Studi ini bertujuan mengeksplorasi keterkaitan antara beban kerja dan tingkat konsentrasi anggota polisi di Polsek Brangsong, Kabupaten Kendal. Personel kepolisian di level sektor berhadapan dengan beragam tekanan operasional yang dapat memengaruhi kapasitas kognitif mereka, terutama konsentrasi yang menjadi komponen vital dalam eksekusi tugas kepolisian. Studi ini menerapkan rancangan kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 24 personel polisi yang bertugas di Polsek Brangsong yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan adaptasi NASA Task Load Index (NASA-TLX) untuk menilai beban kerja dan Skala Konsentrasi Kerja yang dikembangkan peneliti untuk mengukur tingkat konsentrasi. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan software SPSS 25.0. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa mayoritas responden mengalami beban kerja kategori sedang (66,7%) dan tingkat konsentrasi kategori sedang (58,3%). Uji hipotesis menghasilkan koefisien korelasi r = -0,687 dengan nilai signifikansi p < 0,001, yang menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara beban kerja dengan tingkat konsentrasi. Koefisien determinasi sebesar 47,2% menunjukkan bahwa beban kerja memberikan kontribusi substansial terhadap varians tingkat konsentrasi. Dimensi tuntutan mental merupakan prediktor terkuat dengan korelasi r = -0,652. Temuan ini selaras dengan Cognitive Load Theory dan penelitian sebelumnya, serta memiliki implikasi penting untuk pengembangan sistem manajemen beban kerja dan program pelatihan konsentrasi dalam lingkungan Polri.