Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

ANALISIS TINGKAT KERENTANAN DAN KAPASITAS MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR BANDANG KECAMATAN CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH Wahyuni, Eldina Fatimah, Azmeri.
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.761 KB)

Abstract

Abstract:  Celalasubdistrictis one area that is located in the western part of Aceh Tengah experiencing frequent flash flood disasters. In 2013, flash floods have devastated 7 out of 17 villages at the Celalasubdistrict and resulted many losses, including a total of 52 houses were damaged, broken roads and bridges, destruction of places of worship, and the destruction of hundreds of hectares of plantations, agriculture, and fisheries that belongs to citizens. The damage illustrates that this area is still prone to flood disasters. In addition, the lack of public awareness of disaster to reduce disaster risks such as the land clearing, buildings constructed near the river flow, the lack of community in understanding of disaster knowledge, and the habitantsdo not have disaster preparedness yet in facingfloods. This study aims to determine the level of vulnerability and the capacity of communities on the flash flood disasters, and the steps needed to be done to improve the capacity of communities and decrease vulnerability. The data usedn his study was derived from several institutions, the results of the questionnaire distributed to the communities affected by the flash floods in 2013, and interviews on related institutions. The results from this analysis showed that the Celalasubdistrictwas highly vulnerable to the flash flood disaster (high vulnerability), the capacity of communities onflash flood disaster is still being, and the steps needed to be done to improve the capacity of communities and reduce the level of vulnerability is the networking between village government and Aceh Tengah BPBDs , to establish the non-governmental organizations in dealing with disasters, to increase the role of government to create a policy on disaster risk reduction, and to make the disaster curriculum in schools.Keywords: flood, vulnerability, capacity.Abstrak: Kecamatan Celala merupakan salah satu daerah yang berada di bagian barat Aceh Tengah yang sering mengalami bencana banjir bandang. Pada Tahun 2013, banjir bandang telah memporakporandakan 7 dari 17 desa di Kecamatan Celala dan banyak mengakibatkan kerugian, diantaranya sebanyak 52 unit rumah mengalami kerusakan, putusnya jalan dan jembatan, kerusakan tempat ibadah, dan kerusakan ratusan hektar lahan perkebunan, pertanian, dan perikanan milik warga. Kerusakan tersebut menggambarkan bahwa daerah ini masih rentan terhadap bencana banjir bandang. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengurangan risiko bencana seperti masih terjadinya pembukaan lahan, masih banyak bangunan yang dibangun dekat aliran sungai, kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengetahuan bencana, dan masyarakat belum memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana banjir bandang menyebabkan rendahnya kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan dan kapasitas masyarakat terhadap bencana banjir bandang, dan langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan menurunkan kerentanan. Data yang digunakan bersumber dari beberapa instansi, hasil kuesioner yang dibagikan pada masyarakat yang terkena dampak banjir bandang pada Tahun 2013, dan wawancara pada instansi-instansi terkait. Hasil dari analisis ini yaitu Kecamatan Celala sangat rentan terhadap bencana banjir bandang (kerentanan tinggi), kapasitas masyarakat terhadap bencana banjir bandang masih sedang, dan langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan menurunkan tingkat kerentanan yaitu adanya networking antara pemerintah desa dan BPBD Aceh Tengah, mendirikan organisasi non pemerintah dalam menanggulangi bencana, meningkatkan peran pemerintah untuk membuat kebijakan dalam mengurangi risiko bencana, dan membuat kurikulum bencana di sekolah-sekolah.Kata kunci : banjir bandang, kerentanan, kapasitas.
ANALISIS BANJIR BANDANG KOTA SABANG Murdiana, Eldina Fatimah, Azmeri
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 2, No 4: November 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.426 KB)

Abstract

Abstract: Flood disaster has been occurred several times in Sabang on December 26th, 2011 and December 28th, 2013. It was caused by heavy rainfall so that the soil no longer could absorb and hold water. The flood occurred in the areas, which are close to the water channel/waterline. Heavy rain also resulted in landslides in several places. This flash flood was occurred in almost all points in Sukajaya and Sukakarya District. The unavailability of flood hazard map resulted in obstruction of carrying out programs and disaster management for local government, especially Regional Disaster Management Agency (BPBD). This study aims to determine the flood maps based on incidence data; to analyze the flood in Kota Sabang which includes extensive inundation, to determine the lives exposed to the disaster, and to calculate the amount of loss; to make efforts in reducing the risk of flash floods. This research was a quantitative approach by doing a direct observation survey to the impact areas and interviewing stakeholders and its public. The method used is a simple analysis using Geographic Information System (GIS). Based on the analysis, the results obtained that the most impacted area is Ie Meulee village (46,01 ha) with 230 lives exposed and the losses of Rp. 690.182.709, -. Meanwhile, the least impacted area was occurred in Kuta Timu village (7,92 ha) with the number of people exposed to 40 lives and the losses of Rp. 119.327.980, -. Comprehensive flood that occurred in Balohan village (39,65ha) with the number of people exposed to 198 lives and the losses of Rp. 594.729.264, -. Comprehensive flood that occurred in Aneuk laot village (6,4 ha) with the number of people exposed to 82 lives and the losses of Rp. 246.309.898, -. Structural mitigation related with flash floods to reduce the impact of disasters, such as the manufacture of good channel and sanitation in the downtown, construction of retaining cliff embankments, the construction of embankments along the river flow is proned to disaster. Non-structural mitigation is done to raise public awareness and community empowerment by giving flood disaster training and simulation.Keywords: Flash floods, Impacted Area, Exposed lives, Losses Abstrak: Bencana banjir bandang telah terjadi sebanyak 2 kali di Sabang yaitu pada tanggal 26 Desember 2011 dan 28 Desember 2013 yang lalu. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang yang sangat lebat sehingga tanah tidak sanggup lagi menyerap dan menahan air dan terjadi pada daerah-daerah yang dekat dengan alur (lintasan) air. Derasnya hujan juga mengakibatkan longsor di beberapa tempat. Banjir bandang ini terjadi pada hampir semua titik di Kecamatan Sukajaya dan Sukakarya. Belum tersedianya peta ancaman banjir bandang mengakibatkan pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terhambat dalam melaksanakan program-program dan penanganan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peta banjir bandang berdasarkan data kejadian; menganalisis banjir bandang di Kota Sabang yang meliputi luas genangan, jiwa terpapar bencana, dan besarnya kerugian; menentukan langkah-langkah/upaya dalam pengurangan risiko banjir bandang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dengan melakukan observasi langsung ke wilayah penelitian dan wawancara terstruktur dengan stakeholder dan masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis sederhana dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa area berdampak yang paling luas terjadi di gampong Ie Meulee seluas 46,01 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 230 jiwa dan kerugian yang ditimbulkan sebesar Rp. 690.182.709,-. Kejadian banjir bandang yang paling kecil terjadi di gampong Kuta Timu seluas 7,92 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 40 jiwa dan kerugian sebesar Rp.119.327.980,-. Luas banjir bandang yang terjadi di gampong Balohan 39,65 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 198 jiwa dan kerugian sebesar Rp. 594.729.264,-. Luas banjir bandang yang terjadi di gampong Aneuk Laot 6,4 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 82 jiwa dan kerugian sebesar Rp. 246.309.898,-. Mitigasi struktural terkait dengan banjir bandang untuk mengurangi dampak bencana seperti pembuatan got atau saluran sanitasi yang baik di pusat kota, pembangunan talud penahan tebing, pembangunan talud di sepanjang alur sungai yang rawan bencana. Mitigasi non struktural dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik dan pemberdayaan masyarakat dengan diberikan pelatihan dan simulasi bencana banjir bandang.Kata Kunci: Banjir Bandang, Area Berdampak, Jiwa Terpapar, Kerugian
PENGARUH KETERLIBATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP PEMULIHAN EKONOMI PASCA BENCANA BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE Rahmadi .; Azmeri .; Safrida .
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 3, No 2: Mei 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.195 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the extent of the involvement of the National Program for Community Empowerment (PNPM) Rural and the impact of the economic recovery affected people in the district of Pidie District Tangse. This study was a qualitative descriptive with qualitative data. From the results of the study showed that in the rehabilitation and reconstruction of PNPM MP carry out the rehabilitation of road infrastructure of the village, where the execution is so effective is because the proposed initiative is a direct result of deliberation villagers (botton up) which aim to free movement and mobilize people to implement improvements economy damaged by the disaster. The perceived impact is accelerating the construction of village access roads improvements more quickly handled and can provide comfort for the user community. In addition to the pattern of labor-intensive, very enthusiastic people involved as day laborers, both men and women on such projects so as to increase financial income to cover economic needs.Keywords: Involvement PNPM MP, community development, accelerating of economic recovery, after the disaster
Co-Authors 'Aini, Qurratul Achmad,A Al-Huda, Nafisah Alfian Yulianur Alfiansyah Yulianur Alfiansyah Yulianur Alfiansyah Yulianur Alfiansyah Yulianur Alfiansyah Yulianur BC Amir Fauzi Amir Fauzi Amir Fauzi Amir Hamzah Isa Aprila, Mellita Ari Herfiansyah Arie Julianda Arif, A.A. Ashfa Achmad Asri Syahrial Bayu Agustian Cut Dwi Refika Cut Mutiawati Cut Mutiawati Darsina, Sri Deva Canubry Devi Sundary Devi Sundary Devi Sundary Dian Safiana Diana Sapha Dianto, Rinal Dirwan Dirwan Dody Resmal Efa Maisara Eko Yulianto Eldiana Fatimah Eldina Fatimah Ella Mailianda Ella Meilianda Enny Irmawati Hasan Erwin Ferdinansyah Erwin, Riza Faris Zahran Jemi Faris Zahran Jemi Fauzi , Muhammad Ferdinansyah, Erwin Geral Midyen Hadihardaja - Haiqal Haiqal Hairul Basri Hasan, Enny Irmawati Henny Herawati Herri Affandi Hilda Mufiaty Ifrayaski Ifrayaski Imam Faudli Indra Satria Irma Yanita Irma Yanita, Irma Irwansyah Irwansyah Isa, Amir Hamzah Isya, M. Ivan Mirza Iwan K Iwan K. Hadihardaja Iwan K. Hadihardaja Iwan Kridasantausa Iwan Kridasantausa, Iwan Listia, Vina M. Isya Machdar,I Maimun Rizalihadi Maimun Rizalihadi Maimun Rizalihadi Maimun Saputra Maimun Saputra Maimun Saputra Maryati Maryati Masimin Masimin Maulidan Mahmud Meylis Safriani Mochammad Afifuddin Mubarak Mubarak Mubarak Mubarak Muhammad Fauzi Muhammad Isya Muhammad Sulaiman Muhammad Zaki Munirwansyah Munirwansyah Munzirwan Habibi Muslem Muslem, Muslem Nafisah Al Huda Nazar, Teuku Mochamad Nazli Ismail Nina Shaskia Nofrizal Nofrizal Nur Aisya Amalia Oktaparizi, Rio Putra, Teuku Devansyah Qurratul Aini Rahmadi . Rahmawati , Tuti Rahmi Nia Ivana Renni Anggraini Reza Kasury, Ahmad Rima Vinanda Rio Oktaparizi Riza Erwin Safrida . Setia Budi Setia Budi Shafur Bachtiar Sofyan M. Saleh Sri Darsina Sri Legowo Sri Legowo Sri Legowo Sri Legowo Sri Legowo Sukma Meutia Sundary, Devi Suriyadi Suriyadi Syahrial, Asri Syamsidik Syamsidik Syamsidik Syamsidik Syamsidik, Syamsidik Teuku Devansyah Putra Teuku Mochamad Nazar Uli Zahrati Uswatun Hasanah Vina Listia Wien Linge Winardi Winardi Winardi Winardi Yafi, Muhammad Yulia Hayati Yusni Eva Cus Endang Zahrah, Nurrul Zamzami Zamzami Ziana Ziana Ziana, Ziana Zubaidah R, Zubaidah Zubaidah Zubaidah