Diare merupakan gangguan saluran pencernaan dimana tinja menjadi encer dan terjadi 3 hingga 7 kali dalam sehari. Penyakit ini sering kali disertai gejala sakit perut, rasa mulas, dehidrasi, serta sering mual dan muntah. Penyakit ini terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi berbagai jenis bakteri, virus, dan parasit yang muncul di tempat yang tidak bersih. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan sumber dan kualitas fisik air minum dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas kabupaten Kapuas. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan desain penelitian Case-control. Besar sampel dalam penelitian 1:1, dengan 32 kasus dan 32 kontrol total 64 sampel. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistic chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sumber air minum (ρ = 1) dan kualitas fisik air minum (ρ = 0,781) dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan agar masyarakat terus memastikan bahwa air minum yang dikonsumsi oleh balita adalah air bersih dan aman. Selain itu, menjaga kebersihan dan sanitasi dalam pengolahan dan penyimpanan air juga sangat penting untuk mencegah kontaminasi dan mengurangi risiko terkena penyakit diare pada balita. Diarrhea is a digestive tract disorder where the stool becomes loose and occurs 3 to 7 times a day. It is often accompanied by symptoms of abdominal pain, heartburn, dehydration, and frequent nausea and vomiting. This disease occurs due to consuming food or drinks contaminated with various types of bacteria, viruses and parasites that appear in unclean places. The purpose of this study was to determine the relationship between the source and physical quality of drinking water with the incidence of diarrhea in toddlers in the Kapuas district health center working area. This type of research is analytic observation with Case-control research design. The sample size in the study was 1:1, with 32 cases and 32 controls totaling 64 samples. Statistical analysis using the chi-square test. The results of the chi-square statistical test showed that there was no association between the source of drinking water (ρ = 1) and the physical quality of drinking water (ρ = 0.781) with the incidence of diarrhea in toddlers. It is expected that the community continues to ensure that drinking water consumed by toddlers is clean and safe. In addition, maintaining cleanliness and sanitation in water processing and storage is also very important to prevent contamination and reduce the risk of diarrheal disease in children under five.