Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bali Medika Jurnal

Transformasi Efisiensi Pelayanan Rawat Inap: Analisis Multi-Dimensi Menggunakan Indikator Barber Johnson Pradnyantara, I Gusti Agung Ngurah Putra; Januansyah , Revan; Seha , Harinto Nur; Faidah, Nurul
Bali Medika Jurnal Vol 11 No 1 (2024): Bali Medika Jurnal Vol 11 No 1 Juli 2024
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v11i1.390

Abstract

Dalam statistik rumah sakit terdapat beberapa indikator pelayanan rawat inap, yaitu BOR, AvLOS, TOI, BTO, GDR dan NDR. Pemanfaatan data pelaporan berhubungan dengan mekanisme alur prosedur pelayanan untuk kepentingan internal dan eksternal rumah sakit. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Dkt Dr. Soetarto Yogyakarta, data 3 tahun terakhir terdapat peningkatan indikator pelayanan rawat inap tetapi masih belum masuk kategori efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren indikator pelayanan rawat inap selama 3 tahun terakhir di RS DKT Dr. Soetarto Yogyakarta dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pelayanan. Kebaruan penelitian ini terletak pada pendekatan analisis longitudinal yang dikombinasikan dengan wawancara mendalam untuk memahami konteks dan upaya perbaikan yang dilakukan rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jenis data sekunder yaitu rekapitulasi SHRI pertahun dalam kurung waktu 3 tahun terakhir serta wawancara kepada petugas pelaporan, dari hasil analisis perbandingan indikator pelayanan rawat inap selama 3 tahun terakhir diketahui hanya nilai LOS yang memenuhi standar efisiensi, untuk indikator BOR, TOI, dan BTO belum memenuhi standar barber johnson karena jumlah kunjungan dirumah sakit khususnya rawat inap masih rendah.   In hospital statistics there are several indicators of inpatient services, namely BOR, AvLOS, TOI, BTO, GDR and NDR. The use of reporting data is related to the mechanism for the flow of service procedures for internal and external purposes of the hospital. Based on a preliminary study at Dr. DKT Hospital. Soetarto Yogyakarta, data for the last 3 years shows an increase in inpatient service indicators but it is still not in the efficient category. The aim of this research is to analyze the benefits of inpatient service indicators over the last 3 years. This type of research is descriptive with a qualitative approach with secondary data, namely recapitulation of SHRI per year within the last 3 years as well as interviews with reporting officers. From the results of the comparative analysis of inpatient service indicators over the last 3 years, it is known that only the LOS value meets efficiency standards, for BOR, TOI and BTO indicators do not meet Barber Johnson standards because the number of hospital visits, especially inpatient stays, is still low.
Optimalisasi Rekam Medis Elektronik: Implikasinya terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Nofitriyani; Seha, Harinto Nur; Yulida, Rina; Andrianty, Athika Ayu
Bali Medika Jurnal Vol 12 No 1 (2025): Bali Medika Jurnal Vol 12 No 1 Juli 2025
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v12i1.456

Abstract

Keberhasilan pengelolaan unit rekam medis merupakan faktor krusial dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Pengelolaan yang efektif membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang kompeten serta sarana dan prasarana yang memadai. Rumah Sakit Panti Nugroho telah menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) sejak tahun 2022, namun implementasinya belum optimal di seluruh unit pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi penerapan RME dan dampaknya terhadap peningkatan kualitas pelayanan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan analisis diagram fishbone yang mencakup empat aspek utama: man (sumber daya manusia), machine (infrastruktur teknologi), material (integrasi sistem), dan money (anggaran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor man melibatkan kurangnya pelatihan yang memadai, faktor machine terkait dengan infrastruktur TI yang belum optimal, faktor material menunjukkan integrasi sistem yang belum merata, dan faktor money mencerminkan keterbatasan anggaran. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan pelatihan berkelanjutan, peningkatan infrastruktur TI, integrasi sistem RME di seluruh unit pelayanan, serta perencanaan anggaran jangka panjang untuk mendukung pemeliharaan sistem. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi pengelola rumah sakit dan pemangku kebijakan dalam mengimplementasikan RME secara efektif, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.   The successful management of the medical records unit is a crucial factor in improving the quality of health services. Effective management requires the support of competent human resources and adequate facilities and infrastructure. Panti Nugroho Hospital has implemented Electronic Medical Records (RME) since 2022, but its implementation has not been optimal in all service units. This study aims to identify and analyze the factors that influence the optimization of RME implementation and its impact on improving service quality. The method used is descriptive qualitative with fishbone diagram analysis that includes four main aspects: man (human resources), machine (technological infrastructure), material (system integration), and money (budget). The results show that the man factor involves the lack of adequate training, the machine factor is related to the unoptimized IT infrastructure, the material factor shows uneven system integration, and the money factor reflects budget limitations. The implication of this study is the need for increased continuous training, improved IT infrastructure, integration of RME systems in all service units, and long-term budget planning to support system maintenance. This study provides pr actical recommendations for hospital managers and policy makers in implementing RME effectively, which is expected to improve the overall quality of health services.