Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Puspitasari, Anisa
ISSN.2252-8407
Publisher : SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.428 KB)

Abstract

ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Anisa Eka Puspitasari. K8412007. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2016Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016. Cara yang digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Pengumpulan data untuk melihat hasil belajar menggunakan hasil tes evaluasi. Peningkatan hasil belajar diamati dari peningkatan rata-rata siswa mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menunjukan peningkatan hasil belajar sisswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali. Hasil capaian belajar siswa dilihat dari rata-rata kelas pada pra siklus adalah 72,6 dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (44%) dan siswa yang tuntas sebanyak18 (56%) siswa, sedangkan untuk siklus I meningkat menjadi 76,6  dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 14 (44%) dan siswa yang tuntas sebanyak18 (56%) siswa  dan siklus II meningkat menjadi 83,4 dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 3 (9%) dan siswa yang tuntas sebanyak 29 (91%) siswa.Dengan hasil tersebut maka didapat kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran sosiologi di kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Turnament (TGT), Hasil Belajar.
KELAYAKAN USAHATANI JAMUR TIRAM COKELAT (Pleurotus cystidiosus) (Studi Kasus Pada Usahatani Jamur Tiram Cokelat Bapak Usep Di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis) Pebriansyah, Yogian; M. Andrie, Benidzar; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12204

Abstract

Sebagian pelaku usahatani jamur tiram skala kecil jarang sekali menghitung secara pasti berupa biaya yang dikeluarkan dalam usahanya, guna menghindari kerugian yang akan diterima petani dalam melakukan usaha budidaya jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani jamur tiram cokelat di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis per satu kali proses produksi. 2) Kelayakan usahatani jamur tiram cokelat di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis per satu kali proses produksi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada seorang petani jamur tiram cokelat di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Data dalam penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Hasil ini menunjukkan bahwa : 1) Biaya yang dikeluarkan usahatani jamur tiram cokelat dalam satu kali proses produksi Rp 8.734.470,41dan penerimaan Rp 16.800.000,00 sehingga pendapatan yang diperoleh Rp 8.065.529,59. 2) Nilai R/C yang diperoleh usahatani jamur tiram cokelat dalam satu kali proses produksi yaitu 1,92 artinya setiap biaya yang dikeluarkan Rp 1,00 memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,92 dan pendapatan sebesar Rp 0,92 sehingga petani jamur tiram menguntungkan dan layak untuk dijalankan usahanya.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN KERIPIK UBI UNGU (Studi Kasus Pada Agroindustri Eriwa di Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) Suhada, Aa Uha; Setia, Budi; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12029

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ubi ungu, dan alternatif strategi pemasaran pada produk keripik ubi ungu agroindustri Eriwa. Penelitian ini dilaksanakan di agroindustri Eriwa Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Lokasi ditentukan secara purposive dengan mewawancarai responden sebagai teknik pengumpulan data. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Metode Hayami dan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Nilai tambah yang dihasilkan oleh agroindustri keripik ubi ungu agroindustri Eriwa adalah sebesar Rp. 19.236/Kg dan rasio nilai tambah sebesar 34,85 persen dengan total produksi kripik ubi ungu sebanyak 92 Kg dalam satu hari proses produksi, dengan demikian agroindustri Eriwa memiliki rasio nilai tambah sedang, karena rasio nilai tambah 15%-40 persen. (2) Alternatif strategi pemasaran dari hasil matrik SWOT yang berada di kuadran II (Strategi diversifikasi) Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk), dapat diuraikan sebagai berikut : (a) Mempertahankan produk yang sudah memiliki merek dan dikenal pelanggan konsumen untuk pengembangan produk, melakukan pengembangan peroduk sesuai keinginan pasar dengan memanfaatkan nama merek yang sudah dikenal dikalangan pelanggan konsumen. (b) Menerapkan harga yang bersaing pada produk yang ditawarkan. Harga yang terjangkau untuk olahan keripik ubi jalar dan tidak melebihi harga yang ditawarkan pesaing membuat konsumen bisa mempertimbangkan untuk membeli produk yang ditawarkan. Agroindustri Eriwa sebaiknya disarankan untuk lebih mengefektifkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas pada produknya, untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Agroindustri Eriwa hendaknya melakukan keragaman pada produk keripik ubi ungu, dengan menambahkan bentuk baru pada keripik ubi ungu, seperti keripik yang berbentuk segitiga, untuk menarik lebih banyak konsumen pada produk keripik ubi ungu yang diproduksi.Kata Kunci : Keripik, Ubi, Nilai Tambah, Strategi.
NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG (Studi Kasus Pada Agroindustri Keripik Singkong Ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) Irawan, Riky; Sudrajat, Sudrajat; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i1.10400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Berapa besar biaya, penerimaan dan pendapatan agroindustri keripik singkong ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, 2) Berapa besarnya nilai tambah agroindustri keripik singkong ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, 3) Bagaimana strategi alternatif pengembangan usaha keripik singkong ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan Nilai Tambah, IFAS, EFAS, Diagram SWOT dan Matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Biaya yang dikeluarkan oleh agroindustri keripik singkong ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi adalah Rp 575.598,88 dan penerimaan Rp. 750.000 sehingga memperoleh pendapatan Rp. 174.401,12. 2) Nilai tambah yang diperoleh pengusaha agroindustri keripik singkong ibu Nining di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yaitu Rp. 2.955,- per kilogram dan rasio nilai tambah 40 persen. Hal ini berarti bahwa nilai tambah yang dihasilkan termasuk dalam kategori rasio tinggi. Sehingga usaha keripik singkong tersebut harus dikembangkan lebih lanjut karena memiliki potensi yang besar. 3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik singkong ibu nining yaitu terdiri atas mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk keripik singkong dengan memanfaatkan dengan kemajuan teknologi produksi, mempertahankan kualitas produk keripik singkong dan meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan pelanggan tetap.
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGOLAHAN KERIPIK SUKUN DAN KERIPIK PISANG (Studi Kasus Pada Agroindustri Lancar Jaya di Desa Pusakanagara Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Gandara, Anggi; Isyanto, Agus Yuniawan; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12228

Abstract

Kegiatan agroindustri mampu meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja, tetapi sebagian besar pelakunya tidak mempedulikan dalam pencatatan biaya-biaya yang dikeluarkan termasuk pendapatan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Penerimaan dan pendapatan dari pengolahan keripik sukun dan keripik pisang. 2) Tingkat efisiensi pengolahan keripik sukun dan keripik pisang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian dilaksanakan pada agroindustri Lancar Jaya di Desa Pusakanagara Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi keripik sukun dalam satu kali proses produksi yaitu Rp. 5.406.507,91 dengan penerimaan Rp. 5.760.000,00 dan pendapatan Rp. 353.492,09. Sedangkan biaya untuk memproduksi keripik pisang dalam satu kali proses produksi yaitu Rp. 5.515.207,94 dengan penerimaan Rp. 5.952.000,00 dan pendapatan Rp. 436.792,06 dan 2) Tingkat efisiensi dari agroindustri keripik sukun dengan nilai RC ratio sebesar 1,06 dan keripik pisang dengan nilai RC ratio sebesar 1,07 yang berarti keduanya efisien sehingga layak untuk dijalankan.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KELINCI DI KELURAHAN KERSANAGRA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA Rahmansyah, Chandra; Isyanto, Agus Yuniawan; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12030

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui besar biaya, penerimaan dan pendapatan pada usaha ternak kelinci di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, (2) mengetahui break even point (BEP) penerimaan, produksi dan harga pada usaha ternak kelinci di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya dan (3) mengetahui kelayakan usaha melalui RC ratio usaha ternak kelinci di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan survei. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive sampling). Pemilihan responden menggunakan metode sensus sampling. Hasil analisi data menunjukkan: (1) besar biaya usaha ternak kelinci di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya adalah Rp.11.700.526,27 dengan besar penerimaan Rp.23.808.333,33 dan besar pendapatan Rp.12.113.973,74 (2) Break even point (BEP) penerimaan di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya adalah Rp.7.503.024,00 dengan break even point (BEP) unit 12/ekor dan break even point (BEP) harga dan (3) Nilai RC ratio usaha ternak kelinci di Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya adalah 1.79. Nilai RC ratio 1.79 dapat diartikan bahwa setiap penggunaan biaya produksi sebesar Rp.1 akan memperoleh penerimaan sebesar Rp.1.79.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KAPULAGA (Studi Kasus Pada Kelompok Taruna Tani Candra Jaya di Desa Situgede Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan) Wijaya, Dendi Tri; Setia, Budi; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12265

Abstract

Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Mengetahui apa saja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kapulaga pada Kelompok Taruna Tani (KTT) Candra Jaya di Desa Situgede Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan, (2) Mengetahui strategi alternatif pengembangan produksi kapulaga pada Kelompok Taruna Tani (KTT) Candra Jaya di Desa Situgede Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian faktor internal dan eksternal meliputi kekuatan berupa budidaya kapulaga tergolong mudah, hasil produksi tanaman kapulaga tinggi, ketinggian dan suhu yang sesuai, kualitas kapulaga cukup baik, kapulaga dapat tumbuh secara tumpangsari, kelemahan berupa keterbatasan modal, kurangnya alat dalam proses produksi, pengetahuan petani tentang pasca panen, tidak adanya kelembagaan khusus kapulaga. Peluang yaitu permintaan pasar, kondisi perubahan musim masih termasuk memiliki toleransi bagi pertumbuhan dan perkembangan kapulaga, kondisi klimat mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan kapulaga, kapulaga tahan hama dan penyakit, kapulaga yang dihasilkan sudah memenuhi syarat, sedangkan faktor eksternal ancaman berupa adanya tanaman pesaing, lahan garapan sudah penuh, harga kapulaga kurang setabil, kurangnya dukungan dan kebijakan pemerintah, kurangnya sosialisasi penyuluhan dan pendampingan.  strategi alternatif pengembangan produksi kapulaga yang dapat dilakukan adalah strategi SO yaitu memperbanyak tanaman kapulaga, menjaga dan mempertahankan kualitas produksi kapulaga, memanfaatkan lahan yang luas untuk meningkatkan produksi kapulaga dan memenuhi permintaan pasar, mengoptimalkan dan meningkatkan pangsa pasar dalam negeri, yang sesuai dengan posisi kuadran I yaitu agresif.
ANALISIS KELAYAKAN AGROINDUSTRI DAN NILAI TAMBAH KUE JAHE (Studi Kasus pada Agroindustri Ma Bolu di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis) Iswara, Riska Girani; Noor, Trisna Insan; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12031

Abstract

Pertanian adalah salah satu sektor utama yang menopang kehidupan masarakat. Oleh karena itu pertanian merupakan mata pencaharian bagi penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui berapa besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan pada agroindustri kue jahe Ma Bolu di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis. 2) Mengetahui bagaimana R/C pada agroindustri kue jahe Ma Bolu di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis. 3) Mengetahui berapa besarnya nilai tambah pada agroindustri kue jahe Ma Bolu di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis. Penelitian ini yang dilaksanakan di agroindustri kue jahe Ma Bolu di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis dengan jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: 1) biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kue jahe dalam satu kali proses produksi yaitu sebesar Rp. 1.036.357 dengan penerimaan sebesar Rp.1.824.000 dan pendapatan sebesar Rp. 787.643 2) R/C sebesar 1,76 yang artinya usaha agroindustri kue jahe Ma Bolu layak untuk dijalankan. 3) Besarnya nilai tambah pada agroindustri kue jahe Ma Bolu yaitu sebesar Rp. 185.309 per kilogram dalam satu kali proses produksi.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG (Studi Kasus pada Agroindustri Sindang Rasa di Desa Padaringan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Meliawati, Citra; Setia, Budi; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i2.12024

Abstract

Industrialisasi pertanian dikenal dengan nama agroindustri. Peran agroindustri sangat diperlukan dalam mengembangkan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, mengingat bahwa sifat produk pertanian tidak tahan lama. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan singkong menjadi keripik singkong pada agroindustri Sindang Rasa di Desa Padaringan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis, 2) Mengetahui alternatif strategi pemasaran dalam memasarkan keripik singkong dalam agroindustri keripik singkong Sindang Rasa di Desa Padaringan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif pada agroindustri Sindang Rasa di Desa Padaringan Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Penarikan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis nilai tambah dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) besarnya nilai tambah pada agroindustri Sindang Rasa yaitu sebesar Rp. 15.092 per kilogram dengan rasio nilai tambah sebesar 68,60%. 2) Alternatif strategi pemasaran keripik singkong sindang rasa adalah stategi S-O dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yaitu memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas pemasaran, memperluas jangkauan pemasaran melalui kerjasama dengan toko oleh-oleh yang potensial dengan memanfaatkan harga yang terjangkau dan kualitas produk yang baik.
Evaluasi Peluang yang Tepat untuk Pengembangan Sekolah Islam (Studi Kasus di MIS Nurul Islam Cibarengkok) Puspitasari, Anisa; Susilawati, Susilawati; Abiyu, Muhamad Haris; Muhajir Muhajir
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 10 No. 3 (2024): Vol. 10 No. 3 September 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v10n3.p203-215

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi managemen pendidikan yang terdapat di MIS Nurul Islam Cibarengkok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, selanjutnya pengumpulan dengan sumber data sekunder dan primer. Data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, seperti jurnal atau artikel, buku dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh peneliti dan sumber data primer meliputi wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan Islam yang telah diterapkan oleh MIS Nurul Islam Cibarengkok sudah terlaksana dengan baik dan efektif, karna lembaga islam MIS Nurul Islam Cibarengkok telah menerapkan 6 komponen managemen yang sangat penting bagi pengembangan sekolah islam secara tepat.