Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

MAKNA METAFORA ANJING MENJULURKAN LIDAH DALAM SURAH AL-A’RAF AYAT 176: Pendekatan Psikologi Eksistensial Amiyati, Amiyati; Valisa, Valisa; Astuti, Paudji; Mujahid, Ahmad
TAFAKKUR : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 02 (2025): TAFAKKUR: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Ar-Rahman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62359/tafakkur.v5i2.504

Abstract

The parable of the dog in Surah Al-A'raf verse 176 is a rich symbolization of the psychological state of human beings who experience dissatisfaction with life. This study seeks to uncover the layers of existential meaning of the metaphor through thematic approach and existential psychology. Using a qualitative-interdisciplinary methodology, this study combines thematic interpretation analysis (maudhu’i) with theory, especially the thought of Viktor Frankl and Carl Gustav Jung. The results show that the dog's behavior of "sticking out its tongue," both when it is expelled and when it is left alone, reflects the human soul, which is always restless, thirsty for meaning, and never feels enough, even when it has gained knowledge and guidance. This phenomenon is consistent with the symptoms of existential emptiness, anxiety, and value disorientation experienced by many modern people, especially in the post-pandemic era. The implications of this study underscore the importance of strengthening spiritual values as a foundation for facing life's challenges and prove the relevance of the Qur'an as a source of solutions to mental problems and the search for the meaning of life in the modern age.               
Integration of Islamic Educational Values on the “Kampus Mengajar” Program in Makassar Haeriyyah, Haeriyyah; Agussalim, Andi; Mujahid, Ahmad; Anwar, Muhammad
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 17 No. 1 (2025): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v17i1.7089

Abstract

This study examines how Islamic educational values are integrated into the Kampus Mengajar Program at elementary schools in Makassar and how this integration contributes to students’ character development in the face of global and moral challenges. Using a qualitative case study approach, data were collected through observations, interviews, and document analysis in five elementary schools participating in the program across Makassar. The research involved 12 informants, including Kampus Mengajar participants from Universitas Hasanuddin and the elementary school teachers they collaborated. The collected data were analyzed using Miles and Huberman's interactive analysis model, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing. The study found that integrating Islamic educational values, such as Tauhid, akhlak, ibadah, and muamalah, into classroom activities significantly enhanced students' character development, particularly regarding honesty, responsibility, and tolerance. These values were instilled through religious rituals, community projects, and everyday interactions. The program also fostered students' awareness of environmental ethics and social empathy. The findings suggest that Kampus Mengajar is an effective vehicle for character education aligned with Islamic values. It is recommended that future implementations provide structured training for participants on Islamic educational integration. Further research could examine the long-term behavioral impacts on students and the institutional sustainability of such value-based educational programs.
Proses Terbentuknya Madu: Kajian Terhadap Q.S. An-Nahl/16: 68-69 Thayyibah, Ainun; Mujahid, Ahmad; Ni'mah, Ismi Rohimatun; Marlenda, Marlenda
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 2 No 3 (2025): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v2i3.316

Abstract

Lebah tidak hanya berperan penting dalam ekosistem, tetapi juga menghasilkan madu yang diakui manfaatnya bagi kesehatan manusia. Q.S. An-Nahl/16: 68–69 memberikan gambaran tentang bagaimana Allah mewahyukan kepada lebah untuk membangun sarang dan menghasilkan minuman (madu) yang menjadi obat bagi manusia. Artikel ini mengkaji proses terbentuknya madu melalui pendekatan integratif antara tafsir Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, menggabungkan penafsiran para mufasir klasik dan kontemporer dengan kajian biologi lebah dan biokimia madu. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perilaku lebah dalam membuat sarang, mencari sumber makanan, serta mengolah nektar menjadi madu, mencerminkan sistem kerja yang teratur dan terstruktur, yang tidak hanya dibuktikan melalui ayat-ayat Al-Qur’an tetapi juga melalui penelitian ilmiah modern. Proses terbentuknya madu melibatkan tahapan biokimia yang kompleks, termasuk pengumpulan nektar, pemecahan gula, pengurangan kadar udara, dan pemasakan madu dalam sarang. Madu mengandung fruktosa, glukosa, vitamin, mineral, serta senyawa antibakteri dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Integrasi antara wahyu dan sains ini tidak hanya memperkaya khazanah tafsir Al-Qur’an, tetapi juga memperluas kesadaran ekologis dan mendorong pemeliharaan alam sebagai bentuk penghormatan terhadap ciptaan Tuhan. Kajian ini menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam memahami fenomena alam dan memperkuat hubungan antara ilmu pengetahuan dan keimanan.
Peran Angin sebagai Media Penyerbukan Perspektif al-Qur`an: Analisis Q.S. Al-Hijr ayat 22 Amalia, Nabila Rizqi; Azkia, Maulida; ‘Afifah, Nadia Luthfiana Nur; Mujahid, Ahmad
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 2 No 3 (2025): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v2i3.331

Abstract

Penyerbukan merupakan proses penting dalam reproduksi tumbuhan, di mana angin menjadi salah satu media alami yang efektif dan berpengaruh dalam keberlangsungan ekosistem. Namun sering kali diabaikan dalam kajian ilmiah. Berdasarkan Q.S. Al-Hijr ayat 22, angin tidak hanya berfungsi sebagai penggerak awan, tetapi juga berperan dalam penyerbukan. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini merumuskan masalah mengenai bagaimana ayat tersebut menggambarkan peran angin dalam proses penyerbukan dan relevansinya dengan pengetahuan ilmiah modern. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pendekatan tafsir tematik dan analisis komparatif antara teks Al-Qur'an dan konsep biologi modern, khususnya terkait polinasi anemofili. Hasil analisis menunjukkan bahwa deskripsi Al-Qur'an mengenai angin sebagai media penyerbukan sejalan dengan temuan ilmiah, di mana angin berfungsi mengangkut serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya, sehingga memfasilitasi proses reproduksi tumbuhan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa Al-Qur'an tidak hanya memberikan panduan spiritual tetapi juga menawarkan wawasan ilmiah yang mendalam mengenai fenomena alam. Temuan ini diharapkan dapat memperkaya diskusi tentang hubungan antara sains dan agama melalui peran angin dalam penyerbukan, serta mendorong penelitian lebih lanjut di bidang interdisipliner.
Penciptaan Manusia menurut QS. Al-Mu’minun Ayat 12-14: Studi Tafsir dan Sains Irawan, Jimi; Hamzani, Ahmad Adil; Mujahid, Ahmad; Ramadhan, Hasan Gilang; Pratama, Irgi Putra
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i3.314

Abstract

Penafsiran dilakukan dengan mengkaji empat kitab tafsir representatif dari berbagai periode: al-Tabari, al-Razi, al-Maraghi, dan Quraish Shihab. Masing-masing mufassir menunjukkan pendekatan berbeda, dari naratif-riwayat dan rasional-filosofis hingga pendekatan ilmiah dan eksistensial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan adanya kesesuaian antara narasi al-Qur’an dan temuan embriologi modern, seperti tahapan nuthfah, ‘alaqah, dan mudghah. Lebih jauh, artikel ini mengidentifikasi tiga pola integrasi tafsir dan sains: korespondensi terminologis, sinkronisasi kronologis, dan komplementaritas epistemologis. Penciptaan manusia dalam ayat tersebut tidak hanya menggambarkan proses biologis, tetapi juga menyiratkan pesan ketauhidan, tanggung jawab moral, dan kemuliaan eksistensi manusia. Hasil penelitian ini memperkuat pentingnya pendekatan tafsir integratif dalam menjembatani pemahaman keislaman dan ilmu pengetahuan kontemporer
RELEVANCE OF OCCURATIONAL REPORTING IN AL-QUR'AN VERSES TO THE MIRACLES OF THE QUR'AN Widodo, Panggih; Mujahid, Ahmad
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Kontemplasi
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2023.11.1.167-184

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pemberitaan gaib dalam beberapa ayat Alquran dan dampaknya terhadap sisi mukjizat Alquran. Fokus utama mencakup hakikat pemberitaan gaib, analisis terhadap mukjizatnya, dan manfaatnya dalam memperkuat sisi tersebut. Sumber data yang digunakan meliputi pustaka primer dan sekunder yang dianalisis secara mendalam. Hasilnya mengungkap bahwa pemberitaan gaib dalam Alquran berisi informasi yang tak bisa diterima melalui indera atau akal manusia. Ayat-ayat semacam itu juga berkontribusi pada sisi mukjizat Alquran, terhubung dengan berbagai disiplin ilmu. Keberadaan pemberitaan gaib ini berperan penting dalam memperkokoh mukjizat Alquran. Penelitian ini memberi kontribusi berharga pada pemahaman keilmuan Islam, meningkatkan pengetahuan umat terkait mukjizat Alquran lewat pemberitaan gaib. Lebih lanjut, hal ini mendorong ilmuwan untuk terus menganalisis ayat-ayat Alquran guna menguji dan membuktikan kemukjizatannya.