Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Morphology and disaccharidase activity of small intes- tinal mucosa in post-weaning-induced malnourished rats and after realimentation Rustadi Sosrosumihardjo; Agus Firmansyah; Asri Rasad; Daldiyono Harjodisastro; Endi Ridwan; Septilia Inawati Wanandi; Dwirini Retno
Paediatrica Indonesiana Vol 46 No 5 (2006): September 2006
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.995 KB) | DOI: 10.14238/pi46.5.2006.229-35

Abstract

Background The most common cause of failure to thrive in in-fants is malnutrition which causes histological and biochemicalchanges of small intestine. Studies on histology and enzyme ac-tivity of small intestinal mucosa were not much developed.Objective To study about histology and disaccharidases activity ofsmall intestinal mucosa in post-weaning-induced malnourished rats.Methods We used Sprague-Dawley white rats as the subjects ofthis study with post test-control group design. The study was per-formed at the CentER for Research of Food and Nutrition Devel-opment from April 2003 to December 2004.Results There were a decrease of body weight (hypotrophy nor-moblastic) and an increase of disaccharidase activity of small in-testinal mucosa in post-weaning-induced malnourished rats. Afterrealimentation, there were an increase of body weight, an improve-ment of the hypotrophy, and a decrease of the enzyme but theystill cannot reach normal condition.Conclusion In malnourished rats, there are decrease of bodyweight hypotrophy normoblastic and increase of disaccharidasesactivity of intestinal mucosa that are improved after realimentation
KAPSUL VITAMIN A DAN MORBIDITAS ANAK BALITA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2007 Endi Ridwan
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v35i1.123

Abstract

Suplementasi  kapsul  vitamin  A  dosis  tinggi  pada  anak  balita   dapat  mempengaruhi  mortalitas  dan morbiditas penyakit infeksi saluran pernafasan dan diare. Suplementasi kapsul vitamin A menyebabkan mortalitas  terhadap  penyakit  diare  dan  saluran  pernafasan  berkurang  sebanyak  34  persen.  Namun dampak suplementasi terhadap morbiditas penyakit infeksi bervariasi menurut jenis penyakit, berat ringan penyakit, umur sampel.  Tulisan ini bertujuan untuk menilai  dampak  suplementasi vitamin A  pada balita terhadap  morbiditas  penyakit  diare,  infeksi  saluran  pernafasan  akut  (ISPA),  pneumonia,  campak,  dan demam tifoid dengan menggunakan data sekunder 70.650 sampel anak balita 12-59 bulan pada Riskesdas 2007.  Pengumpulan data morbiditas dilakukan berdasarkan wawancara lima penyakit tersebut satu b ulan terakhir sebelum pengumpulan data  yang didiagnosa tenaga kesehatan atau tanda dan gejala penyakit. Hasil analisis data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa  total cakupan kapsul vitamin A 72 persen, lebih tinggi  cakupan  di  perkotaan.  Proporsi  anak  dengan  d iagnosa  ISPA,  pneumonia,  demam  tifoid,  d iare, campak  masing-masing  16,4  persen,  1,0  persen,  0,8  persen,  11,6  persen,  dan  2,4  persen,  sedangkan proporsi dengan gejala penyakit tersebut masing-masing 31,5  persen, 1,9  persen, 0,8  persen, 6,1  persen, dan  1,0  persen.  Analisis  tidak  menemukan  perbedaan  proporsi  penyakit  pneumonia,  demam  tifoid  dan campak  pada anak yang menerima atau tidak kapsul vitamin A.  Proporsi ISPA dan  diare  pada balita yang menerima  kapsul  vitamin  A  lebih  tinggi  dibanding  anak  yang  tidak  menerima  kapsul  vitamin  A.  Hal  ini diduga karena beberapa sebab yang mempengaruhi waktu survei, distribusi kapsul, faktor perancu, dan kejadian ISPA dan diare. Kata kunci: kapsul vitamin A, balita, morbiditas, diare, ISPA, pneumonia, campak
PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT GIZI MIKRO TERHADAP STATUS BESI DAN STATUS VITAMIN A PADA SISWA SLTP Dewi Permaesih; Fitrah Ernawati; Endi Ridwan; Sihadi .; Sukati Saidin
GIZI INDONESIA Vol 34, No 1 (2011): Maret 2011
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v34i1.97

Abstract

Penelitian status gizi siswa sekolah lima tahun terakhir mengungkapkan bahwa prevalensi anemia, yang dapat menyebabkan turunnya konsentrasi belajar, dan kurang vitamin A, yang dapat menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, masih cukup tinggi, sehingga menjadi kendala dalam upaya mengoptimalkan prestasi belajar. Keadaannya semakin buruk jika kedua masalah ini diderita secara bersama-sama oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak suplementasi zat gizi mikro (Fe dan Vitamin A)terhadap perbaikan status besi dan status vitamin A. Penelitian dilaksanakan pada 150 siswa anemia yang tinggal di kabupaten Bogor. Data yang dikumpulkan meliputi: identitas siswa, kadar Hb, s-transferin, vitamin A serum (retinol), konsumsi makanan/zat gizi dan energi. Sebelum pemberian suplemen, dilakukan “deworming” dengan pemberian obat cacing dosis tunggal “Combantrin”. Sampel dibagi tiga kelompok, masing-masing 50 siswa. Pada kelompok A setiap siswa mendapat satu pil besi (ferro sulfat) dengan dosis 60 mg besi elemental +0,25 mg asam folat dan kapsul vitamin A (10.000 SI) dua kali per minggu. Kelompok B hanya mendapat satu pil besi seperti pada kelompok A, diberikan dua kali per minggu. Kelompok C adalah kelompok pembanding yang mendapat plasebo. Suplementasi berlangsung selama 12 minggu. Pemberian suplemen satu pil besi (60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat) dan vitamin A (10.000 SI) disertai pemberian snack mengandung energi (15% AKG), dua kali per minggu selama 12 minggu dapat memeningkatkan kadar Hb sebesar 1,40 g/dl, serum transferrin receptor (sTFR) sebesar – 1,0 µg/L, serum vitamin A (retinol) sebesar 6,1 µg/dl. Tidak ada perbedaan bermakna konsumsizat gizi (energi dan protein) sebelum dan sesudah pemberian suplementasi.Kata kunci: vitamin A, zat besi, siswa, anemia, KVA
PEMBUATAN MINYAK BERIODIUM PER ORAL DAN HASIL UJICOBANYA PADA DOMBA Endi Ridwan; T. Wardiatmo; Muhilal Muhilal
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 11 (1988)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1987.

Abstract

Telah dilakukan ujicoba pembuatan minyak beriodium oral dengan bahan baku minyak jagung. Pembuatan dilakukan menurut metoda Wijs. Pengukuran kandungan iodium produk yang dihasilkan dilakukan dengan cara-cara gravimetri dan cara fotometri. Uji keefektifan minyak beriodium yang dihasilkan dilakukan pada domba. Kadar iod minyak yang dihasilkan rata-rata 3,7 g I/10 ml, dibanding 4,7 g/10 ml dalam lipidol. Pola ekskresi iodium dalam urin domba yang diberi minyak beriodium buatan sendiri mirip dengan pola ekskresi iodium dalam urin domba yang diberi lipidol. Jika disimpan tanpa tutup pada suhu biasa, dalam tiga hari warna minyak beriodium buatan sendiri telah berubah dari kuning kecoklatan menjadi coklat hitam dan makin hari makin hhitam. Juga ditemukan kesulitan cara memisahkan kelebihan pereaksi maupun iodium yang ditambahkan.
SISTEM DISTRIBUSI TABLET BESI DALAM PENANGGULANGAN MASALAH ANEMI GIZI PADA WANITA HAMIL Sandjaja Sandjaja; Djoko Kartono; Endi Ridwan; M. Saidin; Suryana Purawisastra; Sihadi Sihadi
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1972.

Abstract

Dalam upaya mendapatkan cara pendistibusian tablet besi untuk wanita hamil, dilakukan penelitian ujicoba dengan menggunakan empat cara distribusi. Masing-masing cara terdiri atas tiga kegiatan yang sama tetapi berbeda frekuensinya, yaitu pembagian tablet besi, penuluhan anemi gizi dan kunjungan rumah (supervisi). Pada cara (A), pembagian tablet dan penyuluhan anemi gizi dilakukan sekali seminggu dan kunjungan rumah sekali dua hari. Pada cara (B), (C) dan (D), frekuensi kegiatan, secara berturut mansing-masing sekali seminggu, sekali dua minggu dan sekali empat minggu (sebulan). Keefektifan cara distribusi ditentukan berdasarkan perbandingan masukan (frekuensi kegiatan) dan keluaran (jumlah tablet yang diminum, kenaikan kadar hemoglobin dan peningkatan pengetahuan gizi). Kegiatan distribusi dengan frekuensi sekali dua minggu (C) merupakan alternatif pilihan yang terefektif diantara keempat cara distribusi yang diujicobakan.
EFEK PEMBERIAN BETA KAROTENA TAKARAN TINGGI TERHADAP STATUS VITAMIN A ANAK BALITA Dewi Permaesih; Komala Komala; Effendi Rustan; Endi Ridwan; Muhilal Muhilal
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 14 (1991)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2205.

Abstract

EFEK PEMBERIAN BETA KAROTENA TAKARAN TINGGI TERHADAP STATUS VITAMIN A ANAK BALITA
PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT MINYAK KELAPA SAWIT TERHADAP STATUS VITAMIN A DAN PEMBESARAN KANKER MAMMAE MENCIT Endi Ridwan; Yudith Herlinda; Sudarto Pringgoutomo; Puspita Puspita; Dewi Permaesih; Muhilal Muhilal
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 14 (1991)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2215.

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian konsentrat minyak kelapa sawit pada mencit terhadap status vitamin A dan perkembangan kanker mammae. Mencit strain C3H dikelompokkan menjadi 7 kelompok perlakuan dengan 6 kali ulangan. Masing-masing perlakuan adalah (1) Kontrol tanpa diberi apa-apa. (2) Kontrol, dicekok minyak 0.1 ml/hari selama 14 hari. (3) Kontrol, dicekok minyak 0.1 ml/hari selama penelitian. (4) Dicekok karotin 120 ug (0.1 ml)/hari selama 14 hari. (5) Dicekok karotin 120 ug (0.1 ml)/hari selama penelitian. (6) Dicekok karotin 500 ug (0.1 ml)/hari selama 14 hari. (7) Dicekok karotin 500 ug (0.1 ml)/hari selama penelitian. Makanan untuk semua kelompok adalah makanan basal dalam bentuk pellet dan diberikan ad libitum. Pengambilan darah dilakukan pada hari pertama setelah pencekokan, pengambilan kedua bersamaan dengan inokulasi bibit kanker dan pengambilan ketiga pada akhir penelitian atau pada waktu terjadi perubahan pada pertumbuhan kanker sesudah inokulasi. Inokulasi bibit kanker dengan cara disuntikkan secara sub cutis di daerah axilla. Pengamatan pada mencit dilakukan terhadap pembesaran tumor, dengan mengukur besar tumor menggunakan caliper. Pemeriksaan histopatologis dilakukan terhadap jaringan tumor. Kadar vitamin A serum, tertinggi didapatkan pada kelompok yang diberi 500 ug karotin/hari selama penelitian yaitu sebesar (40.69 ± 4.48) ug/dl dibandingkan dengan kelompok tanpa diberi apa-apa (17.28 ± 0.99) ug/dl. Ukuran tumor terkecil juga didapatkan pada kelompok yang diberi 500 ug karotin/hari selama penelitian yaitu (5.38 ± 3.85) cm3, dibandingkan dengan kelompok kontrol (9.50 ± 5.72) cm3. Keadaan ini menunjukkan bahwa konsentrat minyak kelapa sawit dapat meningkatkan status vitamin A dan menghambat terjadinya perkembangan kanker mammae. Hasil ini diperkuat dengan pemeriksaan mikroskopis dari sel tumor yang menunjukkan deferesiasi lebih baik pada kelompok yang diberi karotin dengan takaran lebih tinggi dan waktu lebih lama.
PENGARUH FERMENTASI TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN KOMPOSISI ASAM AMINO DALAM SINGKONG Almasyhuri Almasyhuri; Endi Ridwan; Heru Yuniarti; Hermana Hermana
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 22 (1999)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1529.

Abstract

Effects of Solid Fermentation on Protein Content and Amino Acid Composition of Cassava.This study was carried out to assess the protein and amino acid quantity of solid fermentation of cassava (Manihot esculenta) using pure culture of the Rhizopus oligosporus and traditional inoculum (laru). The protein content of the fermented product was analyzed by Biuret method, and the animo acid composition by HPLC (high performance liquid chromatography) method. The results showed that solid fermentation of cassava increased the protein content from 2.1% to 4.0% and 4.7%. The animo acid contents of the fermented product increased 2.5 folds of that of cassava. Higher increase was seen in substrates fermented with traditional inoculum. This is due to the addition of coconut oil and ammonium to the cassava substrate which improved the growth of mold.Key words: cassava (Manihot esculenta), food fermentation, protein content, amino acid composition
EFEKTIVITAS SUPLEMENTASI VITAMIN A DOSIS TINGGI TERHADAP TINGKAT PENYEMBUHAN DAN STATUS IMUN ANAK BALITA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU Susi S. Suwardi; Ance Murdiana; Muhilal Muhilal; Endi Ridwan; Effendi Rustan; Susilowati Herman; Sri Martuti; Tita Miawati
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 22 (1999)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1533.

Abstract

Effectiveness of High Dose Vitamin A Supplementation on The Recovery Rate and Immune Status of Underfive Children Suffering From Tuberculosis.Tuberculosis (TB), the infectious disease, is still one of the health problems in Indonesia. TB does not just make the people sick physically, but also interfere the immunity. As we have known that vitamin A can improve the immunity. The aimed of this randomized double blind study was to know the effect of high dose vitamin A on the improvement, immune status and the relationship between vitamin A and immune status in TB. Sixtyfive underfive children were selected from the Pediatrics Wards for out patient in Salak and Clsarua Hospital. They were grouped into 11 treatment group who received standard regimen therapy for TB plus high dose vitamin A in each month for 6 months and 21 control group who received the same TB regimen plus placebo also in each month for 6 months. Data on physical examination, weight, height, hemoglobin (Hb), hematocrit (Ht), blood sedimen rate (BSR), serum vitamin A, immunoglobulin G (IgG) to TB, chest X ray (CXR) and food consumption were collected before and after (6 months) intervention. Information on morbidity and socioeconomic also were recorded. To evaluate the degree of improvement, score on nutritional status, BSR and CXR were made. The results showed that after 6 month there were improvement in anthropometry status, morbidity rate, Hb, Ht, BSR, IgG and CXR for both groups. The treatment group was improved in 7.2% subjects meanwhile the control group was improved in 58% subjects. Analysis for scoring improvement showed that the treatment group had better improvement 2,4 times than the control group. The conclusions are that the high dose vitamin A has a positive effect on the recovery and immune status of underfive children suffering TB. This study suggests to give high dose vitamin A to the regimen therapy for TB in children to get better results.Keywords: tuberculosis, vitamin A supplementation, IgG, recovery rate.
PENGARUH PEMBERIAN TABLET BESI SATU KALI SEMINGGU TERHADAP STATUS HB DAN STATUS BESI ANAK SEKOLAH PENERIMA PMT-AS Muhamad Saidin; Sukati Sukati; Ance Murdiana; Joko Pambudi; Effendi Rustan; Sri Martuti; Endi Ridwan; Muhilal Muhilal
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 22 (1999)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1535.

Abstract

It had been conducted a study on "The Effect of Weekly Iron Supplementation on The Status of Hb and Iron among School Children Receiving PMT-AS". The main objective of the study was to investigate the effect of iron tablets supplementation to iron status of school children receiving PMT-AS. The subjects of this study was primary school children in the fourth, fifth and sicth grades in six schools receiving PMT-AS in sub-district of Sidomulyo, south Lampung. The schools were randomly assigned into three groups. The first group received iron tablets given by school teacher. The second group received iron tablets given by school teacher and under supervision of researcher (nutritionist), and the third group was control. Iron tablets containing 60 mg elemental iron were given weekly for the duration of 4.5 months. The results of study showed: 1. The percentage of anemia subjects at the begining of study in group I, II, III were 60.0%, 58.0%, and 55.1% respectively. 2. Weekly Iron Supplementatioon reduced significantly the percentage of anemia subjects (p<0.05). 3. Weekly Iron Supplementation increased Hb status and iron status significantly (p<0.05). 4. Iron tablets distribution conducted by the school teacher without supervision was as effective as iron tablets distribution under supervision of researcher.Keywords: anemia, PMT-AS (School Feeding Program), iron tablet, hemoglobin status.