KONTEKSTUAL BAHASA IKLAN ROKOK DI TELEVISI Suryanti Suryanti
Asas: Jurnal Sastra Vol 7, No 1 (2018): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.32 KB) | DOI: 10.24114/ajs.v7i1.9484

Abstract

Masalah yang dikemukakan adalah “Teks iklan rokok apa sajakah yang memiliki makna kontekstual, makna apa sajakah yang terkandung dalam teks iklan rokok tersebut“. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan teks iklan rokok yang memiliki makna kontekstual, menjelaskan makna yang terkandung dalam teks iklan rokok tersebut. Manfaat dalam penelitian ini adalah salah satunya dengan perkembangan ilmu bahasa periklanan khususnya kajian semantik akan diperoleh gambaran jelas mengenai makna kontekstual yang dibentuk oleh iklan rokok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, aktual, tajam, dan akurat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan semantik. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan cara rekam, simak dan catat. Dalam menganalisis penulis menggunakan beberapa tahap yaitu mengumpulkan data, pengklasifikasian data, mencatat data pada kartu data, menganalisis dan mengambil simpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan sarana penyampain suatu produk terhadap khalayak. Bahasa dalam iklan ini dikatakan sebagai bahasa iklan yang tidak terlepas dari faktor sosial dan situasional seperti halnya iklan rokok yang slogannya tidak ada keterkaitannya dengan rokok. Penayangan iklan rokok di Televisi di tampilkan pada malam hari dimulai sekitar pukul 22.00 WITA. Alasan yang paling mendasar dari penayangan tersebut karena tontonan tersebut diperuntukkan khusus untuk orang dewasa.                                              Kata Kunci: Iklan, Televisi, Iklan Televisi
Gambaran Serum Elektrolit Pada Pasien Acute Miocard Infark (AMI) Di Ruang Intensive Cardiovaskuler Care Unit (ICVCU) RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta Rahmadhani Nuzul Putri; Suryanti Suryanti; Siti Lestari
(JKG) Jurnal Keperawatan Global Vol 3 No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkg.v3i2.59

Abstract

Abstract Background: AMI is a myocardial necrosis caused by inadequate blood supply.The cardiac muscle contractility has very important role in pumping blood. Contraction of the heart in pumping blood is regulated by cardiac action potential,such as role is sodium (Na +) and potassium (K +). AMI is a myocardial necrosis caused by inadequate blood supply. Objective of this research to describe the serum electrolytes such as sodium (Na +) and potassium (K +) in patients with AMI who undergoes treatment in ICVCU of Regional General Hospital Dr. Moewardi Surakarta in 2016.Reasearch Methods: This research uses descriptive research. The subject of this research is the patients who is treated in ICVCU of Dr. Moewardi hospital with Acute Myocardial Infarction a number of 57 respondents. The researh was conducted in two months. The sampling techniques is by total sampling. The data collection method uses observation technique. Results: The average of AMI respondents are 41-60 years old in which as much as 57.9%, male respondents are as much as 75.4%, the highest classification of AMI STEMI are 75.4%, the majority of respondents whose the results of sodium levels are in <136 mmol / L (low) are 71.9%, the result of potassium levels which are between 3.3 to 5.1 mmol / L (normal) are 82.5%. Conclusion: Average AMI patients are 41-60 years, the majority of respondents is male with the highestclassification of AMI STEMI and have the level of sodium is <136 mmol / L (low)
Pelatihan Pemantapan Penguasaan Bahan Ajar IPA Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Pada Guru-Guru SD Kab. Indragiri Hulu Siti Robiah; Suryanti Suryanti; Sepita Ferazona
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 5 No. 3 (2021)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/bpb.2021.8696

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang memiliki karakteristik berbeda dengan ilmu yang lain yakni mengandung ayat-ayat Qauniah dan ayat-ayat Qauliyah sehingga butuh skill dan bahan ajar tersendiri dalam mentransfer ilmunya. Namun demikian pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru-guru SD IPA masih bersifat parsial dengan hanya mengutamakan target capaian ayat-ayat Qauniah semata (aspek kogitif IPA) sehingga aspek qauliyah terutama sikap islami terabaikan, disamping itu memang masih kurangnya bahan ajar IPA yang terintegrasi nilai-nilai Alqur’an yang bisa dijadikan i acuan bagi guru-guru SD. Sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut maka guru-guru SD perlu dibekali melalui suatu pelatihan pemantapan penguasaan bahan ajar IPA terintegrasi nilai-nilai alqur’an agar dapat diaplikasikan kepada peserta didik.
Reinterpretasi Monumen Bagindo Aziz Chan Karya Arby Samah dalam Ikonografi Erwin Panofsky Rica Rian; Suryanti Suryanti
PANGGUNG Vol 30, No 1 (2020): Polisemi dalam Interpretasi Tradisi Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.223 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i1.1140

Abstract

ABSTRACTResearch was entered to trace the Bagindo Aziz Chan monument by Arby Samah trough the iconographicapproach put forward by Erwin Panofsky, as well as to uncover the reason for the contruction of themonument. The research uses qualitative methods of observation interviews and document.The figure Arby Samah described in the “Bagindo Aziz Chan Monument” is indeed a Bagindo figure,which was made using cement plaster technique, making the work began in 1973 by Arby Samah. Reliefsmade in the foundation of the statue tells the sequence of event killed Bagindo Aziz Chan. The use ofthe realist style found by the author on the Bagindo Aziz Chan monument although the cultivation ofthe statue still looks tough, but the delivery of the sign on the statue is the hope and ideals of BagindoAziz Chan during his leadership as mayor of Padang is clearly depicted. The making of the statue uses acement plaster which is a technique commonly technique. Used by sculpture artists in the 1970s. In 2005Bagindo Aziz Chan was awarded as a national hero from west Sumatera by the central government, andalso on July 19 the people of Padang commemorated the day of death of Bagindo Aziz Chan which was atribute to the leader of Padang. And also the name Bagindo Aziz Chan has been enshrined as the name ofa street and a building in the city of Padang.Keywords: Bagindo Aziz Chan Monument, Iconographic, Erwin Panofsky.ABSTRAKPenelitian dimaksudkan untuk menelusuri monumen Bagindo Aziz Chan karya Arby Samahmelalui pendekatan ikonografi yang dikemukakan oleh Erwin Panofsky, serta mengungkapalasan dibangunnya monumen tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitupengamatan, wawancara dan dokumen.Tokoh yang digambarkan Arby Samah pada karya “Monumen Bagindo Aziz Chan” ini memangsosok Bagindo Aziz Chan, yang dibuat memakai teknik plaster semen, pembuatan karya tersebutselesai mulai dilakukan pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1973 yang dibuat oleh ArbySamah. Relief yang dibuat pada landasan patung menceritakan urutan peristiwa terbunuhnyaBagindo Aziz Chan. Pemakaian gaya realis yang didapati penulis pada monumen BagindoAziz Chan walaupun penggarapan patung tersebut masih terlihat kasar, namun penyampaiantanda pada patung tersebut merupakan harapan dan cita-cita Bagindo Aziz Chan selamakepemimpinannya sebagai wali kota Padang tergambarkan dengan jelas. Pembuatan patungtersebut menggunakan teknik plaster semen yang merupakan teknik yang umum dipakai olehseniman patung pada tahun 1970-an. Pada tahun 2005 Bagindo Aziz Chan dianugrahi sebagaipahlawan nasional asal Sumatera Barat oleh pemerintah pusat, dan juga pada tanggal 19 Julimasyarakat kota Padang memperingati hari wafatnya Bagindo Aziz Chan yang merupakanpenghormatan kepada pemimpin kota Padang yang tegas dan berani tersebut. Dan juga namaBagindo Aziz Chan sudah diabadikan sebagai nama jalan dan gedung di kota Padang.Kata Kunci: Monumen Bagindo Aziz Chan, Ikonografi Erwin Panofsky
Menggali Makna Upacara Maulid Nabi di Padang Pariaman Sumatera Barat Suryanti Suryanti
PANGGUNG Vol 22, No 4 (2012): Dimensi Sejarah, Transformasi, dan Diseminasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.239 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v22i4.71

Abstract

ABSTRACTThe celebration of Maulid Nabi, known as “Dikie Maulid”, is a tradition of Padang Pariaman society to celebrate the birth of prophet Muhammad (peace be upon him). The celebration is a routine activity which is believed having ethics and aesthetics values, so that it becomes a religious ritual of the society. This research used qualitative method in order to reveal the meaning of the people’s behavior in various social situations. The result of the research shows that the celebration of Dikie Maulid is an Islamic religious expression with various activities such as malamang, mahanta kue, and bajamba, and it constitutes the identity of local culture of Padang Pariaman society. There are various art forms and elements in the ceremony of Maulid Nabi, among others are: literature, music, dance, and fine arts. The ceremony related to some events that are considered significant to the community.Keywords: dikie maulid, malamang, mahanta kue, bajambaABSTRAKPerayaan Maulid Nabi, yang dikenal dengan “Dikie Maulid”, adalah sebuah tradisi masyarakat Padang Pariaman untuk merayakan kelahiran nabi Muhammad (SAW). Perayaan ini merupakan kegiatan rutin yang dipercaya memiliki nilai-nilai etis dan estetis, sehingga menjadi sebuah ritual keagamaan masyarakat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengungkap makna dari perilaku masyarakat dalam berbagai situasi sosial. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perayaan Dikie Maulid merupakan sebuah ekspresi agama Islam dengan berbagai aktifitas, seperti: malamang, mahanta kue, and bajamba, serta menjadi identitas budaya lokal masyarakat Padang Pariaman. Terdapat berbagai bentuk dan unsur seni dalam upacara Maulid Nabi ini, di antaranya: sastra, musik, tari, dan seni rupa. Upacara ini berkaitan dengan berbagai peristiwa yang dipandang penting bagi komunitasnya.Kata Kunci: dikie maulid, malamang, mahanta kue, bajamba
PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KEJADIAN SINDROMA VERTIGO PADA KARYAWAN UNIT PRODUKSI PT MARUKI INTERNATIONAL INDONESIA MAKASSAR Andi Nurhartati; Musfirah Musfirah; Suryanti Suryanti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2183

Abstract

Lingkungan kerja pabrik di Unit Produksi memiliki intensitas kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB), yakni tidak sekedar menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga dapat menimbulkan efek serius bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan kejadian sindroma vertigo  pada karyawan unit produksi PT Maruki International Indonesia Makassar.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang  berada di unit produksi 1 PT Maruki International Indonesia Makassar. Teknik pengambilan sampel dengan metode total  sampling yaitu sebanyak 49 karyawan. Variabel yang diteliti adalah Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) dan sindroma vertigo. Instrumen yang digunakan adalah pengukuran kebisingan dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM), data karakteristik karyawan dan sindroma vertigo diperoleh dari kuesioner dan wawancara langsung.Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ada pengaruh antara intensitas kebisingan dengan kejadian sindroma vertigo dengan nilai ρ = 0,031, Penggunaan APT dengan kejadian sindroma vertigo dengan nilai ρ = 0,007 dan tidak ada pengaruh antara masa kerja dengan kejadian sindroma vertigo dengan nilai ρ = 0,755.Untuk itu perusahaan perlu menegakkan aturan penggunaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara maksimal dan konsisten melalui penyuluhan secara menyeluruh pada setiap unit kerja berupa tindakan pencegahan dalam meminimalisasi terjadinya penyakit akibat kerja, khususnya Sindroma Vertigo. Kata kunci : Intensitas Kebisingan, Masa Kerja, Penggunaan APT,  Sindroma vertigo.
ANALISIS KOMPETENSI KURIKULUM PRODI PERBANKAN SYARIAH UIN AR-RANIRY BANDA ACEH DAN KESESUAIANNYA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH Suryanti Suryanti; Azharsyah Ibrahim; Ayumiati Ayumiati
Jihbiz: Global Journal of Islamic Banking and Finance. Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jihbiz.v1i1.4609

Abstract

Permasalahan yang sering muncul dalam perkembangan bank syariah salah satu karena aspek SDM, lemahnya pemahaman praktisi bank syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kompetensi kurikulum Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan kebutuhan bank syariah melalui kompetensi kurikulum prodi perbankan syariah yang akan menghasilkan para lulusan yang mempunyai kompetensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Penentuan objek penelitian diambil secara purposive sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi kurikulum prodi perbankan syariah FEBI UIN Ar-Raniry secara umum sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan Bank Syariah walaupun masih ada beberapa kurikulum yang perlu ditingkatkan atau ditambah sistem kredit semester (SKS).Kata Kunci : Kompetensi Kurikulum Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Ar-Raniry Kesesuaian SDM, Bank Syariah.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TEMPAT TINGGAL PADA LANSIA DI KOTA PEKANBARU su wignyo; Eka R Nia; Nefri T; Suryanti Suryanti
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 1 No 2 (2018): Vol 1 No 2 Januari 2018
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.58 KB)

Abstract

Peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lansia. Pertambahan jumlah lansia dapat menimbulkan berbagai permasalahan kompleks baik bagi diri lansia, keluarga maupun masyarakat yang meliputi aspek biologis, mental, fisik ataupun sosial ekonomi yang akan berpengaruh terhadap status gizi lansia. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Lingkungan tempat tinggal memiliki dampak besar bagi kesehatan lansia, mengakibatkan perubahan peran lansia dalam menyesuaikan diri dan berdampak terhadap status gizi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan tempat tinggal pada lansia di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis rancangan observasional dengan desain cross sectional serta uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Status gizi lansia di nilai dengan melakukan pengukuran IMT (Indeks Masa Tubuh). Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 di Panti Sosial dan komplek perumahan Beringin Indah Pekanbaru dengan jumlah sampel 113 orang lansia. Hasil penelitian ini yaitu terdapat perbedaan status gizi antara lansia di Panti Sosial dengan di komplek perumahan Beringin Indah Pekanbaru dan didapatkan P-value 0.003 (p<0.05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tempat tinggal pada lansia di Kota Pekanbaru.
KARAKTERISTIK PENDERITA DISPEPSIA PADA KUNJUNGAN RAWAT JALAN PRAKTEK PRIBADI DR. SURYANTI PERIODE BULAN OKTOBER-DESEMBER 2018 Suryanti Suryanti
Menara Ilmu Vol 13, No 5 (2019): Vol. XIII No. 5 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i5.1369

Abstract

Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodic disertai dengan keluhan seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, heart burn, kembung, sendawa, anoreksia, mual, dan muntah. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) kasus dyspepsia didunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap tahun. Dispepsia berada pada peringkat ke-10 dengan proporsi 1,5% untuk kategori 10 jenis penyakit terbesar pada pasien rawat jalan di seluruh rumah sakit di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik pasien dyspepsia pada kunjungan rawat jalan praktek pribadi dr. Suryanti. Jenis penelitian ini bersifat deksriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder rekam medic pasien kunjungan rawat jalan praktek pribadi dr. Suryanti pada periode bulan Oktober-Desember 2018. Populasi adalah seluruh pasien rawat jalan dalam kurun waktu tersebut sebanyak 186 kasus. Penelitian ini menggunakan total populasi. Hasil distribusi frekuensi menunjukkan bahwa terdapat 24,7% kasus dispepsia. Proporsi tertinggi pasien dyspepsia adalah pada kelompok usia < 55 tahun (63%), jenis kelamin wanita (58,7%), suku Cina (95,66%), berpendidikan akademik/PT (34,78%), agama Buddha (86,96%), dan status pernikahan menikah (65,22%). Kata kunci :dispesia, rawatjalan, karakteristik
PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Suryanti Suryanti
ELIPS: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2021): ELIPS, September 2021
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/elips.v2i2.280

Abstract

Pendidikan merupan suatu proses perubahan tingkah laku sesorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Perubahana tersebut dapat dilihat dari perubahan kurikulum yang berlaku termasuk di Indonesia. Tetapi dengan adanya perubahan kurikulum pelajaran matematika masih tetap menjadi mata pelajaran menakutkan, memusingkan, menyebalkan bahkan membuat pusing kepala dan stress. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika masih rendah di Indonesia. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa, tetapi kegagalan siswa dalam belajar sering dikaitkan dengan kinerja seorang guru, padahal guru bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Dari indikator gaya mengajar guru dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Dari indikator Kemampuan berinteraksi dengan siswa dapat dilihat bahwa interaksi yang terjalin antara siswa terjalin dengan baik. Ini menunjukkan guru melakukan penilaian secara objektif dalam proses pembelajaran tanpa ada pilih kasih dan selalu menampilkan senyuman dan wajah ceria saat mengajar. Dari indikator Karakteristik Pribadi seorang guru dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang guru harus memiliki kapribadian yang baik, sabar serta jujur agar dapat menjadi panutuan untuk siswanya.