Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Lessons Learned from Systematic Review for Circular Economy Adoption in the Indonesian Construction Industry Hidayah, Fitri Nur; Wimala, Mia
Rekayasa Sipil Vol. 18 No. 3 (2024): Rekayasa Sipil Vol. 18 No. 3
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2024.018.03.9

Abstract

As population growth continues, so does consumption and the need for basic human necessities, necessitating ongoing development. This development process often relies on non-renewable resources, generates waste, and emits harmful gases, usually neglecting sustainability. The Circular Economy (CE) concept can be applied to support sustainability in the construction industry. This regenerative system replaces the linear economy, focusing on optimizing material utilization and value throughout the product lifecycle and reducing waste generation. Through a Systematic Literature Review based on the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) guidelines, this research provides an overview of CE practice trends that the construction industry in Indonesia can adopt based on lessons learned from other countries. The results indicate that CE implementation in Indonesia is highly relevant and important for supporting sustainability from economic, environmental, and social perspectives. To achieve these benefits, Indonesia must overcome various barriers, including less supportive policies, low consumer demand, limitations in the supply chain, and technological and infrastructure constraints. The CE principles commonly applied by the Indonesian construction industry in waste are reduction, reuse, and recovery. To ensure the successful implementation of CE in the construction sector, the Indonesian construction industry can learn from the best CE practices implemented in other countries and adopt effective and efficient strategies to achieve sustainability. However, successful implementation requires commitment and collaboration from various stakeholders, including the government, industry, and academia.
Faktor-faktor Pengaruh Besaran Estimasi Biaya Tidak langsung Pada Penawaran Pekerjaan Jalan Oleh Kontraktor X Adianto, Yohanes Lim Dwi; Wimala, Mia; Harun, Aldo Mayla
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.18.1.52-59.2022

Abstract

Estimasi biaya tidak langsung memiliki faktor yang dapat mempengaruhi tingkat akurasi pada harga penawaran kontraktor saat tender. Penelitian terhadap faktor pengaruh estimasi biaya tidak langsung di Indonesia masih terbatas, khususnya pada oleh kontraktor jalan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab permintaan kontraktor jalan X dalam mengidentifikasi faktor apa saja yang berpengaruh pada estimasi biaya tidak langsung sehingga dapat diperkirakan dengan lebih akurat untuk proyek-proyek di masa mendatang. Tahap awal akan dimulai dengan kajian literatur untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh dalam estimasi biaya tidak langsung dari berbagai proyek konstruksi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selanjutnya, faktor-faktor tersebut akan disusun dalam bentuk kuesioner dan dinilai  tingkat pengaruhnya terhadap estimasi biaya tidak langsung oleh para responden kontraktor jalan yang beroperasi di Jabodetabek. Hasil kajian literatur menunjukkan 51 faktor pengaruh yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu 11 faktor dalam kelompok Proyek, 20 faktor pengaruh dalam kelompok Organisasi, 13 faktor pengaruh dalam kelompok Klien dan Peraturan Pemerintah, dan tujuh faktor pengaruh dalam kelompok Lingkungan. Berdasarkan hasil analisis RII (Relative Importance Index), didapatkan 15 faktor yang  sangat berpengaruh terhadap estimasi biaya tidak langsung pada kontraktor jalan X yaitu ukuran proyek, lingkup pekerjaan, durasi proyek, ketersediaan modal kontraktor, jadwal pembayaran, site layout, ketersediaan pasokan sumber daya, kemudahan untuk dibangun, metode manajemen proyek, posisi keuangan klien, kondisi ekonomi regional, inflasi atau suku bunga, lokasi proyek, kebutuhan kontraktor untuk pekerjaan dan jumlah uang muka. Ukuran proyek dan lokasi proyek merupakan dua faktor yang memiliki perbedaan tingkat pengaruh yang signifikan pada proyek konstruksi jalan dibandingkan jenis proyek konstruksi lainnya.
Integrasi Green Marketing dalam Strategi Bisnis Pengembang Rumah Tapak: Identifikasi Parameter Penilaian dan Dampaknya Sugijono, Edwin Jordan Wijanto; Wimala, Mia
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 11, No 2: Juli 2025
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v11i2.197

Abstract

ABSTRAKIndustri konstruksi sebagai kontributor utama emisi gas rumah kaca maka pengembang perumahan bertanggung jawab mendukung program pemerintah net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Pengembang berperan penting untuk menghasilkan dan memasarkan hunian yang ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Selain berkontribusi terhadap program NZE, konsep green marketing yang muncul beberapa tahun belakangan ini juga bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hunian ramah lingkungan. Namun sampai saat ini, belum ada instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kinerja pengembang dalam menerapkan konsep green marketing tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi parameter penilaian green marketing khususnya bagi pengembang hunian rumah tapak karena pengembang yang ramah lingkungan akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Kajian literatur, observasi, dan wawancara semi-terstruktur dengan 15 pengembang kecil dan besar di Kota Bandung dan DKI Jakarta dilakukan untuk mendapatkan parameter penilaian green marketing. Empat aspek green P yakni green product, green price, green place, green promotion, bersamaan dengan 15 parameter penelitian di dalamnya berhasil diidentifikasi sebagai hasil peneliitian ini.Kata kunci: parameter, green marketing, pengembang, rumah tapak ABSTRACTThe construction industry, a significant source of greenhouse gas emissions, necessitates that housing developers support the government's net zero emission (NZE) initiative by 2060. Developers are essential in the creation and promotion of sustainable housing for the Indonesian populace. Alongside its contribution to the NZE program, the emerging idea of green marketing seeks to promote and enhance public understanding of the significance of ecologically sustainable housing. Until recently, no instrument has existed to evaluate developers' performance in executing the green marketing concept. This study seeks to delineate the evaluation criteria of green marketing specifically for residential property developers, as eco-conscious developers are likely to offer sustainable products. A literature research, observations, and semi-structured interviews with 15 small and large developers in Bandung and DKI Jakarta were performed to gather parameters for evaluating green marketing. This study effectively identified four components of the green P: green product, green pricing, green place, and green promotion, along with 15 associated research criteria.Keywords: parameter, green marketing, developer, landed housing