Zulvayanti Zulvayanti
Department Of Obstetrics And Gynecology Faculty Of Medicine Universitas Padjadjaran Hasan Sadikin General Hospital Bandung

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perbedaan Karakteristik, Jenis Persalinan, Luaran Ibu dan Bayi Antara Preterm Dini dan Lanjut Mirza Sulanda Panji Putra; Johannes C Mose; Zulvayanti Zulvayanti; Edwin Armawan
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 4 Nomor 2 September 2021
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia/v4n2.297

Abstract

Tujuan: Kelahiran preterm dibagi menjadi dini dan lanjut. Kelahiran preterm memiliki angka, mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi. Data mengenai preterm dini dan lanjut di RSHS masih minim sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif secara cross-sectional untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan mengenai karakteristik ibu (riwayat paritas, pendidikan, pekerjaan, riwayat menikah) dengan persalinan preterm dini dan lanjut. Data berjumlah 125 pasien diambil melalui rekam medis dari Januari 2018 sampai Desember 2019.Hasil: Preterm lanjut ditemukan lebih banyak pada kelompok paritas 1 (60,6%), kelompok pendidikan SMP (40,8%), kelompok pekerjaan ibu rumah tangga (66,7%), dan kelompok status pernikahan menikah (43,9%). Preterm dini ditemukan lebih banyak pada kelompok paritas 3 (53,7%), kelompok pendidikan SD (73,7%), kelompok pekerjaan ibu rumah tanga (58,2%), dan status pernikahan menikah (56,1%). Pada kelompok karakteristik tidak terdapat perbedaan bermakna antara preterm dini dan lanjut. Terdapat perbedaan bermakna antara preterm dini dan lanjut untuk variabel luaran ibu (P = 0,028) dan luaran bayi (P = 0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna pada preterm dini dan lanjut untuk variabel luaran ibu (jenis persalinan) dan variabel luaran bayi (ruang rawat bayi).Differences Between Characteristics, Types of Delivery, Mother and Baby Outcome Between Early and Late PretermAbstractObjective: Preterm birth divided into early and late. Preterm birth has a fairly high incidence, mortality and morbidity rate. Risk factors of preterm birth are multifactorial. Data related to preterm at RSHS is very minimal so this research needs to be done.Method: This study is a comparative analytic study with cross-sectional approach to analyze the significant differences in characteristics of mothers (parity history, education, occupation, marriage history) preterm labor. Data from 125 patients is collected through medical records from January 2018 to December 2019.Result: Late preterm was found more in parity 1 group (60.6%), junior high school group (40.8%), housewives (66.7%), and marital status group (43.9%). Early preterm was found more in parity 3 group (53.7%), elementary school group (73.7%), housewives (58.2%), and marital status (56.1%). In characteristic group there were no significant differences between early and late preterm. There were significant differences between early and late preterm variables for maternal outcomes (P = 0.028) and infant outcomes P = 0.001). Conclusion: There are significant differences between early and late preterm for maternal outcome variables (type of delivery) and infant outcome (level 1 and level III ward). Key word: Characteristics, type of delivery, outcome, preterm birth.
The Correlation of Social Support with Childbirth Readiness in Third Trimester Pregnant Women in Purwakarta Regency Agustina, Rika; Rinawan, Fedri Ruluwedrata; Zulvayanti, Zulvayanti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 4: December 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.361 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i4.737

Abstract

Social support and delivery readiness play a role in the process of adapting to the mother's role. Social support can prevent maternal mental health which can become negative during the perinatal period. The purpose of this study was to analyze the relationship between social support and delivery readiness in third trimester pregnant women in Purwakarta Regency. Methods: research using mixed methods with a concurrent embedded mixed-method strategy approach. The measuring instrument used a labor readiness questionnaire that had been tested for validity and reliability. Quantitative data retrieval technique using simple random sampling from 20 health centres in Purwakarta Regency was carried out randomly, taking 3 health centres and qualitatively by purposive sampling. The subjects of this study were pregnant women in the third trimester. Results: logistic regression analysis, namely the value of the R2 model (0.1732). Emotional support p (0.054), instrumental support p (0.274), informational support p (0.516). On the characteristics of the mother's age p (0.043). The results of the qualitative FGD and In-depth Interviews were influenced by aspects of antenatal care, service comfort, delivery experience, costs, education and social support. Conclusion: There is a relationship between social support, namely the dimensions of emotional support, age characteristics with delivery readiness in third trimester pregnant women in Purwakarta Regency.Dukungan sosial dan kesiapan persalinan berperan terhadap proses adaptasi peran ibu. Dukungan sosial dapat mencegah kesehatan mental ibu yang bisa menjadi negatif selama periode perinatal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dukungan sosial dengan kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Kabupaten Purwakarta. Metode: riset menggunakan metode campuran dengan pendekatan strategi concurrentembedded mixed method. Alat ukur menggunakan kuesioner kesiapan persalinan yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Teknik Pengambilan data kuantitatif dengan simple random sampling dari 20 Puskesmas yang berada di Kabupaten Purwakarta dilakukan random diambil 3 Puskesmas dan pada kualitatif dengan purposive sampling. Subjek penelitian ini ibu hamil trimester III. Hasil: analisis regressi logistik yaitu nilai dari model R2 (0.1732). Dukungan emotional p (0.054), dukungan instrumental p (0.274), dukungan informational p (0.516). Pada karakteristik usia ibu p (0.043). Hasil FGD dan Indepth Interview kualitatif kesiapan persalinan dipengaruhi oleh aspek pemeriksaan kehamilan, kenyamanan pelayanan, pengalaman persalinan, biaya, edukasi dan dukungan sosial. Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan sosial yaitu pada dimensi dukungan emosional, karakteristik usia dengan kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Kabupaten Purwakarta.
Relationship between Age, Parity and Body Mass Index in Pregnant Women with the Incidence of Preeclampsia at Prof. Dr. Margono Soekardjo Hospital Purwokerto Simanjuntak, Josua; Priyanto, Edy; Zulvayanti, Zulvayanti
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 7 Nomor 2 Juli 2024
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v7i2.676

Abstract

Background: Preeclampsia is a crucial problem in developing country and contributes 9% of maternal mortality in Asia. Moreover it has been the second main cause of maternal death in Indonesia and the leading cause of maternal death in Central Java since 2019.Objective: This study aims to determine the relationship between age, parity and BMI in pregnant women with the incidence of preeclampsia.Methods: This study is a retrospective analytic observational study with a case control design. The research subjects were all cases of vaginal delivery and cesarean section from July to December 2022.Results: There were 200 women as subjects consisting of 100 women with preeclampsia and 100 women without preeclampsia. Most of the research subjects were aged <35 years (71.5%). It was found that preeclampsia was significantly associated with age ≥35 years (p=0.019), BMI ≥30 (p=0.008) and primiparity (p=0.006). On bivariate analysis, women with age ≥35 years (OR 2.1; 95% CI; 1.12-3.97), BMI ≥30 (OR 2.4; 95% CI; 1.25-4.87) and primiparity (OR 2.2; 95% CI; 1.2- 3.92) are at increased risk of developing preeclampsia.Conclusion: The results of this study indicate that age ≥ 35 years, BMI ≥30 and primiparity are associated with the occurrence of preeclampsia.Hubungan Usia, Paritas dan Indeks Masa Tubuh pada Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo PurwokertoAbstrak Pendahuluan: Preeklamsia masih menjadi masalah kesehatan ibu yang krusial di negara berkembang dan berkontribusi sebanyak 9% mortalitas maternal di Asia. Preeklamsia menempati urutan ke-2 kematian ibu di Indonesia dan menjadi penyebab utama kematian ibu di Jawa Tengah sejak tahun 2019.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas, dan IMT pada ibu hamil dengan kejadian preeklamsia.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik retrospektif dengan desain case control. Subjek penelitian adalah seluruh kasus persalinan pervaginam dan seksio sesarea pada bulan Juli sampai Desember 2022.Hasil: Diperoleh subjek sebanyak 200 wanita yang terdiri atas 100 wanita dengan preeklampsia dan 100 wanita tanpa preeklampsia. Sebagian besar subjek penelitian berusia <35 tahun (71.5%). Ditemukan bahwa preeklamsia secara signifikan berhubungan dengan usia ≥35 tahun (p=0.019), IMT ≥30 (p=0.008) dan primiparitas (p=0.006). Pada analisis bivariat, wanita dengan usia ≥35 tahun (OR 2.1; 95%CI; 1.12 - 3.97), IMT ≥30 (OR 2.4; 95%CI; 1.25 - 4.87) dan primipara (OR 2.2; 95%CI; 1.2 - 3.92) berada dalam peningkatan risiko terjadi preeklamsia. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia ≥35 tahun, IMT ≥30 dan primiparitas berhubungan dengan terjadinya preeklampsia.Kata kunci: preeklamsia, usia, paritas, indeks masa tubuh
UTILIZATION OF DIGITAL-BASED EDUCATIONAL MEDIA TO INCREASE ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH KNOWLEDGE: A LITERATURE REVIEW Yana, Elly; Prasetyo, Dwi; Zulvayanti, Zulvayanti
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 2 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i2.2070

Abstract

Seks pra nikah, aborsi, serta HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) pada remaja disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan masalah kesehatan reproduksi dan stigma seputar seksualitas. Terbatasnya akses terhadap informasi yang sesuai dengan kebutuhan remaja merupakan salah satu faktor penyebabnya. Informasi tentang kondisi medis regeneratif sangat penting untuk membantu upaya mengembangkan status kesejahteraan konseptual. Edukasi media digital merupakan strategi baru yang mudah diakses, dapat diandalkan, sesuai, dan ramah remaja. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk menganalisis implementasi dan pemanfaatan media edukasi berbasis digital untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja Struktur  penelitian  ini  merupakan  analisis  terinci  yang menggunakan  diagram alir  PRISMA.  Peneliti  menerapkan  metode  PICO  dan mencari artikel  dalam  bahasa  Inggris  yang  dipublikasikan  antara  tahun 2019-2024 dengan mengumpulkan artikel melalui pencarian di beberapa database yaitu Google Cendekia, Springer, PubMed, Sage dan Science Direct, serta menghasilkan 15 jurnal yang relevan. Dari penelusuran literature media edukasi yang digunakan baik melalui mHealth , video, jejaring sosial, ponsel, chatbot AI dan aplikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis media edukasi digital terbukti bermanfaat untuk mengajarkan tentang promosi kesehatan, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan, perspektif, dan mendukung remaja untuk berperilaku sehat.
Sexual Function in Cervical Cancer Patients Based on Female Sexual Function Index Questionnaire at Dr. Hasan Sadikin Central General Hospital From 2018 – 2023 Zakaria, Bangbang Ahmad Kholila Muhyiddin Abadi; Rinaldi, Andi; Zulvayanti, Zulvayanti
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 8 Nomor 2 July 2025
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v8i2.899

Abstract

Objective: To describe the sexual function of cervical cancer patients undergoing radiation therapy at RSHS using the Female Sexual Function Index (FSFI) questionnaire.Methods: This cross-sectional study involved cervical cancer patients who received radiation therapy at RSHS between January 2018 and December 2023. Data were collected using the FSFI questionnaire and were analyzed descriptively.Results: Among 100 patients aged 15 to 70 years, the participants experienced overlapping symptoms. The most frequently reported dysfunctions were vaginal dryness (90.63%), orgasm disorders (79.17%), dyspareunia (64.58%), and decreased libido (58%). Comorbidities included hypertension, diabetes mellitus, and urinary tract infections.Conclusion: Most cervical cancer patients receiving radiation therapy experience sexual dysfunction, as identified using the FSFI questionnaire. Limited clinical discussion, psychosocial stress, and socioeconomic constraints contribute to this issue. Integrating sexual health assessment and support into survivorship care is essential to improving overall patient well-being.Fungsi Seksual pada Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Kuesioner Female Sexual Function Index di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2018 – 2023Abstrak Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi seksual pasien kanker serviks yang menjalani terapi radiasi di RSHS menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI).Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dan dilakukan pada pasien kanker serviks yang sedang menjalani terapi radiasi di RSHS antara Januari 2018 hingga Desember 2023. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner FSFI dan dianalisis secara deskriptif.Hasil: Dari 100 pasien berusia 15 – 70 tahun, para pasien mengalami gejala yang saling tumpang tindih. Disfungsi seksual yang paling sering dilaporkan adalah vagina kering (90,63%), gangguan orgasme (79,17%), dispareunia (64,58%), dan penurunan libido (58%). Komorbiditas yang ditemukan meliputi hipertensi, diabetes melitus, dan infeksi saluran kemih.Kesimpulan: Sebagian besar pasien kanker serviks yang menjalani terapi radiasi mengalami disfungsi seksual, sebagaimana diidentifikasi melalui kuesioner FSFI. Kurangnya diskusi klinis, stres psikososial, dan keterbatasan sosial ekonomi turut berkontribusi terhadap masalah ini. Integrasi penilaian dan dukungan kesehatan seksual dalam perawatan pascaterapi sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan pasien secara menyeluruh.Kata kunci: fungsi seksual; kanker serviks; komplikasi radioterapi
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN IBU NIFAS PRIMIPARA DI KOTA DEPOK Yuniartis, Putri; Krisnadi, Sofie Rifayani; Zulvayanti, Zulvayanti; Irianti, Setyorini; Sapiie, Tuti Wahmurti A.
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 11, No 2 (2025): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v11i2.1874

Abstract

Latar Belakang: Ibu nifas primipara rentan mengalami kecemasan akibat perubahan fisiologis, psikologis, dan adaptasi terhadap peran baru yang apabila tidak ditangani dapat menghambat pemulihan serta memengaruhi kualitas interaksi dengan bayi. Pijat oksitosin dapat merangsang hormon oksitosin untuk memberikan efek relaksasi, meningkatkan kenyamanan, dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap kecemasan ibu nifas primipara di Kota Depok. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Randomized Controlled Trial (RCT). Subjek penelitian ibu nifas primipara yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 32 orang dengan teknik pengambilan sampel Consecutive sampling dan dilakukan alokasi randomisasi untuk menentukan kelompok intervensi (diberikan pijat oksitosin) dan kelompok kontrol (tidak diberikan pijat oksitosin). Pengukuran kecemasan menggunakan kuesioner Zung’s Self-Rating Anxiety Scale. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara skor kecemasan sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p 0.000 (p<0.05) juga terdapat perbedaan yang bermakna antara penurunan skor kecemasan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p 0.000 (p<0.05). Kesimpulan: Pijat oksitosin berpengaruh signifikan terhadap penurunan skor kecemasan pada ibu nifas primipara di Kota Depok.
Correlation of Early-Onset and Late-Onset Preeclampsia with Increased Lactic Dehydrogenase Serum Levels Kezia Sitorus, Lois Tabitha; Priyanto, Edy; Zulvayanti, Zulvayanti
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 7 Nomor 3 November 2024
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v7i3.711

Abstract

Introduction: Preeclampsia is a hypertensive disorder during pregnancy that is associated with 2-8% of pregnancy-related complications worldwide. Lactate Dehydrogenase (LDH) is a dominant intracellular cytoplasmic enzyme of anaerobic glycolysis and is released into the general circulation during cell death. This enzyme is increased in preeclampsia due to glycolysis and chronic anoxemia due to placental ischemia. The effect of LDH on pregnancy-related complications, such as preeclampsia, is now gaining attention. This study aims to assess the difference in LDH serum levels in early- and late-onset preeclampsia. Methods: This is an analytical observational study with a retrospective approach and cross-sectional design. The sample consists of 106 patients with early- and late-onset preeclampsia at RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo from July to December 2022. Data analyzed in this study was collected from medical records.Results: This study found that 65.09% of the subjects were less than 35-years-old, 76.42% were multiparous, 64.15% had term birth, and 77.01% had a BMI >30. The mean LDH level in early-onset preeclampsia was 292.38 + 255.05 (141–1507), while the mean in late-onset preeclampsia was 181.60 + 43.13 (103–319). The cut-off value for LDH levels in preeclampsia patients was 185.5 U/L. A significant correlation was found between mean BMI and LDH levels (p=0.0001) and between mean maternal age and LDH levels (p=0.0001).Conclusion: There was a significant relationship between the onset of preeclampsia, mean BMI, and mean maternal age and LDH levels.Hubungan antara Kejadian Preeklamsia Awitan Dini dan Lanjut dengan Peningkatan Serum Laktat DehidrogenaseAbstrakPendahuluan: Preeklamsia adalah kelainan hipertensi pada kehamilan yang berhubungan dengan 2 – 8% komplikasi terkait kehamilan di seluruh dunia. Laktat dehidrogenase (LDH) adalah enzim sitoplasma intraseluler dominan dari glikolisis anaerobik dan dilepaskan ke sirkulasi umum selama kematian sel. Enzim ini meningkat pada preeklamsia akibat glikolisis dan anoksemia kronis akibat iskemia plasenta. Pengaruh LDH terhadap komplikasi terkait kehamilan seperti preeklamsia kini mulai mendapat perhatian. Studi ini bertujuan untuk menilai perbedaan kadar serum LDH pada preeklamsia awitan dini dan lanjut.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektif dan desain potong lintang. Sampel terdiri atas 106 pasien dengan preeklamsia awitan dini dan lanjut di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo periode Juli-Desember 2022. Data diperoleh dari rekam medis.Hasil: Ditemukan bahwa 65,09% subjek berusia kurang dari 35 tahun, sebanyak 76,42% subjek multipara, sebanyak 64,15% subjek mengalami kelahiran aterm, sebanyak 77,01% subjek memiliki IMT >30. Rerata kadar LDH pada preeklamsia awitan dini ditemukan 292,38 + 255,05 (141–1507), sedangkan rerata pada preeklamsia awitan lanjut adalah 181,60 + 43,13 (103–319). Nilai cut off kadar LDH pada pasien preeklamsia ditemukan 185,5 U/L. Hubungan signifikan ditemukan antara rerata IMT dengan kadar LDH (p=0,0001) dan rerata usia ibu dengan kadar LDH (p=0,0001).Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara awitan preeklamsia, rerata IMT dan rerata usia ibu dengan kadar LDH.Kata kunci: preeklamsia, lactic dehydrogenase, preeklamsia awitan dini, preeklamsia awitan lanjut
Deskriptif Kesiapan Persalinan Pada ibu hamil Trimester III di Kabupaten Purwakarta Agustina, Rika; Rinawan, Fedri R; Zulvayanti, Zulvayanti
Journal of Current Health Sciences Vol. 2 No. 1: 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.202229

Abstract

Globally, 40% pregnant women may experience obstetric problems. According to WHO, there are obstetric problems that affected to morbidity from pregnancy and childbirth in the developing country. This case can be prevented by following antenatal care. Lack of birth preparedness and complication readiness is one of factor that causes maternal mortality. Therefore, the commitment to reduce maternal mortality rates is not effective if relying on government program without any supported roles. Purpose: This research aimed to investigate birth preparedness among pregnant women with third trimester in Purwakarta Regency. This research used a qualitative design with case study approach and FGD. The subject of this research was pregnant women in third-trimester, doctor and midwifery. The result was collected by birth preparedness interview among pregnant women with third-trimester in Purwakarta Regency. Conclusion: Birth preparedness in Purwakarta Regency is fair. Improved aspects was antenatal care, service support, previous birth delivery experience, birth delivery costs, expert knowledge about pregnancy and childbirth, and information support. Abstrak: Secara global terdapat 40% wanita hamil mungkin mengalami masalah obstetri. Menurut WHO (World Health Organization) dinegara berkembang terdapat masalah obstetri yang dapat berdampak pada morbiditas dimasa kehamilan dan persalinan. Hal ini dapat dicegah bila wanita hamil mematuhi perawatan asuhan antenatal. Kurangnya kesiapan persalinan dan kesiapsiagaan darurat merupakan salah satu dari beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu. Untuk itu upaya menurunkan AKI tidak akan akan efektif jika hanya mengandalkan program dari pemerintah tanpa peran serta semua pihak Tujuan penelitian: Mengekplorasi kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Kabupaten Purwakarta. Desain riset Kualitatif dengan pendekatan interpretism umum dilakukan pada tanggal 23 Mei 2021 dipuskesmas Purwakarta. Dengan teknik Purposive sampling secara FGD (focus grub discussion) Subjek penelitian ibu hamil trimester III, dokter dan bidan. Hasil penelitian ini didapatkan hasil wawancara kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III dikabupaten Purwakarta. Kesimpulan kesiapan persalinan di kabupaten Purwakarta pada Pemeriksaan Kehamilan, Kenyamanan Pelayanan, identifikasi pengalaman persalinan sebelumnya, Biaya persalinan, Edukasi lebih mendalam terkait kehamilan dan persalinan, memberikan dukungan Informasi pada ibu hamil.
ACCEPTABILITY AND UTILIZATION OF THE KESCATIN APPLICATION AS A MEDIA FOR REPRODUCTIVE AND PRECONCEPTION HEALTH EDUCATION Yana, Elly; Susiarno, Hadi; Zulvayanti, Zulvayanti; Aziz, Muhammad Alamsyah; Herawati, Dewi Marhaeni Diah; Prasetyo, Dwi
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 35 No. 1 (2025): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v35i1.2324

Abstract

Aplikasi Kescatin merupakan media edukasi berbasis android menawarkan pendidikan pranikah bagi calon pengantin dan pasangan usia subur Penelitian ini dirancang dengan metode campuran secara bersamaan dan dilakukan di kota Pangkalpinang dari Mei hingga Juni 2024. Tujuan penelitian adalah untuk menggali pengalaman bidan menggunakan aplikasi kescatin dan mendeskripsikan penerimaan calon pengantin dalam pemanfaatan aplikasi kescatin. Sangat disarankan agar pengguna berpartisipasi aktif dalam mendukung layanan kesehatan reproduksi bagi catin karena ini akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi, terutama skrining pranikah. Konstruktivisme adalah paradigma dalam penelitian kualitatif, sementara paradigma kuantitatif adalah pos-positivisme. Pengumpulan data kualitatif menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih responden berdasarkan kriteria inklusi yang relevan dengan tujuan penelitian. Sejumlah 15 bidan yang memberikan layanan kesehatan reproduksi di wilayah puskesmas Kota Pangkalpinang telah dipilih untuk wawancara mendalam dan sejumlah 40 orang calon pengantin diberikan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data kuantitatif. Penelitian kualitatif menggunakan perangkat lunak Nvivo untuk menganalisis konten, yang mencakup transkripsi, pengkodean, kategorisasi, dan analisis tema. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan tiga tema: layanan kesehatan reproduksi untuk calon pengantin; penggunaan teknologi dan aplikasi kescatin. Terkait pengalaman bidan, penelitian ini menemukan hasil yang berbeda, tidak semua bidan berpikir bahwa aplikasi tersebut dapat membuat kerja bidan lebih baik. Aplikasi kescatin dinilai membuat pekerjaan bidan menjadi lebih banyak dan menghambat pekerjaan lainnya. Menurut hasil penelitian kuantitatif, 95% catin memiliki niat perilaku untuk menggunakan aplikasi tersebut. Singkatnya, aplikasi kescatin dianggap bermanfaat, mudah digunakan, didukung oleh lingkungan sosial, dan didukung oleh kondisi fasilitasi yang memadai untuk memastikan penerimaan dan penggunaan yang optimal.