Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

HUBUNGAN PERHATIAN DAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA Dedy Ahmady; Teuku Muhammad Sabil; Fatmawati; Tua Parlindungan
Jurnal Kesehatan Akimal Vol 3 No 2 (2024): EDISI OKTOBER 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58435/jka.v3i2.137

Abstract

Banyak terjadi kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, hasil survei Badan Narkotika Nasional dan Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa angka prevalensi penyalahgunaan narkoba selama setahun terakhir pada tahun 2023 sebesar 1,73% yang berarti dari 10.000 Warga Indonesia berusia 15-64 tahun ada 173 orang diantaranya terpapar narkoba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian dan keharmonisan keluarga dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja di Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 158 remaja di Aceh Timur. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling yaitu 67 remaja. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket keharmonisan dan perhatian keluarga. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan perhatian dan keharmonisan keluarga dengan penyalahgunaan narkoba pada remaja di Aceh Timur, dengan p-value = 0,000. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan dan pembentukan karakter pada remaja agar tidak menyalahgunakan narkoba. Bagi orang tua disarankan agar memberikan perhatian cukup kepada anak remajanya agar terhindar dari perilaku–perilaku negatif dalam pergaulannya, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba.
PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK PRA SEKOLAH Dian Vita Sari; Fatmawati; Arista Ardilla; Zulkarnaini; Siti Nur Fajar
Jurnal Kesehatan Akimal Vol 3 No 2 (2024): EDISI OKTOBER 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58435/jka.v3i2.143

Abstract

Perkembangan sosial anak berpengaruh terhadap cara bersosialisasi  di  lingkungan sekitarnya,  dimana  terdapat anak-anak  yang  mengalami  kesulitan dalam  pergaulan  dan  penyesuaikan  diri dengan  lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan sosial anak usia pra sekolah pada ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain crossectional yang dilakukan pada 113 ibu yang memiliki anak usia pra sekolah berumur 4-6 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner DDST II khusus aspek perkembangan personal social. Didapatkan lebih dari setengah responden umur 20-35 tahun  (79,6%), hampir setengah anak 4 tahun (40,7%), lebih dari setengah jenis kelamin anak perempuan (64,6%), lebih dari setengah ibu bekerja (75,3%), lebih dari tipe keluarga inti (61,9%) dan perkembangan sosial anak pra sekolah mayoritas pada kategori caution sebanyak 47,8%. Setelah dilakukan analisa data menggunakan Uji Mann Whitney didapatkan nilai Sig atau p value = 0,000 < 0,05.  Apabila nilai p value < batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok atau yang berarti Ha diterima yaitu ada perbedaan perkembangan sosial anak pada ibu bekerja dengan ibu tidak bekerja. Diharapkan ibu yang bekerja bisa mengatur waktu , membimbing dan mengawasi perkembangan anaknya serta memberikan kepercayaan dan kebebasan mandiri kepada anak sehingga tidak tergantung dengan orang tuanya dalam melakukan tugas perkembangan sesuai umur.
PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) TERPADU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Fatmawati; Siti Damayanti; Dian vita Sari; Nurromsyah Nasution
Jurnal Kesehatan Akimal Vol 3 No 2 (2024): EDISI OKTOBER 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58435/jka.v3i2.144

Abstract

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu. Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Penelitian Untmengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) terpadu di wilayah kerja UPT Puskesmas. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif analitik, Pengambilan sampel menggunakan Stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang ibu hamil penelitian ini telah dilaksanakan pada Agustus 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Berdasarkan hasil Uji statistik, didapat P –value (0,015) < (0,05) sehinga Ho ditolak yang berati ada hubungan yang bermakna antara Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Terpadu Diwilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Diharapkan melalui adanya penelitian ini maka tenaga kesehatan khususnya bidan memperoleh informasi untuk menambah pengetahuan. Ada hubungan yang bermakna antara Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Terpadu Diwilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
HUBUNGAN METODE DISTRAKSI VISUAL TERHADAP NYERI PADA PEMASANGAN INFUS ANAK PRA SEKOLAH DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE Ardilla, Arista; Zulkarnaini, Zulkarnaini; Utaminingsih, Eka; Effendi, Desy Iradillah; Fatmawati, Fatmawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33746

Abstract

Reaksi anak dalam mengatasi krisis dipengaruhi oleh tingkat perkembangan anak, diantar lain : usia, pengalaman sebelumnya terhadap proses sakit dan dirawat. Anak usia prasekolah sangat sulit untuk memahami prosedur invasif yang dapat menyebabkan nyeri seperti saat pemasangan infus. Penelitian ini menggunakan metode analitik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variable dimana veriabel independen dan variable dependen diidentifikasi pada satu waktu yang bersamaan. Berdasarkan katagori usia mayoritas perempuan sebanyak 57 orang (54,3%). Berdasarkan katagori umur mayoritas 3-4 tahun sebanyak 83 orang (79%). Pemasangan infus metode distraksi visual anak pra sekolah di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Cut Meutia  Lhokseumawe mayoritas efektif sebanyak 93 orang (88,6%).  Tingkat Nyeri pada pemasangan infus anak pra sekolah di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Cut Meutia  Lhokseumawe mayoritas nyeri sedang sebanyak 64 orang (61%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-square penurunan nyeri dengan tingkat kepercayaan 95% (? 0,05) nilai p value atau nilai Asymp. Sig. (2-sided) yaitu 0.001 artinya nilai P value 0.001 ? 0.05. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara metode distraksi visual terhadap nyeri pada pemasangan infus anak pra sekolah di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Cut Meutia  Lhokseumawe. Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit agar hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam terapi nonfarmakologi pada anak saat tindakan invasif terutama pemasangan infus.
Syntactic and semantic variations in negative interrogatives: Contracted vs. uncontracted forms Khalsiah, Khalsiah; Yasin, Burhanuddin; Yusuf, Muhammad; Fatmawati, Fatmawati
Studies in English Language and Education Vol 11, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v11i3.39866

Abstract

This study investigates the forms and uses of negative interrogatives with auxiliary verb contractions in English, focusing on syntactic and semantic differences. Data was drawn from conversations in an English class at a university in Lhokseumawe, Indonesia, between a lecturer and students and students and students. The aim was to examine three types of negative interrogatives: Yes-No questions, negative rhetorical questions, and both marked (nt) and unmarked (not) forms. The research employs a descriptive method with a synchronic time frame, utilizing distributional analysis, including immediate constituent analysis and mark reading techniques, to categorize and analyze the data. The findings reveal that negative interrogatives involving auxiliary verbs exhibit positive and negative presuppositions, with adjectival negative interrogatives showing variations between contracted and uncontracted forms. Adverbial negative interrogatives were found across all three types, indicating their versatility in forming questions. The study highlights that the choice between not and nt affects the tone and emphasis of negative interrogatives, influencing the interpretation of responses. Contracted forms often carry a rhetorical or presumptive tone, while uncontracted forms are more formal and explicit. These variations show the importance of auxiliary verbs and negative markers in shaping the structure and meaning of negative interrogatives. This research contributes to the understanding of how negative interrogatives function in English, revealing the nuanced ways in which they impact communication and interpretation.
Peran kearifan lokal rumoh gizi gampong (RGG) sebagai pemenuhan gizi terhadap pencegahan stunting pada balita Dian Vita Sari; Fatmawati Fatmawati; Alwizar Alwizar
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 10 (2024): Volume 18 Nomor 10
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i10.488

Abstract

Background: Stunting is one of the challenges and global nutritional problems currently being faced by people in the world. The problem of overcoming stunting must begin long before a child is born or since the first 1000 days of life and since teenage mothers in order to break the chain of stunting in life. Purpose: To determine the role of local wisdom of rumoh gizi gampong as an effort to fulfill nutritional needs to prevent stunting in toddlers. Method: Analytical with cross sectional approach. The population of the study were mothers who had toddlers with a sample size of 128 respondents, taken using total sampling technique. Data processing used univariate and bivariate analysis with Chi Square test. Results: Respondents who have good knowledge and participate in rumoh gizi gampong activities in the good category are 66 (89.2%), from the chi square test the p value is 0.001. Respondents who have a positive attitude and participate in rumoh gizi gampong activities well are 45 (60.8%), from the chi square test the p value is 0.002. Conclusion: There is an influence of knowledge and attitudes with rumoh gizi gampong activities as an effort to fulfill nutrition to prevent stunting in toddlers with a p value <0.05. Suggestion: It is hoped that the formation of rumoh gizi gampong can be a place to conduct socialization and nutrition services as well as providing additional food to communities affected by nutritional problems, and can help accelerate the reduction in stunting cases.   Keywords: Nutrition; Rumoh Gizi Gampong (RGG); Stunting; Toddlers.   Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu tantangan dan masalah gizi secara global yang sedang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Permasalahan penanggulangan stunting harus dimulai jauh sebelum seorang anak dilahirkan atau sejak periode 1000 HPK dan dari sejak ibu remaja untuk dapat memutus rantai stunting dalam kehidupan. Tujuan: Untuk mengetahui peran kearifan lokal rumoh gizi gampong (RGG) sebagai pemenuhan gizi terhadap pencegahan stunting pada balita. Metode: Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki balita dengan jumlah sampel sebanyak 128 responden, diambil menggunakan teknik total sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat uji Chi Square. Hasil: Responden dengan pengetahuan baik dan mengikuti kegiatan RGG kategori baik sebanyak 66 (89.2%), dari uji chi-square diketahui p-value 0.001. Responden dengan sikap positif dan mengikuti kegiatan RGG dengan baik sebanyak 45 (60.8%), uji chi-square diketahui p-value 0.002. Simpulan: Ada pengaruh pengetahuan dan sikap dengan kegiatan RGG sebagai upaya pemenuhan gizi terhadap pencegahan stunting pada balita dengan hasil p-value < 0.05. Saran: Diharapkan pembentukan RGG dapat menjadi tempat dalam melakukan sosialisasi dan pelayanan gizi sekaligus pemberian makanan tambahan (PMT) kepada masyarakat yang terdampak dengan masalah-masalah gizi, dan dapat membantu mempercepat penurunan kasus stunting.   Kata Kunci: Balita; Gizi; Rumoh Gizi Gampong (RGG); Stunting.
BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING: TINJAUAN LITERATUR Dian Vita Sari; Fatmawati; Siti Damayanti; Fitri Apriani; Arista Ardilla
Jurnal Kesehatan Akimal Vol 4 No 1 (2025): EDISI APRIL 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58435/jka.v4i1.160

Abstract

Berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor risiko penting yang berkontribusi terhadap kejadian stunting. Bayi dengan berat badan lahir rendah seringkali mengalami gangguan pertumbuhan sejak dini, yang dapat berlanjut hingga masa kanak-kanak dan menyebabkan stunting. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mensintesis bukti ilmiah mengenai hubungan antara berat badan lahir rendah dan kejadian stunting. Metode pencarian literatur dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Scopus, dan Web of Science, dengan kata kunci terkait BBLR, stunting, intervensi gizi, dan faktor risiko. Studi observasional dan intervensi yang meneliti hubungan antara BBLR dan stunting pada populasi manusia dimasukkan dalam tinjauan ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa bayi dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting. Intervensi gizi yang tepat, seperti pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang kaya nutrisi, dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan mencegah stunting. Faktor sosial ekonomi dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk juga berkontribusi terhadap kejadian BBLR dan stunting. Kesimpulannya, BBLR merupakan faktor risiko penting untuk kejadian stunting, sehingga deteksi dini dan penanganan yang tepat pada bayi BBLR sangat penting untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.