Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD), ASI EKSKLUSIF, ANTENATAL CARE (ANC) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS MEURAH DUA KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA Yani, Ninda; Ramadhaniah, Ramadhaniah; Aramico, Basri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.11431

Abstract

Abstrak: Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Asi Eksklusif, Antenatal Care (ANC) Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Meurah Dua Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Stunting merupakan masalah yang masih dihadapi oleh dunia terutama pada negara miskin dan berkembang. Pada tahun 2016 kasus stunting di Aceh adalah 26,4%, dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 35,7%. Berdasarkan laporan PSG dapat diketahui bahwa prevalensi kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Meurah Dua pada tahun 2021 adalah 33%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif dan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian stunting pada balita usia > 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Meurah Dua Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2022. Metode penelitian deskriptik analitik dengan desain penelitian case control. Populasi penelitian ini adalah stunting dan Bukan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas meurah dua. Sampel terdiri dari sampel kasus berjumlah 100 responden dan sampel kontrol berjumlah 100 responden. Pengumpulan data dilakukan 19 Juli sampai dengan 29 juli 2022. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang IMD salah sebesar 54.5%, tidak ASI Eksklusif sebesar 49.5%, dan yang ANC tidak sesuai standar sebesar 49.5%. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan IMD dengan Stunting pada balita (p=0,011 dan OR=1,999), asi eksklusif (p=0,012 dan OR=1,987), dan ANC (p=0,045 dan OR=1,687). Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif dan Antenatal Care(ANC) memiliki hubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meurah Dua. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Meurah Dua Pidie Jaya agar lebih meningkatkan hubungan dengan masyarakat salah satunya dengan cara melakukan penyuluhan kesehatan yang rutin kepada masyarakat sehingga akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang terjadinya Stunting pada anak. 
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok elektrik (vaping) pada mahasiswa Mahirah, Raudhatun; Aramico, Basri; Arifin, Vera Nazhira
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v5i01.1388

Abstract

Latar Belakang: Rokok elektrik (e-cigarette) adalah perangkat yang dirancang untuk menghantarkan nikotin tanpa menggunakan tembakau melalui pemanasan larutan nikotin, perasa, propilen glikol, dan gliserin. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2021, proporsi pengguna rokok elektrik pada remaja usia 15 hingga 19 tahun di Indonesia meningkat dari 0,3% pada tahun 2011 menjadi 3% pada tahun 2021. Pengguna aktif vaping berusia di atas 15 tahun juga mengalami peningkatan dari 25,7% pada tahun 2021 menjadi 26,4% pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok elektrik (vaping) pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Aceh tahun 2024.Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi case control dengan populasi sebanyak 74 responden, terdiri dari 37 kasus dan 37 kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling, dengan fokus pada mahasiswa yang memenuhi kriteria penelitian.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,2% mahasiswa memiliki pengetahuan baik, 62,2% menunjukkan sikap positif, 68,9% tidak terpengaruh oleh teman sebaya, 64,9% dipengaruhi oleh media, dan 59,5% mendapat pengaruh dari peran orang tua.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwasanya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya, pengaruh media, dan peran orang tua dengan perilaku merokok elektronik pada mahasiswa
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie Maijora, Cut Tiara; Aramico, Basri; Hasnur, Hanifah
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 11 No 2 (2023): Volume 11 Nomor 2 (Desember 2023)
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v11i2.526

Abstract

Immunization is one of the essential public health efforts that is effective in providing specific immunity against diseases that can be prevented by immunization. Mothers have a very important role in providing immunizations to children. The aim of this research is to determine the factors related to Complete Basic Immunization Coverage for Toddlers in the Working Area of Mutiara Barat Health Center, Pidie Regency in 2023. Method: this research is descriptive analytical with a cross-sectional approach. The population in this study was mothers who had toddlers aged (12-23 months). The sample was taken as many as 67 respondents using proportional random sampling technique. Data collection was carried out on January 16-26 2023 by means of interviews using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test via SPSS. Results: univariate analysis showed that 92.5% of immunizations were incomplete, 56.7% knowledge was poor, 50.7% had side effects, 46.3% families did not support, 50.7% the role of health workers was poor, 41 .8% access to health facilities is unaffordable. Bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge (p-value 0.008), side effects (p-value=0.018), family support (p-value=0.031), role of health workers (p-value=0.018) and provision of complete basic immunization. Conclusion: Knowledge, side effects, family support, the role of health workers are related to immunization. It is recommended that community health centers provide more health program guidance and training to health workers to increase housewives' knowledge about the importance of complete basic immunization for toddlers.
Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Bayi Usia >6-12 Bulan Syartika, Maulida; Aramico, Basri; Amin, Fauzi Ali
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5466

Abstract

ASI Ekslusif merupakan pemberian ASI pada bayi pada waktu sejak lahir hingga berumur 6 bulan dapat meningkatkan kekebalan tubuh sebayi terhadap penyakit dan kurang gizi. Di wiilayah Kopelma Darussalam termasuk wilayah yang cakupan asi ekslusifnya rendah yaitu hanya sekitar 60 % bayi yang mendapat asi ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemberian asi ekslusif pada bayi. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki bayi. Sampel sebanyak 122 sampel. Teknik sampel menggunakan total sampling. Penelitian tanggal 26 mei s/d 05 juni 2024 memakai kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan kurang baik 28.7%, keluarga yang tidak mendukung 41.8%, tidak mendapatkan pertolongan persalinan 30.3%, dan motivasi diri kurang 45.1%. Hasil uji chi-square terdapat hubungan pengetahuan ibu (P-value = 0,000), Dukungan keluarga (P-Value = 0,003), peran pertolongan persalinan (P-value = 0,000) , dan motivasi diri (P-value = 0,000). Kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan, dukungan keluarga, peran pertolongan persalinan, dan motivasi diri dengan pemberian asi ekslusif pada bayi.
DETERMINAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Nazila, Siska; Ramadhaniah, Ramadhaniah; Aramico, Basri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.2897

Abstract

Stunting atau disebut juga dengan kerdil adalah keadaan dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya dikarenakan kekurangan asupan gizi pada saat didalam kandungan dan awal kehidupan. Beberapa kajian menunjukkan bahwa stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting pada balita di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang berumur 0-59 bulan di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Bulan Juni 2023 yaitu 277 balita, dengan jumlah sampel 74 orang. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pelayanan kesehatan (p=0,015), kunjungan ANC (p=0,017), pemberian ASI Eksklusif (p=0,004), IMD (p=0,005), dan berat badan lahir (p=0,000) dengan kejadian stunting di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Kesimpulan bahwa pelayanan kesehatan, kunjungan, pemberian ASI Eksklusif, IMD dan berat badan lahir menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Diharapkan kepada petugas diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas di puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terutama upaya preventif dan kuratif untuk peningkatan kesehatan balita, peningkatan gizi pada balita serta memberikan pengobatan balita yang mengalami sakit sehingga terhindar dari stunting.
DETERMINAN PRAKTIK POLA ASUH GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN PANTE RAJA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2024 Alfira, Rossy; Amin, Fauzi Ali; Aramico, Basri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.2856

Abstract

Pidie Jaya merupakan kabupaten ke 4 yang tinggi kasus stunting pada tahun 2021 di Aceh dari 23 kabupaten dengan prevalensi stunting sebesar 20,0%.faktor yang mempengaruhi stunting pada balita yaitu pola asuh, pola makan, Asi Eksklusif, MPASI dan inisiasi menyusui dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Determinan Praktik Pola Asuh Dan Praktik Pola Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya. Metode penelitian deskriptik analitik dengan desain penelitian case control. Populasi adalah balita stunting 90 orang dan bukan stunting 90 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total populasi sebanyak 180 balita. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting yang pola asuh tidak baik 50.6%, pola makan yang salah 50.6%, Asi Eksklusif 63.3%, Pemberian MPASI tepat 50.6%, dan inisiasi menyusui dini sesuai 50.6%. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan pola asuh (p=0,0018 dan OR=0,510), pola makan (p=0,018 dan OR=0,510), pemberian Asi Eksklusif (p=0,022 dan OR=0,508), MPASI (p=0,000 dan OR=0,140) dan IMD (p=0,004 dan OR=-0,424) dengan kejadian stunting di kecamatan Panten Jaya kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan pola asuh, pola makan, pemberian Asi Eksklusif, MPASI dan IMD memiliki hubungan dengan kejadian stunting di kecamatan Panten Jaya kabupaten Pidie Jaya. Disarankan untuk melakukan pencegahan stunting sejak dini dengan merencanakan kehamilan dengan baik, pemeriksaan kehamilan teratur, mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan nutrisi yang baik selama masa kehamilan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA MASYARAKAT Aulia, Fajar; Aramico, Basri; Hasnur, Hanifah
Jambura Health and Sport Journal Vol 7, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v7i1.30395

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit yang cukup serius. Penyakit ini terjadi terkait tidak optimalnya kerja pankreas untuk memproduksi insulin. Diabetes adalah penyebab kematian nomor enam di dunia, sehingga menjadi fokus utama para pemimpin global dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai berbagai faktor yang berkaitan dengan upaya pencegahan diabetes melitus di kalangan masyarakat yang dilayani oleh Puskesmas Ulee Kareng, Banda Aceh, pada tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian terdiri dari seluruh pegawai Puskesmas Ulee Kareng, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 100 responden melalui teknik Accidental Sampling. Penelitian dilaksanakan antara 18 Maret hingga 10 Juni 2024, dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Analisis data dilakukan menggunakan software SPSS dengan uji univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara edukasi (P = 0.015), pemantauan gula darah (P = 0.021), aktivitas fisik (P = 0.000), dan pola makan (P = 0.000) dengan upaya pencegahan diabetes melitus di masyarakat wilayah Puskesmas Ulee Kareng, Banda Aceh, pada tahun 2024. Temuan ini mengindikasikan bahwa semua variabel tersebut berkontribusi terhadap pencegahan diabetes melitus. Oleh karena itu, bagi individu yang menderita diabetes melitus, penting untuk tetap aktif secara fisik, mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan kontrol gula darah secara teratur, dengan harapan dapat menurunkan angka kejadian diabetes melitus di wilayah Puskesmas Ulee Kareng, Banda Aceh.
Analisis faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan mental pada petugas kesehatan Aprilia, Devi; Ichwansyah, Fahmi; Aramico, Basri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025): Volume 19 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i1.732

Abstract

Background: Mental health is an important public health problem in Indonesia due to its high prevalence and the economic and social impacts it causes. The magnitude of suffering and burden in the form of disability and costs that must be borne by families and communities is truly astonishing. In recent years, the world has become increasingly aware of this enormous burden and potential for mental health, so that special attention is needed to address mental health problems. Purpose: To analyze factors related to mental health problems in health workers in hospitals. Method: This analytical descriptive study used a cross-sectional design to analyze factors related to mental health problems in health workers at the class IV IM 06.01 Lhokseumawe Regional General Hospital for the period 24-30 June 2024. The study sample was collected using a simple random sampling technique of 170 respondents, excluding officers who were pregnant and on a diet. The independent variables in this study include: Body Mass Index (BMI), age, gender, education, marital status, social support, and hypertension, while the dependent variable is mental health problems (depression, anxiety, and stress). Data collection was carried out directly through observation and interviews with respondents using a questionnaire instrument. Results: The variables of age, social support, BMI, hypertension, physical activity, diet, length of service, and job satisfaction have a correlation with the occurrence of mental health problems with a p value <0.05, while the variables of gender, marital status, and profession do not predominantly influence mental health problems (p value > 0.05). The majority of respondents have normal mental health as much as 70.6%, do not experience depression as much as 68.8%, do not experience anxiety as much as 68.82%, and are not stressed as much as 67.1%. Conclusion: The variables of age, social support, BMI, hypertension, physical activity, diet, length of service, and job satisfaction have a correlation with the occurrence of mental health problems. In contrast, the variables of gender, marital status, and profession do not predominantly influence mental health problems. Suggestion: Health services can organize training and education programs on the importance of a healthy lifestyle, including balanced nutrition and the benefits of physical activity.   Keywords: Health Workers; Hospitals; Mental Health.   Pendahuluan: Kesehatan mental merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi serta dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan. Besarnya penderitaan dan beban dalam hal kecacatan dan biaya yang harus ditanggung, baik keluarga maupun masyarakat sangat mengejutkan. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menjadi semakin sadar akan beban dan potensi yang sangat besar ini untuk kesehatan mental, sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap permasalahan kesehatan mental. Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan mental pada petugas kesehatan di rumah sakit. Metode: Penelitian deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan mental pada petugas kesehatan di Rumah Sakit TK IV IM 06.01 Lhokseumawe pada tanggal 24-30 Juni 2024. Sampel penelitian dikumpulkan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 170 responden, dikecualikan untuk petugas yang sedang hamil dan menjalani diet. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi: Indeks Massa Tubuh (IMT), usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, dukungan sosial, dan hipertensi, sedangkan variabel dependen yaitu masalah kesehatan mental (depresi, kecemasan, dan stress). Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi dan wawancara kepada responden menggunakan instrumen kuesioner. Hasil: Variabel usia, dukungan sosial, IMT, hipertensi, aktivitas fisik, pola makan, lamanya bekerja, dan kepuasan kerja memiliki korelasi terhadap terjadinya masalah kesehatan mental dengan p-value <0.05, sedangkan variabel jenis kelamin, status pernikahan, dan profesi kerja tidak secara dominan memengaruhi masalah kesehatan mental (p-value >0.05). Mayoritas responden memiliki kesehatan mental yang normal sebanyak 70.6%, tidak mengalami depresi sebanyak 68.8%, tidak mengalami kecemasan sebanyak 68.82%, dan tidak stres sebesar 67.1%. Simpulan: Variabel usia, dukungan sosial, IMT, hipertensi, aktivitas fisik, pola makan, lamanya bekerja, dan kepuasan kerja memiliki korelasi terhadap terjadinya masalah kesehatan mental. Disisi lain, variabel jenis kelamin, status pernikahan, dan profesi kerja tidak secara dominan memengaruhi masalah kesehatan mental. Saran: Layanan kesehatan dapat menyelenggarakan program pelatihan dan edukasi mengenai pentingnya gaya hidup sehat, termasuk nutrisi seimbang dan manfaat aktivitas fisik.   Kata Kunci: Kesehatan Mental; Petugas Kesehatan; Rumah Sakit.
STUDI EKSPLORASI PENGGUNAAN AKSES SOSIAL MEDIA TERHADAP KECEMASAN PADA REMAJA GEN Z DI KOTA MEULABOH Pebriani, Dian; Aramico, Basri; Septiani, Riza
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43442

Abstract

Penggunaan media sosial yang semakin intensif di kalangan remaja generasi Z dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental mereka, terutama dalam hal kecemasan, kecemasan merupakan bagian dari kondisi hidup Menurut Barlow kecemasan berhubungan dengan konsep diri atau kepribadian, ciri atau sifat ini mengacu pada disposisi untuk bertindak dengan penuh minat dengan beberapa keselarasan dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara penggunaan akses media sosial dan kecemasan pada remaja generasi Z di Kota Meulaboh. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi eksplorasi, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 10 informan yang dipilih secara purposif. Penelitian ini dilakukan pada 6 hingga 8 Agustus 2024, dan dianalisis menggunakan metode analisis tematik. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan media sosial berdampak signifikan terhadap kecemasan remaja. Tekanan untuk mengikuti tren (fear of missing out/FOMO), kecemasan akibat konten viral, serta ketergantungan terhadap media sosial menjadi faktor penyebab utama kecemasan. Selain itu, informan juga melaporkan adanya gangguan tidur dan penurunan produktivitas akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Meskipun sebagian besar informan tidak mengalami cyberbullying secara langsung, mereka menyaksikan peristiwa tersebut dan merasakan dampak negatif pada kesehatan mental mereka. Remaja mengatasi kecemasan dengan berbagai strategi, seperti memutus akses media sosial untuk sementara waktu (puasa sosmed), mengurangi notifikasi, dan berfokus pada aktivitas lain seperti olahraga. Namun, kesadaran terhadap kesehatan mental di kalangan remaja Meulaboh masih terbatas, sehingga diperlukan edukasi media sosial dan peran petugas kesehatan masyarakat dalam mengadvokasi kebijakan yang mendukung kesehatan mental remaja.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS TEUPIN RAYA TAHUN 2023 Murida, Eva; Aramico, Basri; Abdullah, Asnawi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41965

Abstract

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai baik yang berasal dari dirinya maupun faktor- faktor lain yang berasal dari luar individu pegawai tersebut. Hasil survey awal yang dilakukan ditemukan masih banyak program yang belum mencapai target di PKM Teupin Raya, dimana PHBS hanya 33%, ASI eksklusif 40,98% dan kunjungan ibu hamil (K1) 68%. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya kinerja petugas promosi kesehatan sehingga terdapat program yang belum mencapai target. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas kesehatan di Puskesmas Teupin Raya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Teupin Raya. Proses pengambilan sampel metode total populasi sebanyak 44 orang. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 20 Juni – 7 Juli 2023. Proses penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan responden yang kinerja petugas kesehatan kategori baik 52,3%, tidak mendapatkan motivasi 54,5%, lingkungan kerjanya baik 61,4%, tidak mendapatkan insentif 59,1%, dan beban kerjanya tinggi 43,2%. Hasil analisa bivariat adanya hubungan antara kinerja petugas kesehatan  dengan motivasi (p-value 0,006), lingkungan kerja (p-value 0,002), insentif (p-value 0,002), dan beban kerja (p-value 0,027).