Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS PADA PESERTA DIDIK Mulyana, Eldi
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 23, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v23i2.1617

Abstract

Aspek kognitif tingkat rendah berupa hafalan masih sering digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Proses pembelajaran IPS berupa hafalan kurang memiliki makna bagi peserta didik karena hanya belajar mengingat saja, tidak menuntut aktifitas belajar berpikir kritis dan menggunakan nalar logis. Implikasi dari kegiatan pembelajaran tersebut yang berupa hafalan, berpusat pada guru (teacher centered), tidak melibatkan fakta aktual, tidak menggunakan media konkrit dan tidak aplikabel dalam memecahkan masalah membuat peserta didik menganggap pembelajaran IPS tidak berkenaan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, diperlukan model pembelajaran yang wajib mengoptimalkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran IPS. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan peran peserta didik adalah model pembelajaran generatif. Model pembelajaran tersebut dikembangkan berdasarkan filsafat konstruktivisme, bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh peserta didik yang  diarahkan untuk mengkonstruksi fakta-fakta yang dimilikinya seperti membangun ide tentang suatu fenomena atau membangun arti untuk suatu istilah. Karena itu, model ini juga membangun strategi untuk sampai pada penjelasan tentang pertanyaan bagaimana dan mengapa, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang tepat. Menurut pandangan konstruktivisme, secara individu, peserta didik mampu mengembangkan pemikiran masing-masing karena adanya waktu berpikir, akuntabilitas berkembang, serta jumlah kelompok yang relatif lebih kecil, sehingga mendorong seluruh peserta didik terlibat lebih aktif. Keberhasilan penggunaan model pembelajaran generatif dapat diukur dari nilai tes sebelum pembelajaran dilakukan (pre test) dan tes setelah pembelajaran dilakukan (post test). Analisis data untuk mengetahui seberapa besar pemahaman konsep IPS pada peserta didik dapat menggunakan teknik Certainty of Response Indeks (CRI) di mana secara teoritis klasifikasi skor pemahaman telah diatur sedemikian rupa. Berdasarkan teknik CRI, kita dapat mengetahui rata-rata tidak tahu konsep, miskonsepsi dan rata-rata yang tahu konsep pada peserta didik.Kata kunci: Konstruktivisme, Model Pembelajaran Generatif, Pemahaman Konsep IPS, Teknik CRI.
Upaya Pemberdayaan Ekonomi, Sosial dan Budaya pada Masyarakat Melalui Pengembangan Bisnis Ekowisata Eldi Mulyana
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 1 No 1 (2019): Business Innovation & Entrepreneurship Journal (Mei)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.357 KB) | DOI: 10.35899/biej.v1i1.12

Abstract

Bisnis industri pariwisata memang menjadi primadona dan semakin menjanjikan. Bertambahnya minat wisatawan asing dan dalam negeri untuk travelling ke Indonesia. Beberapa faktor selain dikarenakan keindahan destinasinya yang menawarkan keindahan panorama alam, tak lain karena kemudahan pembelian tiket transportasi, hotel hingga paket wisata. Peluang besar ini banyak dimanfaatkan sebagai ajang bisnis pada sektor pariwisata. Terlebih juga bisa meningkatkan perekonomian di daerah. Namun demikian, membangun pariwisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak negatif pada lingkungan. Karena itu, untuk meminimalisir resiko dampak negatif dari pembangunan industri pariwisata adalah dengan mengimplementasikan pembangunan bisnis ecotourism atau sustainable tourism development dalam bentuk ekowisata. Penerapan pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan kecerdasan spatial setempat dapat diukur keberhasilannya melalui siklus sumberdaya alam dan lingkungan di mana proses ekonomi dapat memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Apabila pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan keuntungan secara berkelanjutan. Jika pendekatan ekowisata diterapkan dengan baik maka industri pariwisata berpotensi untuk memberikan dampak positif yang menguntungkan bagi lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui upaya-upaya perlindungan dan konservasi lingkungan di mana pariwisata dapat menjadi sumber untuk perlindungan sumberdaya lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi. Selain itu, perlindungan terhadap sumberdaya lingkungan dapat bermanfaat pada pemberdayaan dalam bidang sosial dan budaya pada masyarakat yang ada di sekitarnya.
Analisis Faktor Pendidikan dan Demografi terhadap Tingkat Literasi Ekonomi Mahasiswa Triani Widyanti; Tetep Tetep; Eldi Mulyana
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 1 No 3 (2019): Business Innovation and Entrepreneurship Journal (November)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.143 KB) | DOI: 10.35899/biej.v1i3.30

Abstract

Pendidikan memiliki peran penting dalam mengubah pola pikir dan pola tindak seseorang, begitupun dengan faktor demografi seperti jenis kelamin. Penelitian ini menyelidiki tentang kemampuan literasi ekonomi mahasiswa berdasarkan faktor pendidikan dan demografi. Data bersifat kuantitatif dengan menggunakan survey dan analisis beda pada mahasiswa yang berlatar pendidikan eksakta dengan pendidikan ilmu sosial dengan menggunakan analisis matched subject, data dikumpulkan dengan teknik sampling insidental pada 77 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Garut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan serta latar pendidikan eksak dan sosial memberikan pengaruh terhadap perbedaan tingkat literasi ekonomi mahasiswa, di mana mahasiswa berlatar pendidikan eksak lebih tinggi tingkat literasi ekonominya dibanding mahasiswa berlatar ilmu sosial. Berdasarkan faktor demografi jenis kelamin tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat literasi ekonomi artinya baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki literasi ekonomi yang seimbang. Dengan demikian bahwa latar belakang pendidikan menunjukkan sangat memengaruhi tingkat literasi ekonomi secara signifikan, sedangkan faktor demografi berkaitan dengan jenis kelamin memiliki signifikansi yang rendah.
Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberlakuan Social Distancing Di Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Implementasi Modal Sosial Ade Suherman; Tetep Tetep; Asep Supriyatna; Eldi Mulyana; Triani Widyanti; Opah Saripah; Aneu Rostiani; Lilik Purnawati
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3 No 1 (2021): Business Innovation and Entrepreneurship Journal (February)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.259 KB) | DOI: 10.35899/biej.v3i1.203

Abstract

The purpose of this study is to analyze and explain public perceptions of the implementation of social distancing during the pandemic as the implementation of social capital. This study was motivated by the phenomenon of the outbreak of the Covid-19 pandemic in a number of countries, including Indonesia. This condition not only affects the economic condition of a country, hinders social interaction among the community, and also has an impact on the health condition of every human being. To avoid the wider spread of Covid-19, the government was forced to adopt social distancing and physical distancing policies in the form of staying at home, working from home, studying, and worshiping at home. This research approach is descriptive qualitative. The data of this research is the impact of social distancing for the community in Tarogong Kidul District, Garut Regency. Sources of data come from several communities with a total of 50 respondents. Collecting data in this study using interview techniques, record, and continue to take notes. The results of the research can be concluded that with the implementation of social distancing in the pandemic period, at least the community can implement social capital which includes informal values ​​or norms that are shared among members of an interrelated community group, which is based on the values ​​of beliefs, norms and networks social and they respect each other, the development of social capital is the creation of increasingly independent groups of people who are able to participate more meaningfully. Social capital can solve citizens' problems, especially with regard to strengthening friendship, repairing and maintaining public service facilities because it has advantages and is the most appropriate, even though there are other social capital in the community.
Potensi Pariwisata Garut Dalam Mewujudkan Ekonomi Kreatif Tetep Tetep; Ade Suherman; Eldi Mulyana; Triani Widyanti; Wanti Pebriani; Yuyun Susanti; Ilah Ilah
Jurnal Inovasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3 No 2 (2021): Business Innovation and Entrepreneurship Journal (May)
Publisher : Entrepreneurship Faculty, Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.8 KB) | DOI: 10.35899/biej.v3i02.219

Abstract

Abstract– This study aims to determine the potential of arrowroot tourism in realizing the creative economy. The method used in this research is qualitative descriptive, the process and meaning are highlighted in qualitative research. The theoretical basis is used as a guide so that the focus of the researcher is in accordance with the facts in the field to seriously study the theories and concepts related to the topic to be studied. The object under study is one of the tourist destinations in Garut Cipanas, Situ Bagendit, Cangkuang Temple, Santolo Beach, which are frequently visited by tourists. The results showed that one way to increase the level of foreign tourist visits is to build and improve existing tourism infrastructure through innovation by combining cultural elements with existing or unbuilt tourism infrastructure. With the combination of infrastructure and local cultural elements, it will create a unique uniqueness of tourism infrastructure in West Java, thus the level of foreign tourist visits will increase and cultural elements will not be lost or eroded by foreign culture brought by foreign tourists who come to West Java and in the end, it will increase the level of tourist visits in Indonesia in general. Garut is one of the most complete areas, starting from coastal tourism, adventure tourism, mountain tourism, and artificial tourism which can be used as a source of local revenue (PAD) from the very promising tourism sector. Garut Regency is one of the tourist destinations in West Java because it has a lot of tourism potential that can attract tourists to come to visit. The number of tourist attractions in Garut such as Cipanas, Situ Bagendit, Cangkuang Temple, Santolo Beach is a tourist destination that is often visited by tourists. So it is necessary to study the potential of tourism in Garut Regency to realize the creative economy. Abstrak– Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pariwisata garut dalam mewujudkan ekonomi kreatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif yang bersifat deskriptif, proses dan makna lebih di tonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus peneliti sesuai dengan fakta di lapangan untuk mengkaji secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Objek yang diteliti yaitu salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Garut Cipanas, Situ Bagendit, Candi Cangkuang, Pantai Santolo merupakan tujuan wisata yang sering kali dikunjungi oleh wisatawan. Hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara adalah dengan membangun dan memperbaiki sarana prasarana pariwisata yang sudah ada melalui inovasi dengan mengkombinasi unsur budaya dengan sarana prasarana pariwisata yang sudah ada atau belum terbangun. Dengan kombinasi sarana prasarana dengan unsur budaya lokal akan tercipta keunikan yang khas pada sarana prasarana pariwisata di Jawa Barat dengan demikian tingkat kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat serta unsur budaya tidak akan hilang atau tergerus oleh budaya asing yang dibawa oleh wisatawan asing yang datang di Jawa Barat dan pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kunjungan wisata di Indonesia pada umumnya. Garut merupakan salah satu wilayah yang sangat lengkap, mulai dari pariwisata pantai, pariwisata petualangan, pariwisata pegunungan, dan pariwisata artificial dapat di jadikan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata yang sangat menjanjikan. Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat karena banyak memiliki potensi wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Banyaknya tempat objek wisata Garut seperti Cipanas, Situ Bagendit, Candi Cangkuang, Pantai Santolo merupakan tujuan wisata yang sering kali dikunjungi oleh wisatawan. Maka diperlukannya mengkaji potensi pariwisata di Kabupaten Garut untuk mewujudkan ekonomi kreatif.
Peran Gender Dalam Konsep IPS Melalui Permainan Sepak Bola Bagi Perempuan (Studi Kasus Pada Peserta Didik di Kabupaten Garut) Ai Siti Nuraeni; Ane Rostiani; Eldi Mulyana
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 11 No 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v11i2.509

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran gender dalam konsep IPS Melalui olahraga sepak bola terutama bagi kaum perempuan. Sedangkan metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memperoleh informasi yang lebih dalam peneliti melakukan wawancara kepada narasumber mengenai pandangan mereka terhadap keterlibatan perempuan dalam olahraga sepak bola. Sedangkan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling dimana partisipan dalam penelitian ini dalah peserta didik SDN Pakuwon, MTs 1 Garut, dan SMA Muhammadiyah. Sedangkan lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah Lapangan Alun-Alun Garut tepatnya Jalan Ahmad Yani No. 22, Paminggir, Kec. Garut Kota Kab. Garut, Jawa Barat. Alasan peneliti memilih tempat ini adalah karena terdapat beberapa sekolah yang dekat dengan lokasi penelitian sehingga memudahkan peneliti mengambil subjek dan melakukan wawancara. Hasil yang didapat dari penelitian di lapangan Alun-Alun Garut bahwa permainan sepak bola masih didominasi oleh laki-laki, meskipun terdapat perempuan yang menyukai olahraga tersebut. Tetapi, stereotipe tentang partisifasi perempuan dalam olahraga tersebut masih saja ada, bahkan sebaiknya keberadaan perempuan dalam permainan sepak bola dipisahkan dengan laki-laki karena perbedaan fisik dan psikologis antara keduanya.
Efektivitas Media Vlog Perilaku Green Consumer terhadap Pemahaman Konsep Ecoliteracy Peserta Didik pada Pembelajaran IPS Aulia Nisa Alifah; Eldi Mulyana
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2785

Abstract

Dampak negatif pencemaran limbah kemasan pada lingkungan akibat dari kegiatan konsumsi dapat dicegah dengan mendidik konsumen salah satunya dengan menerapkan pemahaman konsep ecoliteracy. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat efektivitas dari media Vlog perilaku Green Consumer terhadap pemahaman konsep ecoliteracy peserta didik kelas VII di SMPN 4 Tarogong Kidul. Metode penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan desain the-one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-H SMPN 4 Tarogong Kidul. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan lembar observasi. Setelah data terkumpul kemudian diolah menggunakan uji hipotesis atau uji t menggunakan aplikasi SPSS v26. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep ecoliteracy peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan treatment media Vlog Perilaku Green Consumer. Perbedaan pemahaman konsep ecoliteracy peserta didik berdasarkan uji hipotesis menunjukkan nilai (Sig 2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05, dengan begitu H1 diterima atau hipotesis diterima dan H0 ditolak. Sehingga media Vlog perilaku Green Consumer efektif untuk meningkatkan pemahaman kosep ecoliteracy peserta didik kelas VII di SMPN 4 Tarogong Kidul
Strengthening Social Studies Learning Sources through Culture And History Of Yogyakarta Ulen Sentalu Museum Eldi Mulyana; Alni Dahlena; Slamet Nopharipaldi Rohman
Journal Civics and Social Studies Vol 6, No 1 (2022): Vol 6 no 1 Tahun 2022
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/civicos.v6i1.1600

Abstract

AbstractThe existence of culture and history in the museum as a place to store a collection of historical objects often gives the impression that the museum is an ancient, dark and unkempt building. Meanwhile, the new paradigm in museum management is that museums are no longer just a place to store historical objects, but need to present collections in attractive packaging so that visitors are interested in coming back to the museum. This research method is a qualitative method with interview data collection techniques, observation and documentation studies. Data analysis techniques include data collection, data presentation, data reduction and data verification. The results of this study are (1) the cultural and historical values of the ulen sentalu museum in attaching existing philosophical values, (2) cultural and historical values related to the rules of conduct in the museu ulen sentalu used as a source of social studies learning. Thus, it can be used as culture and history contained in the Ulen Sentalu museum and used as a source of social studies learning as part of educational literacy.Keywords : Ulen Sentalu Museum, Culture and History, Social Studies Learning Resource
Rumah Tahan Gempa Berkonstruksi Bambu Sebagai Metode Mitigasi Bencana Masyarakat Garut Mamur Ramdani; Aulia Nisa Alifah; Eldi Mulyana
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v12i1.518

Abstract

Kondisional wilayah Garut yang memungkinkan memiliki tingkat kerentanan terhadap bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor. Garut kaya akan sumber daya alam terutama di bidang pertanian dan perkebunan seperti sayuran, teh dan lain-lain. Selain itu Garut juga memiliki potensi besar akan kehutanan, salah satunya adalah Bambu. Salah satu daerah yang kaya akan potensi bambu adalah Kecamatan Selaawi, yang mana masyarakat setempat menanam pohon bambu itu di setiap kebunnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi berkaitan dengan sistem sosial dan sistem perekonomian masyarakat sekitar sebagai pembuat kerajinan bambu, juga bisa digunakan sebagai rumah tahan gempa. Hasil dari penelitian ini bahwasannya dapat dijadikan sebagai pencegahan bencana alam gempa karena sifatnya yang lentur dan kuat membuat bambu cocok menjadi konstruksi rumah tahan gempa. Ketika terjadi gempa bambu akan mengikuti arah getaran/guncangan gempa dan akan kembali ke posisi awal. Dengan demikian dapat menjadikan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang rumah tahan gempa berkonstruksi bambu sebagai metode mitigasi bencana bagi masyarakat Garut.
Pengaruh Pembelajaran IPS Berbasis Ecopedagogy terhadap Peningkatan Kecerdasan Ekologis Peserta Didik Siti Tartila; Eldi Mulyana
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v12i1.521

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan ecopedagogy dalam pembelajaran IPS terhadap peningkatan kecerdasan ekologis peserta didik SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII E sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di SMPN 5 Garut. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test yang menunjukkan bahwa pendekatan ecopedagogy dapat meningkatkan kecerdasan ekologis peserta didik. Dari hasil posttest kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol,berdasarkan hasil pretest dan posttest yang menunjukan bahwa rata-rata nilai N Gain 4,31. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan lebih tinggi didapat dari kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan ecopedagogy yang artinya pembelajaran IPS berbasis ecopedagogy meningkatkan kecerdasan ekologis peserta didik.