Masa remaja merupakan masa di mana tubuh mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan ini dapat dilihat dari perubahan fisiologis dan psikologis yang cepat serta stabilitas perkembangan tubuh. Peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dikenal sebagai usia remaja, yang mana melibatkan perubahan signifikan dalam hal fisik dan hormonal. Remaja putri mempunyai risiko terkena anemia dua kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, hal ini disebabkan adanya pendarahanĀ atau menstruasi bulanan yang terjadi pada wanita. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran membuat remaja putri rentan mengalami anemia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 30 Medan pada bulan November 2023, dengan populasi seluruh remaja putri di SMP Negeri 30 Medan dengan 131 responden sebagai sampel, dan menggunakan teknik pengambilan sampel metode total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner mengenai anemia gizi dan dianalisis secara univariat. Pada penelitian ini didapatkan distribusi frekuensi usia pada responden yang mendominasi yakni usia 14 tahun sebanyak 74 responden (56,5%). Dan distribusi frekuensi tingkat kategori pengetahuan responden yang mendominasi yakni kategori pengetahuan baik sebanyak 91 responden (69,5%). Simpulan: Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pada remaja putri di SMP Negeri 30 Medan mayoritas baik yakni sebanyak 91 responden (69,5%). Selain itu, tingkat pengetahuan juga mempengaruhi kejadian anemia pada remaja putri, selain faktor pengetahuan, anemia juga dapat di pengaruhi oleh faktor usia remaja putri yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.