Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Interoperability-Driven Design: Analyzing Core Metadata and Variables for Dental Electronic Medical Records Seha, Harinto Nur; Noor, Ahmad Yani; Damayanti, Andri Lia
Elektriese: Jurnal Sains dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 02 (2024): Artikel Riset Edisi Oktober 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/elektriese.v14i02.5515

Abstract

Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) di Indonesia diwajibkan melalui PMK No 24 tahun 2022, yang diperkuat dengan KMK No 1423 tahun 2022 tentang standar variabel dan metadata RME. Panduan khusus kedokteran gigi juga telah diterbitkan, namun implementasinya masih menghadapi kendala, terutama di klinik gigi skala kecil. Studi pendahuluan di Klinik Gigi X menunjukkan bahwa dokumentasi masih berbasis kertas, yang berisiko menimbulkan inefisiensi dan keterbatasan pemanfaatan data. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan variabel dan metadata untuk mendukung penerapan RME yang sesuai dengan kebijakan nasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi pencatatan rekam medis pasien gigi, serta studi dokumentasi terhadap regulasi dan panduan RME klinik gigi. Analisis dilakukan dengan mencocokkan kebutuhan data stakeholder dengan ketentuan regulasi, sehingga dihasilkan rancangan variabel dan metadata sebagai pedoman dalam penerapan RME di klinik gigi. Pencatatan data pasien di Klinik Gigi X masih menggunakan buku register dan lembar formulir praktik dokter gigi berbasis kertas, dengan beberapa data belum sesuai dengan standar rekam medis kedokteran gigi. Identifikasi kebutuhan data mengungkapkan perlunya tambahan informasi seperti tempat/tanggal lahir, golongan darah, odontogram, serta hasil pemeriksaan penunjang. Studi dokumentasi terhadap regulasi yang berlaku menghasilkan rancangan variabel dan metadata yang mencakup lembar identitas, metode pembayaran, persetujuan umum, asesmen awal, serta pemeriksaan spesialistik sebagai dasar penerapan RME di klinik gigi. Identifikasi kebutuhan data serta penentuan variabel dan meta data dalam implementasi RME diperlukaan dengan berlandaskan pada regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat tercapai.
Inovasi Si Besti: Pemberdayaan Kader Kesehatan untuk Cegah Stunting melalui Daun Kelor Riansih, Chici; Noor, Ahmad Yani; Seha, Harinto Nur
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Maret
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v5i3.3833

Abstract

Purpose: Stunting is a nutritional disorder stemming from chronic undernutrition during the critical first 1000 days of life, a period that holds profound importance for early development. This condition manifests in growth deficiencies in children, leading to a height significantly below the age-appropriate standard. The primary objective of this program was to disseminate comprehensive knowledge regarding the multifaceted benefits of moringa for pregnant women, toddlers, and lactating mothers.. Methodology: This service activity was carried out on 20 July 2024 and 21 October 2024 in Barukan Village, Manisrenggo, Klaten, Central Java. Educational methods and filling out pre-post test questionnaires to determine and assess the level of success of the education carried out. Results: Results: It was found that the average knowledge score before education was in the good category 6 (12%), 16 (32%), 28 (56%). Knowledge after education was obtained in the good category 37 (74%), and sufficient 13 (26%). Conclusions: The innovation of making risol and pudding made from moringa leaves is a promising strategic approach in supporting the prevention of stunting in toddlers. The high nutritional content of moringa leaves as well as an attractive and easily accepted form of preparation for children make this product an applicable nutritional solution. Limitations: Health cadres who participated in this service activity were limited to those who were active in health cadre activities at the posyandu. Contribution: Health cadres play a role in educating the community about the benefits of moringa in preventing stunting. They help the community understand the importance of adequate nutrition, especially for children, how to process moringa leaves   into nutritious food, Health cadres also play a role in monitoring the development of children who receive moringa pudding as part of stunting prevention efforts. improving the knowledge of health cadres.
PENGENALAN JKN MOBILE SEBAGAI ALTERNATIF PENDAFTARAN ONLINE DI POSBINDU SRI REJEKI PADUKUHAN PIKGONDANG CONDONGCATUR RINA YULIDA; SEHA, HARINTO NUR; NOFITRIYANI; AHMAD YANI NOOR
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 3 No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2, Oktober 2023
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobile JKN adalah aplikasi yang disediakan oleh BPJS untuk memudahkan layanan dan informasi bagi peserta sehingga penyediaan layanan kesehatan menjadi lebih cepat. Salah satu bentuk kemudahan yang terdapat pada aplikasi mobile JKN adalah layanan pendaftaran secara online untuk administrasi kepesertaan. Namun dalam kenyataannya masyarakat masih banyak yang belum memanfaatkan fasilitas tersebut karena masih belum mendapatkan sosialisasi tentang tata cara penggunaannya. Pengabdian ini bertujuan untuk menyampaikan salah satu fitur pendaftaran online yang dapat digunakan untuk mempercepat proses registrasi pasien sehingga tidak terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pendampingan serta sosialisasi pendaftaran menggunakan aplikasi mobile JKN kepada 23 peserta. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat kesedaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pendaftaran online menggunakan mobile JKN, yang diharapkan pendaftaran bisa lebih mudah, lebih cepat dan lebih praktis. Peserta antusias dalam melakukan diskusi tentang pendaftaran menggunakan mobile JKN, namun Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah karakteristik peserta merupakan lansia dan ibu dengan membawa balita sehingga tidak bisa langsung mempraktikan menggunakan handphone.
OPTIMALISASI PERAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN ADMINISTRASI DAN PENCATATAN REKAM KESEHATAN MASYARAKAT Rahmad Hidayat, Anas; Yani Noor, Ahmad; Joko Pamungkas, Wahyu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Volume 8, Nomor 1 , April 2025
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpmpi.v8i1.342

Abstract

Kader kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar, terutama dalam kegiatan promotif dan preventif di lingkungan masyarakat. Namun, kemampuan kader dalam hal administrasi dan pencatatan rekamkesehatan masyarakat masih terbatas, sehingga berdampak pada ketepatan data dan efektivitas pelayanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan melalui pelatihan administrasi dasar dan pencatatan rekam kesehatan masyarakat yang sistematis, akurat, dan sesuai standar. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif dengan pendekatan ceramah interaktif, simulasi pencatatan, serta pendampingan langsung di lapangan. Sasaran kegiatan adalah kader kesehatan di wilayah binaan yang aktif di Posyandu dan kegiatan kesehatan masyarakat lainnya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan kader dalam menyusun laporan administrasi serta pencatatan rekam kesehatan masyarakat secara manual maupun semi-digital. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung penguatan sistem informasi kesehatan berbasis masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat desa/kelurahan.
GAMBARAN IMPLEMENTASI REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH NON MEDIS DAPUR GIZI DI RUMAH SAKIT Ristiana; Noor, Ahmad Yani; siswatibudi , Harpeni; Janis Rupita, Aglita
Jurnal Permata Indonesia Vol 16 No 1 (2025): Volume 16, Nomor 1, Mei 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v17i1.348

Abstract

Hospital activities inevitably produce a considerable amount of waste, both medical and non-medical. One of the most common types of non-medical waste generated by hospitals is waste from the nutrition kitchen, which, if not properly managed, has the potential to become a medium for disease transmission. According to Minister of Health Regulation No. 7 of 2019, although classified as non-medical waste, its management still requires several mandatory stages. This study uses a descriptive qualitative method and was conducted in the nutrition kitchen of Arvita Bunda Specialized Mother and Child Hospital (RSKIA Arvita Bunda). The hospital has its own nutrition kitchen, and the waste management process is handled by a third party. In the management of non-medical waste from the nutrition kitchen, there is already a Standard Operating Procedure (SOP) in place as a reference. Supporting facilities and infrastructure for waste management are also available. However, there is still a mix of organic and inorganic waste. Temporary storage at the Temporary Disposal Site (TPS) is limited to a maximum of 2 days, but there are still piles of waste that exceed this time limit. Waste transport from the nutrition kitchen to the TPS does not yet use special trolleys, and the waste bins at the TPS are still inadequate. Final disposal of non-medical waste from the nutrition kitchen is carried out in cooperation with a third party. In general, although there are still some shortcomings in implementation, the non-medical waste management of the nutrition kitchen has met the requirements in accordance with Minister of Health Regulation No. 7 of 2019.
OPTIMALISASI PERAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN ADMINISTRASI DAN PENCATATAN REKAM KESEHATAN MASYARAKAT Rahmad Hidayat, Anas; Yani Noor, Ahmad; Joko Pamungkas, Wahyu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Permata Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Volume 8, Nomor 1 , April 2025
Publisher : Permata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpmpi.v8i1.342

Abstract

Kader kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar, terutama dalam kegiatan promotif dan preventif di lingkungan masyarakat. Namun, kemampuan kader dalam hal administrasi dan pencatatan rekamkesehatan masyarakat masih terbatas, sehingga berdampak pada ketepatan data dan efektivitas pelayanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan melalui pelatihan administrasi dasar dan pencatatan rekam kesehatan masyarakat yang sistematis, akurat, dan sesuai standar. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif dengan pendekatan ceramah interaktif, simulasi pencatatan, serta pendampingan langsung di lapangan. Sasaran kegiatan adalah kader kesehatan di wilayah binaan yang aktif di Posyandu dan kegiatan kesehatan masyarakat lainnya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan kader dalam menyusun laporan administrasi serta pencatatan rekam kesehatan masyarakat secara manual maupun semi-digital. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung penguatan sistem informasi kesehatan berbasis masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat desa/kelurahan.
EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA STUDI KASUS BAGIAN PENERIMAAN KAS Kusuma Ningrum, Nirmala; Yani Noor, Ahmad; Siswatibudi, Harpeni
Jurnal Permata Indonesia Vol 14 No 2 (2023): Volume 14, Nomor 2, November 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v14i2.271

Abstract

Latar Belakang: SIMRS Bagian Penerimaan Kas di RSJ Grhasia Yogyakarta telah diimplementasikan sejak tahun 2022, namun dalam penerapannya terdapat beberapa menu yang belum mencukupi kebutuhan pengguna. EUCS diakui sebagai salah satu model yang paling berguna untuk mengukur kepuasan pengguna akhir dan kesuksesan penerapansistem informasi.Tujuan: Mengetahui evaluasi penerapan SIMRS Bagian Penerimaan Kas di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dengan EUCS.Metode: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif studi kasus, subjek penelitian ini terdiri dari Bendahara Penerimaan dan Petugas Kassa. Variabel tunggal yaitu penerapan SIMRS Bagian Penerimaan Kas. Teknik Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi.Hasil: Berdasarkan Content untuk layanan medis sudah lengkap, sedangkan untuk menu layanan non medis belum memenuhi kebutuhan pengguna. Berdasarkan Accuracy terkadang ditemukan akumulasi yang kurang tepat, dikarenakan jasa layanan belum terkoding. Berdasarkan Format sudah rapi dan nyaman dilihat, namun untuk form STS terlalu banyak baris yang ditampilkan. Berdasarkan Ease of Use sebagian pengguna merasa kurang efisien saat melakukan verifikasi pembayaran. Berdasarkan Timeliness, SIMRS dapat menyajikan informasi transaksi dengan cepat dan real time.Kesimpulan: SIMRS masih dalam tahap pengembangan, menu pelayanan non medis belum lengkap. Kadang ditemukan data yang tidak akurat. Format/Interface sudah baik dan memadai, namun untuk form STS terlalu banyak baris yang ditampilkan. SIMRS Penerimaan Kas dapat dioperasikan dengan baik dan mudah dipahami. SIMRS mampu mengolah data secara real time.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN BERDASARKAN ANALISIS DATA PADA BALITA STUNTING MELALUI INOVASI PUDING DAUN KELOR DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Riansih, Chichi; W Utami, Nugrahaningtyas; Yani Noor, Ahmad; Nur Seha, Harinto
Jurnal Permata Indonesia Vol 15 No 2 (2024): Volume 15, Nomor 2, November 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v16i2.294

Abstract

Background: Stunting in toddlers has an impact on child development. Empowering health cadres through stunting data analysis and nutritional innovations such as moringa pudding is important for stunting prevention. Objective: To assess the relationship between health cadres' knowledge of stunting data and the application of moringa pudding. Methods: Cross-sectional quantitative study on 50 cadres in Manisrenggo, Klaten. Data were collected by interview and questionnaire, analyzed using Chi-Square test. Results: 46% of cadres had good knowledge and 54% had fair knowledge. All cadres with good knowledge implemented moringa pudding. Chi-Square test results showed a significant association (p = 0.000). Conclusion: Cadre knowledge of stunting data is associated with the application of moringa leaf pudding in stunting prevention.
STRATEGI PENINGKATAN AKREDITASI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA Ocha Trimulya, Sevi; Yani Noor, Ahmad; Siswatibudi, Harpeni; Setyaningsih Sunardi, Kartika; Restu Yuliasri, Tita
Jurnal Permata Indonesia Vol 15 No 1 (2024): Volume 15, Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v15i1.300

Abstract

Latar Belakang : Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan rumah sakit adalah dengan melakukan akreditasi rumah sakit. Peningkatan status akreditasi Rumah Sakit tidak lepas dari strategi-strategi yang telah diterapkan. RSKIA Arvita Bunda termasuk Rumah Sakit yang telah berhasil meningkatkan status akreditasinya menjadi tingkat Utama. Analisis SWOT merupakan metode yang dapat mengetahui strategi-srategi khususnya peningkatan akreditasi RSKIA Arvita Bunda. Tujuan : Mengetahui strategi peningkatan akreditasi RSKIA Arvita Bunda menggunakan analisis SWOT. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah 3 orang yaitu 1 staff Kesekretariatan, 1 Kepala Unit Humas Marketing, dan 1 Kepala Bidang Umum dan Keuangan RSKIA Arvita Bunda. Hasil : Strategi Peningkatan Akreditasi RSKIA Arvita Bunda antara lain Strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu meningkatkan kualitas pelayanan anak dan kandungan, menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan pihak ketiga dalam pengelolaan limbah, optimalisasi pelayanan berlandaskan SOP yang tepat, serta penerapan SIMRS dan RME. Strategi ST (Strengths-Threats) yaitu memaksimalkan ketersediaan dokter spesialis untuk meningkatkan daya saing. Strategi WO (WeaknessesOpportunities) yaitu melakukan perbaikan fasilitas sarana prasarana rumah sakit, menambah fasilitas sarana prasarana, serta penyusunan deadline pengumpulan berkas akreditasi. Strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu meningkatkan promosi dengan membentuk bagian pemasaran yang berfokus pada sosial media. Kesimpulan : Strategi-strategi peningkatan akreditasi pada RSKIA Arvita Bunda sudah mencakup pemanfaatan antar aspek Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats.
Review Autentikasi Informed Consent Prosedur Eksisi Tumor di Rumah Sakit DKT dr. Soetarto Yogyakarta Nur Seha, Harinto; Imelda Putri, Selvi; Ayu Andrianty, Athika; Yani Noor, Ahmad
Jurnal Permata Indonesia Vol 15 No 1 (2024): Volume 15, Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59737/jpi.v15i1.303

Abstract

Pengisian lembar informed consent pasien neoplasma dengan tindakan exici tumor masih belum lengkap, padahal untuk menjaga mutu pelayanan rekam medis harus lengkap 100%. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan salah satu aspek analisis kuantitatif terhadap kelengkapan pengisian informed consent yaitu reviu autentikasi. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus/sampling total yaitu sebanyak 85 berkas rekam medis pada lembar informed consent di Rumah Sakit TK III 04.06.03 dr. Soetarto Yogyakarta. Reviu autentikasi dari 85 sampel didapatkan 48% pengisian informed consent tidak lengkap. Komponen yang paling banyak mendukung ketidaklengkapan terdapat pada penulisan nama saksi (33,6%) maupun jam dan tanggal persetujuan tindakan (7,3%). Hal ini dapat mempengaruhi aspek legalitas dari tindakan yang dilakukan oleh dokter sehingga perlu adanya peran aktif dari berbagai pihak yang saling terkait untuk mewujudkan angka kelengkapan catatan medis 100%. Tercapainya angka tersebut merupakan bentuk dari penerapan kebijakan standar pelayanan minimal rekam medis.