Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP KEKUATAN OTOT Romadhon, Arifka; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40058

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai pada member Fitness CenterHotel Pandanaran Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test control groupdesign. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan, untuk kontroldiberikan program latihan + air putih 350 ml dan perlakuan diberikan susu kedelai sebanyak 600ml + program latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan subjek diukur kekuatan ototlengan, kekuatan otot kaki dan kekuatan otot punggung sebelum dan sesudah perlakuan. Ujihipotesis menggunakan Independent sample t-test, dan paired t test. Hasil penelitian yang didapatadalah peningkatan kekuatan pada perlakuan lebih tinggi dari pada kontrol, hasil kelompokperlakuan kekuatan otot lengan 43,08 ± 11,46 kg, kekuatan otot kaki 141,75 ± 13,67 kg, kekuatanotot punggung 125,00 ± 18,26 kg, hasil kelompok kontrol kekuatan otot lengan 34,66 ± 12,40 kg,kekuatan otot kaki 132,75 ± 9.90 kg, kekuatan otot punggung 130,58 ± 17,57 kg, hasilmenunjukkan hasil perbedaan yang signifikan kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkankelompok kontrol hasil uji independent sample t-test, masing-masing menunjukkan hasil perbedaanyang tidak signifikan p=0,250 p= 0,221 dan p= 0,601 (p>0,05). Simpulan dari penelitian iniadalah pemberian susu kedelai tidak dapat meningkatkan perbandingan kekuatan otot antarkelompok kontrol dan perlakuan, member Fitness Center Hotel Pandanaran Semarang.Kata Kunci: : Susu kedelai, latihan beban, kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki, kekuatan otot punggung.AbstractMuscle strength can be improved by doing exercise. Nowadays, weight training is mostly loved physicalexercise by community. This is shown by increasing number of fitness center in the community. Based onprevious research, soy milk which is consumed after doing exercise can be an effective way to increase musclepower if it is combined with endurance exercise. This study aims to identify the effect of soy milk on FitnessCenter member of Hotel Pandanaran Semarang in treatment group and exercise program and mineral waterto control group in increasing muscle power. This is pre-post-test control group design. There are two samplegroups which are control group and treatment group. Control group is given exercise program and mineralwater of 350 ml, whereas the treatment group is given soy milk of 600ml and exercise program which mayincrease muscle power. Arm muscle power, leg muscle power and back muscle power of the sample aremeasured both before and after the given treatment. In addition, hypothesis analysis is conducted usingindependent sample t-test and paired t-test. Results show that there is greater increase of power in treatmentgroup than control group. Treatment group has arm muscle power of 43,08 ± 11,46 kg, leg muscle power of141,75 ± 13,67 kg, back muscle poer of 125,00 ± 18,26 kg, Meanwhile, control group has arm muscle powerof 34,66 ± 12,40 kg, leg muscle power of 132,75 ± 9.90 kg, and back muscle power of 130,58 ± 17,57 kg, thisfinding indicates that treatment group has higher result than the control group. However, based onindependent sample t-test, the difference is not insignificant at p= 0250, p= 0,221, and p=0.601 (p>0,05). Itcan be concluded that soy milk can increase the power of arm muscle, leg muscle, and back muscle, of FitnessCenter member in Hotel Pandanaran Semarang.Keywords: Soy milk, weight training, arm muscle power, leg muscle power, back muscle power
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BUAH PISANG DAN VITAMIN B1, B6, DAN B12 TERHADAP KELELAHAN OTOT Faturochman, Faturochman; Junaidi, Said; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i1.40205

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pisang dan vitamin B1, B6, danB12 setelah melakukan aktivitas maksimal terhadap kelelahan. Desain penelitian menggunakanpost-test only with control group desingn. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Sampeldibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, perlakuan I (diberi pisang 300g) perlakuan II(diberi vitamin 100 mg B1, 200 mg B6, dan 200 mcg B12). Tes kelelahan diukur menggunakanRunning Anaerobik Sprint Test dengan menghitung asam laktat. Data dianalisis dengan uji OnewayAnova yang diuji lanjut menggunakan Post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerataasam laktat kelompok kontrol 10,7 mmHg; kelompok pisang 4,9 mmHg; kelompok vitamin B1,B6, dan B12 9,9 mmHg. Hasil uji Anova yaitu p = 0,002 dan berdasarkan uji Post-hoc nilai pasam laktat kelompok kontrol dengan pisang yaitu 0,004. Nilai p asam laktat kelompok pisangdengan vitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,006. Nilai p asam laktat kelompok kontrol denganvitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,971. Simpulan penelitian: 1) Pemberian buah pisang dan vitaminB1, B6, dan B12 sebelum lari anaerobik efektif untuk mencegah kelelahan otot anaerobik. 2) Buahpisang lebih efektif dalam mencegah kelelahan otot pada lari anaerobik.Kata Kunci: Pisang, vitamin B1, B6, dan B12, Kelelahan Otot AbstractThe purpose of this research is to investigate the influence of the banana and vitamin B1, B6, and B12 after themaximum to fatigue.This is the kind of research experiments with the design post-test only with desingn controlgroup. The sampling method of sample use purposive sampling technique. The research sample is split into 3groups, the control group, treatment I (given the bananas 300 g) treatment II (given vitamin B1 100 mg, 200mg of B6, and 200 mcg of B12). Fatigue tests measured using Running Anaerobic Sprnt Test by countinglactic acid. Data analyzed by the Oneway ANOVA said using Post-hoc LSD. The results of the study showthat the control group lactic acid 10,7 mmHg; banana group 4,9 mmHg; group vitamin B1, B6, and B12 9,9mmHg. The ANOVA p = 0,002 Post-hoc p and based on the value of lactic acid 0,004. The value of p lacticacid group bananas with vitamins B1, B6, and B12 0,006. The value of p lactic acid the control group withvitamins B1, B6, and B12 0,971. Conclusions research: 1) the fruit banana and vitamin B1, B6, and B12before fleeing anaerobic effective to prevent the anaerobic exhaustion. 2) the banana more effective in preventingexhaustion muscle in run anaerobic Keywords: Banana, Vitamin B1, B6, and B12, Muscle Fatigue
Efek Akut Pemberian Asam Amino Citrulin Alami Terhadap Kekuatan Otot Setiowati, Anies; Sumartiningsih, Sri
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 10, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v10i2.27120

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisa efek akut asam amino sitrulin alami terhadap kekuatan otot. Metode penelitian dengan desain -post test controlled group design.  Sampel penelitian adalah mahasiwa IKOR FIK  dibagi secara acak menjadi 2 kelompok  yaitu kelompok kontrol  dan kelompok sitrulin. Perlakuan pada kelompok sitrulin berupa pemberian jus semangka 428 ml (600-700 g daging buah semangka) kandungan sitrulin sebesar 1 mg. sedang pada kelompok control diberikan placebo yaitu air sirup. Jus semangka ataupun air sirup diberikan 60 menit sebelum dilakukan tes kekuatan otot yaitu kekuatan otot tungkai, punggung, bahu dan genggam tangan dengan menggunakan Dynamometer. Data  dianalisis diuji T-test dengan SPSS. Hasil penelitian: rerata kekuatan otot total diperoleh dari hasil penjumalahan kekuatan otot punggung, tungkai, bahu, genggam tangan. Retata kekuatan otot total kelompok kontrol 362,98±87,26 kg, kelompok perlakuan critrulline alami (semangka) 378,46±128,23, p=0,782. Tidak terdapat perbedaan efek akut asam amino sitrulin alami terhadap kekuatan otot
KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN AEROBIK WANITA MENSTRUASI PONDOK PESANTREN DURROTU ASWAJA SEMARANG Khasanah, Alfi; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v7i1.43284

Abstract

Sebagian wanita beranggapan bahwa olahraga saat wanita menstruasi dapat mengganggu karena berdampak negatif pada menstruasi. Tujuan penelitian :1) untuk mengetahui kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan Running Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk mengetahui daya tahan anaerobik dan Multistage Fitness Test (MFT) untuk mengetahui daya tahan aerobik. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Hasil penelitian rerata indeks kelelahan kelompok (I) 1,02 ± 0,67; rerata kelompok (II) 0,99 ± 0,72; rerata volume oksigen maksimal kelompok (I) 22,06 ± 0,66; rerata kelompok (II) 22,11 ± 0,95. Tidak ada perbedaan yang bermakna indeks kelelahan dan volume oksigen maksimal saat sampel menstruasi dan tidak menstruasi. Simpulan penelitian: 1) Kemampuan daya tahan anaerobik santriwati dalam kategori sedang dan kemampuan daya tahan aerobik dalam kategori rendah. 2) Tidak terdapat perbedaan daya tahan anaerobik dan aerobik santriwati saat menstruasi dan tidak menstruasi. Kemampuan daya tahan aerobik lebih rendah daripada anaerobik. Jadi saat wanita menstruasi disarankan untuk melakukan olahraga misalnya jalan.
PENGARUH PEMBERIAN WHEY PROTEIN TERHADAP KADAR ERITROSIT PADA TIKUS YANG DIRENANGKAN SAMPAI KELELAHAN Mohsin, Asfat; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v7i1.44762

Abstract

Protein kasein dan protein whey merupakan komponen utama yang terkandung dalam susu tinggi protein. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ada tidaknya whey protein terhadap kadar eritrosit pada tikus yang direnangkan sampai kelelahan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized post-test only controlled group design, sampel penelitian dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok kontrol (n= 5), kelompok 1 aktivitas renang (n= 4), kelompok 2 aktivitas renang + whey protein 2,05 g/kgBB (n= 5), dan kelompok 3 aktivitas renang + whey protein 4,1 g/kgBB (n= 5). Perlakuan kelelahan (renang sampai lelah) dengan whey protein diberikan selama 14 hari setelah perlakuan renang. Pengambilan dan pemeriksaan eritrosit pada hari ke 15. Analisis hasil menggunakan uji ANOVA dan uji LSD dengan SPSS 16. Hasil penelitian rerata jumlah eritrosit 9,36 jt/mm3, 7,31 jt/mm3, 7,84 jt/mm3, 9,23 jt/mm3 (kelompok K, perlakuan 1, 2, 3). Hasil uji ANOVA p <0,000. Hasil uji LSD whey protein 4,1 g/kgBB p <0,000. Simpulan whey protein 4,1 g/kgBB berpengaruh paling signifikan terhadap peningkatan jumlah eritrosit darah.
SUMBANGAN KECERDASAN INTELLIGENCE QUOTIENT TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK PADA SISWA KELAS SD Setiawan, Agus; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 4 No 4 (2015): Journal of Sport Sciences and Fitness
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v4i4.10092

Abstract

Tujuan dari penelian ini adalah 1) Mengetahui tingkat keterampilan motorik siswa kelas III putra SD Aloysius Semarang, 2) Mengetahui tingkat Intelligence Quotient (IQ) siswa kelas III putra SD Aloysius Semarang, 3) Mengetahui seberapa besar sumbangan keterampilan motorik terhadap kecerdasan Intelligence Quotient (IQ) siswa kelas III putra SD Aloysius Semarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode survei analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas III putra SD Aloysius berjumlah 15 siswa atau total sampling. Instrumen yang digunakan untuk tes keterampilan motorik adalah lari 54 meter, lompat jauh tanpa awalan, lempar bola kasti, dan loncat tegak, sedangkan instrumen untuk intelligence quotient adalah tes IQ CVIT. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif nilai mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi. Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas, analisis regresi linier, uji koefisien determinasi.Hasil penelitian ini menunjukan keterampilan motorik olahraga memberikan sumbangan 53,7% terhadap intelligence quotient.Contribution to the intelligence quotient of motor skills at Aloysius Elementary School third-grade students in Semarang on 2015.Minithesis Department of Sport Science, Semarang State University.DrAniesSetiowati, M.Gizi. The aim of the study presented is 1) Determine the motor skill level of graders III son SD Aloysius Semarang, 2) Determine the level of Intelligence Quotient (IQ), a student of class III son SD Aloysius Semarang, 3) Determine the contribution of motor skills to intelligence Intelligence Quotient (IQ ) students of class III SD son Aloysius Semarang. This research is a quantitative research, with analytic survey method and cross sectional approach. The population in this study is third grade son students of elementary school Aloysius totaling 15 students. The instrument used to test motor skills are run 54 meters, standing broad jump, throwing a baseball, and vertical jump, while the instrument's intelligence quotient is IQ CVIT test. Data analysis was performed with descriptive statistics mean, maximum, minimum, and standard deviation. Test requirements analysis with performed normality test, homogeneity test, linearity test, simple regression analysis, the coefficient of determination test. These results indicate the motor skills of sport contributed 53.7% to the intelligence quotient.
AIR BEROKSIGEN DAN LATIHAN UNTUK MENURUNKAN LEMAK TUBUH PADA WANITA Nugroho, Ardi Setyo; Sugiharto, Sugiharto; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40047

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pemberian air beroksigen dengan kadar 120 PPM dibandingkan 100 PPM dan latihan aerobik terhadap penurunan persen lemak tubuh member Seruni Studio. Metode penelitian menggunakan quasi experimental dengan two groups with pre-test and post-test design. Populasi berjumlah 405 orang berjenis kelamin wanita. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi menghasilkan 17 sampel penelitian. Sampel dibagi 2 kelompok, perlakuan 1 pemberian air beroksigen kadar 120 PPM dan latihan aerobik (n=9). Perlakuan 2 pemberian air beroksigen kadar 100 PPM dan latihan aerobik (n=8). Latihan aerobik penelitian ini adalah senam aerobik selama 4 minggu. Pemberian air beroksigen 3 tahap, sebelum, interval dan setelah latihan. Pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA (Bioelectrical Impaldance Analysis). Teknik analisis data menggunakan paired-samples t-test dan one-sample t-test. Hasil penelitian ini adalah nilai p kelompok perlakuan 1 = 0,000, artinya nilai p < 0,05. Nilai p kelompok perlakuan 2 = 0,000, artinya nilai p < 0,05. Nilai p uji beda perlakuan 1 dan perlakuan 2 = 0,184, artinya nilai p > 0,05. Simpulan penelitian ini adalah pemberian air beroksigen kadar 120 PPM maupun 100 PPM dan latihan aerobik berpengaruh terhadap penurunan persen lemak tubuh member Seruni Studio. Tidak terdapat perbedaan dari kedua kelompok perlakuan.Kata Kunci: Air beroksigen, latihan aerobik, persen lemak tubuh Abstract The purpose of this research is to find out the influence of giving 120 PPM oxygenated water compared to 100 PPM oxygenated water and aerobic exercise towards body fat loss percentage on Seruni Studio members. This research uses quasi-experimental with method of two groups with pre-test and post-test design. The population is 405 women. The technique used to choose the samples is purposive sampling with inclusion and exclusion criteria generating 17 samples. The samples are divided into two groups, treatment 1 which is giving 120 PPM oxygenated water and aerobic exercise (n= 9). Treatment 2 which is giving 100 PPM oxygenated water and aerobic exercise (n= 8). The aerobic exercise in this research is an aerobic dance held for 4 weeks. The giving of oxygenated water consists of three stages, before, interval and after the exercise. The measurement of body fat percentage is done by using BIA (Bioelectrical Impaldance Analysis). The analysis technique uses Paired-samples t-test and One-sample t-test. The results of this research is p score of treatment group 1 = 0.000, it means that the p score < 0.05. The p score of treatment group 2 = 0.000, it means that the p score < 0.05. The p score of different test 1 and treatment 2 = 0.184, meaning that the p score > 0.05. The conclusion of this research is the giving of 120 PPM or 100 PPM oxygenated water and aerobic exercise is influential to body fat loss percentage on Seruni Studio members. No differents from two treatment groups. Keywords: Oxygenated water, aerobic exercise, body fat percentage
PERBANDINGAN ANTARA DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PEROKOK AKTIF BEROLAHRAGA DENGAN BUKAN PEROKOK AKTIF BEROLAHRAGA Faza, Arif Bahtiar; Rahayu, Setya; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40055

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengetahui daya tahan kardiorespirasi perokok aktif berolahraga,daya tahan kardiorespirasi bukan perokok aktif berolahraga dan perbedaan daya tahankardiorespirasi perokok aktif berolahraga dengan bukan perokok aktif berolahraga. Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survei, tes danpengukuran. Populasi berjumlah 107 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakanteknik purposive sampling diperoleh 30 sampel, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitukelompok perokok aktif berolahraga (n=15) dan kelompok bukan perokok aktif berolahraga(n=15). Instrumen yang digunakan adalah angket dan tes multistage fitnes test (MFT). Analisisdata menggunakan descriptive presentase dan independent sampel test. Hasil penelitian menunjukkanbahwa perokok aktif berolahraga memiliki rerata daya tahan kardiorespirasi 39,16ml/kgbb/menit. Bukan perokok aktif berolahraga memiliki rerata daya tahan kardiorespirasi43,91 ml/kgbb/menit. Hasil uji independen sampel test menunjukan terdapat perbedaan yangsignifikan antara perokok aktif berolahraga dan bukan perokok aktif berolahraga dengan nilaip=0,017 (p<0,05). Simpulan penelitian: 1) Daya tahan kardiorespirasi perokok aktif berolahragatermasuk kategori sedang. 2) Daya tahan kardiorespirasi bukan perokok aktif berolahragatermasuk kategori baik. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan di mana daya tahankardiorespirasi bukan perokok aktif berolahraga lebih baik dibandingkan dengan perokok aktifberolahraga. Saran dari peneliti yaitu mengatur pola hidup sehat, berhenti merokok, danberolahraga secara rutin dan teratur.Kata Kunci: Daya tahan kardiorespirasi; perokok; olahragaAbstractThe aim of the study is to know the cardiorespiratory endurance between active smoker and non activesmoker male actively exercising. The research method that be used is a descriptive quantitative with surveymethod, test, and measuring. Total of the population are 107 students. Sampling technique by purposivesampling technique, the result is 30 sample, than divided into 2 groups, they are active smokers who activelyexercise group (n=15) and non-active smokers who actively exercise group (n=15). The instrument that beused are questionnaire and multistage fitness test (MFT). The data analysis using descriptive percentage andindependent sample test. The result shows that active smoker who actively exercise has cardiorespiratoryendurance in average 39,16 bb/minute. Then non-active smoker who actively exercise has cardiorespiratoryendurance in average 43,91 ml/kg/minute. The result of independent sample test contain of significantdifferences between active smoker who actively exercise group and non-active smoker who actively exercisewith the grade p=0,017 (p<0,05). Research conclusions: 1) Cardiorespiratory endurance for active smokerwho actively exercise include as medium category. 2) Cardiorespiratory endurance for non-active smokerwho actively exercise include as good category. 3) There are significant differences that are cardiorespiratoryfor non-active smokers male actively exercise is better than active smoker who actively exercise. Writer’srecommendation to set a healthy life by stop smoking and do exercising regularly.Keywords: Cardiorespiratory endurance, smoker, exercising
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP KEKUATAN OTOT Romadhon, Arifka; Mukarromah, Siti Baitul; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i2.40058

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai pada member Fitness CenterHotel Pandanaran Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test control groupdesign. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan, untuk kontroldiberikan program latihan + air putih 350 ml dan perlakuan diberikan susu kedelai sebanyak 600ml + program latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan subjek diukur kekuatan ototlengan, kekuatan otot kaki dan kekuatan otot punggung sebelum dan sesudah perlakuan. Ujihipotesis menggunakan Independent sample t-test, dan paired t test. Hasil penelitian yang didapatadalah peningkatan kekuatan pada perlakuan lebih tinggi dari pada kontrol, hasil kelompokperlakuan kekuatan otot lengan 43,08 ± 11,46 kg, kekuatan otot kaki 141,75 ± 13,67 kg, kekuatanotot punggung 125,00 ± 18,26 kg, hasil kelompok kontrol kekuatan otot lengan 34,66 ± 12,40 kg,kekuatan otot kaki 132,75 ± 9.90 kg, kekuatan otot punggung 130,58 ± 17,57 kg, hasilmenunjukkan hasil perbedaan yang signifikan kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkankelompok kontrol hasil uji independent sample t-test, masing-masing menunjukkan hasil perbedaanyang tidak signifikan p=0,250 p= 0,221 dan p= 0,601 (p>0,05). Simpulan dari penelitian iniadalah pemberian susu kedelai tidak dapat meningkatkan perbandingan kekuatan otot antarkelompok kontrol dan perlakuan, member Fitness Center Hotel Pandanaran Semarang.Kata Kunci: : Susu kedelai, latihan beban, kekuatan otot lengan, kekuatan otot kaki, kekuatan otot punggung.AbstractMuscle strength can be improved by doing exercise. Nowadays, weight training is mostly loved physicalexercise by community. This is shown by increasing number of fitness center in the community. Based onprevious research, soy milk which is consumed after doing exercise can be an effective way to increase musclepower if it is combined with endurance exercise. This study aims to identify the effect of soy milk on FitnessCenter member of Hotel Pandanaran Semarang in treatment group and exercise program and mineral waterto control group in increasing muscle power. This is pre-post-test control group design. There are two samplegroups which are control group and treatment group. Control group is given exercise program and mineralwater of 350 ml, whereas the treatment group is given soy milk of 600ml and exercise program which mayincrease muscle power. Arm muscle power, leg muscle power and back muscle power of the sample aremeasured both before and after the given treatment. In addition, hypothesis analysis is conducted usingindependent sample t-test and paired t-test. Results show that there is greater increase of power in treatmentgroup than control group. Treatment group has arm muscle power of 43,08 ± 11,46 kg, leg muscle power of141,75 ± 13,67 kg, back muscle poer of 125,00 ± 18,26 kg, Meanwhile, control group has arm muscle powerof 34,66 ± 12,40 kg, leg muscle power of 132,75 ± 9.90 kg, and back muscle power of 130,58 ± 17,57 kg, thisfinding indicates that treatment group has higher result than the control group. However, based onindependent sample t-test, the difference is not insignificant at p= 0250, p= 0,221, and p=0.601 (p>0,05). Itcan be concluded that soy milk can increase the power of arm muscle, leg muscle, and back muscle, of FitnessCenter member in Hotel Pandanaran Semarang.Keywords: Soy milk, weight training, arm muscle power, leg muscle power, back muscle power
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BUAH PISANG DAN VITAMIN B1, B6, DAN B12 TERHADAP KELELAHAN OTOT Faturochman, Faturochman; Junaidi, Said; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i1.40205

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pisang dan vitamin B1, B6, danB12 setelah melakukan aktivitas maksimal terhadap kelelahan. Desain penelitian menggunakanpost-test only with control group desingn. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Sampeldibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, perlakuan I (diberi pisang 300g) perlakuan II(diberi vitamin 100 mg B1, 200 mg B6, dan 200 mcg B12). Tes kelelahan diukur menggunakanRunning Anaerobik Sprint Test dengan menghitung asam laktat. Data dianalisis dengan uji OnewayAnova yang diuji lanjut menggunakan Post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerataasam laktat kelompok kontrol 10,7 mmHg; kelompok pisang 4,9 mmHg; kelompok vitamin B1,B6, dan B12 9,9 mmHg. Hasil uji Anova yaitu p = 0,002 dan berdasarkan uji Post-hoc nilai pasam laktat kelompok kontrol dengan pisang yaitu 0,004. Nilai p asam laktat kelompok pisangdengan vitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,006. Nilai p asam laktat kelompok kontrol denganvitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,971. Simpulan penelitian: 1) Pemberian buah pisang dan vitaminB1, B6, dan B12 sebelum lari anaerobik efektif untuk mencegah kelelahan otot anaerobik. 2) Buahpisang lebih efektif dalam mencegah kelelahan otot pada lari anaerobik.Kata Kunci: Pisang, vitamin B1, B6, dan B12, Kelelahan Otot AbstractThe purpose of this research is to investigate the influence of the banana and vitamin B1, B6, and B12 after themaximum to fatigue.This is the kind of research experiments with the design post-test only with desingn controlgroup. The sampling method of sample use purposive sampling technique. The research sample is split into 3groups, the control group, treatment I (given the bananas 300 g) treatment II (given vitamin B1 100 mg, 200mg of B6, and 200 mcg of B12). Fatigue tests measured using Running Anaerobic Sprnt Test by countinglactic acid. Data analyzed by the Oneway ANOVA said using Post-hoc LSD. The results of the study showthat the control group lactic acid 10,7 mmHg; banana group 4,9 mmHg; group vitamin B1, B6, and B12 9,9mmHg. The ANOVA p = 0,002 Post-hoc p and based on the value of lactic acid 0,004. The value of p lacticacid group bananas with vitamins B1, B6, and B12 0,006. The value of p lactic acid the control group withvitamins B1, B6, and B12 0,971. Conclusions research: 1) the fruit banana and vitamin B1, B6, and B12before fleeing anaerobic effective to prevent the anaerobic exhaustion. 2) the banana more effective in preventingexhaustion muscle in run anaerobic Keywords: Banana, Vitamin B1, B6, and B12, Muscle Fatigue