Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Obat Dengan Benar pada Masyarakan di Desa Pematang Cermai Annisa Humaira; Dini Maghfirah; Uswatun Nisa; Zulmai Rani; Cut Intan Annisa Puteri
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i1.761

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melalui kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian. adalah "Dagusibu", yakni "Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang". Tenaga kefarmasian dapat memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan memberikan pemberitahuan tentang penggunaan dan penyimpanan obat-obatan dan alat medis. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan. Alat bantu, seperti leaflet atau brosur DAGUSIBU, digunakan untuk memberikan informasi kepada peserta sosialisasi. Peserta sosialisasi adalah ibu-ibu. PKK, kader posyandu, dan masyarakat. Materi yang dijelaskan dalam sosialisasi berupa teori umum DAGUSIBU diikuti dengan pemaparan tentang jenis sediaan obat dan cara penggunaannya, yang mencakup aspek 4T dan 1W: Obat harus diberikan dengan benar sesuai dengan indikasi, dosis yang tepat, kondisi pasien yang tepat, dan penggunaan yang tepat sambil memperhatikan efek sampingnya. Selain itu, dibahas tentang hal-hal yang harus diperhatikan saat menangani obat, seperti memeriksa tanggal kadaluarsa obat dan memastikan penggunaan obat dengan benar. Pemateri memberikan penjelasan dan praktik penggunaan obat dalam bentuk sediaan, seperti suppositoria, salep mata, obat tetes mata, semprot mulut, semprot hidung, dan tetes telinga. Pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Komunitas DAGUSIBU tentang penggunaan dan penanganan obat berjalan dengan baik. Saya berharap kegiatan ini akan membantu peserta menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh di dalam keluarga dan masyarakat mereka.
PENANAMAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI DESA SUKAMANDI HILIR Zela Oktavia; Siska Novita Sari; Ayunda Mayyona; Dinda Sasmita; Panny Chintya; Cut Intan Annisa Puteri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42079

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah, dari tanaman-tanaman  tersebut ada beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat yang berpotensi tinggi untuk dibudidayakan, dikembangkan serta dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. diantara potensi yang bisa dimanfaatkan dari tanaman tersebut yaitu tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA merupakan tanaman-tanaman obat yang dibudidayakan dipekarangan rumah sebagai tanaman obat keluarga. Keberadaan TOGA sangat penting, terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses untuk pelayanan kesehatan seperti masyarakat pedesaan. Nama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pemberdayaan Masyarakat “Penanaman Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Desa Sukamandi Hilir”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan  edukasi dan cara memanfaatkan tanaman sekitar sebagai TOGA kepada masyarakat Desa Sukamandi Hilir. Pengabdian masyarakat ini melibatkan beberapa orang tokoh masyarakat dan warga. perencanaan dimulai dengan cara melakukan observasi lingkungan  desa, menyiapkan bibit yang akan ditanam, pembersihan lahan TOGA, menentukan waktu  penanaman,  penentuan  sasaran  dan  jenis  TOGA  yang  ditanam serta pelaksanaan yang  meliputi  kegiatan  penanaman,  pemberian  pengetahuan  tentang  aneka  jenis  tanaman  obat-obatan dan khasiatnya, serta praktek pemanfaatan tanaman obat menjadi bahan minuman. Hasil  dari persiapan kegiatan dimana keberhasilan dalam mencapai target untuk perencanaan jumlah tanaman tidak sepenuhnya mencapai target jumlah sasaran awal, hanya sebagian tanaman yang ditemukan bibitnya dengan persentase keberhasilan yaitu (80%). pada tahap pelaksanaan daapat dilakukan dengan lancar dengan dibantu oleh perangkat desa ddan masyarakat. Berarti terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TOGA dan pemanfaatannya
Optimization of HPMC Aand Carbopol 940 Bases in the Formulation of Red Beet (Beta vulgaris L.) Gel Preparations as Hair Dye Hartini, Putri Tri; Fauzi, Ziza Putri Aisyia; Utami, Dinda Sari; Karo-Karo, Sry Ulina; Puteri, Cut Intan Annisa
Journal of Pharmaceutical and Health Research Vol 6 No 1 (2025): February 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jharma.v6i1.6661

Abstract

Red beet (Beta vulgaris L.) is grass-shaped plant with short stems. Betacyianine is a red or purplish red pigment, while the betaxantin pigment has yellow colour and when diluted in water will form a red solution. This study aims to formulate hair dye gel with red beet juiceas colorant, evaluate the coloring capacity of the gel, and evaluate the stability of the formulation. 114.43 grams red beet juice was obtained using juicer, with yield percentage 55.76%. Phytochemical screening indicated alkaloid, tannin, flavonoid and saponin content. Hair dye gel is formulated in three different concentrations, F1 (10%), F2 (20%), F3 (30%) using combination of Carbopol 940 (0.5%) and HPMC (1%) as gel base. Hair dye gel obtained has beet distinctive smell. Evaluation results for the three-formulation showed that the color changed in all formulas. Color changing is influenced by pH degree of the formulation and temperature. The original color of the preparation only stable for 5 days, then the color changed due to oxidation at room temperature. Stability evaluation was conducted using Cycling Test method for 6 cycles in 12 days. All formula showed discoloration after 6 cycles from purple to brownish and they also showed viscosity change, F1 13673,34 cPs; F2 11826,67 cPs; dan F3 10673,34 cPs.
Penyuluhan Hipertensi Dan Pemeriksaan Tekanan Darah Di Posyandu Kamboja Dusun I Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Wahyuni, Sri; Rawitri, Kiki; Sari, Sylvi Rinda; Rani, Zulmai; Ningtias, Anggita; Puteri, Cut Intan Annisa
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v1i1.16

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Penyakit ini disebut silent killer karena tidak adanya gejala dan tanpa disadari menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit hipertensi, masih belum diketahui sepenuhnya oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pengetahuan hipertensi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat terkait hipertensi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan berupa ceramah interaktif. Selain itu, pada acara ini juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah gratis bagi masyarakat. Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan 8 orang memiliki tekanan darah normal, 3 orang memiliki tekanan darah normal tinggi dan 13 orang mengidap hipertensi. Berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah ini diketahui paling banyak warga Desa Kolam menderita penyakit Hipertensi.
Edukasi Cara Pencegahan Dan Penanganan Awal Penyakit Diare Pada Santriwati Puteri, Cut Intan Annisa; Rahmadani, Rahmadani; Wahyuni, Sri
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v1i1.17

Abstract

Diare merupakan keluhan yang sering dijumpai pada banyak orang khususnya anak-anak yang ditandai dengan buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahaya penyakit diare ini. Terutama para pelajar atau santri bahkan orang tua atau ibu yang kurang mengerti terkait penanganan awal diare, baik mengenai jenis cairan obat, cara pembuatan, jadwal pemberian maupun jumlah pemberian. Kegiatan ini dilaksanakan guna mengatasi permasalahan mitra yang terjadi berupa penyuluhan dalam menjaga kesehatan dari penyakit diare serta meningkatkan pengetahuan masyarakat, orang tua khususnya pelajar atau santri terhadap pencegahan dan penanganan awal diare. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan berupa ceramah interaktif terkait bagaimana cara membuat cairan oralit serta pemberian zinc untuk anak-anak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara tatap muka dan tetap mematuhi protokol kesehatan demi kenyamanan Bersama di era pandemi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2023 di Pondok Pesantren Sulaimaniyah Farhan Sultan. Hasil pengabdian ini diperoleh masyarakat baik orang tua, guru serta santriwati merespon dengan cukup antusias dan merasa penuh syukur memperoleh tambahan pengetahuan terkait pencegahan serta penanganan awal diare.
Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Daun Jambu Biji Puteri, Cut Intan Annisa; Ningtias, Anggitha; Rani, Zulmai; Dalimunthe, Gabena Indrayani; Nasution, Haris Munandar; Ridwanto, Ridwanto
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v1i3.45

Abstract

Sabun cuci tangan merupakan sabun khusus yang dapat membersihkan tangan dari kuman dan debu serta menjaga kulit agar tetap halus dan lembut. Pasca pandemik Covid-19 membuat penggunaan sabun cuci tangan semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi karena adaptasi kebiasaan baru untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Tujuan penyuluhan ini adalah agar masyarakat memahami bahwa mencuci tangan sangat penting untuk mencegah masuknya kuman, virus dan bakteri melalui mulut, hidung dan mata. Seiring berjalannya waktu, inovasi tentang tanaman herbal semakin berkembang dan telah banyak penelitian antibakteri yang diteliti. Salah satu tanaman yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri adalah daun jambu biji. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan berupa ceramah interaktif terkait bagaimana cara pembuatan sediaan sabun cuci tangan dari daun jambu biji. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Apotek Farmasi UMN Al-Washliyah. Hasil pengabdian ini diperoleh masyarakat merespon dengan cukup antusias dan merasa penuh syukur memperoleh tambahan pengetahuan terkait pembuatan sabun cuci tangan cair dari daun jambu biji.
Sosialisasi Penggunaan Obat Tradisional pada Pasien Hipertensi Wahyuni, Sri; Puteri, Cut Intan Annisa; Rawitri, Kiki
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v1i3.47

Abstract

Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan penyakit silent killer karena tanpa adanya gejala pasien mengalami komplikasi pada organ vital seperti otak, ginjal dan jantung. Hipertensi harus dikontrol yang dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Penggunaan tanaman pada pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan darah pasien, namun hal ini belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Oleh karena itu pada kegiatan ini dilakukan sosialisasi penggunaan obat tradisional pada pasien hipertensi. Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan interaktif dan juga dilakukan pelaksanaan pemeriksaan tekanan darah gratis bagi masyarakat di Apotek Farmasi Universitas Muslim Nusantara al Washliyah di jalan Garu II B Harjosari I, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.
Antibacterial Activity of Formulated Guava Leaf Extract (Psidium Guajava L.) Hand Wash Soap on Staphylococcus Aureus Puteri, Cut Intan Annisa; Rani, Zulmai; Fauzi, Ziza Putri Aisyia; Ningtias, Anggitha; Dalimunthe, Gabena Indrayani
Journal of Pharmaceutical and Health Research Vol 6 No 2 (2025): June 2025
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jharma.v6i2.5709

Abstract

During the Covid-19 pandemic, the use of hand-washing soap increased. Hand-washing soap using natural ingredients as active ingredients is still not widely developed. One plant that has been proven to inhibit the growth of bacteria is guava leaves. This research aimed to formulate and test the antiseptic activity of liquid hand-washing soap from guava leaf extract. The research method used was laboratory experimental, with stages including; preparation of guava leaf extract, liquid soap formulation with a preparation concentration of FI 5%, FII 6%, FIII 7%, FIV 8%, then the physical properties of the soap will be tested to determine its quality and quality. Apart from the physical test, an antibacterial activity test was also carried out to determine the antibacterial effectiveness of the liquid hand wash soap formulation using the disc diffusion method to determine the diameter of inhibition or area of the inhibition zone. The preparation formula of 7% to 8% concentration of the preparation can inhibit growthStaphylococcus aureus. The diameter of the inhibition zone formed is included in the strong category. Based on research, it can be concluded that guava leaves have the potential to inhibit bacteria S. aureus, and evaluation of the preparations of all formulas shows stability and good characteristics. Each concentration has a good antibacterial effect, where the higher the extract concentration, the greater the diameter of the bacterial growth inhibition zones. aureusresulting from.
Gerakan Masyarakat Cerdas Obat (GMCO): Upaya Pencegahan Self-Medication yang Tidak Rasional di Kalangan Masyarakat Kota Medan Fauzi, Ziza Putri Aisyia; Puteri, Cut Intan Annisa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.11914

Abstract

Self-medication is a common practice in the community, but it is high risk if done irrationally. Medan City as a big city with easy access to over-the-counter drugs faces challenges in increasing public literacy about the correct use of drugs. This community service program aims to improve public knowledge and attitudes towards self-medication through a community-based educational approach. The activity was carried out in the form of the Smart Drug Community Movement (GMCO) with interactive lecture methods, discussions, leaflet distribution, and pre-post tests at Sanggar Sungai Deli, Sei Mati Village, Medan Maimun District, Medan City. The evaluation results showed a significant increase in knowledge scores and changes in public attitudes towards drug use. GMCO can be a model of community pharmacy education that is worthy of being developed more widely in urban areas.
Formulation and Evaluation of Sustained-Release Tablets of Jatropha curcas L. Leaf Extract Using HPMC and Xanthan Gum Matrix for Antihypertensive Therapy Maghfirah, Suci; Puteri, Cut Intan Annisa; Dalimunthe, Gabena Indrayani; Lubis, Minda Sari
Indonesian Journal of Science and Pharmacy Vol. 3 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Science and Pharmacy
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/ijsp.v3i1.100

Abstract

The development of pharmaceutical technology has enabled the formulation of sustained-release tablets to improve therapeutic efficacy and patient compliance in antihypertensive therapy. This study aimed to evaluate the potential of Jatropha curcas L. leaf extract as an active ingredient in sustained-release tablets using hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) and xanthan gum as matrix-forming polymers. The extract was obtained by maceration with 96% ethanol, and tablets were prepared using the wet granulation method. Granule flow properties and tablet physical characteristics (organoleptic properties, weight uniformity, size uniformity, hardness, friability, and disintegration time) were assessed, followed by dissolution studies in simulated gastric fluid (pH 1.2), intestinal fluid (pH 4.5), and intestinal fluid (pH 7.4). Results showed that all formulations met pharmacopeial requirements. Formula III, containing HPMC and xanthan gum in a 2:1 ratio, demonstrated the longest disintegration time (113 minutes) and the slowest drug release profile (54.80% within 480 minutes). These findings suggest that this formulation has the potential to serve as an optimal sustained-release tablet of Jatropha curcas L. extract for antihypertensive therapy.