Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA USIA >6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH 2023. Novita, Sandra; Aramico, Basri; Ramadhaniah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32164

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko stunting pada balita usia >6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan case control yaitu dapat dipergunakan untuk menilai berapa besarkah risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam yang berjumlah 43 balita yang mengalami stunting sebagai kasus (case) dan sebanyak 43 balita normal sebagai kontrol (control). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil analisis didapatkan bahwa ada pengaruh antara asupan energi nilai p value = 0,000, asupan protein p value = 0,015, berat badan lahir rendah p value = 0,000 dan penyakit inveksi p value = 0,001 dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh Pada Tahun 2023. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor risiko dengan kejadian
ANALISIS PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF DAN DAMPAK TERHADAP KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG KUTA KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2023 Mahdalena, Mahdalena; Aramico, Basri; Arlianti, Nopa
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37135

Abstract

Salah satu tantangan utama dalam meningkatkan praktik pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia adalah optimalisasi peran kader kesehatan dalam advokasi dan implementasi program. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi hubungan antara karakteristik kader dengan pengetahuan terhadap kualitas kinerja kader. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross-sectional. Total sampel yang diperoleh sebanyak 30 kader dari 5 Desa dengan cakupan ASI Eksklusif paling rendah di wilayah Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Banda Dua Kabupaten Pidie Jaya. Hasil analisis univariat menunjukkan 70% kader mendapatkan informasi secara online, 63,33% pernah berpartisipasi dalam pelatihan, 50% memiliki motivasi rendah dan tinggi secara seimbang, 80% merasa mendapatkan insentif, 40% memiliki pengetahuan rendah dan 53,33% memiliki kualitas kinerja baik. Analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara sumber informasi (P value = 0,015), pelatihan (P value = 0,001), motivasi (P value = 0,0001), dan kualitas kinerja (P value = 0,0001) dengan pengetahuan. Analisis multivariat dengan menggunakan Path Analisis menunjukan ada pengaruh pengetahuan terhadap kinerja kader (koefesien = 0,635; p value = 0,001) setelah di kontrol oleh sumber informasi (koefesien= -0,148; P Value = 0,671), insentif (koefisien = 0,276, p value = 0,084), motivasi (koefisien = 0,389; p value = 0,018) dan pelatihan (koefisien = 0,455, p value =0,017) terhadap pengetahuan. Pelatihan terstruktur tentang ASI eksklusif, akses informasi terbaru melalui platform online dan offline, serta peningkatan keterampilan komunikasi diperlukan untuk meningkatkan efektivitas kader dalam mendukung ASI eksklusif.
DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS KEUMALA KAPUBATEN PIDIE Azkia, Nisa Ulfa; Aramico, Basri; Ichwansyah, Fahmi
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 3 (2024): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i3.24202

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi pada balita di dunia saat ini khususnya di negara berkembang yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya dan tinggi badan kurang jika dibandingkan anak lain seusianya. Kebaruan penelitian menganalisis data tiga tahun berturut-turut menggunakan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Penelitian bertujuan untuk mengetahui determinana kerjadian stunting pada balita. Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita sebanyak 1.293 ibu balita. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita yang berjumlah 1.270. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Keumala Kabupaten Pidie pada bulan Desember-Mei 2023. Pengumpulan data di lakukan dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan di uji menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan analisis chi square. Hasil uji chi square diketahui ada hubungan status gizi balita dengan kejadian stunting pada tahun 2020, 2021, dan 2022 dengan P-value secara berturut turut (0,001), (0,002), (0,004). Ada hubungan usia balita dengan kejadian stunting pada tahun 2020, 2021, dan 2022 dengan P-value secara berturut turut (0,001), (0,002), (0,002). Tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2020 dan 2021 dengan P-value berturut (0,673), (0,603). Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2021 dengan Pvalue (0,006). Kesimpulan terdapat hubungan antara status gizi balita, dan usia balita dengan kejadian stunting selama pada tahun 2020-2022, tidak hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2020-2021, namun ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2022.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Lansia Pada Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Nurlia, Feby; Ramadhaniah, Ramadhaniah; Aramico, Basri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i1.11755

Abstract

ABSTRACT Posyandu elderly to improve the quality of life of the elderly. All activities in the services of the Elderly Posyandu are provided free of charge. However, the level of participation of the elderly in Posyandu activities for the elderly is still low. To find out the factors related to the participation of the elderly in the Posyandu for the elderly in the working area of the Sukamakmur Health Center, Aceh Besar District. This research is descriptive analytic with cross sectional study design. The population of all elderly aged 60-90 years in the Working Area of the Sukamakmur Health Center is 917 people. The research sample was 90 people. Sampling was carried out by Accidental Sampling. Data collection was done by interview and observation. The analysis used was univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. The results of the study showed that 58.9% of the elderly did not participate in the elderly Posyandu, 75.6% of the elderly had less knowledge, 47.8% of the elderly received less family support, 55.6% of the elderly had low motivation and 30% stated the role of health workers. less health. There is a relationship between knowledge (p = 0.001), motivation (p = 0.002) and the role of health workers (p = 0.009) with the participation of the elderly in the elderly posyandu. Keywords: Participation, Posyandu, Elderly, Knowledge, Family Support, Motivation, The Role of Health Workers  ABSTRAK Posyandu lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia. Seluruh kegiatan dalam pelayanan posyandu Lansia disediakan secara gratis. Namun tingkat partisipasi Lansia dalam kegiatan posyandu Lansia masih rendah. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi Lansia pada posyandu Lansia di wilayah kerja puskesmas Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bersifat Deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi seluruh Lansia umur 60-90 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamakmur 917 orang. Sampel penelitian sebanyak 90 orang, Pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 58,9% Lansia kurang berpartisipasi pada posyandu Lansia, 75,6% Lansia yang memperoleh  berpengetahuan kurang, 47,8% Lansia memperoleh dukungan keluarga kurang, 55,6% Lansia yang memiliki motivasi rendah dan 30% menyatakan peran tenaga kesehatan kurang. Ada hubungan antara pengetahuan (p= 0,001), motivasi (p =0,002) dan peran tenaga kesehatan (p = 0,009)  dengan partisipasi Lansia pada posyandu Lansia. Kata Kunci: Partisipasi, Posyandu, Lansia, Pengetahua, Dukungan Keluarga, Motivasi, Peran Tenaga Kesehatan.
Upaya Perangkat Desa Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 dii Desa Alai Kabupaten Aceh Selatan Murdi, Syahrial; Zahara, Meutia; Aramico, Basri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3421

Abstract

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi risiko penularan dan pemutusan mata rantai Covid-19. Banyaknya beredar berita simpang siur mengenai vaksin Covid-19 di tengah masyarakat menjadi salah satu penyebab masyarakat tidak mau divaksin. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui upaya perangkat desa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Alai Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan tahun 2022.Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 10 orang, yaitu kepala desa, sekretaris desa, 1 tokoh agama, 1 petugas kesehatan dan 1 satgas covid-19 dan 5 orang masyarakat Desa Alai. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program vaksinasi yang ada di Desa Alai, telah dianggap berhasil hal ini dapat dilihat dengan jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi sebesar 95%. Keberhasilan ini dapat dicapai disebabkan oleh faktor pendukung berupa tumbuhnya kesadaran dari masyarakat akibat dari bahaya virus Covid-19 dan upaya perangkat desa untuk meyakinkan masyarakatnya untuk melakukan vaksinasi. Upaya meningkatkan kesadaran vaksinasi pada masyarakat Desa Alai, dilakukan dengan beberapa metode, mulai dari sosialisasi secara umum, pendekatan secara keagamaan, melakukan edukasi secara personal dengan masyarakat, menggunakan media massa, hingga sampai pada tahapan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sukarela untuk dilakukan vaksinasi. Diharapkan Kepada para pihak perangkat desa untuk terus melakukan koordinasi lintas sektor seperti kepolisian, petugas kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk terus meningkatkan kesadaran dari masyarakat akan manfaat vaksinasi covid-19 serta diharapkan kepada perangkat desa beserta dengan petugas kesehatan dan Satgas Covid-19 terus memberikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi. Kata Kunci : Covid-19, Pelaksanaan, Vaksinasi Covid-19 vaccination aims to reduce the risk of transmission and break the chain of Covid-19. The large amount of confusing news circulating about the Covid019 vaccine in society is one of the reasons why people do not want to be vaccinated. The purpose of this study was to find out the efforts of village officials to increase public awareness of the implementation of the Covid-19 vaccination in Alai Village, East Kluet District, South Aceh Regency in 2022. This research is qualitative in nature using an in-depth interview method. The informants in this study consisted of 10 people, namely the village head, village secretary, 1 religious figure, 1 health worker and 1 Covid-19 task force and 5 people from Alai Village. From the results of this study it can be concluded that the implementation of the vaccination program in Alai Village has been considered successful. This can be seen by the number of people who have received vaccinations of 95%. This success was achieved due to supporting factors in the form of growing awareness from the community as a result of the dangers of the Covid-19 virus and the efforts of village officials to convince the community to vaccinate. Efforts to increase awareness of vaccination in the Alai Village community have been carried out using several methods, ranging from general socialization, religious approaches, conducting personal education with the community, using the mass media, to the stage of providing assistance to people who volunteer to be vaccinated. It is hoped that the village apparatus will continue to coordinate across sectors such as the police, health workers and the Covid-19 Task Force to continue to increase public awareness of the benefits of the Covid-19 vaccination and it is hoped that village officials along with health workers and the Covid-19 Task Force will continue to provide education and appeal to the public to want to vaccinate. Keywords: Covid-19, Implementation, Vaccination
Analysis of the Utilization of Posbindu for Non-Communicable Diseases among the Elderly in the Region Kerja Public Health Center Kuta Krueng District of Pidie Jaya Sibrina; Aramico, Basri; Azwar, Eddy
International Journal of Applied Research and Sustainable Sciences Vol. 2 No. 4 (2024): April 2024
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijarss.v2i4.1671

Abstract

The Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases (Posbindu PTM) is one of the facilities that involves community participation in carrying out early detection and monitoring of NCD risk factors. Quantitative research with a cross-sectional approach. The population of all elderly people in the Kuta Krueng Health Center working area is 581 people. The sample was 85 people. The research results showed that 76.5% did not utilize Posbindu PTM. The research conclusion is that there is a relationship between family support (p-value 0.034), physical condition (p-value 0.016), perceived benefits (p-value 0.000), knowledge (p-value 0.004) and the use of Posbindu PTM. Efforts are needed to increase family support, improve physical condition, perception of benefits, and increase knowledge of elderly people about non-communicable diseases and efforts to prevent them
Fenomena ibu postpartum dengan bayi lahir prematur Sona, Sri; Aramico, Basri; Nahrisah, Putri; Ichwamsyah, Fahmi; Zakaria, Radhiah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 8 (2025): Volume 19 Nomor 8
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i8.1443

Abstract

Background: Premature birth is a challenging experience for postpartum mothers, not only medically but also emotionally and psychologically. Premature babies often require care in the neonatal intensive care unit (NICU), which can increase maternal anxiety, guilt, and stress. This condition can potentially lead to postpartum depression, severe anxiety, and even psychological trauma that impact the quality of care for the baby. Purpose: To explore the phenomenon of postpartum mothers with premature babies. Method: This qualitative study used phenomenological methods, covering emotional experiences, coping strategies, family support, and healthcare workers' perspectives on postpartum mothers with premature babies. Participants included six postpartum mothers, three family members, and two healthcare workers at the Aceh Government Women and Children's Hospital. Data were obtained through in-depth interviews and analyzed thematically to identify themes and subthemes within the participants' experiences. Results: Five main themes emerged: the phenomenon of preterm birth and postpartum maternal conditions, maternal emotional and psychological well-being, emotional support and the role of the family, coping strategies and spirituality, and healthcare workers' perspectives on psychosocial support. Findings show that mothers experience drastic emotional changes, ranging from sadness and stress to despair. Partner and family support plays a crucial role as psychological support, while spirituality is a dominant coping mechanism. However, healthcare professionals still focus more on the baby's condition and have not optimally provided psychosocial support to mothers. Conclusion: Premature birth creates a profound emotional crisis for postpartum mothers. Family support, empathetic communication from healthcare professionals, and structured psychosocial interventions are essential to help mothers navigate these challenges.   Keywords: Coping Strategies; Mental Health; Postpartum Mother; Premature Infant; Social Support.   Pendahuluan: Kelahiran bayi prematur merupakan pengalaman yang penuh tantangan bagi ibu postpartum, tidak hanya dari aspek medis tetapi juga emosional dan psikologis. Bayi prematur sering membutuhkan perawatan di NICU, yang dapat meningkatkan rasa cemas, bersalah, dan stres pada ibu. Kondisi ini berpotensi menimbulkan depresi postpartum, kecemasan berat, bahkan trauma psikologis yang memengaruhi kualitas pengasuhan bayi. Tujuan: Untuk mengeksplorasi fenomena ibu postpartum dengan bayi lahir prematur. Metode: Penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi yang mencakup pengalaman emosional, strategi koping, dukungan keluarga, serta pandangan tenaga kesehatan terhadap ibu postpartum dengan bayi lahir prematur. Partisipan terdiri dari 6 ibu postpartum, 3 anggota keluarga, dan 2 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi tema dan subtema pengalaman partisipan. Hasil: Lima tema utama yang didapat yaitu fenomena kelahiran prematur dan kondisi ibu postpartum, kesejahteraan emosional dan psikologis ibu, dukungan emosional dan peran keluarga, strategi koping dan spiritualitas, serta pandangan tenaga kesehatan terhadap dukungan psikososial. Temuan memperlihatkan bahwa ibu mengalami perubahan emosi drastis, mulai dari kesedihan, stress hingga keputusasaan. Dukungan pasangan dan keluarga berperan penting sebagai penyangga psikologis, sementara spiritualitas menjadi mekanisme koping yang dominan. Namun, tenaga kesehatan masih lebih fokus pada kondisi bayi dan belum optimal dalam memberikan pendampingan psikososial bagi ibu. Simpulan: Kelahiran prematur menimbulkan krisis emosional mendalam bagi ibu postpartum. Dukungan keluarga, komunikasi empatik tenaga kesehatan, serta intervensi psikososial yang terstruktur sangat dibutuhkan untuk membantu ibu menghadapi tantangan tersebut.   Kata Kunci: Bayi Prematur; Dukungan Sosial; Ibu Postpartum; Kesehatan Mental; Strategi Koping.
Faktor risiko kejadian hepatitis B Andrean, Heppy Maulizar; Fahdhienie, Farrah; Zahara, Meutia; Ichwamsyah, Fahmi; Aramico, Basri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 9 (2025): Volume 19 Nomor 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i9.1633

Abstract

Background: Hepatitis B is an infectious disease that has a significant impact on public health, especially in areas with low vaccination coverage and limited knowledge. Transmission can occur through blood, body fluids, and vertically from mother to child. Purpose: To analyze risk factors associated with hepatitis B incidence. Method: A case-control study design with a sample size of 170 respondents (85 cases and 85 controls) using purposive sampling technique was conducted in North Aceh Regency. Data were collected through a questionnaire and analyzed using the chi-square test and multiple logistic regression. Results: There was no significant association between knowledge and hepatitis B incidence (p=0.071). However, there were significant associations between transmission through blood and body fluids (p=0.000), transmission through childbirth (p=0.000), community behavior and habits (p=0.001), hepatitis B vaccination (p=0.005), and the social environment (p=0.000). The most dominant factor was transmission through childbirth (OR=4.61). Conclusion: Transmission through childbirth, blood and body fluids, and community behavior are the main risk factors for hepatitis B. Preventive interventions should focus on education and increasing vaccination coverage.   Keywords: Community Behavior; Hepatitis B; Risk Factors;  Transmission; Vaccination.   Pendahuluan: Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah dan pengetahuan yang terbatas. Penularan dapat terjadi melalui darah, cairan tubuh, serta secara vertikal dari ibu ke anak. Tujuan: Untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hepatitis B. Metode: Desain penelitian case-control dengan jumlah sampel sebanyak 170 responden (85 kasus dan 85 kontrol) menggunakan teknik purposive sampling dilakukan di Kabupaten Aceh Utara. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil: Tidak terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kejadian hepatitis B (p=0.071). Namun, terdapat hubungan signifikan antara transmisi darah dan cairan tubuh (p=0.000), penularan dari persalinan (p=0.000), perilaku dan kebiasaan masyarakat (p=0.001), vaksinasi hepatitis B (p=0.005), dan lingkungan sosial (p=0.000). Faktor paling dominan adalah penularan dari persalinan (OR=4.61). Simpulan: Penularan dari persalinan, transmisi darah dan cairan tubuh, serta perilaku masyarakat merupakan faktor risiko utama kejadian hepatitis B. Intervensi pencegahan perlu difokuskan pada edukasi dan peningkatan cakupan vaksinasi.   Kata Kunci: Faktor Risiko; Hepatitis B; Perilaku Masyarakat; Transmisi; Vaksinasi.