Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

SUBSTITUSI RANSUM KOMERSIAL DENGAN DUK–ATF FERMENTASI RHIZOPUS OLIGOSPORUS DAN DAMPAKNYA TERHADAP BOBOT KARKAS SERTA KUALITAS DAGING PAHA ATAS AYAM BROILER: Substitution of Commercial Diet with DUK–ATF Fermented by Rhizopus oligosporus and Its Effect on Carcass Weight and Meat Quality of Broiler Thigh Annisa; Rizal, Yose; Susalam, Malikil Kudus; Komala, Refika; Marni, Yunis; Hendrita, Vivi; Handayani, Ulvi fitri
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 3 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.3.144-154.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan campuran daun ubi kayu dan ampas tahu fermentasi (DUK–ATF) dengan Rhizopus oligosporus sebagai pengganti sebagian ransum komersial terhadap bobot karkas, kadar kolesterol total, dan lemak kasar daging paha atas ayam broiler. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan level DUK–ATF (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan level DUK–ATF dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot karkas, kadar kolesterol total, dan lemak kasar daging paha atas broiler. Perlakuan penggunaan 15% (D) menghasilkan kadar kolesterol 24,81 mg/100g dan lemak kasar 5,79%, yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan kontrol (38,39 mg/100g dan 7,42%), dengan bobot karkas 1329,90 g yang masih dalam kisaran normal. Disimpulkan bahwa penggunaan DUK–ATF hingga 15% dapat meningkatkan kualitas daging ayam broiler melalui penurunan kolesterol dan lemak tanpa menurunkan performa secara signifikan. Aplikasi bahan pakan fermentasi ini juga berpotensi mendukung kemandirian pakan lokal dan pengelolaan limbah agroindustri secara berkelanjutan.
Analisis Keberhasilan Inseminasi Buatan Berdasarkan Karakteristik Inseminator Di Kabupaten Sijunjung Rahmadanil, Rahmadanil; Elisia, Rini; Komala, Refika; Maiyontoni, Maiyontoni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: kualitas semen yang akan di inseminasikan, kondisi reproduksi induk yang akan diinseminasi, kemampuan peternak mendeteksi birahi ternaknya dan keterampilan inseminator. Keterampilan inseminator dipengaruhi pula oleh beberapa faktor eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja internal inseminator dilihat dari keberhasilan inseminasi buatan (IB) di Kabupaten Sijunjung. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan. Materi penelitian adalah 10 orang inseminator yang ada di Kabupaten Sijunjung dengan jumlah ternak akseptor 2.713 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menyiapkan daftar pertanyaan untuk inseminator. Parameter pengamatannya yaitu karakteristik eksternal inseminator terhadap keberhasilan IB. Data yang diperoleh di analisis dengan uji F Simultan untuk melihat pengaruh variabel secara bersamaan dan uji T Parsial. Karakteristik eksternal jarak pelayanan, fasilitas pendukung, dan sanitasi peralatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung, sementara kondisi pos IB dan imbalan sukarela tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik eksternal inseminator mempengaruhi keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung.
Manajemen Fase Grower Ayam Petelur di Haikal Farm, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar Riski, Putri; Komala, Refika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati manajemen pemeliharaan ayam petelur fase grower di Haikal Farm, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Pengamatan dilakukan selama 40 hari, meliputi sanitasi kandang, pemberian pakan, minuman, vaksin, serta pencegahan penyakit. Fase grower adalah masa pertumbuhan ayam usia 6–18 minggu, yang krusial dalam pembentukan kerangka dan sel tubuh. Pemeliharaan yang optimal selama fase ini berperan penting dalam performa produksi telur. Pada fase ini, ayam diberikan pakan berupa jagung, dedak, konsentrat, dan vitamin, serta air yang selalu tersedia. Penyakit yang ditemukan adalah Newcastle Disease (ND) dan Coryza, dengan penyebab utama adalah keterlambatan dan ketidakteraturan pemberian vaksin. Pencegahan penyakit dilakukan dengan vaksinasi terjadwal dan sanitasi kandang, termasuk penyemprotan desinfektan dan pembuangan kotoran secara rutin. Kendala yang ditemukan dalam pemeliharaan adalah ketidaksempurnaan tempat minum ayam dan penanganan kotoran yang kurang optimal. Solusi yang diajukan adalah perbaikan pada tempat minum agar air tidak menggenang serta penempatan kotoran yang lebih jauh dari kandang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa manajemen kandang yang baik, pemberian pakan yang tepat, dan program vaksinasi yang teratur dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas ayam petelur di Haikal Farm.
EVALUASI KEMAMPUAN DASAR BETERNAK PESERTA PELATIHAN PEMBIBITAN DAN PEMBASARAN SAPI Elisia, Rini; Meidita, Fadilla; Fevria, Resti; Maiyontoni, Maiyontoni; Komala, Refika; Kudususalam, Malikil; Annisa, Annisa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38255

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor peternakan, khususnya pembibitan dan pembesaran sapi, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani serta peningkatan ekonomi pedesaan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan dasar beternak di kalangan pemuda, yang berdampak pada kurang optimalnya pengelolaan usaha peternakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan dasar beternak peserta pelatihan, mencakup aspek pengetahuan tentang ternak ruminansia, peluang usaha, tantangan dan solusi, dampak ekonomi, passion, keterampilan, keinginan belajar, resiko dan manfaat, serta visi dan misi. Metode evaluasi melibatkan wawancara awal, kuesioner tertulis, dan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan variasi pemahaman peserta, dengan sebagian besar berada pada kategori "Paham" untuk aspek keinginan belajar (44%) dan dampak ekonomi (25%). Namun, pada aspek strategis seperti visi dan misi, tantangan, serta solusi, mayoritas peserta masih berada pada kategori "Tidak Paham" (43%). Hal ini mengindikasikan perlunya pendekatan pelatihan yang lebih interaktif, berbasis praktik, dan adaptif untuk meningkatkan pemahaman peserta. Dengan menyempurnakan materi dan metode pelatihan, diharapkan peserta lebih siap untuk mengelola usaha peternakan yang berkelanjutan, produktif, dan kompetitif di masa depan. Evaluasi ini juga memberikan acuan dalam merancang pelatihan yang lebih efektif untuk mendukung pemberdayaan generasi muda di sektor peternakan.
Kendala Pengembangan Ternak Kerbau di Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung Suparno, Tomi; Maiyontoni, Maiyontoni; Elisia, Rini; Komala, Refika
Al-DYAS Vol 4 No 2 (2025): JUNI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/aldyas.v4i2.6032

Abstract

The buffalo livestock population in Koto VII Subdistrict, Sijunjung Regency, has experienced a decline due to reduced grazing land and various other constraints hindering its development. This study aims to examine the population structure of buffalo livestock and identify the main challenges faced in its development. A census method was used, involving all 108 buffalo farmers in the area as respondents. Data were collected through a structured questionnaire and analyzed descriptively using numerical tabulation and percentages. The results show a total buffalo population of 755, with a composition of 28% male and 72% female, and an age distribution indicating strong potential for population growth. However, several major constraints were identified, including reduced availability of grazing land due to land-use conversion (64%), low interest among younger generations in livestock farming (25%), and challenges in managing livestock diseases (11%). The findings conclude that while the current population structure in Koto VII Subdistrict supports development efforts, its sustainability heavily depends on the sustainable management of grazing land and increased youth participation in the livestock sector.