Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan

Tahlil al-Ahtho` al-Lughawiyah fi Ta`biri al-Kitab Laday Thulab Qismi Ta`limu al-`Arabiyah bi Jamiah al-Islamiyah Al-Hukumiyah Jember 2014/2015 Rufaiqoh, Elok
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 10 No. 1 (2016): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.107 KB)

Abstract

المنهج المستخدم في هذه الرسالة هو منهج البحث الكيفي. و عينتها طلاب قسم تعليم اللغة العربية في المستوى الرابع والمستوى السادس. وجمع البيانات باستخدام الملاحظة ، و المقابلة الشخصية و الوثائقية و الاختبار. وتحليل البيانات باستخدام الطريقة الاستقرائية . وصحة البيانات باستخدام مدة الإشتراك و دقة الملاحظة و التثليتي و المناقشة مع الأصحاب. ومن تحليل البيانات ، تعرف أن : أولا، أكثر الأخطاء اللغوية في التعبير الكتابي لدي طلاب قسم تعليم اللغة العربية هي الأخطاء الإملائية والصوتية، و الأخطاء في التعريف و التنكير ، و الأخطاء الدلالية. ثانيا، أسبابها هي التدخل اللغوي و تدخل اللغة نفسها و نقصان فهم قواعد اللغة العربية، و قراءة الطلاب الكتب العربية ، و قلة اهتمام المحاضر على التصحيح، والمنهج الدراسي لم ينظّم بجيّد .ثالثا، معالجتها هي الاستفادة من التحليل التقابلي بين اللغة العربية و اللغة الإندونيسية ، وفهم قواعد اللغة وحفظها ثم تدريب كثير عليها، وكثرة القراءة الكتب العربية و استماع الأصوات في اللغة العربية و يمكن للمعلم أي يستخدم طريقة التصحيح خارج الفصل لمعرفة الانتاج اللغوي للطلاب، و فينبغي على المنهج الدراسي أن يقدم كلية الكتابة 1 والكتابة 2 في المستوى الخامس والمستوى السادس بعد أن يتم الطلاب تعلم القواعد العربية كلها.
Analisis Kesalahan Keterampilan Proses Siswa Berdasarkan Tahapan Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Lingkaran di Kelas VIII MTs Negeri Jember 1 Rufaiqoh, Elok
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 13 No. 2 (2017): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.478 KB)

Abstract

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara [6]. Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya, begitupun dengan bangsa Indonesia. Pemerintah dan juga masyarakat harus bekerja sama untuk memajukan pendidikan di Indoneisa. Berdasarkan data hasil survei Programme for International Student Assasment (PISA) tahun 2012 menunjukkan posisi Indonesia menempati peringkat ke 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes [5]. Hasil survei internasional Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 yang dilakukan di kelas VIII, Indonesia berada di peringkat ke-35 dari 46 negara peserta dengan skor rata-rata 368 dari skor rata-rata internasional 500 [2]. Data ini menunjukkan betapa rendahnya kualitas pendidikan matematika Indonesia di dunia Internasional.Oleh karena itu, pendidik memiliki beban yang lebih berat untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dapat digunakan pendidik khususnya dibidang matematika untuk meningkatkan kualitas siswa yaitu dengan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah dalam matematika biasanya diwujudkan melalui soal cerita. Newman, sorang guru bidang studi matematika di Australia mengemukakan lima tahapan untuk menyelesaikan soal cerita. Tahapan-tahapan tersebut yaitu membaca masalah (reading), memahami masalah (comprehension), transformasi masalah (transformation), keterampilan proses (process skill), penulisan jawaban akhir (encoding) [1]. Selain Newman, Polya juga mengemukakan tahapan dalam menyelesaikan soal cerita, namun hanya terdiri dari empat tahapan, yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi hasilnya [3]. Pada tahapan yang dikemukakan Polya tidak terdapat tahapan membaca masalah, padahal dalam menyelesaikan soal berbentuk cerita, kemampuan membaca masalaha mutlak diperlukan. Kesulitan bahasa atau membaca dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak dibidang matematika, khususnya pada soal matematika berbentuk soal cerita