Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK KACA (Studi Kasus Pada Agroindustri Wijaya Pikca Di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Deisti, Aldila Mugia Rapati; Andrie, Benidzar M.; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 11, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v11i3.16387

Abstract

ABSTRAK ALDILA MUGIA RASPATI DEISTI. 2024. Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Kaca  (Studi Kasus Pada Agroindustri Wijaya Pikca Di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis). Di bawah bimbingan Benidzar M Andrie dan Anisa Puspitasari. Agroindustri keripik kaca milik bapak Totoy berdiri sejak tahun 2020, akan tetapi agroindustri ini masih melakukan produksi dengan cara tradisional sehingga perkembangan usahanya lambat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Faktor internal dan eksternal dari Strategi Pengembangan agroindustri Keripik Kaca pada agroindustri wijaya pikca, (2) Strategi Pengembangan agroindustri Keripik Kaca pada agroindustri wijaya pikca. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Hasil penelitian : (1) Faktor internal merupakan kekuata dan kelemahan, yang menjadikan faktor kekuatan adalah pengalaman tenaga kerja,  produk tahan lama, produksi mudah dilakukan, harga terjangkau da produk tanpa bahan pengawet . Sedangkan yang menjadi kelemahan dari agroindustri wijaya pikca adalah lokasi kurang strategis, tekologi yang belum modern Belum ada SOP tertulis dan sistem pembukuan masih tradisional. Faktor eksternal adalah peluang dan ancaman, yang menjadi peluang pada wijaya pikca adalah pertumbuhan ekonomi, ketersediaan bahan baku, permintaan pasar dan Kemajuan Teknologi Informasi. Sedangkan yang menjadi ancaman pada agroindusti wijaya pikca adalah produksi dipengaruhi cuaca, kenaikan harga saraa produksi, kenaikan tarif transportasi dan perubahan selera konsumen. (2) Strategi pengembangan yang dapat digunakan agroindustri wijaya pikca adalah strategi Strengths-Treats (S-T), dimana perusahaan dapat memanfaatkan kekuatan pengalaman tenaga kerja untuk melakukan inovasi dan diversifikasi produk  untuk memenuhi perubahan selera konsumen yang semakin sberagam. Untuk menanggulangi keaikan harga sarana produksi dan kondisi cuaca perusaahan bisa melakukan produksi dengan tujuan untuk myiapkan stok produk dan harga yang stabil agar tetap tersedian saat cuaca buruk dan harga sarana produksi naik . 
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA SEMUT KELAPA DI DESA CIKALONG KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Agroindustri Gula Semut Kelapa Organik Manisku) Putra, Gilar Ardaya; Yusuf, Muhamad Nurdin; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.16484

Abstract

Usaha gula semut kelapa merupakan salah satu usaha yang mengolah kelapa menjadi produk baru yang bertujuan untuk dapat memperoleh hasil yang baik dengan mempertimbangkan biaya pengeluaran untuk menghasilkan bahan baku menjadi produksi yang memiliki nilai tambah. Salah satu kelompok tani yang mengolah pohon kelapa adalah Agroindustri Gula Semut Kelapa Organik Manisku. yang memanfaatkan nira lokal menjadi gula semut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan serta kelayakan usaha Gula Semut Kelapa Organik Manisku di Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, lokasi ditentukan secara purposive sampling dan analisis data dilakukan menggunakan rumus Total Cost (TC), Penerimaan (R), Keuntungan (II) dan Revenue Cost (R/C). Hasil penelitian didapatkan biaya produksi agroindustri gula semut kelapa sebesar Rp.756.844,62, penerimaan yang diperoleh sebesar Rp.1.080.000,00 dan pendapatan yang diperoleh Rp.323.155,38, besaran R/C dan biaya agroindustri gula semut kelapa sebesar 1,43 yang berarti setiap 1 rupiah biaya yang dihasilkan menghasilkan penerimaan 1,43 rupiah dan pendapatan 0,45 rupiah yang berarti usaha gula semut kelapa dikatakan layak untuk diusahakan. 
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAMUR MERANG (Studi Kasus Agribisnis Jamur Merang di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran) Fadilah, Albar; Noor, Trisna Insan; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.15256

Abstract

Jumlah Baglog atau media tanam jamur 168.500 dan hasil produksi 96.700 kg menyatakan bahwa produksi dan hasil produksi jamur di Kabupaten Pangandaran masih kurang dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain yang ada di Jawa Barat. Para petani jamur merang masih bergantung pada keaadaan seperti alat yang terbatas, pengendalian suhu seadanya dan keterbatasannya alat untuk mengatasi cuaca ekstrim yang dapat mempengaruhi pengembangan jamur tersebut dan sampai saat ini belum melakukan strategi pengembangan jamur merang yang diusahakannya. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1. Mengetahui faktor internal (Kekuatan, Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang, Ancaman) dalam pengembangan agribisnis jamur merang di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. 2. Merumuskan strategi alternatif yang tepat digunakan dalam pengembangan agribisnis jamur merang di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan jenis penelitiannya secara kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat penggambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Hasil penelitian adalah usaha tani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten Kabupaten pangandaran yaitu Usaha tani ini merupakan Usaha jamur merang satu satunya di padaherang, Faktor Peluang yang ada pada Usahatani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten pangandaran yaitu Mempunyai pelanggan tetap, Lokasi usaha yang strategi Dukungan dari pemerintah Membuat Inovasi makanan jamur Permintaan pasar semakin meningkat. Strategi pengembangan usaha tani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten pangandaran yaitu berada di dalam Kuadran I, yang berarti usaha tani Jamur Merang mendukung untuk berada diposisi kuat atau strategi yang diterapkan adalah Agresif (Strategi Berorientasi Pertumbuhan).
EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG HIBRIDA (Zea Mays L) DI DESA KEPEL KECAMATAN CISAGA KABUPATEN CIAMIS Saidah, Isma; Nurahman, Ivan Sayid; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.16764

Abstract

Jagung adalah sebuah komoditas penting dalam pertanian. Tidak untuk konsumsi melainkan jagung memiliki peran krusial dalam pakan ternak. Dalam memenuhi akan kebutuhan, para petani menyalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Saluran tersebut bisa secara langsung kepada konsumen atau melalui pengepul.Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui pemasaran jagung hibrida 2). Mengetahui biaya, margin, dam keuntungan pemasaran jagung hibrida 3). farmer’s share jagung hibrida 4). Efisiensi pemasaran jagung hibrida.Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran. Populasi yang diambil adalah petani jagung di desa Kepel. Sampel yang diambil melibatkan 31 orang petani jagung dan 2 orang dilembaga pemasaran dengan penerapan metode snowball sampling.Hasil dari penelitian ini 1). Terdapat dua saluran dalam pemasaran. Saluran pertama dari petani-konsumen, saluran kedua dari petani – pengumpul – konsumen. 2). Saluran pertama memperoleh nilai margin sebesar 300/kg dengan tidak adanya biaya tambahan lainnya, sedangkan saluran kedua margin pemasaran mencapai Rp. 500/kg namun terdapat potongan sebesar Rp. 63,07/kg jadi total keuntungan pemasaran yang diperoleh sebesar Rp. 436,93/kg. 3). Nilai farmer share pada saluran pertaman sebesar 93,02% sedangkan pada saluran kedua sebesar 88,89%. 4). Nilai efisiensi saluran pertama sebesar 0,00% dan nilai efisiensi saluran kedua sebesar 1,40%.Kata Kunci : Efisiensi, Jagung Hibrida, Pemasaran
ANALISIS SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI COMRING (Studi Kasus pada Dzallfa Jaya Snack di Desa Selacai Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Nurjaman, Maman; Nurahman, Ivan Sayid; Puspitasari, Anisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.16810

Abstract

Perkembangan agroindustri yang sangat cepat saat ini harus didukung dengan pasar yang efektif, namun kenyataannya banyak pelaku agroindustri yang masih menghadapi kesulitan dalam pemasaran produk. Tujuannya untuk menganalisis saluran pemasaran comring. Metode yang digunakan data primer dan sekunder. Terdapat 13 responden, terdiri dari produsen, dua pengepul, lembaga pemasaran yang terlibat ada dua saluran pemasaran diantaranya saluran pertama produsen, pengepul, perantara, konsumen. Sedangkan saluran kedua produsen, perantara, dan konsumen. Untuk  saluran pemasaran I, margin berjumlah  Rp 10.000,00 biaya Rp 2.803 dan keuntungan berjumlah Rp 7.197 per kilogram. Saluran pemasaran II, margin berjumlah Rp 13.000,00 biaya berjumlah Rp 2.000 dan keuntungan berjumlah Rp 11.000 per kilogram. Bagian harga yang di terima produsen saluran I berjumlah Rp 68,75 persen, sementara pada Saluran II berjumlah Rp 62,85 persen. Untuk efisiensi pemasaran, pada saluran I mencatatkan nilai sebesar 1,62 persen, sedangkan pada saluran II berjumlah Rp 0,57 persen. 
Anisa Puspitasari Tradisi Kupatan Dalam Ritual Rebo Wakasan Perspektif Living Qur'an Puspitasari, Anisa
ISLAMIKA Vol. 17 No. 2 (2023): Juli- Desember 2023
Publisher : Universitas Islam Syekh-Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v17i2.4284

Abstract

This writing aims to find out how the process of the kupatan tradition in the Rebo Wakasan ritual and also the author tries to examine the kupatan tradition in the Rebo Wakasan ritual from the perspective of living qur'an in Cikalahang Village, Pabuaran Village. This research uses a qualitative research method with a case study approach that relies on collecting secondar and primary data sources. Secondary data obtained through literature studies, such as journals or articles, books and other reading materials and primary data sources include observations and interviews. The results of this study show that in the perspective of living qur'an, the Rebo Wakasan ritual is seen as a community response to the Qur'an. Phenomena contained in the Rebo Wakasan ritual in Cikalahang village such as: Prayers, dhikr, praying, giving alms and reading surahs of the Qur'an together are the result of the interpretation of the Cikalahang village community on the function of the Qur'an which according to them can protect from various disasters by the will of Allah SWT
Edukasi Strategi Pengelolaan Diet Dalam Pengendalian Hipertensi Pada Lansia di Posyandu Lansia Pringapus Setyaningsih, Aryanti; Puspitasari, Anisa; Noviana, Astrid
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 2 (2025): MEI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i2.2911

Abstract

Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan yang masih menjadi perhatian karena angka kejadian hipertensi terus meningkat dan merupakan faktor risiko penyebab kematian di Indonesia terutama pada lansia. Peningkatan tekanan darah pada lansia seringkali disebabkan pola makan yang tidak tepat seperti kebiasaan konsumsi makanan dengan rasa asin. Kebiasaan konsumsi makanan asin juga dipengaruhi karena berkurang sensitivitas kemampuan Indera perasa pada lansia. Sehingga perlu adanya upaya pengendalian asupan untuk dapat mengendalikan tekanan darah pada lansia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Posyandu Desa Klepu Kecamatan Pringapus dengan sasaran lansia yang berlangsung pada Desember 2023. Kegiatan yang dilakukan meliputi skrining gizi, pemeriksaan tekanan darah, edukasi gizi tentang penatalaksanaan dan pengelolaan diet hipertensi pada lansia, dan demonstrasi contoh menu. Contoh menu yang didemonstrasikan adalah pembuatan jus dan infused water dengan bahan buah dan sayur. Pemilihan buah dan sayur karen merupakan bahan makanan yang mengandung tinggi air, vitamin, mineral, dan serta serta diharapakan dapat meningkatkan asupan buah dan sayur serta untuk mengontrol tekanan darah pada lansia. Diharapkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan praktik lansia tentang pengelolaan diet guna mengontrol tekanan darah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.  
POTENSI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA SUKAJADI KECAMATAN SADANANYA KABUPATEN CIAMIS Kurniawati, Tiktiek; Puspitasari, Anisa; Amalia, Lidya Nur; Adnan, Bahana Aditya
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.10816

Abstract

This research was conducted with the aim of knowing the economic potential of using yards in Sukajadi village, Sadananya District, Ciamis Regency and to find out the form of using yards and the amount of capital needed to use the yards and contributing to the use of yards in increasing economic income for the people in the village. Sukajadi, Sadananya District, Ciamis Regency. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques were carried out in 3 ways, namely field surveys, questionnaires, and documentation. The population consists of 341 household heads. The sampling technique used is a simple random sampling technique. The results of the study found that land use in the form of yard land use has the potential to increase income. So that it can help the family economy. As for the form of land use yards that can increase income can be in the form of land use yards in other forms of business such as (groceries business, workshops, and so on). Meanwhile, the amount of income received before utilizing the land was only less than IDR 500,000 up to IDR 1,000,000. However, after utilizing the yard owned, the income earned increased by around IDR 1,000,000 or even more every month.
Karakteristik Petani Padi dan Struktur Biaya Usahatani Padi di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Wiyono, Sulistyodewi Nur; Utami, Hesty Nurul; Puspitasari, Anisa; Salsabila, Dita Nur
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19756

Abstract

This study aims to determine the characteristics of current rice farmers in Buahdua Sub-district, Sumedang Regency, how rice farming costs are structured, and how farmer characteristics are associated with land area and income. This research is a quantitative study with a survey research method that uses questionnaires for its research instruments. The population in this study was rice farmers in Buahdua Subdistrict, Sumedang Regency with a sample size used in this study of 65 respondents. The analytical tools used included descriptive statistics and cross tabulation. The results showed that the cost structure of rice farming in Buahdua District, Sumedang Regency consisted of the largest portion of fertilizer costs, followed by seed costs, pesticide costs and labour costs. In the results of cross tabulation analysis, it is known that male rice farmers tend to manage larger land and dominate the higher income group compared to women. The age group of 40-60 years dominates the highest income and most are classified as smallholders with land under 0.5 hectares.
Kontribusi dan Minat Generasi Milenial Terhadap Pekerjaan di Sektor Pertanian di Kabupaten Ciamis Puspitasari, Anisa; Rachmawati, Jeti
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19731

Abstract

The agricultural sector is one of the main contributors to employment absorption. However, there has been a noticeable decline in the number of millennial workers entering this sector. Millennials tend to have a negative perception of agriculture, viewing it as a less prestigious profession and one that offers limited financial rewards. This negative perception has led to the belief that the agricultural sector lacks both status and profitability. This study aims to: (1) Identify interest in agricultural sector employment in Ciamis Regency,(2) Observe employment trends among millennials in the agricultural sector, (3) Analyze the influence and contribution of millennials’ perspectives on agriculture in Ciamis Regency, and (4) Propose alternatives, solutions, and strategies to attract millennials to work in the agricultural sector. The trendline forecast results yielded the equation Y = 1E+06x - 2E+09, indicating a potential increase in youth employment in agriculture, though the growth is not expected to be significant.The findings show that interest among young people is categorized as very high. This suggests that millennials in Ciamis Regency are beginning to realize that being a farmer is neither as difficult nor as unattractive as they may have previously thought. Despite limitations in land and capital, the growing availability and application of innovations and modern technologies are making agricultural work more accessible and appealing.The study also indicates that the influence on interest, contribution, and employment in the agricultural sector in Ciamis Regency has been positive. What remains necessary is continuous guidance, both in terms of knowledge and technical skills, to help millennials sustain their agricultural ventures, implement innovative and technology-driven approaches, and identify profitable market opportunities.