Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI SOSIALISASI PENTINGNYA NUTRISI IKAN DI DESA PERSIAPAN AWANG, LOMBOK TENGAH Diniariwisan, Damai; Junaidi, Muhammad; Dwiyanti, Septiana; Diniarti, Nanda; Sumsanto, Muhammad; Diamahesa, Wastu Ayu; Larasati, Chandrika Eka; Mulyani, Laily Fitriani
Jurnal Pepadu Vol 5 No 2 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i2.4401

Abstract

Stunting in children under five years old is the most common nutritional problem in Indonesia, namely around 30.8%. Stunting is characterized by a body height that is shorter than the average height of children in the same age. The high number cases of stunted toddlers has become a concern for the Government, where various efforts have been made to reduce the stunting rate, one of which is through socialization. Based on the results of location survey, Awang Preparation Village, in Central Lombok Regency has never received stunting socialization, so there are still many people who don't know about stunting and the benefits of fish nutrition to prevent stunting itself. The method for this activity is socialization which consists of 2 stages, namely 1) preparation which includes material preparation and timing, and 2) implementation, namely the ongoing socialization activity. This activity was attended by a total of 29 participants from among women consisting of housewives and teenagers. The results obtained after the socialization activities were that participants had a better understanding of what stunting is and how to prevent it. Apart from that, participants also know what the nutritional content of fish is so that it can be a solution to prevent stunting. Increasing maternal knowledge and awareness of the dangers of stunting can be an early indicator of a decline in stunting cases.
GERAKAN BEACH CLEAN UP: KAMPANYE KESADARAN LINGKUNGAN DI WILAYAH PESISIR SAMBELIA, LOMBOK TIMUR, NTB lestariningsih, Wiwid; Himawan, Mahardika Rizqi; Paryono, Paryono; Jefri, Edwin; Nurliah, Nurliah; Rahman, Ibadur; Waspodo, Saptono; Gigentika, Soraya; Damayanti, Ayu Adhita; Larasati, Chandrika Eka; Amir, Sadikin
Jurnal Pepadu Vol 5 No 2 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i2.5042

Abstract

The Sambelia coastal area in East Lombok, West Nusa Tenggara (NTB), is rich in marine biodiversity and has great tourism potential. However, the problem of waste, especially plastic waste, poses a serious threat to the sustainability of coastal and marine ecosystems in this region. The Beach Clean Up movement in the Sambelia coastal area aims to tackle the problem of beach waste while increasing environmental awareness among the local community. The methods used for the Beach Clean Up Movement include preliminary studies, activity planning, and coordination with stakeholders. The activity was attended by approximately 200 participants, consisting of 150 students, 10 lecturers, 30 local residents, and 5 tourists. The Beach Clean Up Movement succeeded in reducing the amount of rubbish on the beach, increasing the beauty and comfort of a tourist destination, and supporting the local economy. This activity also effectively increased participants' awareness and knowledge about the dangers of plastic waste and the importance of waste management. The education provided during the activity offered a better understanding of the importance of keeping beaches clean and reducing the use of single-use plastics, which is expected to bring long-term positive changes in waste management behavior.
TEKNIK NURSERY DAN OUT-PLANTING SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN MANGROVE DI DUSUN SIUNG, SEKOTONG, LOMBOK BARAT Ibadur Rahman; Fadillah, Fitri; Devi, Lokita; Z, Muhammad Fayyadh A.; Sultansyah, Muhammad; Siahaya, Patrick Alexander; Ta'yuni, Qur'a; Asmileen, Suci Dwi; Utami, Widia Tri; Jefri, Edwin; Wahyudi, Rhojim; Damayanti, Ayu Adhita; Himawan, Mahardika Rizqi; Lestrariningsih, Wiwid Andriyani; Buhari, Nurliah; Larasati, Chandrika Eka; Siagian, Raja Aditya Sahala; Putra, Brilliant Rudzaky Ridwan
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5443

Abstract

Mangroves play a crucial role in maintaining environmental balance, including wave attenuation, preventing erosion, providing habitat for various species, and storing carbon to mitigate climate change. However, mangrove ecosystems are currently facing serious degradation threats due to human activities and climate change, necessitating protective measures, rehabilitation, and active community participation to ensure their preservation. This community service initiative aims to conserve mangrove ecosystems through nursery activities (nursery) and mangrove planting (out-planting) in potential areas not yet populated by mangroves in Siung Village, Sekotong, West Lombok. The nursery activities include techniques for collecting seedlings from the wild, selecting and sorting healthy seedlings, placing them in planting media, and caring for the seedlings. Meanwhile, the out-planting activities involve planting the seedlings in the wild and monitoring the planted mangroves to ensure their survival. Over approximately two months, this project has produced 3,200 mangrove seedlings of Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, and Ceriops tagal species, with a survival rate of 87.5%. As for the out-planting activities, 2,700 mangrove seedlings have been successfully planted in areas near the nursery site. Challenges encountered during seedling collection and care include tidal fluctuations, the presence of pests and predators. In the out-planting activities, ongoing monitoring and maintenance are required to maintain a high survival rate for the seedlings planted in the wild.
Pemanfaatan Teknologi GPS Guna Optimalisasi Fishing Ground di Lombok Utara Wahyudi, Rojim; Larasati, Chandrika Eka; Wahyudi, Rhojim; NURLIah, Nurliah; Damayanti, Ayu Adhita; Sakinah, Sholihati Lathifa; Mujib, Abd. Saddam
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5848

Abstract

Lombok Utara memiliki potensi perikanan yang besar, namun tantangan dalam penentuan lokasi fishing ground yang optimal seringkali menjadi hambatan dalam peningkatan hasil tangkapan dan pendapatan, khususnya bagi nelayan tradisional. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nelayan dalam memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) guna mengoptimalkan penentuan lokasi fishing ground. Berkolaborasi dengan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), program ini difokuskan pada peningkatan keterampilan nelayan dalam menggunakan GPS, yang selama ini belum banyak diakses oleh komunitas nelayan tradisional. Melalui serangkaian pelatihan dan penyuluhan, nelayan diperkenalkan pada teknologi GPS, mulai dari cara operasional dasar hingga aplikasi praktis di lapangan. Pendampingan intensif dilakukan untuk memastikan bahwa nelayan mampu menggunakan GPS secara mandiri dalam aktivitas penangkapan sehari-hari. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi penentuan lokasi penangkapan, mengurangi penggunaan bahan bakar, mengurangi ketergantungan pada metode tradisional yang memakan waktu, dan meningkatkan hasil tangkapan secara keseluruhan. Melalui kemitraan dengan KNTI, program ini juga mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan kelestarian lingkungan, sejalan dengan prinsip-prinsip perikanan tradisional yang ramah lingkungan. Dengan demikian, penggunaan teknologi GPS menjadi salah satu solusi efektif dalam meningkatkan produktivitas perikanan dan kesejahteraan nelayan tradisional di Lombok Utara.
Komunitas fauna makrozoobentos di kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu: faktor lingkungan, distribusi, ekologi komunitas, pola sebaran dan hubungannya Syahrial, Syahrial; Larasati, Chandrika Eka; Saleky, Dandi; Isma, Muhammad Fauzan
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 2 (October, 2020)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v7i2.2456

Abstract

AbstrakMangrove sangat penting bagi kehidupan biota pesisir dan laut, dimana telah mengalami kerusakan dan juga telah dilakukan rehabilitasi. Kajian komunitas fauna makrozoobentos di kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu berdasarkan faktor lingkungan, distribusi, ekologi komunitas, pola sebaran dan hubungannya telah dilakukan pada bulan Maret 2014. Hal ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan, distribusi, ekologi komunitas, pola sebaran serta hubungannya. Faktor lingkungan diukur secara in situ, sedangkan fauna makrozoobentosnya dikumpulkan dengan transek garis dan plot. Kemudian ekologi komunitas fauna makrozoobentosnya dilihat berdasarkan indeks keanekaragaman, dominansi maupun keseragaman, sedangkan pola penyebarannya dianalisis dengan indeks morisita serta hubungan antara faktor lingkungan, ekologi komunitas dan pola penyebarannya dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Faktor lingkungan yang diukur tidak begitu berbeda dan juga tidak melebihi baku mutu. Sebanyak 6 spesies dengan 3 kelompok fauna makrozoobentos telah ditemukan di kawasan reboisasi mangrove Kepulauan Seribu. Kemudian indeks keanekaragaman maupun keseragamannya tergolong rendah, dominansinya tergolong tinggi dan pola penyebarannya tergolong seragam (uniform). Selain itu, hubungan antara faktor lingkungan (suhu, salinitas dan DO perairan) dengan indeks keanekaragaman maupun keseragaman berkorelasi positif, sedangkan hubungan antara faktor lingkungan dengan indeks dominansinya berkorelasi negatif. Kemudian korelasi antara faktor lingkungan dengan pola penyebaran berkorelasi positif (membentuk kelompok) dan korelasi antara ekologi komunitas (keanekaragaman dan keseragaman) dengan pola penyebarannya juga berkorelasi positif serta membentuk kelompok.Kata kunci: fauna makrozoobentos; reboisasi mangrove; faktor lingkungan; distribusi; ekologi komunitas; pola sebaran; Kepulauan SeribuAbstractMangrove ecosystems are essential for the life of coastal and marine biota, which have been damaged and have been reforested. Study macrozoobenthos fauna community in mangrove reforestation area of Kepulauan Seribu was conducted in March 2014. This aimed to assess the relationship between environmental factors, distribution, ecology, and distribution patterns of the macrozoobenthos fauna community. The environmental factors were measured in situ, and macrozoobenthos was collected using line and plot transect. The ecology of macrozoobenthos fauna was analyzed based on diversity, uniformity, and dominance index. Distribution patterns were analyzed using Morisita index, and their relationships were analyzed using linear regression. Six species from 3 groups were found in this area. Diversity and uniformity index was classified low, dominance index was high, and the distribution patterns were relatively uniform. In addition, the relationship between the environmental factors (temperature, salinity, and DO) with diversity and uniformity index were positively correlated, and relationship between the environmental factors with dominance index were negatively correlated. The correlation between environmental factors with distribution patterns were positive (form groups), and the correlation between community ecology with distribution patterns were positive.Keywords: community ecology; distribution; Kepulauan Seribu; mangrove reforestation; macrozoobenthos fauna
OCCURRENCE STUDY OF BLACKTIP REEF SHARK (Carcharhinus melanopterus) IN THE WATERS OF GILI PETELU, EAST LOMBOK DISTRICT: STUDI KEMUNCULAN HIU KARANG SIRIP HITAM (Carcharhinus melanopterus) DI PERAIRAN GILI PETELU, KABUPATEN LOMBOK TIMUR Jayawangsa, Rahman; Larasati, Chandrika Eka; Himawan, Mahardika Rizqi; Rafandi, Muhammad Tezar
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.313-322

Abstract

Gili Petelu merupakan salah satu lokasi agregasi spesies laut seperti hiu karang sirip hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat ikan hiu karang sirip hitam di perairan Gili Petelu, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023. Pengamatan hiu karang sirip hitam dilakukan dengan dua metode yakni UVC (underwater visual census) dan accidental sampling. Metode UVC (underwater visual census) dilakukan dengan cara berenang pada sisi timur pulau sejauh kurang lebih 170 m dengan lebar pengamatn 10 m ke kiri dan ke kanan. Penggunaan metode accidental sampling dilakukan untuk mengetahui atau mengamati kemunculan hiu karang sirip hitam yang berada di luar transek. Pengambilan data tutupan terumbu karang dilakukan dengan metode UPT (underwater photo transect) yang kemudian dianalisis menggunakan software CPCe. Selain itu, kondisi perairan yang diamati selama penelitian yakni salinitas, suhu, pH, dan kecepatan arus. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebanyak 87 kali perjumpaan dengan spesies hiu Carcharhinus melanopterus pada area perairan tersebut. Pada area perjumpaan hiu karang sirip hitam tersebut diketahui terdapat lokasi yang didominasi oleh soft coral, pasir, patahan karang, dan area yang terdapat karang keras. Berdasarkan kondisi perairan, paling banyak individu hiu tersebut ditemukan pada kondisi perairan dengan pH 8, kecepatan arus 0,27-0,35 m/s, salinitas 30 dan pada kisaran suhu 28-29°C dengan total individu yang ditemukan sebanyak 24.
Diversifikasi Produk Olahan Ikan Kekinian dalam rangka Pencegahan Stunting di Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Junaidi, Muhammad; Diniarti, Nanda; Dwiyanti, Septiana; Larasati, Chandrika Eka; Diniariwisan, Damai; Irawati, Betari Athiyah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8988

Abstract

Potential fish resources have the opportunity to be developed as a profitable fishing business to improve the economy and nutritional quality of food. Businesses processing fishery products through diversification of processed products can not only increase benefits and added value, diversification of processed fish products can increase fish consumption which can support reducing stunting. Activities to develop diversification of contemporary processed fish products in the context of preventing stunting in the form of counseling and training will be carried out in Mertak Village, Pujut District, Central Lombok Regency. The methods used in service activities are qualitative and quantitative, where the qualitative method used is by conducting participatory observation during the education and training process. The quantitative method is carried out by distributing questionnaires in the form of questionnaires before and after attending counseling and training. Implementation of activities is carried out in three stages, namely preparation, implementation and monitoring and evaluation. The results of the activity show that the community service that has been carried out through counseling and training in the development of diversification of contemporary processed fish products, including fish nuggets and fish sempol, has been quite successful in increasing the knowledge, understanding and skills of participants, where based on pre-test and post-test evaluations the increase reached 96 -100%. Thus, this activity needs to be followed up by providing assistance to participants who have an interest in processing businesses through the formation of joint businesses, while participants who are posyandu cadres provide assistance in educating posyandu participants in the fish eating movement to prevent and reduce stunting in Mertak Village.
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MENJADI EKOBRIK UNTUK MENEKAN LAJU PENCEMARAN SAMPAH MIKROPLASTIK YANG MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP BIOTA PERAIRAN TELUK BUMBANG, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Rahman, Ibadur; Larasati, Chandrika Eka; Waspodo, Saptono; Gigentika, Soraya; Jefri, Edwin
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.82

Abstract

Sampah plastik merupakan permasalahan serius karena sifatnya yang sangat sulit terurai secara alami. Bentuk derifat dari sampah plastik yaitu sampah mikroplastik yang berukuran ≤ 5 mm. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat sejumlah konsentrasi plastik dalam tubuh organisme perairan, seperti: plankton, kekerangan, krustasea, dan ikan. Kandungan plastik pada hewan tersebut dapat dipindahkan ke hewan pemangsanya termasuk manusia dalam rantai makanan. Konsentrasi plastik pada tubuh manusia dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Masyarakat Teluk Bumbang sejatinya telah mengetahui dampak negatif sampah plastik yang dibuang ke laut, namun dalam prakteknya masih banyak dijumpai karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang membudaya. Pengabdian kepada masyarakat ini berupaya menambah kesadaran masyarakat mengenai ancaman sampah mikroplastik terhadap lingkungan dan biota perairan, serta mengenai solusi pengelolaan sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: (1) survei tentang pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap sampah plastik; (2) penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik; (3) pelatihan pembuatan ekobrik untuk mengurangi laju produksi sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri kelompok nelayan Teluk Bumbang dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagaian besar masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat sedangkan yang lainnya membuang sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik, masyarakat menunjukkan komitmennya untuk berhenti membuang sampah sembarangan dan berkomiten dalam upaya mengelola sampah plastik menjadi produk yang bernilai ekonomis, misalnya ekobrik
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL MELALUI PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DAN PRANATA SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN GILI AIR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Amir, Sadikin; Hilyana, Sitti; Waspodo, Saptono; Larasati, Chandrika Eka; Amir , Sadikin; Hilyana, Siiti; Astriana, Baiq Hilda
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.499

Abstract

Keberadaan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses adaptasi turun menurun dalam periode waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan yang biasanya didiami ataupun lingkungan dimana sering terjadi interaksi didalamnya. Seiring berjalannya waktu, dengan masuknya era globalisasi, timbullah sebuah trend modernitas yang masuk ke suatu kawasan yang menyebabkan terjadinya degradasi kearifan lokal disuatu wilayah. Salah satunya yaitu kawasan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara yang dikenal dengan kawasan wisata pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan adanya penguatan kearifan lokal pada masyarakat nelayan sekitar Gili Air, serta mengedepankan nilai-nilai adat dan budaya yang menjadi daya tarik dan menjadikan nilai ekonomis bagia masyarakat nelayan. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini yaitu dengan melakukan metode penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah ini meliputi penyuluhan dan pendampingan kelompok masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa salah satu bentuk riil dari kearifan lokal yang dimiliki oleh wilayah Pulau Lombok khususnya di Desa Gili Indah adalah awig-awig. Awig-awig adalah norma hukum adat disuatu wilayah yang mengikat bagi seluruh warga adat. Masyarakat Desa Gili Indah banyak yang belum memahami isi dari awig-awig tersebut. Hal ini disebabkan oleh terputusnya informasi dari perangkat desa ke warga sekitar terutama masyarakat kalangan muda. Peraturan Desa Gili Indah lebih memadai dan lebih komprehensif untuk dilaksanakan dan dibandingkan dengan awig-awig yang hanya terbatas pada pengaturan tentang pengambilan sumberdaya pesisir dan laut saja. Perlu dilakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, agar mereka lebih meningkat pemahaman dan pengetahuannya tentang Peraturan Desa tersebut. Seperti halnya awig-awig yang secara terus menerus disampaikan lewat “tutur” dari para tokoh lokal maupun masyarakat dari generasi ke generasi telah terbukti mampu diadopsi dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal inilah yang merupakan salah satu kekuatan daripada awig-awig jika dilihat dari sisi penerimaan dan adopsinya pada masyarakat karena proses penyampaiannya adalah secara kontinyu dan konsisten pada setiap kegiatan masyarakat.
PENGOLAHAN LIMBAH UDANG VANNAME DALAM RANGKA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID19 DI DESA PEMENANG, LOMBOK UTARA Astriana, Baiq Hilda; Damayanti, Ayu Adhita; Larasati, Chandrika Eka; Paryono; Himawan, Mahardika Rizki; Lestari, Dewi Putri
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.503

Abstract

Manfaat limbah udang berupa cangkang dan kepala udang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal menurut penelitian yang pernah dilakukan, hasil analisis tepung dari limbah ini memiliki kandungan protein sebesar 63%. Apabila bahan ini ditambahkan ke makanan sehari-hari maka dapat meningkatkan nilai gizi makanan tersebut. Desa Pamenang, sebagai salah satu Desa di Kabupaten Lombok Utara, dikenal sangat mengandalkan sektor wisata sebagai mata pencaharian masyarakatnya mengingat posisinya yang berhadapan lansung dengan Gili Matra. Dengan adanya bencana alam yaitu gempa di tahun 2018 yang diikuti oleh pandemi COVID19, lumpuhnya sektor wisata menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat di desa tersebut. Masalah lain yang muncul adalah meningkatnya lokus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis di daerah ini. Oleh karena itu, pemberian pelatihan pengolahan cangkang dan kepala udang menjadi bubuk kaldu udang sebagai zat aditif alami yang memiliki nilai gizi diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat. Selain itu, diversifikasi pemanfaatan kaldu bubuk udang ini diharapkan dapat meningkatkan added value dari panganan lokal. Metode pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode penyelesaian masalah yang meliputi penyuluhan serta pelatihan yang dibarengi dengan inisiasi pembentukan dan pendampingan kelompok masyarakat termasuk pemberian bantuan peralatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan peserta kegiatan mengenai manfaat limbah udang, dan diperolehnya keterampilan mengolah limbah udang menjadi bahan makanan yang memiliki nilai gizi dan ekonomi. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sampel kaldu bubuk udang yang dihasilkan dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi yang dimiliki.