Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Eceng-Ecengan (Ponteridaceae) sebagai Agen Fitoremediasi dalam Pengolahan Limbah Krom Putri, Yola Desnera; Holik, Holis Abdul; Musfiroh, Ida; Aryanti, Anisa D.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.638 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7510

Abstract

Permasalahan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah krom industri penyamakan kulit di kawasan Sukaregang, Kabupaten Garut perlu diolah dengan teknik fitoremediasi dengan tanaman dari keluarga Ponteridaceae. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui kadar penyerapan tanaman eceng-ecengan dan menentukan eceng mana yang paling efektif menyerap krom. Penelitian ini dilakukan dengan tahap pengumpulan bahan dan determinasi tanaman eceng-ecengan, pengolahan limbah dengan fitoremediasi selama 21 hari, dan analisis kadar krom dengan spektrofotometer serapan atom. Kapasitas penyerapan Eichhornia crassipes Solm., Heteranthera peduncularis, dan Monochoria vaginalis adalah 1,5395; 0,5728; dan 0,1057 µg/g. Berdasarkan uji Duncan, disimpulkan bahwa Eichhornia crassipes Solm. merupakan tanaman eceng paling efektif yang memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyerap logam krom limbah penyamakan kulit. Kata kunci: Eichhornia crassipes Solm., fitoremediasi, Heteranthera peduncularis, krom, Monochoria vaginalis
Analisis Kalium dan Kalsium pada Ikan Kembung dan Ikan Gabus Susanti, Nia N; Sukmawardani, Yulia; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.073 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i1.7913

Abstract

Kalium dan kalsium merupakan makromineral, yang memiliki peran dan fungsi penting bagi tubuh, baik pada sel, jaringan, organ, dan keseluruhan tubuh. Kalium berfungsi untuk mengaktifkan enzim, serta membantu dalam menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan antara asam dan basa, sedangkan kalsium berfungsi dalam pemeliharaan tulang dan gigi serta membantu kontraksi dan relaksasi pada otot. Salah satu sumber mikromineral yaitu ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kalium dan kalsium pada ikan kembung dan ikan gabus. Analisis kandungan kalium dan kalsium menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), terdiri atas: preparasi sampel dengan metode destruksi basah (HNO3 35% dan H2O2 30%), validasi metode dan analisis sampel ikan kembung dan ikan gabus. Kadar kalium pada ikan kembung adalah 64.391,16 mg/100 g +97,62 dan pada ikan gabus adalah 30.988,70 mg/100 g +230,62 sedangkan kadar kalsium pada ikan kembung adalah 29.197,6607 mg/100 g +17,77 dan pada ikan gabus adalah 21.369,7065 mg/100 g +13,99. Kandungan kalium dan kalsium pada ikan kembung dan ikan gabus  sangat berbeda, hal ini dikarenakan habitat pada ikan kembung dan ikan gabus berbeda. Kata kunci: Ikan gabus, ikan kembung, kalium, kalsium, SSA
Analisis Timbal dalam Kerang Hijau, Kerang Bulu, dan Sedimen di Teluk Jakarta Emawati, Emma; Aprianto, Rahmad; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.337 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7907

Abstract

Timbal merupakan logam berat yang dihasilkan dari limbah industri dan ditemukan dalam perairan. Timbal dalam jumlah kecil tidak berbahaya bagi manusia namun jika jumlahnya melampaui batas dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat timbal dalam kerang hijau, kerang bulu, dan sedimen di perairan Teluk Jakarta. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom, meliputi validasi metode analisis yang terdiri atas penetapan linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, akurasi dan presisi, serta analisis kadar timbal pada sampel. Hasil  penelitian  menunjukkan nilai linieritas 0,9971, batas deteksi 0,04 µg/g, batas kuantitasi 0,14 µg/g, akurasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 99,66% dan 87,64%, nilai koefeisen variasi untuk sampel kerang dan sedimen berturut-turut adalah 0,64% dan 1,07%. Hasil analisis kadar timbal dalam kerang hijau adalah 13,98±1,924 µg/g, kerang bulu adalah 33,64±4,66 µg/g, dan sedimen adalah 28,6720±1,06 µg/g. Hasil analisis kadar timbal dalam sampel menunjukkan bahwa kandungan timbal berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.HK.00.06.1.52.4011 yaitu 1,5 µg/g.Kata kunci: Kerang, sedimen, spektrofotometri serapan atom, timbal
Inulin dari Akar Jombang (Taraxacum officinale Webb.) sebagai Prebiotik dalam Yoghurt Sinbiotik Indriyanti, Wiwiek; Desvianto, Rizki; -, Sulistiyaningsih; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.088 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v2i3.7904

Abstract

Jombang (Taraxacum officinale Webb.) dikenal dengan taraksakum (Jawa), dandelion (Inggris), pu gong ying (China), mempunyai kandungan inulin pada akarnya. Inulin merupakan polimer dari monomer-monomer fruktosa yang dapat berfungsi sebagai prebiotik. Untuk lebih mengetahui manfaat inulin dari akar jombang sebagai prebiotik dan mengaplikasikannya dalam yoghurt sinbiotik.  Tahapan penelitian meliputi ekstraksi inulin dari akar jombang, identifikasi inulin, uji aktivitas prebiotik, pembuatan bibit yoghurt, fermentasi yoghurt sinbiotik, dan uji analisis yoghurt. Ekstraksi inulin dilakukan dengan cara pengendapan menggunakan campuran etanol-air dan pemucatan dengan karbon aktif, diperoleh rendemen serbuk inulin sebesar 5,12%. Uji aktivitas prebiotik secara in vitro terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri Lactobacillus burgaricus dan Bifidobacterium bifidum. Serbuk inulin dari akar jombang dengan konsentrasi 0, 3, 5, dan 7% dapat meningkatkan jumlah bakteri asam laktat dalam yoghurt sinbiotik masing-masing memberikan viabilitas sebesar 1,7; 3,65; 4,55; dan 7,2 cfu/mL (x108).Kata kunci: Inulin, jombang, prebiotik, yoghurt sinbiotik
Simulasi Docking Molekuler Senyawa Xanthorrhizol sebagai Antiinflamasi terhadap Enzim COX-1 dan COX-2 Dinata, Deden Indra; Suryatno, Hardhi; Musfiroh, Ida; Suherman, Shelvy E
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.794 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7508

Abstract

Enzim yang memengaruhi proses inflamasi, yaitu enzim COX-1 dan COX-2, berfungsi dalam pembentukan prostaglandin untuk pembentukan inflamasi. Xanthorrhizol mempunyai efek antiinflamasi sehingga dilakukan uji simulasi docking xanthorrizol terhadap enzim COX-1 dan COX-2. Penelitian dilakukan untuk mengetahui interaksi senyawa xanthorrhizol yang berasal dari tanaman temulawak (Curcuma xanthorriza) dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2. Proses docking senyawa tersebut dengan software Autodock 3.0. Hasil docking molekuler antara xanthorrhizol dengan COX-1 yaitu atom O pada xanthorrhizol berinteraksi dengan Arg120 dan Tyr355, interaksi xanthorrhizol dengan COX-2 yaitu gugus OH dari xanthorrhizol berinteraksi dengan asam amino Gln178 dan Leu338. Leu338 merupakan salah satu asam amino spesifik pada kantung ikatan COX-2. Hasil penelitian menunjukkan xanthorrhizol dapat berinteraksi dengan sisi aktif enzim COX-1 dan COX-2, memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk berikatan pada sisi aktif COX-2 dibandingkan pada COX-1. Kata kunci: Antiinflamasi, COX-1, COX-2, docking, xanthorrhizol
Karakterisasi Carboxymethyl Cellulose Sodium (Na-CMC) dari Selulosa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) yang Tumbuh di Daerah Jatinangor dan Lembang Indriyati, Wiwiek; Kusmawati, Rembulan; Sriwidodo, Sriwidodo; Hasanah, Aliya Nur; Musfiroh, Ida
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.677 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v3i3.9582

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) berpotensi sebagai sumber bahan baku pembuatan carboxymethyl cellulose sodium (Na-CMC) karena memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik Na-CMC serta mengetahui signifikansi perbedaan parameter WHC (Water Holding Capacity) dan OHC (Oil Holding Capacity) dari Na CMC yang disintesis dari selulosa eceng gondok yang tumbuh di Jatinangor dan Lembang. Dilakukan isolasi α-selulosa menggunakan natrium hidroksida 30%,  sintesis Na-CMC melalui tahap alkalinasi menggunakan natrium hidroksida 40% dan karboksimetilasi dengan natrium monokloroasetat; penambahan crosslinker epiklorohidrin; dan karakterisasi Na-CMC berdasarkan Farmakope Indonesia, dan JECFA. Diperoleh rendemen α-selulosa hasil isolasi dari eceng gondok Jatinangor sebesar 20,80% dan Lembang sebesar 18,60% dengan kadar α-selulosa masing-masing 76,53% dan 71,35%; hasil sintesis diperoleh rendemen Na-CMC sebesar 96,87% dan 85,03%; penambahan crosslinker menghasilkan rendemen Na-CMC sebesar 439,14% dan 221,81%. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa Na-CMC telah memenuhi persyaratan organoleptis, kelarutan, foam test, pembentukan endapan, viskositas dan kandungan logam berat. Beberapa parameter lain seperti susut pengeringan, kandungan natrium dan derajat substitusi belum memenuhi persyaratan, namun mempunyai nilai yang lebih baik dibandingkan dengan Na-CMC baku. Uji statistika komparatif menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada nilai WHC namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai OHC dari Na-CMC hasil sintesis dari tanaman eceng gondok yang tumbuh di Jatinangor dan Lembang.
Isolasi Dan Karakterisasi Asam Asiatat Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban) Musfiroh, Ida; Nursyamsiah, Tresna; Sutisna, Entris; Muhtadi, Ahmad; Kartasasmita, Rahmana E; Ibrahim, Slamet
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam asiatat merupakan senyawa golongan triterpenoid pentasiklik yang terdapat dalam tanaman pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa asam asiatat dari ekstrak etanol herba pegagan. Isolasi dilakukan dengan metode maserasi dan teknik kromatografi, dan karakterisasi dilakukan dengan spektrofotometri UV Vis, IR, MS dan LC/MS-MS. Hasil isolasi berupa serbuk berwarna putih, dan memberikan serapan pada panjang gelombang maksimum (λmax) 206 nm, mempunyai gugus fungsi yang terdiri dari regang –OH (3433 cm-1), regang C-H alifatik (2929 cm-1), regang C=O (1709,82) dan ulur C-H (1462-1380 cm-1) serta ulur C-O (1242-1147 cm-1). Senyawa mempunyai massa molekul sebesar 489,4982. Isolat adalah asam asiatat yang mempunyai rumus molekul C30H48O5.
Aktivitas Antioksidan Daun Iler Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. Moelyono, M W; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah; Diantini, Ajeng; Musfiroh, Ida; Sumiwi, Sri Adi; Iskandar, Yoppi; Susilawati, Yasmiwar
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT : Antioxidants are the compounds capable to inhibit free radical reactions in the human body. This research was aimed to identify the antioxidant potency of ethanolic extract of Plectranthus scutellaroides leaves in vitro by using spectrophotometric methods with DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl hydrazyl) using vitamin C as reference. Concentrations of samples used were 75, 100, 115, 125 and 135 ppm. The antioxidant activity was measured by visible spectrophotometry at three wavelengths of 498, 518 and 538 nm. The result showed that the n-hexane fraction gave the highest antioxidant activity with IC50 of 52.5 ppm, 15 times lower than that of vitamin C (IC50 of 3.33 ppm). Phytochemical screening of the Plectranthus scutellaroides leaves indicated the presence of flavonoids, polyphenolic, monoterpenoids, sesquiterpenoids, steroids and triterpenoids. Keywords: antioxidant, Plectranthus scutellaroides, leaves, DPPH ABSTRAK Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antioksidan dari daun Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br., secara in vitro dengan metode spektrofotometri menggunakan pereaksi 1,1-difenil 2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan vitamin C sebagai pembanding. Daun diekstrak menggunakan etanol lalu difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat dan air. Variasi konsentrasi sampel uji yang digunakan pada pengujian ini adalah 75, 100, 115, 125 dan 135 ppm. Aktivitas antioksidan diukur secara spektrofotometri pada tiga panjang gelombang yaitu 498, 518 dan 538 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana pada konsentrasi tersebut memberikan aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC sebesar 52.5 ppm, 15 kali lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C (IC50 = 3.33 ppm). Hasil penapisan fitokimia terhadap daun Plectranthus scutellaroides menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, polifenolat, monoterpenoid, sesquiterpenoid, steroid dan tritertenoid. Kata kunci: antioksidan, Plectranthus scutellaroides, daun, DPPH
STUDI PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI NA-CMC HASIL SINTESIS SELULOSA ECENG GONDOK MENGGUNAKAN EPIKLOROHIDRIN SEBAGAI CROSSLINKER Musfiroh, Ida; Dewanti, Nadya Indah; Perwira, Anggun Putri; Husni, Patihul; Tjitraresmi, Ami; Muhtadi, Ahmad
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 5 No 3 (2018): Jurnal Farmasi Galenika Volume 5 No. 3, 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.176 KB)

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms.) memiliki kandungan sellulosa cukup tinggi yaitu 66,87%, sehingga mempunyai potensi sebagai sumber untuk pembuatan natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC). Penggunaan kombinasi pelarut isobutil-isopropil alkohol serta crosslinker diketahui dapat memperbaiki karakteristik NaCMC dalam mengikat air sehingga berpotensi digunakan dalam sediaan hydrogel. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelapasan Na diklofenak dari basis hydrogel NaCMC hasil sintesis dari eceng gondok dengan crosslinker epiklorhidrin. Metode terdiri dari isolasi α-selulosa, sintesis Na-CMC, penambahan crosslinker epiklorohidrin, uji swelling ratio, analisis gugus fungsi dengan FTIR, formulasi Na-CMC dengan zat aktif natrium diklofenak, uji difusi, dan uji particle size analysis (PSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi hydrogel Na-CMC dari eceng gondok dengan crosslinking epiklorhidrin dan Na CMC baku berturut-turut yaitu nilai swelling rasio 54% dan 1218.75%. Serapan gugus fungsi C = O terdapat pada bilangan gelombang 1631.78 cm-1 dan 1716,65 cm-1; ukuran partikel 1.212 nm dan 1.197 nm. Hasil studi pelepasan na diclofenac dari NaCMC hydrogel yaitu 13.01%, dan 8.56%. Hasil penelitian menunjukkan profil difusi Na CMC-crosslinking dengan epiklorhidrin hasil sintesis dari eceng gondok dapat memperbaiki profil difusi sediaan.
Aplikasi Kemometrik dalam Penentuan Mutu Tumbuhan Obat Shafirany, Mareetha Zahra; Susilawati, Yasmiwar; Musfiroh, Ida
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.689 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6257

Abstract

Obat-obatan herbal dan sediaannya telah banyak digunakan selama ratusan tahun di seluruh dunia. Banyak pendekatan analitis modern digunakan untuk mengevaluasi kualitas tanaman obat, dan sejumlah besar data pengukuran telah dihasilkan. Studi yang melibatkan aplikasi kemometrik yang dikombinasikan dengan metode analisis, seperti HPLC, GC, spektroskopi NMR, UV dan IR telah banyak dilakukan untuk mengetahui kualitas mutu tumbuhan yang berupa diskriminasi taksonomi, penilaian kualitas atau klasifikasi antara tanaman dengan asal geografis yang berbeda. Tinjauan ini bertujuan pada penerapan aplikasi kemometrik sebagai metode yang efisien dan efektif untuk penentuan kualitas mutu tumbuhan.Kata kunci: Kemometrik, herbal, analisis, obat tradisional, mutu