Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Community Service and Engagement

DAMPAK COVID 19 TERHADAP UMKM DAN BISNIS MODEL DI ERA NEW NORMAL Fidyah Yuli Ernawati; Arini Novandalina
Journal of Community Service and Engagement Vol. 2 No. 01 (2022): February 2022
Publisher : CV. AGUSPATI RESEARCH INSTITUTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9999/jocosae.v2i01.33

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak kepada tiga sektor, yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial. Pada sektor ekonomi khususnya, terjadi beberapa hal seperti munculnya pengangguran, kemiskinan, serta banyaknya perusahaan yang memberhentikan operasionalnya. Salah satu industri yang terdampak secara ekonomi akibat COVID-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada krisis tahun 1998 dan 2008, Usaha Mikro dan Kecil (UMK) bisa diandalkan untuk menjadi penyangga atau penyelamat dari krisis ekonomi Indonesia. Namun, pada 2020, justru UMK yang terpukul dan rentan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia kini sedang menghadapi dua krisis. Selain krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19, UMKM juga menghadapi resesi ekonomi yang kini dialami oleh Indonesia, dampak dari wabah Covid-19. Pengusaha nasional, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dua krisis itu menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha, termasuk UMKM. Namun, ia mengimbau pelaku UMKM untuk tetap bersemangat dan menjadikan krisis sebagai momentum untuk menempa diri.
PENYULUHAN INOVASI PRODUK DARI KETELA UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA LIMBANGAN Fidyah Yuli Ernawati; Siti Rochmah
Journal of Community Service and Engagement Vol. 2 No. 2 (2022): April 2022
Publisher : CV. AGUSPATI RESEARCH INSTITUTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9999/jocosae.v2i2.41

Abstract

Pengusaha dibidang makanan kecil yang terbuat dari ketela merupakan salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian .Sejak beberapa dekade lalu prediksi Indonesia akan menjadi salah satu negara maju cukup marak digaungkan berbagai pihak. Namun, untuk menjadi negara maju, tentunya tidak akan berjalan mulus, jika tidak didukung dengan kecukupan proporsi jumlah enterprenuer (pengusaha). Padahal agar masalah kemiskinan dan pengangguran teratasi, setidaknya diperlukan 4 juta pengusaha baru di negara kita. Dengan munculnya para pengusaha, ada sebuah irisan yang bersambung bahwa lapangan kerja semakin terbuka lebar. Jika dari 4 juta pengusaha masing-masing membutuhkan 10 tenaga kerja saja, berarti akan ada 40 juta orang yang bisa dikaryakan. Dengan begitu pengangguran akan berkurang. Secara matematis, ketika pengangguran berkurang, tingkat kemiskinan pun akan mengikuti, berkurang juga. Indonesia saat ini membutuhkan para wirausaha muda untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Menkop Puspayoga menjelaskan, berdasarkan data BPS 2016 dengan jumlah penduduk 252 juta, jumlah wirausaha non pertanian yang menetap mencapai 7,8 juta orang atau 3,1 persen. Dengan demikian tingkat kewirausahaan Indonesia telah melampaui 2 persen dari populasi penduduk, sebagai syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera. Untuk meningkatkan penghasilan bagi pengusaha dari ketela perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, kemasan maupun ,pengolahan..Pelatihan wirausaha khususnya di bidang pengelolaan produk dari ketela wilayah Desa Limbangan menjadi pertimbanagn Tim Pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang untuk melakukan kegiatan pelatihan terutama bagaimana mengembangkan produk yang terbuat dari ketela. Kegiatan diharapkan dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di lingkungan Desa Limbangan.