Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI METHANYL YELLOW PADA JAJANAN YANG BEREDAR DI KOTA BANDA ACEH Sari, Ayu Nirmala; Rizkina, Ananda Wahyu; Syah, Fazri Ardian; Sabilla, Farisa
AMINA Vol. 5 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v5i1.3102

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan dimanapun berada serta memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak bisa hidup. Penelitian ini dilakukan dengan cara dimasukkan 25 g sampel yang akan diuji dalam 50 mL aquadest atau air panas, kemudian dicacah dan dihancurkan dengan pengaduk sampai larut seluruhnya. Disiapkan tabung reaksi dan dimasukkan 3 mL sampel. selanjutnya di tambahkan 3 tetes reagen Methanyl Y-1, lalu diaduk hingga merata. Pemeriksaan pada sampel jajanan dengan 20 sampel jajanan terdapat 6 jenis jajanan yang teridentifikasi pewarna sintetik methanyl yellow. Sehingga 6 jajanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat baik itu anak-anak maupun orang dewasa karena menggunakan zat pewarna methanyl yellow.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN MENGGUNAKAN FILTRAT KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Sari, Ayu Nirmala; Lestari, Siti Diah Ayu; Syah, Fazri Ardian; Sabila, Farisa
AMINA Vol. 6 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v6i1.4411

Abstract

Formalin termasuk larutan asam yang bening dan aromanya sangat menyengat, mengandung senyawa formaldehid sebesar 37%, serta umumnya pada saat digunakan sebagai pengawet dilarutkan di dalam air dengan tambahan etanol 15%. Untuk mendeteksi formalin secara sederhana dapat menggunakan kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) naga karena kulitnya memiliki kandungan antosianin yang mudah bereaksi dengan asam kuat jika bercampur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya formalin pada ikan asin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 20 sampel ikan asin mengunakan kulit buah naga. Hasil penelitian identifikasi formalin dengan menggunakan filtrat kulit buah naga mampu membuktikan adanya formalin dalam sampel ikan asin.
PKM STANDARISASI PRODUK NEXT GENERATION CINCAU Diningrat, Diky Setya; Harahap, Novita Sari; Maulana, Bagoes; Sari, Ayu Nirmala
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/almuawanah.v1i2.8050

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk membantu mitra yaitu usaha rumah tangga Next Generation Cincau (NGC) di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dalam menuntaskan masalah yang dihadapinya yaitu masalah peningkatan produksi dan standarisasi produk berupa ijin dari Dinas Kesahatan, BPPOM dan Sertifikasi Halal serta Merk. Sementara produk yang dihasilkan oleh mitra merupakan produk hilirisasi hasil penelitian yang ada di jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan, yang dikembangkan oleh mahasiswa yang sekarang sudah alumni sebagai bentuk wirausaha kuliner sehat berupa minuman cincau untuk kesehatan yang diberi nama Next Generation Cincau (NGC). Dalam upaya mengembangkan usaha ini mitra dibantu dalam peningkatan produksi dan standarisasi produk untuk memperluas pasar yang sudah terbangun selama ini, sehingga bisa mendapatkan kepercayaan yang lebih lagi dari konsumen dan dikembangkan lebih lanjut menjadi industri kecil dan menengah bukan hanya usaha rumah tangga. Target khusus dalam kegiatan PKM ini adalah dihasilkannya; 1). Program pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan produksi dan standarisasi produk; 2). Program pendampingan standarisasi produk; dan 3). Produk Next Generation Cincau yang terstandarisasi berupa ijin dari Dinas Kesehatan, BPPOM dan sertifikat halal dan Merk; serta 4). Artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ber ISSN. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegitan PKM ini adalah metode pendidikan dan pelatihan standarisasi produk, serta pendampingan dalam pengurusan standarisasi produk. Rencana kegiatan PKM yang dilakukan antara lain; 1) Memberikan pendidikan dan pelatihan langsung dari pihak terkait, 2) memberikan pendampingan dalam pengurusan standarisasi produk berupa perijinan dari Dinas Kesehatan dan Ketahanan Pangan, BPPOM dan Sertifikasi Halal dari MUI. Diharapkan dengan adanya program PKM ini terbentuk masyarakat yang berwirausaha yang dapat bersaing secara global karena memiliki produk standar.
Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi untuk Pembuatan Parfum Diningrat, Diky Setya; Harahap, Novita Sari; Zulaini, Zulaini; Maulana, Bagoes; Sari, Ayu Nirmala; Dewi, Gustianti
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/almuawanah.v2i2.9601

Abstract

Seiring perkembangan zaman, generasi milenial memiliki budaya baru yaitu melakukan segala aktivitas di warung kopi atau Cafe. Kebiasaan baru ini telah meningkatkan pertumbuhan warung-warung kopi dan cafe kopi di kota-kota besar termasuk Medan. Dari hasil wawancara dengan pemilik warung kopi dan cafe konsumsi kopi mencapai minimal 1 sampai dengan 5 kg perhari dan setelah diseduh semuanya jadi ampas kopi, limbah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tim abdimas untuk disuling dengan menjadi minyak kopi untuk bahan baku parfum kopi. Pelarut untuk parfum digunakan minyak nilam, sehingga parfum ini menjadi parfum bebas alkohol. Mesin suling yang dimanfaatkan untuk produksi minyak kopi ini kapasitasnya kecil sehingga portable. Pendampingan produksi minyak kopi untuk parfum kopi diberikan kepada karyawan Cafe Kopakopi dan Dikopipasti yang terdampak pandemik COVID-19. Kegiatan ini akan memberi nilai tambah untuk karyawan cafe yang terdampak dan untuk cafe nya sendiri. Dampak pandemik cukup memukul bisnis cafe, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat membantu daya tahan masyarakat terdampak COVID-19. Untuk pemasaran sendiri cafe dan warung kopi menjadi pasar yang potensial. Kegiatan PKM ini akan memberikan pendampingan produksi sampai desain kemasan dan strategi pemasaran. Kegiatan PKM ini diawali dengan FGD mengenai tatalaksana kegiatan PKM dengan mitra yaitu Warung Kopi Kopakopi dan Cafe DiKopipasti. Dilanjutkan dengan pendampingan produksi minyak kopi. Pendampingan produksi parfum kopi, desain kemasan dan strategi pemasaran. Kegiatan ini dilakukan dan di evaluasi setiap tahapannya. Kegiatan ini memberikan TTG berupa mesin suling portable kepada mitra. Semua kegiatan akan dipublikasikan di media massa.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAGING BUAH ASAM KERANJI (Dialium indum L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL MENCIT JANTAN (Mus musculus) HIPERLIPIDEMIA Sari, Ayu Nirmala; Hidayat, Muslich; Faizah, Siti; Diningrat, Diky Setya
Biofaal Journal Vol 2 No 1 (2021): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.649 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v2i1pp1-10

Abstract

Masyarakat Aceh cenderung memiliki rutinitas pagi yang sama setiap harinya, yaitu sarapan dan minum kopi di waktu pagi. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan dalam rentang waktu 30 hari pada beberapa warung kopi di Daerah Darussalam dari tanggal 3 Oktober hingga 1 November 2018. Pilihan makanan masyarakat Aceh juga cenderung sama.Hal ini didukung oleh hasil kuesioner yang diberikan kepada 75 responden warga Banda Aceh pada tanggal 8 November 2018, di sekitar Darussalam. Sebesar 60 % responden mengaku senang mengkonsumsi sambal balado, 20% gorengan, dan 20% kuah berlemak setiap hari. Padahal, makanan tersebut merupakan sumber kolesterol yang apabila dikonsumsi dalam keadaan tinggi dan terus menerus dapat menimbulkan resiko penyakit jantung. Obat alami dari tanaman dapat dijadikan solusi alternatif untuk penanganan kolesterol tinggi. Satu diantara jenis tanaman lokal Aceh yang memiliki khasiat sebagai antikolesterol adalah asam keranji (Dialium indum L.). Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian ekstrak daging buah asam keranjiberpengaruh terhadapkadarkolesterol darah mencit jantan (Mus musculus). Dosis 100 mg/kgBB merupakan dosis optimum dalam menurunkan kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus) hiperlipidemia.
POTENSI EKSTRAK DAUN ASAM KERANJI (Dialium indum) ACEH SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI Lubis, Syafrina Sari; Sari, Ayu Nirmala; Fahmi, M. Haikal; Diningrat, Diky Setya
Biofaal Journal Vol 2 No 1 (2021): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.364 KB) | DOI: 10.30598/biofaal.v2i1pp11-18

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas fitokimia ekstrak etanol asam keranji (Dialium indum) sebagai antioksidan secara in vitro. Aktivitas antioksidan yang dilakukan dalam beberapa model pengujian antioksidan secara in vitro yaitu menguji aktivitas reduksi radikal bebas DPPH, radikal superoksida, daya pereduksi ferric dan aktivitas hidrogen peroksida. Kapasitas total antioksidan juga ditentukan. Ekstrak etanol asam keranji menunjukkan aktivitas antioksidan dengan menghambat DPPH, superoksida dan hidrogen peroksida. Pada penelitian ini juga menunjukkan kemampuan ekstrak etanolasam keranji mengurangi kemampuan dalam mereduksi besi. Kapasitas total antioksidan ekstrak etanol asam keranji17,66 mg/g yang dibandingkan dengan asam askorbat (Vitamin C). Aktivitas antioksidan yang signifikan dari ekstrak etanol Dialium indum diduga disebabkan oleh adanya senyawa Asam, Flavonoid, Fenol, Saponin, Tannin (senyawa Fenolik) dan Triterpenoid yang ditemukan dalam screening fitokimia sebelumnya.
UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR Sari, Ayu Nirmala; Nisa, Catur Putri Khairun
AMINA Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v4i1.2466

Abstract

Tahu adalah salah satu makanan khas yang berasal dari Indonesia dan disukai oleh hampir semua lapisan masyarakat Indonesia. Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan bahwa 37,8% dari 282 makanan, termasuk produk tahu, mengandung formalin. Formalin merupakan zat beracun yang bersifat karsogenik, mutagenik bersifat korosif dan iritatif. Formalin yang ada pada makanan dapat megakibatkan gangguan pernafasan, pusing dan kanker paru-paru. Penelitian kualitiatif ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin yang terdapat pada tahu yang beredar di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh menggunakan Kalium Permanganat (KMnO4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 sampel tahu positif mengandung formalin ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari abu keunguan menjadi bening atau putih kembali seperti semula, sedangkan 8 sampel tahu bebas formalin. Formalin berbahaya bagi tubuh karena dapat merusak dan dapat menyebabkan kematian sel.
ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA JAJANAN SIOMAY DI PINGGIR JALAN KECAMATAN SYIAH KUALA DAN KECAMATAN DARUSSALAM, ACEH Sari, Ayu Nirmala; Tazkiya, Alifa
AMINA Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v4i1.2470

Abstract

Salah satu sumber pangan yang sering ditambahkan bahan tambahan non pangan misalnya boraks adalah siomay. Siomay pada dasarnya yaitu olahan ikan dan tepung yang dibuat dengan cara dikukus dan disajikan dengan berbagai variasi yang ditinjau dari bahan makanan pelengkap lainnya seperti bumbu, bawang goreng dan saus yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan kandungan boraks pada jajanan siomay yang dijual di pinggir jalan Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Darussalam, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan Kit Uji Boraks merk Labstest yang dilakukan di laboratorium Zoologi Gedung Multifungsi UIN Ar-Raniry pada bulan Desember 2022. Sampel diambil dari 20 penjual siomay pinggir jalan yang berada di Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Darussalam. Sampel dikatakan mengandung formalin apabila mengalami perubahan warna menjadi orange kemerahan pada paper boraks-2 setelah pemberian kit boraks sebanyak 3 tetes. Semakin pekat perubahan warna yang dihasilkan, maka semakin tinggi kadar boraks yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa dari 20 sampel siomay yang diuji, hanya satu sampel yang mengandung boraks yaitu sampel SioN yang didapat di Kecamatan Syiah Kuala. Terdeteksinya kandungan boraks dikarenakan terjadinya perubahan warna menjadi orange kemerahan pada kertas boraks.
ANALISIS KANDUNGAN METANIL YELLOW PADA KUAH SATE PADANG DI ACEH BESAR DAN BANDA ACEH Sari, Ayu Nirmala; Mutia, Intan Winda
AMINA Vol. 4 No. 2 (2022): August 2022
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v4i2.5473

Abstract

Sate padang merupakan makanan khas Sumatera Barat yang mempunyai racikan bumbu yang berbeda pada masing-masing produsen. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan kuah sate padang menjadi warna kuning yang mencolok merupakan ciri khas dari sate padang tersendiri. Fungsi dari bumbu dan rempah adalah memberi rasa pada makanan, Memberi warna pada makanan, Meningkatkan rasa dan aroma serta Membantu pencernaan makanan. Apa jadinya kalau perwarnaan tersebut merupakan zat yang berbahaya seperti Methanil Yellow. Methanil Yellow sendiri merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh, zat pewarna terlarang ini digunakan dalam berbagai jenis makanan dan sering disalah gunakan yaitu Methanil Yellow. Pewarna sintetik Methanyl yellow berbahaya karena menimbulkan keracunan bahkan merusak sistem jaringan hati dan kanker kandung kemih. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat kandungan Methanyl yellow pada kuah sate padang yang dijual di sekitaran Aceh Besar dan Banda Aceh. Jenis penelitian ini merupakan penelitian simple random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 kuah sate padang. Instrumen penelitian dalam pemeriksaan laboratorium menggunakan Test Kit Methanyl yellow. Hasil penelitian menunjukan bahwa 20 sampel kuah sate padang negatif tidak mengandung methanil yellow, disebakan tidak adanya perubahan warna yang terjadi setelah dicampurkan reagen kit test methanyl yellow. Maka dapat disampaikan bahwa bumbu kuah sate padang merupakan bumbu alami yaitu berupa kunyit dan aman dikonsumsi.
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN DAN METHANYL YELLOW PADA MIE KUNING DI KOTA BANDA ACEH Sari, Ayu Nirmala; Syah, Fazri Ardian
AMINA Vol. 4 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/amina.v4i3.5533

Abstract

Mie salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat Indonesia karena mudah didapat, pengolahan yang mudah, dan rasanya yang enak. Mie kuning sangat rentan dengan bahan pengawet dan pewarna makanan. Formalin yang diberikan pada mie kuning akan membuat mie kuning dapat bertahan hingga 7 hari. Sementara methanyl yellow memberikan warna yang menarik bagi mie kuning. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Multifungsi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Alat-alat yang digunakan selama penelitian ini, yaitu piasu atau cutter, blender, erlenmeyer, pipet tetes, labu ukur, stopwatch, tisu, tabung reaksi beserta rak tabung reaksi, penanggas air, saringan, dan kapas. Bahan-bahan yang digunakan selama penelitian, yaitu sampel mie kuning dari pasar kota Banda Aceh dan beberapa pedagang yang menjual mie kuning, Test Kit Formalin dengan 2 reagen. Pengambilan sampel dilakukan di pasar Kota Banda Aceh dan beberapa warung mie bakso.Sampel diberi kode Mie A, Mie B, Mie C, Mie D, Mie E, Mie F, Mie G, Mie H, Mie I, dan Mie J. Sampel Mie A, Mie B, Mie C, Mie D, Mie E, Mie F, Mie G, Mie H, dan Mie I,dinyatakan tidak mengandung formalin sementara sampel Mie J dinyatakan positif formalin. Hasil Uji methanyl yellow pada semua sampel dinyatakan tidak mengandung methanyl yellow sehingga mie kuning yang beredar di pasar Kota Banda Aceh aman dari methanyl yellow.