Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PEMBUATAN BIOFILTER DARI TUMBUHAN FITOREMEDIASI APU APU SEBAGAI MEDIA PENURUNAN KADAR COD DAN BOD LIMBAH CAIR DI PERTAMINA RU III PLAJU kiagus ahmad roni
Jurnal Redoks Vol 5, No 2 (2020): REDOKS JULI-DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i2.4770

Abstract

Menipisnya sumber daya alam dan tingginya pencemaran merupakan salah satu pokok masalah yang sering terjadi di lingkungan. Dalam kegiatan sehari-harinya, Pertamina RU III dari berbagai proses produksinya menghasilkan sejumlah limbah cair. Dalam pengolahanya Biofilter Fitoremediasi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sederhana guna menurunkan kadar pencemar yang terkandung didalam limbah tersebut. Fitoremediasi dapat diartikan suatu sistem dimana tanaman tertentu yang bekerjasama dengan mikroorganisme dalam media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat kontaminan atau pencemar menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi. Salah satu tumbuhan hiperakumulator yang dapat digunakan untuk fitoremediasi adalah Tumbuhan Apu Apu (Pistia stratiotes). Hasil yang didapatkan bahwa setelah ditambahkan tanaman apu apu mulai dari hari ke 1 sampai hari ke 5 terjadi penurunan kandungan COD dan BOD. sehingga cara ini dianggap mampu untuk digunakan sebagai penurunan kandungan zat pencemar didalam limbah cair sebelum di kembalikan ke lingkungan.
ANALISIS PERSENTASE RESIDU PENCUCIAN FILTER AIR BERSIH PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG DENGAN VARIASI WAKTU DAN KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) kiagus ahmad roni
Jurnal Redoks Vol 5, No 1 (2020): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v5i1.3626

Abstract

Sebagian besar instalasi pengolahan Air (IPA) di provinsi Sumatera Selatan menggunakan air Sungai sebagai air baku. Salah satu IPA yang menggunakan air sungai sebagai air baku yaitu IPA Tirta Musi unit Rambutan yang berada di wilayah kerja PDAM Palembang. IPA unit Rambutan memiliki kapasitas produksi 850 L/det dengan jumlah pelanggan aktif sebanyak 36.967 pelanggan. permasalahan yang terdapat pada IPA unit Rambutan adalah tingginya headloss (level air) pada filter dan lambatnya waktu pengolahan air. Sehingga kapasitas hasil air pengolahan tidak maksimal (tidak efisien) dan membutuhkan waktu yang lama. Efisiensi pengolahan yang masih rendah mengidentifikasi bahwa pengolahan air yang terdapat pada IPA unit Rambutan kualitasnya menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisa berapa konsentrasi dan  waktu pencucian media filter yang optimal dengan menggunakan pelarut Natrium Hidroksida (NaOH) dari variasi konsentrasi 2M, 4M, 6M, 8M dan 10M dan variasi waktu selama 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit  untuk meng-aktivasi media filter sehingga meningkatkan efisiensi filter  dan menghasilkan kualitas air yang sesuai dengan peraturan Permenkes No. 492/2010.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang optimal untuk meng-aktivasi media filter (pasir Kuarsa) yaitu 8 M dengan waktu reaksi selama 20 menit. Pengolahan menggunakan pasir kuarsa yang telah di aktivasi mampu menurunkan nilai kekeruhan air dari 4,23 NTU ke 1,10 NTU dan menaikan nilai pH dari 5,95 ke 6,14 serta mampu mempercepat waktu pengolahan dari 13,72 menit menjadi 2,30 menit. Hal ini menunjukkan pencucian media filter menggunakan Chemical sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan air Bersih.
APLIKASI WHATSAPP SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF UJIAN ONLINE DI SIT MUSH’AB BIN UMAIR Taufik Barlian; Kiagus Ahmad Roni; Sofiah Sofiah; Yosi Apriani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i1.268-273

Abstract

Distance learning causes teachers to think creatively so that the teaching and learning process continues as it should. In addition, various platforms and media for online learning are still not widely known by teachers. The Whatsapp application is an application that is already widely used. In this application, it is possible to form groups that can gather many people to be able to chat with each other and exchange information that allows the delivery of messages in groups besides delivering messages individually. The purpose of this service is so that teachers can make maximum use of the Whatsapp media as a distance learning facility. The method in this service of AbdiMas team took the initiative to conduct a one day coaching clinic using the Whatsapp application as a means of evaluating student learning to SIT Mush'ab bin Umair teachers. The conclusion of this dedication activity is that this community service activity is felt to be very beneficial for the SIT Mush'ab bin Umair teachers. In part, the limitations of online learning facilities and infrastructure can be overcome by using Whatsapp. The use of Whatsapp as an online exam means is considered relatively cheap with a wide reach, easy to use, especially for most of the students of SIT Mush'ab bin Umair who are still in grades 1 and 2.
PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENGARUH LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DALAM LARUTAN AIR LAUT Kiagus Ahmad Roni; Elfidiah Elfidiah; Erna Yuliwati; Bela Marselia
Jurnal Redoks Vol 7, No 1 (2022): REDOKS JANUARI-JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i1.7005

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang, dimana indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang terjadi setiap tahun mengakibatkan meningkatnya penggunaan berbagai logam, misalnya berupa besi, baja, aluminium, seng dan jenis logam lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu penggunaan logam yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar dapat menyebabkan penurunan mutu logam akibat interaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Proses terjadianya korosi ini dapat kita kendalikan atau hambat dengan penambahan inhibitor. Inhibitor korosi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam lingkungan korosif akan menurunkan korosi dari lingkungan tersebut pada logam. Salah satu tanaman yang banyak mengandung tanin dan zat antioksidan yang dapat berpotensi sebagai inhibitor korosi adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Adanya kandungan tannin di dalam daun pepaya menjadikan tanaman ini kemungkinan dapat dipakai untuk menghambat laju korosi dari Baja Karbon. Variabel yang digunakan untuk diteliti adalah variasi waktu perendaman yaitu 3 hari, 6 hari, 10 hari dan juga variasi penambahan volume Inhibitor dengan konsentrasi 0%, 3% dan 9%. Hasil perendaman dan penambahan volume inhibitor yang efektif menurunkan laju korosi yaitu pada perendaman 6 hari dengan volume inhibitor 6% mendapatkan nilai penurunan laju korosi sebesar 1,0308 x 10-6 gr/cm2 . jam dan dengan nilai efisiensi sebesar 75,64%.
Pemanfaatan Karbon Aktif dari Limbah Sekam Padi dan Bonggol Jagung untuk Mengurangi Kadar Pencemar pada Sungai Sekanak Kiagus Ahmad Roni; Evy Kurniati; Legiso Legiso; Tri Susanto
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14 No.2 Desember 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i2.5980

Abstract

Sungai Sekanak merupakan salah satu sungai yang ada di kawasan pemukiman yang padat penduduk,pusat perekonomian serta pusat pemerintahan. Sungai sekanak memiliki tiga buah kolam retensi, yaituSiti Khodijah, Kambang Iwak Besar, dan Kambang Iwak Kecil. Kondisi sungai sekanak yang bau, dankotor, disebabkan oleh beberapa parameter yaitu COD, BOD, TDS, pH, dan Fe (Fe2+, Fe3+ terlarut, danFe3+). Sehingga dibutuhkan komposisi dan material yang pas untuk mengurangi kadar pencemaran padaair sungai sekanak. Dengan ini diharapkan dapat memperoleh komposisi dan material yang optimal untukmenurunkan nilai COD, TDS, BOD, dan Fe, serta meningkatkan nilai pH air pada sungai sekanak yangberdasarkan dengan standar mutu air. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh komposisidan material yang optimal yang mampu menurunkan kadar COD, BOD, TDS, pH, dan Fe (Fe2+, Fe3+terlarut, dan Fe3+) yaitu pada karbon aktif dari limbah bonggol jagung dengan proses karbonisasi 300oC,25% H3PO4 sebagai aktivator yang menggunakan bahan baku bonggol jagung, serta waktu aktivasiselama 24 jam. Bonggol jagung dengan pH 7,18, sehingga didapat senilai COD sebesar 8mg/L, BOD1,5mg/L, TDS 102mg/L, dan kadar Fe 0mg/L. Sedangkan karbon aktif dari sekam padi yang diprosesdengan karbonisasi 300oC, 25% H3PO4, serta waktu aktivasi memiliki nilai pH sebesar 7,02 dari 6,30,sehingga diperoleh nilai COD 10mg/L, BOD 1,7mg/L, TDS 104mg/L, dan Fe 0mg/L.Kata kunci: bonggol jagung, karbon aktif, sekam padi, sungai sekanak
PEMANFAATAN AMPAS TEBU MENJADI PULP DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI Kiagus Ahmad Roni; Rifdah Rifdah; Tri Susanto
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 1 (2020): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v12i1.107

Abstract

Waste from sugar cane, bagasse or bagasse contains cellulose which is the main raw material for making pulp. The lack of utilization of sugarcane bagasse makes sugarcane bagasse into a pile of garbage that pollutes the environment. This research aims to make pulp from sugarcane bagasse using NaOH as a cooking solution and H2O2. The research method was carried out by varying the cooking solution at 2%, 4%, 5%, 6%, 8%, and 10% NaOH concentrations at temperatures of 100oC, 110oC, 120oC, 130oC and 140oC, then proceed with calculating the percentage of yield and permanganate numbers . The highest percentage of yield is at a temperature of 140oC with a concentration of 2% NaOH, while the lowest permanganate number is at a temperature of 140oC with a concentration of 10% NaOH.
EFEKTIFITAS MUTU BAHAN BAKAR DARI PREMIUM KE PERTALITE DENGAN PENAMBAHAN OCTANE BOOSTER UNTUK MEMINIMALISASI EMISI GAS BUANG DI PT. PERTAMINA RU III. Kiagus Ahmad Roni; Elfidiah Elfidiah; Tri Amrullah
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 2 (2021): Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46774/pptk.v4i2.362

Abstract

Pertumbuhan Industri yang saat ini semakin berkembang pesat mengikuti kebutuhan dan permintaan konsumen. Salah satunya adalah kendaraan bermesin yang teknologinya dibuat semakin canggih, berkualitas tinggi dan hemat bahan bakar. Research Octane Number (RON) atau angka oktan riset merupakan angka oktan sebuah bahan bakar untuk mesin menggunakan busi, yang diperoleh dari perbandingan intensitas ketukan dengan campuran bahan bakar acuan ketika keduanya diuji dalam mesin Cooperative Fuel Research (CFR). Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-Oktana dan n-Heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-Oktana dan 12%-nya n-Heptana. Pada penelitian ini, proses blending dilakukan dengan cara mencampurkan Premium dengan Octane Booster di Laboratorium R&D di PT. Pertamina RU III Plaju dengan Formulasi Blending Premium RON 88 (995 ml, 990 ml, 985 ml, dan 980 ml) dan Octane Booster (5 ml, 10 ml, 15 ml, dan 20 ml) sehingga menghasilkan Pertalite RON 90 yang berdasarkan pada syarat mutu bahan bakar minyak sesuai Standar Industri Indonesia No. 0258-79. Parameter analisa hasil penelitian adalah Angka Oktan Riset (ASTM D-2699), Specific Grafity (ASTM D-1298), Distilasi (ASTM D-86), dan Reid Vapour Pressure (ASTM D-323) dengan Interprestasi terhadap dosis dan pengaruh terhadap emisi gas buang yang baik.
Pengaruh Abu Arang Sebagai Campuran Beton Ditinjau Dari Kuat Tekan Beton Eddy Hamid; Sri Martini; Kiagus Ahmad Roni; Elfidiah Elfidiah
TEKNIKA Vol. 17 No. 1 (2023): Teknika Januari - Juni 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7951777

Abstract

Dengan semakin berkembangnya dunia konstruksi, perkembangan teknologi beton juga dituntut menghasilkan beton yang mempunyai kualitas tinggi tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Abu arang yang belum maksimal dalam pemanfaatannya dan memiliki kandungan silika sebagai pengikat agregat, diharapkan dapat meminimalisir penggunaan semen dalam campuran beton. Dalam penelitian ini, aditif abu arang dan Sika Viscocrete 1003 dimanfaatkan sebagai campuran alternatif substitusi semen untuk memproduksi beton. Dalam ekperimen, dilakukan penambahan abu arang sebagai pengganti sebagian semen dengan variasi kadar 0%, 6%, 8% dan 10% serta penambahan sikacim Sika Viscocrete-1003 sebesar 0,6% dari berat semen di setiap variasinya. Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu arang sebagai pengganti sebagian semen dan Sika Viscocrete-1003 dapat menambah kuat tekan beton dengan nilai slump yang tinggi. Hasil pengujian kuat tekan beton umur 14 hari berturut-turut dari beton normal dan beton variasi abu arang dari 0% sampai dengan 10% serta Sika Viscocrete-1003 0,6%adalah 25,8 MPa; 32,876 MPa; 25,929 MPa; 33,103 MPa; dan 30,385 MPa. Nilai kuat tekan beton umur 28 hari berturut-turut dari beton normal dan beton variasi abu arang dari 0% sampai dengan 10% serta Sika Viscocrete1003 0,6% adalah 30,953 MPa; 41,613 MPa; 34,493 MPa; 36,954 MPa;dan 34,871 MPa.
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Proses Alkoholisis sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Ekonomis Roni, Kiagus Ahmad; Martini, Sri
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.815

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak yang semakin hari semakin meningkat, seiringnya semakin berkembangnya industrialisasi dan juga masyarakat yang menggunakan kendaraan semakin banyak jumlahnya. Jika ditinjau dari sumber BBM fosil yang semakin menipis, merupakan tantangan untuk mencari sumber energy terbaharukan. Salah satunya yaitu, pembuatan biodiesel dengan menggunakan minyak nabati sebagai bahan baku. Dan disini menggunakan biji karet sebagai bahan baku biodiesel dengan proses alkoholisis. Pembuatan biodiesel menggunakan NaOH sebagai katalis. Salah satu tujuan dari penelitian ini, agar diperoleh komposisi baik bahan atau kondisi operasi yang optimal. Proses alkoholisis diterapkan pada seperangkat alkoholisis dengan labu leher tiga yang dilengkapi oleh kondensor, agitator, serta thermometer. Setiap sepuluh menit cuplikan diambil kemudian dianalisa sehingga diketahui kinetika serta konversi reaksi yang terjadi. Pada penelitian ini diperoleh kondisi optimal berada pada temperature operasi 110oC, rasio minyak dan etanol 5:1, kadar katalis sebanyak 2%, dengan waktu operasi 50 menit, dan kecepatan pengadukan sebesar 200rpm. Dengan kondisi ini diperoleh konversi sebesar 89,04%.
Pengaruh Waktu pada Modifikasi Photovoltaic Tray Dryer untuk Pengeringan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Maulidi, Muhammad Delika; Roni, Kiagus Ahmad
TEKNIKA Vol. 19 No. 3 (2025): Teknika September 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16312516

Abstract

Tanaman daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai tumbuhan yang sangat banyak manfaatnya. Salah satu kegunaannya adalah pada daunnya, yang mengandung lebih banyak nutrisi setelah dikeringkan. Dengan pertimbangan tersebut, dirancanglah sebuah alat pengering yang memanfaatkan energi surya, yaitu Photovoltaic Tray Dryer. Alat ini memiliki kapasitas dua tray, dengan masing-masing tray berisi 100 gram daun kelor. Proses dilakukan pada berbagai waktu yaitu 60, 120, 180, 240 menit, dalam durasi total 4 jam pada suhu 80℃. Setiap 1 jam, untuk mengetahui massanya daun kelor pada tray 1 dan 2 dilakukan pengukuran. Setelah menjalani proses pengeringan, target kandungan air pada daun kelor adalah <10%. Hasilnya, kandungan air pada tray 1 suhu 80℃ selama 4 jam sebesar 13,64% dan tray 2 suhu 80℃ selama 4 jam sebesar 9,65%. Laju pengeringan cenderung menurun dari 0,144 kg/jam m² pada menit 60 menjadi 0,096 kg/jam m² pada menit 240.