Articles
<![CDATA[Digital Marketing and Consumer Experience in Building Brand Equity to Improve Consumer Repurchase Intention in Cold ’N Brew ]]>
<![CDATA[Nugroho, Dimas Adi]]>;
<![CDATA[Susila, Ihwan]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE) Vol 8 No 2 (2025): Sharia Economics ]]>
Publisher : <![CDATA[Sharia Economics Department Universitas KH. Abdul Chalim, Mojokerto ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31538/iijse.v8i2.7380
<![CDATA[This examine aims to analyze the influence of digital marketing and consumer experience in building brand equity to increase repurchase intention at Cold'n Brew coffee shop. The research approach used is quantitative, with the study population including consumers at Cold'n Brew coffee shop, with a sample size of 211 respondents. The research employs a non-probability sampling approach, specifically utilizing purposive sampling to identify respondents deemed most relevant to the study’s objectives. Data were gathered through a structured questionnaire designed based on the Likert scale to measure participant responses with consistency and reliability. Analytical procedures were executed using Partial Least Squares (PLS) methodology via the SMARTPLS software version 3.2. The evaluation of the structural model was conducted in two distinct phases: assessment of the measurement (outer) model and the structural (inner) model. Empirical findings demonstrate that both digital marketing strategies and consumer experience exert a statistically significant and positive influence on brand equity as well as on consumers’ intention to repurchase. Moreover, brand equity itself has a significant and positive effect on repurchase intention. Notably, brand equity serves a mediating role, significantly bridging the impact of digital marketing and consumer experience on repurchase intention. This research makes a valuable contribution to the academic discourse by deepening the understanding of how digital marketing and consumer experience collectively shape brand equity and drive repurchase behavior. These findings can also be a practical reference for business actors, especially coffee shops, in designing more effective marketing strategies that are oriented towards customer loyalty.]]>
<![CDATA[Pengaruh Store Atmosphere, Display Product, Dan Hedonic Shopping Motivation Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Alfamart Di Kabupaten Boyolali ]]>
<![CDATA[Farihin, Nadhif Rahman]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 8 No. 2 (2025): Februari - April ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[The development of the retail industry in Indonesia has experienced significant growth in recent decades. The presence of various modern retail chains such as Alfamart, Indomaret, and other minimarkets has changed people's consumption patterns. "Alfamart, as one of the largest retail chains in Indonesia, plays an important role in providing people's daily needs at affordable prices and easily accessible locations. In the context of increasingly fierce competition, it is important for Alfamart to understand consumer behavior in order to increase sales and maintain customer loyalty". This study uses a quantitative method with a survey approach to test the influence of store atmosphere, display product, and hedonic shopping motivation on impulse buying among Alfamart consumers in Boyolali Regency]]>
<![CDATA[Improving Brand Loyalty Through Celebrity Influencer’s Credibility, Attractiveness, Online Customer Reviews and Brand Satisfaction as Mediating ]]>
<![CDATA[Anggitasari, Oktavia Diyah]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ Jurnal Economic Resource Vol. 8 No. 2 (2025): September - February ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muslim Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57178/jer.v8i2.1585
<![CDATA[This study investigates the impact of internet consumer evaluations, celebrity influencers' reputation, and their beauty on brand loyalty, mediated by brand satisfaction. Using a quantitative method with PLS-SEM analysis, 150 Wardah consumers who follow Raline Shah on social media participated in this research. The results reveal that all three variables significantly affect brand satisfaction, which in turn strongly influences brand loyalty. Additionally, the link between loyalty, online reviews, and influencer traits is mediated by brand satisfaction. The findings highlight the importance of credible and attractive endorsers, as well as positive customer reviews, in building lasting brand relationships in the beauty industry.]]>
<![CDATA[Pengaruh Hedonism Dan Environmental Awareness Terhadap Konsumsi Fashion Berkelanjutan Peran Mediasi Sikap Pro Lingkungan ]]>
<![CDATA[Wiryawan, Sakti]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ SEIKO : Journal of Management & Business Vol 8, No 2 (2025): July - December ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37531/sejaman.v8i2.8531
<![CDATA[Perkembangan dalam peningkatan industri fashion menghadapi hambatan signifikan dalam mempromosikan konsumsi berkelanjutan, terutama mengenai faktor-faktor penentu yang membentuk proses pengambilan keputusan konsumen. Investigasi ini berupaya mengevaluasi dampak hedonisme dan kesadaran lingkungan terhadap sikap pro-lingkungan dan konsumsi mode berkelanjutan. Menggunakan metodologi kuantitatif melalui Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS), penelitian mengungkapkan bahwa kesadaran lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar pada sikap pro-lingkungan dan konsumsi mode berkelanjutan. Sikap pro-lingkungan secara positif mempengaruhi keputusan yang terkait dengan konsumsi mode berkelanjutan, sedangkan hedonisme tidak menunjukkan dampak yang signifikan. Hasil ini menggarisbawahi peran penting pendidikan lingkungan dan teknik pemasaran inovatif dalam meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk fashion berkelanjutan. Akibatnya, dukungan dari pembuat kebijakan dan kolaborasi dalam industri sangat penting untuk mempercepat pergeseran menuju konsumsi mode yang lebih ramah lingkungan dengan menumbuhkan kecenderungan yang lebih besar untuk perilaku sadar lingkungan di antara konsumen. Studi ini menawarkan wawasan berharga untuk perumusan strategi keberlanjutan dalam sektor mode.]]>
<![CDATA[Analisis Role Stressor, Job Insecurity, Locus of Control dan Turnover Intention dengan Burnout sebagai Pemediasi ]]>
<![CDATA[Yumita Azatin Amalia]]>;
<![CDATA[M. Sutrisna]]>;
<![CDATA[Rini Kuswati]]>
<![CDATA[ Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia ]]>
Publisher : <![CDATA[Syntax Corporation ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i4.58171
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Role Stressor, Job Insecurity, Locus of Control dan Turnover Intentiondengan Burnout Sebagai Pemediasi di Rumah Sakit JIH Solo. Jumlah sampel 101 responden. Desain penelitian dengan survei melalui kuesioner secara daring menggunakan G-Form pada penentuan sampel purposive sampling terhadap karyawan tetap saja. Pengolahan data menggunakan Smart PLS 4. Hasil penelitian pada hubungan langsung variabel Role stressor, Job insecurity dan Locus of control, variabel mediasi yaitu burnout & satu (1) variabel dependen yatu Turnover Intention hanya Role stressor & Job insecurity berpengaruh terhadap burnout dan Job insecurity & burnout yang memiliki hubungan langsung dengan Turnover intention. Burnout sebagai variabel mediasi berperan sebagai pemediasi sebagian untuk variabel Job insecurity terhadap Turnover intention sedangkan variabel Role stressor & Locus of control tanpa mediasi.]]>
<![CDATA[Pengaruh Norma Sosial dan Gaya Hidup terhadap Impulse Buying yang Dimediasi oleh Citra Merek ]]>
<![CDATA[Fail, Lukman Caesar Fauzan Eri]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ YUME : Journal of Management Vol 8, No 3 (2025) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pascasarjana STIE Amkop Makassar ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37531/yum.v8i3.9827
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh norma sosial terhadap Impulsive Buying Belanja Online (2) pengaruh gaya hidup terhadap Impulsive Buying Belanja Online (3) norma sosial dan gaya hidup yang dipengaruhi citra merek berdampak pada impulsive buying. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Sampel merupakan generasi Z di Soloraya sebanyak 100 responden. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini meliputi: 1) impulsive buying sebagai variabel terikat (Y); 2) norma sosial (X1); 3) gaya hidup (X2) dan citra merek sebagai variabel intervening (Z). Data penelitian diperoleh menggunakan angket dengan skala likert yang diisi oleh responden. Data dianalisis menggunakan Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan Software Smartpls. Model pengukuran PLS terdiri dari tiga elemen pokok yaitu model luar (outer model) dan model dalam (iner model). Hasil penelitian menunjukkan (1) norma sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap impulsive buying dengan hasil uji t sebesar 2,027 dengan signifikansi 0,043, (2) Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan suatu usaha dengan hasil uji t sebesar 3,114 dengan signifikansi 0.002, dan (3) norma sosial dan gaya hidup yang dipengaruhi citra merek tidak berdampak signiffikan pada impulsive buying. Kata kunci: Norma Sosial, Gaya Hidup, Impulsive Buying, Citra Merek]]>
<![CDATA[Green Marketing Mix and Environmental Knowledge: Shaping Gen Z and Millennials’ Sustainable Furniture Intentions ]]>
<![CDATA[Soepatini, Soepatini]]>;
<![CDATA[Putra , Bintang Kharisma]]>;
<![CDATA[Suryandari , Rullynta Siska]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi Vol 12 No 2 (2025): December ]]>
Publisher : <![CDATA[Management Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/minds.v12i2.56692
<![CDATA[This study investigates how Indonesian Gen Z and millennials’ purchase intentions for green furniture from Ace Hardware, IKEA, Informa, KANA Furniture, and Uwitan are shaped by the green marketing mix—product, price, place, and promotion. Its academic contribution lies in integrating environmental knowledge as a boundary condition into the marketing mix framework while embedding a skepticism-based perspective, thereby clarifying when specific green signals succeed or fail. A quantitative survey of 256 respondents was analyzed with Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) using SmartPLS. Findings indicate that green promotion, place, and price significantly influence purchase intentions, whereas green product does not. Environmental knowledge moderates the link between green product and place, suggesting its importance in sustainable consumption. This study advances green marketing scholarship by addressing the tension between persuasion and skepticism. Practically, it guides firms to build credibility and communicate sustainability initiatives more effectively to young consumers in emerging markets.]]>
<![CDATA[Anteseden dari Konsekuen Niat Berperilaku Konsumsi Berkelanjutan ]]>
<![CDATA[Rafi Falah Nursito, Fadhil]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 9 No. 1 (2025): April ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Ponorogo ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24269/iso.v9i1.3255
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berbagai faktor eksternal terhadap sustainable consumption behavior, baik secara langsung maupun melalui sustainable consumption behavior intention sebagai variabel perantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental knowledge dan promotion of sustainable consumption memiliki pengaruh signifikan terhadap niat konsumsi berkelanjutan, tetapi tidak secara langsung memengaruhi perilaku konsumsi berkelanjutan. Sebaliknya, materialism dan environmental influences memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku konsumsi berkelanjutan, di mana materialisme cenderung menghambat konsumsi berkelanjutan, sedangkan pengaruh lingkungan sosial justru mendorongnya. Selain itu, niat konsumsi berkelanjutan terbukti sebagai faktor utama yang berperan dalam mendorong individu untuk mengadopsi konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Temuan ini mendukung theory of planned behavior (TPB), yang menekankan pentingnya niat dalam menentukan perilaku aktual. Oleh karena itu, intervensi kebijakan yang efektif dalam meningkatkan konsumsi berkelanjutan harus difokuskan pada strategi yang memperkuat niat, seperti edukasi lingkungan, kampanye sosial, serta pemberian insentif bagi perilaku konsumsi yang lebih ramah lingkungan.]]>
<![CDATA[Dari Gaya ke Kesadaran: Transformasi Hedonisme Menuju Konsumsi Fashion Berkelanjutan ]]>
<![CDATA[Wiryawan, Sakti]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>
<![CDATA[ ISOQUANT : Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 9 No. 1 (2025): April ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Ponorogo ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24269/iso.v9i1.3261
<![CDATA[Industri fashion menghadapi tantangan dalam mendorong konsumsi yang lebih berkelanjutan, terutama terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hedonisme dan kesadaran lingkungan terhadap sikap pro-lingkungan serta konsumsi fashion berkelanjutan. Menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS), penelitian ini menemukan bahwa kesadaran lingkungan berpengaruh signifikan terhadap sikap pro-lingkungan dan konsumsi fashion berkelanjutan. Sikap pro-lingkungan juga memiliki dampak positif terhadap keputusan konsumsi fashion berkelanjutan. Sebaliknya, hedonisme tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap variabel tersebut. Hasil ini menekankan pentingnya edukasi lingkungan dan strategi pemasaran yang inovatif dalam meningkatkan minat konsumen terhadap produk fashion berkelanjutan. Dukungan kebijakan dan kolaborasi industri diharapkan dapat mempercepat transisi menuju konsumsi fashion yang lebih ramah lingkungan.]]>
<![CDATA[Brand Love: Aplikasi Behavioral Reasoning Theory (BRT) pada Produk Halal ]]>
<![CDATA[Mulyadi, Desviana Umi Sholikah]]>;
<![CDATA[Kuswati, Rini]]>;
<![CDATA[Isa, Muzakar]]>
<![CDATA[ Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 10 No. 1 (2025): Benefit : Volume 10 Juni No 1 tahun 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Muhammadiyah Surakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23917/benefit.v10i1.10527
<![CDATA[Data yang diambil dari The Royal Islamic Strategic Centre (RISSC) pada tahun 2022 Negara Indonesia menduduki peringkat pertama dengan populasi muslim terbanyak. Hal ini akan menjadi pendorong utama untuk mengkonsumsi produk halal. Namun menariknya produk halal bukan hanya digemari oleh penduduk muslim, hal ini terbukti dari data The State of Global Islamic Economy Report 2022 yang menyatakan bahwa negara yang menduduki angka teratas dalam hal ekspor produk halal didominasi oleh penduduk non-muslim. Fenomena ini menjadi bukti bahwa produk halal akan menjadi sebuah brand love dari konsumen. peneliti berusaha mengusulkan untuk menggunakan BRT sebagai model konseptual yang menjadi dasar teori penelitian. BRT merupakan sebuah teori yang biasa dirujuk dalam literatur perilaku konsumen untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat dan perilaku pengguna. Tujuannya untuk menganalisis brand love yang diaplikasikan dalam Behavioral Reasoning Theory (BRT) pada produk halal. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan teknik penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk halal dengan sampel sebanyak 155 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan PLS-SEM melalui software SmartPLS 3.0. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan evalusi pengukuran model secara outer model dan inner model. Hasil dari penelitian ini menyatakan (1) health consciusness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap reasons for consuming produk halal. (2) health consciusness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap evironmental concerns produk halal. (3) health consciusness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap attitude (4) health conciusness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (5) reasoning for consuming produk halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude. (6) reasoning for consuming produk halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (7) evironmental concerns memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap attitude. (8) evironmental concern memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (9) attitude berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (10) health conciusness yang dimediasi oleh reason for consuming produk halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (11) health conciusness yang dimediasi oleh attitude berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. (12) health conciusness yang dimediasi oleh evironmental concern berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand love produk halal. Implikasi penelitian memberikan manfaat pengembangan pengetahuan, referensi, dan praktek bagi penelitian selanjutnya terhadap brand love dengan menggunakan aplikasi Behavioral Reasoning Theory (BRT). Batasan penelitian data yang terkumpul merupakan sebaran dari kuesioner google form yang memungkinkan dari masing-masing responden memiliki jawaban yang asal menjawab tanpa membaca pertanyaan sehingga memungkinkan data kurang tajam dalam mengidentifikasi responden disetiap pertanyaannya.]]>
