Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Ketabahan Seorang Istri dan Nilai Keagamaan dalam Naskah “Siti Jaojah” Ameliawati, Sasti; Ruhaliah, Ruhaliah; Nurjanah, Nunuy
LOKABASA Vol 12, No 2 (2021): Vol. 12 No. 2, Oktober 2021
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v12i2.39923

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap naskah. Dewasa ini, naskah sudah jarang diketahui, tidak dibaca, bahkan sudah tidak dikenal oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mentransliterasikan dan mendeskripsikan isi naskah “Siti Jaojah” serta menganalisis nilai keagamaan yang terkandung di dalamnya. Sebelum itu, juga dilakukan analisis struktur formal dan naratif naskah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analisis dengan teknik wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah “Siti Jaojah”. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa hal seperti berikut: 1) isi naskah, 2) dari hasil analisis struktur formal, didapatkan kesalahan guru lagu dan guru wilangan. Jumlah kesalahan guru wilangan dari semua pupuh yang terdapat pada naskah “Siti Jaojah” adalah 26,8% (692 kesalahan) dari 2583 larik dan 2,75% kesalahan pada guru lagu (71 kesalahan), watek pupuh, serta terdapat 30 sasmita pupuh. Pada struktur naratif menggunakan alur campuran yang terdiri atas sembilan episode, terdapat lima motif cerita, dua belas tokoh, latar yang terdiri atas latar tempat, waktu, dan sosial, serta tema naskah mengenai perjalanan dan keagamaan, dan 3) nilai keagamaan yang terkandung dalam naskah ini adalah: akidah, syari’at, dan akhlak. Dari hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa dalam naskah “Siti Jaojah” mengandung banyak kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaan patokan pupuh. Untuk nilai keagamaannya, naskah ini menceritakan cara untuk menjadi istri shalihah yang tergambarkan dari watak tokoh utama, yaitu Nyi Jaojah.
Lingkungan Hidup dalam Naskah Wawacan Ogin Amar Sakti Ruhaliah Ruhaliah
Manuskripta Vol 12 No 1 (2022): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33656/manuskripta.v12i1.202

Abstract

This article is written as a result of the study of meaning of Sundanese manuscript of a folklore titled Wawacan Ogin Amar Sakti. The study was conducted based on story’s settings and structural approach. The purpose of this study was to reveal the contribution of story’s meanings towards humanity’s environmental quality. This study utilized descriptive comparative methods, while the data collection used documentation study. The findings are in the form of interpretations concluded based on the results of data analysis results found in the text as well as its comparison with data found in other relevant sources. Based on the data analysis results, it can be concluded that the story setting elements found in Ogin Amar Sakti script is environmental/ecosystem transmission or inheritance vehicles; those are (1) to not to cut down, pollute, or turn dense forests as covert for evil deeds, (2) to look after and maintenance mountains and forests as they embody various resources, (3) to not turn forests into hunting ground for animals, and (4) to arrange settlements as delightful and pleasing place. These messages are in line with other texts and symbols such as folklore and gunungan, as well as become concrete foundation for environmental preservation and food security strategy. --- Tulisan ini merupakan hasil kajian makna atas cerita naskah berbahasa Sunda “Ogin Amar Sakti.” Kajian dilakukan atas unsur latar cerita (setting), dengan menggunakan pendekatan struktural. Pengkajian dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap kontribusi makna cerita bagi kualitas lingkungan hidup manusia. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan datanya ialah teknik studi dokumentasi. Temuan-temuan berupa tafsiran disimpulkan berdasarkan hasil analisis data yang terdapat dalam teks serta melalui perbandingannya dengan data yang terdapat dalam sumber lain yang relevan. Berdasarkan hasil analisis data bisa disimpulkan bahwa unsur latar cerita naskah Ogin Amar Sakti merupakan wahana transmisi atau pewarisan lingkungan hidup (ekosistem), yaitu (1) hutan lebat jangan ditebangi, dikotori, dijadikan tempat menyembunyikan perbuatan jahat, (2) awasi dan pelihara gunung-gunung dan hutan karena mengandung aneka kekayaan, (3) hutan jangan dijadikan lahan perburuan satwa, dan (4) lakukan penataan pemukiman menjadi tempat yang menyenangkan dan membahagiakan. Amanat mengenai pelestarian hutan tersebut sejalan dengan teks dan simbol lain, di antaranya cerita rakyat dan gunungan, serta menjadi landasan konkret bagi peletarian lingkungan hidup dan strategi ketahanan pangan.
Jejak Penjajahan pada Naskah Sunda: Studi Kasus pada Surat Tanah Ruhaliah Ruhaliah
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Vol 1, No 1 (2010): Juni
Publisher : Perpustakaan Nasional RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.343 KB) | DOI: 10.37014/jumantara.v1i1.104

Abstract

Masyarakat Sunda pernah mengenal berbagai aksara, yaitu Pallawa, Sunda Kuna, Jawa Kuna, Cacarakan, Arab, Pegon, dan Latin. Aksara Pallawa hanya diketahui dalam penulisan prasasti sedangkan aksara lainnya digunakan dalam naskah. Isi naskah meliputi seluruh bidang kehidupan termasuk surat-surat penting. Adanya pengaruh Mataram dalam bidang aksara dan pengaruh Belanda dalam bidang administrasi pemerintahan menyebabkan perubahan sosial di masyarakat, termasuk dalam sistem jual beli. Aksara Cacarakan pernah menjadi aksara resmi pemerintahan di wilayah Sunda, padahal sebelumnya masyarakat Sunda sudah memiliki aksara Sunda yang diketahui mulai digunakan sejak abad ke-16. Penggunaan aksara Cacarakan ini terus berlangsung hingga awal abad ke-20. Salah satu contoh akta jual beli di bawah ini menggambarkan kehidupan pada masa itu serta sebelum dan sesudahnya.
Inventorying authentic teaching materials on Youtube for listening learning plan of Pupuh in elementary school Dingding Haerudin; Budi Hermawan; R. Ruhaliah; Sutrisna Wibawa; Yatun Romdonah Awaliah; Tri Indri Hardini
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 42, No 2 (2023): Cakrawala Pendidikan (June 2023)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v42i2.46233

Abstract

Our initial observation confirms that authentic teaching materials have not been integrated into teaching Sundanese. With this in mind, the present study aims mainly to describe authentic teaching materials for teaching Sundanese to elementary school students. A descriptive-analytical method with a qualitative approach has been employed as the method in the present research. Data were collected by inventorying authentic teaching materials from YouTube and identifying their relevance to the 2013 Curriculum (Revised edition in 2017). The data obtained is expected to be used as authentic material in the Independent Curriculum. At the time this research was conducted, the Merdeka Curriculum had already begun to be implemented in several driving schools in West Java. The authentic materials we investigated will most likely be compatible to be used as material for project-based learning on Kurikulum Merdeka. The present research has inventoried 17 types of pupuh and found that of 17 pupuh, four have content that is relevant to the teaching theme for elementary school students based on the Curriculum; 3 pupuh, Dangdanggula, Asmarandana, and Gurisa, have content relevant to the theme of second grade Basic Competence, 1 pupuh, Maskumambang pupuh, has content relevant to the theme of third grade Basic Competence. The data were then assessed for their quality based on the criteria for good teaching materials according to the judgment of experts. Selected Sundanese language teachers have been involved in the research to serve as the experts. The results of the quality test reported that the inventoried pupuh is relevant to the Basic Competence as stated in the Curriculum, can motivate students to learn, is practical to use, is useful for students, is interesting to learn, facilitate students to learn, and improves their listening skills and is following the norms prevailing in society.
PELATIHAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN “MERDEKA BELAJAR” BAGI GURU BAHASA SUNDA DI KOTA SUKABUMI Ruhaliah, Ruhaliah; Sudaryat, Yayat; Isnendes, Retty; Hendrayana, Dian
Dimasatra Vol 1, No 1 (2020): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.948 KB) | DOI: 10.17509/dm.v1i1.30157

Abstract

Program Merdeka Belajar merupakan program baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, karena itu harus dilakukan sosialisasi termasuk yang berkaitan dengan bidang studi Bahasa Sunda. Selain itu, adanya pandemik sejak bulan Maret 2020 ini menyebabkan guru harus kreatif agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung tetapi tidak menjadi beban berat bagi semua pihak. Pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru-guru bahasa Sunda di Kota Sukabumi dalam menyusun perangkat pembelajaran “Merdeka Belajar” dan memadukan dengan situasi pandemi. Pesertanya adalah guru-guru bahasa Sunda jenjang SMP dan SMA di Kota Sukabumi. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan kegiatan pelatihan untuk mempersiapkan guru-guru bahasa Sunda dalam menghadapi era digital dan persaingan global. Selain itu, adanya pandemi saat ini menyebabkan banyak perubahan dalam proses pembelajaran. Kota Sukabumi dipilih sebagai tempat pelatihan dikarenakan potensi akan perubahan yang cepat dan belum ada pelatihan yang sama sebelumnya, sehingga guru bahasa Sunda di sana harus lebih dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan ini. Pelatihan ini menuntut peningkatan keterampilan guru dalam menyusun perangkat “Merdeka Belajar” dengan tetap menyesuaikan dengan tuntutan dari kurikulum 2013 revisi 2017. Guru juga dipersiapkan untuk Menyusun perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan micro learning agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Kegiatan dilakukan dengan tatap muka serta dilanjutkan dengan webinar
PEMANFAATAN APLIKASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Ruhaliah, Ruhaliah; Solehudin, Oleh; Isnendes, Retty; Hernawan, Hernawan; Sutisna, Ade; Hendrayana, Dian
Dimasatra Vol 2, No 2 (2022): APRIL
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.076 KB) | DOI: 10.17509/dm.v2i2.55242

Abstract

Adanya pandemik sejak bulan Maret 2020 menyebabkan guru harus kreatif agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung tetapi tidak menjadi beban berat bagi semua pihak. Untuk mengatasinya berbagai kegiatan dilaksanakan secara daring (online). Tetapi kegiatan ini kadang-kadang menyebabkan kejenuhan. Segi positifnya menimbulkan kreativitas agar berbagai kegiatan tetap berlangsung, termasuk dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan berbagai aplikasi digital yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa, baik yang berkaitan dengan empat keterampilan berbahasa maupun secara umum, yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan blended learning atau hybrid learning. Metode yang digunakan yaitu deskriptif. Hasilnya didapat pengelompokan aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan berdasarkan empat keterampilan berbahasa. Tetapi ada juga aplikasi yang dapat digunakan tanpa klasifikasi tersebut.
PENYULUHAN KURIKULUM MERDEKA DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA SUNDA BAGI GURU-GURU SMP DI WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG Nurjanah, Nunuy; Sudaryat, Yayat; Haerudin, Dingding; Koswara, Dedi; Kuswari, Usep; Kosasih, Dede; Ruhaliah, Ruhaliah
Dimasatra Vol 3, No 1 (2022): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.795 KB) | DOI: 10.17509/dm.v3i1.55263

Abstract

Tulisan dengan judul Pembelajaran Paradigma Baru dalam Mulok Bahasa Daerah berkaitan dengan enam hal: (1) Kurikulum Merdeka; (2) Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Sunda; (3) Landasan Pembelajaran Bahasa Sunda; (4) Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Sunda; (5) Alur Tujuan Pembelajaran; (6) Modul Ajar. Tulisan ini memuat informasi awal mengenai perangkat ajar mata pelajaran bahasa Sunda sebagai bagian dari Kurikulum Operasional Sekolah (KOS), mengingat perangkat ajar Mapel Mulok Bahasa Sunda tidak disediakan oleh pemerintah, tetapi harus disusun sendiri di daerah, terutama pada satuan pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka mengembangkan pembelajaran bahasa Sunda di Jawa Barat.
PEMANFAATAN APLIKASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Ruhaliah, Ruhaliah; Solehudin, Oleh; Isnendes, Retty; Hernawan, Hernawan; Sutisna, Ade; Hendrayana, Dian
Dimasatra Vol 2, No 1 (2021): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.174 KB) | DOI: 10.17509/dm.v2i1.47504

Abstract

The existence of a pandemic since March 2020 has caused teachers to be creative so that the teaching-learning process continues but does not become a heavy burden for all parties. To overcome this, various activities are carried out online. But this activity sometimes causes burnout. On the positive side, it creates creativity so that various activities can continue, including in the fields of education and teaching. The purpose of this paper is to explain various digital applications that can be used in language learning, both related to the four language skills and in general, which can be utilized in blended learning or hybrid learning activities. The method used is descriptive. The result is a grouping of learning applications that can be used based on four language skills. But there are also applications that can be used without these classifications.
Implementation of Merdeka Curriculum for Sundanese and Balinese Language Subject Ruhaliah Ruhaliah; Nunuy Nurjanah; Usep Kuswari; Ade Sutisna; Rizki Muhamad Nur
Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : PT Mattawang Mediatama Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.daengku2656

Abstract

Education plays an important role in the development of a country. To achieve optimal educational goals, effective curriculum development is essential. In Indonesia, the introduction of the Merdeka Curriculum aims to improve the quality of learning in schools. To achieve quality learning, it is important to understand the elements of education. The elements of education include (1) students, (2) educators, (3) educational interactions between students and educators, (4) educational goals, (5) educational materials/contents (curriculum), (6) tools and methods, and (7) educational environment. The implementation of the Merdeka Curriculum in Sundanese and Balinese Language Learning is still under development. Thus, in this paper, the author intends to explain concretely how the Implementation of the Merdeka Curriculum for Sundanese and Balinese Language Subjects
Analisis nilai etnopedagogi dalam kesenian topeng banjet di Kabupaten Karawang: Analysis of ethnopedagogical values in the Banjet Mask art in Karawang Regency Ghalih, Puspa Mustikaning; Ruhaliah; Awaliah, Yatun Romdonah
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 11 No 1 (2025): February 2025
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v11i1.17433

Abstract

Traditional art reflects the identity of a region, characterized by the characteristics and distinctive style of the region's cultural wealth. The art of banjet mask is a Sundanese ethnic cultural heritage located in Karawang Regency. This study aims to explore the ethnopedagogical value and contribution of banjet mask art in the preservation of regional culture in Karawang Regency. The method used in this research is qualitative research through an ethnographic approach. The research results are presented as follows: first, the offering ritual contains religious values, because it contains the meaning of asking for the smooth running of a performance and respect for the ancestors; second, the gamelan musical instrument contains aspects of collaborative learning, cooperation between musicians (nayaga) in the banjet mask performance and maintenance of cultural heritage; third, the story play set against the background of the social conditions of society refers to human moral values; fourth, the costumes used by topeng banjet dancers contain aesthetic values and modesty and can be a medium for conveying traditional cultural values to the younger generation or to the audience in performances; fifth, the art of topeng banjet actively contributes to the preservation of regional culture in Karawang Regency by participating in activities related to arts and culture and topeng banjet artists share knowledge with children in the surrounding environment.