Claim Missing Document
Check
Articles

The Impact of Islamic Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, and Sustainability Reporting on Financial Performance: A Quantitative Analysis of Islamic Banks in Asia (2017–2023) Ridwansyah, Ridwansyah; Mujahid, Ahmad
Indonesian Journal of Islamic Economics and Finance Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ijief.v5i1.6883

Abstract

Where the intent of This inquiry is to analyze the repercussion of the independent elementon the dependent elementon Islamic banks in Asia Inquiry year 2017-2023.This inquiry is a quantitative inquiry. This inquiry utilizes secondary data sourced from the official websites of each company, including the Annual Report, Financial Report, and Sustainability Report. The target group in This inquiry are Islamic banks in Asia. The sample of This inquiry consisted of 10 Islamic banks in the period 2017 to 2023. Up to 70 samples. The sampling method in this inquiry employs purposive sampling. The data examination technique utilized is multiple linear regression examination, conducted using the SPSS 25 software. The Discoveries of this inquiry exhibited that Islamic Corporate Governance variables have both partial and simultaneous repercussions on Financial performance. However, Islamic Corporate Social Responsibility and Sustainability Reporting do not have a partial repercussion on Financial performance. Meanwhile, when considered together, all independent variables collectively sway the dependent variable. Financial performance strives to enhance the resilience and competitiveness of Financial Services Institutions and has the principle of risk management, capacity building in the implementation of sustainable finance so that it can grow and develop sustainably.
The Impact of Islamic Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, and Sustainability Reporting on Financial Performance: A Quantitative Analysis of Islamic Banks in Asia (2017–2023) Ridwansyah, Ridwansyah; Mujahid, Ahmad
Indonesian Journal of Islamic Economics and Finance Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ijief.v5i1.6883

Abstract

Where the intent of This inquiry is to analyze the repercussion of the independent elementon the dependent elementon Islamic banks in Asia Inquiry year 2017-2023.This inquiry is a quantitative inquiry. This inquiry utilizes secondary data sourced from the official websites of each company, including the Annual Report, Financial Report, and Sustainability Report. The target group in This inquiry are Islamic banks in Asia. The sample of This inquiry consisted of 10 Islamic banks in the period 2017 to 2023. Up to 70 samples. The sampling method in this inquiry employs purposive sampling. The data examination technique utilized is multiple linear regression examination, conducted using the SPSS 25 software. The Discoveries of this inquiry exhibited that Islamic Corporate Governance variables have both partial and simultaneous repercussions on Financial performance. However, Islamic Corporate Social Responsibility and Sustainability Reporting do not have a partial repercussion on Financial performance. Meanwhile, when considered together, all independent variables collectively sway the dependent variable. Financial performance strives to enhance the resilience and competitiveness of Financial Services Institutions and has the principle of risk management, capacity building in the implementation of sustainable finance so that it can grow and develop sustainably.
Air Hujan Perspektif Al-Qur’an: Analisis Penafsiran Tafsir Ilmi Kemenag Riyadi, Ahmad Didi; Baihaqi, Muhammad Ahda; Jahrani, Jahrani; Ramadhan, Syahri; Mujahid, Ahmad
WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2 (2025): WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/wathan.v2i2.273

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana isyarat ilmiah yang ada dalam penafsiran tafsir Ilmi kemenag yang berfokus pada kajian tentang Air Hujan perspektif Al-Qur’an. Artikel ini berusaha mengeksplorasi makna Air hujan bukan hanya dari segi spiritual tapi juga berdasarkan isyarat ilmiah yang terkandung dalam Al-Qur’an. Studi ini menjelaskan bagaimana tafsir Ilmi kemenag menafsirkan ayat berkaitan dengan Air hujan dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman spritual dan ilmiah tentang Air hujan, serta memberikan gambaran bagaimana penafsiran kemenag terhadap air hujan.
Syifâ' dalam Al-Qur'an: Kajian Interdisipliner terhadap Gangguan Kecemasan Septiyani, Rini; Susilowati, Intan; Nurlaila, Nurlaila; Mujahid, Ahmad
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i2.259

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia modern, dengan gangguan kecemasan menjadi salah satu masalah yang kian mengkhawatirkan. Dalam konteks ini, Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam diyakini mempunyai nilai penyembuhan (syifâ’) yang mampu merespon persoalan kejiwaan. Tulisan ini mengangkat permasalahan utama mengenai bagaimana korelasi antara konsep syifâ’ dalam Al-Qur’an dengan gangguan kecemasan dalam perspektif ilmu psikopatologi. Untuk menjawab persoalan tersebut, penulis mengajukan empat rumusan masalah: kajian kebahasaan syifâ’, konsep syifâ’ dalam Al-Qur’an, gangguan kecemasan menurut psikopatologi, serta korelasi antara keduanya. Penelitian ini menggunakan metode tafsir tematik (maudhu’i) dan pendekatan interdisipliner dengan memadukan literatur tafsir dan psikologi. Data diperoleh melalui studi pustaka dari kitab tafsir klasik-kontemporer serta literatur psikopatologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Qur’an, melalui konsep syifâ’-nya, tidak hanya berperan sebagai penyembuh spiritual, tetapi juga memiliki potensi ilmiah dalam membantu proses pemulihan gangguan kecemasan, khususnya pada aspek emosional dan kejiwaan. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperluas wawasan tentang hubungan antara wahyu dan sains, khususnya dalam kajian kesehatan mental.
Penafsiran Ilmiah Ayat Al-Qur’an Tentang Gunung Sebagai Pasak: Perspektif Geologi pada Q.S. An-Naba’ Ayat 7 Azizah, Azizah; Loka, Dara Puspita; Febriani, Eka Nor; Mujahid, Ahmad
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 4, No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i1.5031

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna ayat Al-Qur’an tentang gunung sebagai pasak (rawāsiya/awtād) dalam Q.S. An-Naba’ ayat 7 melalui pendekatan tafsir ilmiah dan perspektif geologi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menjembatani pemahaman antara teks-teks keagamaan dengan temuan ilmiah modern, khususnya dalam ilmu kebumian. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir tematik dan tafsir ilmiah, serta analisis data geologi terkini mengenai struktur dan fungsi gunung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran klasik memahami gunung sebagai penyeimbang bumi secara simbolik maupun fungsional. Sementara itu, kajian geologi modern menjelaskan bahwa gunung terbentuk melalui proses tektonik dan berperan dalam menstabilkan kerak bumi serta meredam gaya horizontal lempeng tektonik. Dengan demikian, istilah “pasak” yang digunakan dalam Al-Qur’an menunjukkan kesesuaian makna secara konseptual dengan fungsi geologis gunung dalam menopang kestabilan litosfer. Temuan ini menunjukkan adanya harmoni antara teks wahyu dan ilmu pengetahuan, serta membuka ruang dialog antara sains dan tafsir Al-Qur’an. Penelitian ini juga menegaskan bahwa pendekatan ilmiah terhadap ayat-ayat kauniyyah dapat memperkaya pemahaman keislaman secara rasional dan kontekstual.
Isu Subordinasi Gender: Koloni Semut dalam Q.S. An-Naml: 18 Perspektif Tafsir Ilmi dan Teori Mubadalah Pratama, Masrul Maulana; Algifary, Muhammad Abizar; Hamid, Hasbi; Mujahid, Ahmad
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 4, No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i1.5091

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkonter penafsiran yang mensubordinasi peran perempuan dalam relasi gender melalui kajian terhadap Q.S. an-Naml: 18. Pemaknaan ayat-ayat al-Qur’an kerap bias terhadap dominasi laki-laki, seolah mengafirmasi superioritas gender tertentu. Namun, Q.S. an-Naml: 18 justru menampilkan semut betina sebagai pemimpin komunitasnya, sejalan dengan prinsip mubadalah yang menekankan ketersalingan peran tanpa subordinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna ayat tersebut melalui Perspektif tafsir ilmi serta teori mubadalah Faqihuddin Abdul Qodir guna menegaskan bahwa Islam tidak mendukung relasi gender yang timpang. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan serta teknik analisis deskriptif, penelitian ini mengintegrasikan kajian tafsir dan sosial untuk menelaah pola kerja semut yang mencerminkan sistem kerja berbasis fungsi, bukan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sosial semut dalam ayat ini memberikan pelajaran berharga bagi manusia dalam membangun relasi yang adil dan setara, tanpa konstruksi hierarki yang menindas. Tafsir ilmi Kemenag juga menegaskan bahwa ayat ini bukan sekadar kisah hewan, tetapi mengandung isyarat mendalam mengenai keseimbangan peran dalam kehidupan sosial. Dengan demikian, kajian ini menegaskan bahwa Islam, sebagaimana tercermin dalam ayat ini, tidak mendukung relasi gender yang bersifat hegemonik, melainkan menekankan prinsip kesalingan yang adil dan harmonis.
Tafsir Ilmiah Tentang Siang dan Malam dalam Q.S. Al-Isra’ Ayat 12 Rizkilah, Alifia Nur; Al Kamil, Khairun Nisak; Nurlina, Nanda; Nurpadjarillah, Liana; Mujahid, Ahmad
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 4, No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i1.5095

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna tafsir ilmiah dari fenomena siang dan malam sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 12 melalui pendekatan tafsir ilmiah. Ayat tersebut tidak hanya memuat petunjuk terjadinya siang dan malam, tetapi juga mengandung isyarat astronomi, kosmologi, dan fisika tentang keteraturan rotasi bumi dan pergantian waktu. Metode yang digunakan adalah metode maudhu’i atau tematik yang mana dalam penelitian ini mengungkap bahwa pergantian siang dan malam merupakan tanda kekuasaan Allah SWT. yang sekaligus menjadi dasar bagi aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahaman sains dan berbagai kajian tafsir ilmiah mulai klasik, modern hingga kontemporer. Data yang dikumpulkan berupa kajian literatur ilmiah terkait astronomi, fisika, dan fisika, serta kajian terhadap Q.S. Al-Isra’ ayat 12 yang menunjukkan adanya korespondensi antara teks Al-Qur'an dan temuan sains modern mengenai rotasi bumi pada porosnya. Studi ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara teks wahyu dan pengetahuan ilmiah dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur'an di masa kini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah tafsir tematik ilmiah serta mendorong pengembangan pemahaman Al-Qur'an yang kontekstual dan integratif.
TAFSIR DAN WANITA (STUDI TERHADAP PENAFSIRAN GURU BAKHIET) Mujahid, Ahmad; Arabi , Ibnu
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v9i1.9791

Abstract

This study examines Guru Muhammad Bakhiet’s interpretation of women’s issues in the Qur’an, particularly related to verses that place women in a subordinate position, such as Surah an-Nisa’ verse 1 and Surah al-Baqarah verse 228. Using field research methods through participant observation and documentation of study recordings on YouTube, this study critically analyses how Guru Bakhiet conveys his interpretation in the context of digitalising local interpretation studies. The findings show that although Guru Bakhiet places women in a textually lower position than men, he also emphasises the importance of fair respect for women, especially in terms of girls’ education. His interpretation reflects a combination of classical patriarchal interpretation and progressive attitudes towards the treatment of women. In conclusion, Guru Bakhiet’s interpretation is ambivalent, combining women’s subordinate position with a call for fair treatment, reflecting the dynamics of local interpretation in the digital era. This study contributes to understanding gender interpretation in the digital realm and highlights the need for more comprehensive and contextual local interpretation studies.
Masa Kehamilan dan Persalinan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains: Kajian Surah Al-Ahqâf Ayat 15 Aulia, Jannatul; Idham, Ahmad Ridhoni; Kiramy, Salma; Mujahid, Ahmad
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 6 No. 2 (2025): December 2025
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v6i2.704

Abstract

This study explores the integration of divine wisdom in the Qur'an with modern scientific findings regarding pregnancy and childbirth, focusing on Surah Al-Ahqâf verse 15. The research aims to analyze the Qur'anic descriptions of pregnancy duration and maternal struggles, correlating them with contemporary embryology and medical science. Using a qualitative method with thematic tafsir (interpretation) analysis, the study examines classical and modern exegeses, such as Tafsir Al-Misbah and Fi Zhilal Al-Qur'an, alongside scientific literature on fetal development and maternal health. The findings reveal a profound alignment between Qur'anic insights and scientific evidence, particularly in the stages of pregnancy, physical and emotional challenges faced by mothers, and the total duration of pregnancy and breastfeeding (30 months). The study underscores the Qur'an's miraculous accuracy in describing biological processes and highlights the ethical imperative to honor maternal sacrifices.  
MAKNA METAFORA ANJING MENJULURKAN LIDAH DALAM SURAH AL-A’RAF AYAT 176: Pendekatan Psikologi Eksistensial Amiyati, Amiyati; Valisa, Valisa; Astuti, Paudji; Mujahid, Ahmad
TAFAKKUR : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 02 (2025): TAFAKKUR: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Ar-Rahman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62359/tafakkur.v5i2.504

Abstract

The parable of the dog in Surah Al-A'raf verse 176 is a rich symbolization of the psychological state of human beings who experience dissatisfaction with life. This study seeks to uncover the layers of existential meaning of the metaphor through thematic approach and existential psychology. Using a qualitative-interdisciplinary methodology, this study combines thematic interpretation analysis (maudhu’i) with theory, especially the thought of Viktor Frankl and Carl Gustav Jung. The results show that the dog's behavior of "sticking out its tongue," both when it is expelled and when it is left alone, reflects the human soul, which is always restless, thirsty for meaning, and never feels enough, even when it has gained knowledge and guidance. This phenomenon is consistent with the symptoms of existential emptiness, anxiety, and value disorientation experienced by many modern people, especially in the post-pandemic era. The implications of this study underscore the importance of strengthening spiritual values as a foundation for facing life's challenges and prove the relevance of the Qur'an as a source of solutions to mental problems and the search for the meaning of life in the modern age.