Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peran KH. Zainuddin Usman dalam Pengembangan Ponpes Al-Fattah Lampung 1986-2008 Putri, Riska Iriana; Iryana, Wahyu; Hasanah, Uswatun
El Tarikh : Journal of History, Culture and Islamic Civilization Vol. 4 No. 2 (2023): Islamic of Culture History
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202341934800

Abstract

Pesantren merupakan sebuah asrama yang didalamnya terdapat santri yang menuntut ilmu agama. Selain Pendidikan pesantren memiliki misi dakwah serta membentuk kepribadian santrinya. Dalam pesantren terdapat Kyai yang memiliki peran dalam pengembangan. Penelitian ini mengkaji peran KH. Zainuddin Usman dalam  mengembangkan pondok pesantren Al-Fattah Mincang Talang Padang  yang bertempat di Kabupaten Tanggamus tahun 1986-2008. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode penelitian sejarah yang  meliputi  heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Untuk menganalisis terkait penelitian ini peneliti menggunakan teori peran dan Teori kepemimpinan. Teori ini digunakan untuk mengetahui peran kepemimpinan KH. Zainuddin Usman dalam memegang kendali dan keputusan dalam mngembangkanPondok Pesantren Al-Fattah. Hasil penelitian ini diketahui peran KH. Zainuddin Usman melalui biografi dan perjalanan hidup yang Ia jalani. Tidak diragukan lagi bahwa KH.Zainuddin Usman merupakan ulama yang penuh semangat dalam menuntut ilmu dan berdakwah. Ia lahir di Demak dengan latar belakang keluarga yang sederhana, bapaknya seorang kepala desa dan ibunya seorang pedagang ikan asin di pasar. Sejak sekolah dasar ia mempunyai prestasi akademik yang gemilang. Ia juga aktif organisasi ia juga aktif organisasi dan beliau menjadi ketua MUI kabupaten Tanggamus. Ia berhasil menyusun strategi pendidikan santri dengan pendidikan yang yang bermutu dan membagi menjadi beberapa focus program yang diambil dan menambah pengetahuan soft skill.  
Organisasi Mahasiswa Melayu Pattani di Lampung: Kontinuitas, Perubahan dan Tantangan Tahun 2009-2024 Husen Ismae; Aan Budianto; Agus Mahfudin Setiawan; Wahyu Iryana; Ahmad Basyori; Uswatun Hasanah
Batuthah: Jurnal Sejarah Padaban Islam Vol. 4 No. 2 (2025): Batuthah: Jurnal Sejarah Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/batuthah.v4i2.2899

Abstract

Since their arrival in Indonesia, Pattani Malay students have played a pivotal role in fostering solidarity, strengthening Islamic identity, and expanding intellectual networks. One significant outcome of this dynamic was the establishment of the Association of Pattani Malay Students in Indonesia in Lampung, in 2009. Despite its importance, research on this organization remains limited, with most studies focusing on the broader history of the Pattani student diaspora in Indonesia rather than examining the continuity, transformation, and challenges of PMMPI in the specific local context of Lampung. This study adopts the historical method, comprising four stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Data were collected from organizational documents, activity archives, relevant literature, and interviews with core leaders spanning the period from 2012 to 2024. The findings indicate that PMMPI has sustained its continuity through systematic cadre regeneration and the affirmation of Islamic values as the foundation of identity. Organizational changes have occurred in terms of structure, nomenclature, and strategic orientation, demonstrating adaptability to social, political, and academic dynamics. At the same time, the organization has faced persistent challenges, including language barriers, social integration, and global crises such as the Covid-19 pandemic. Overall, the study underscores that PMMPI functions not merely as a student association, but also as an agent of identity formation, solidarity, and adaptation for Pattani students in Indonesia. The implications highlight the need for further exploration of the role of diaspora organizations in reinforcing religious, national, and academic ties within the context of globalization.
Exploring Sundanese Cultural Heritage: An Analysis of Wayang Golek Stories in the Islamization of West Java Iryana, Wahyu; Sujati, Budi; Ningsih, Arum
Jurnal Adabiyah Vol 25 No 2 (2025): December (Islamic Humanities)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v25i2a4

Abstract

Wayang Golek is one of the Sundanese cultural forms derived from the Indian epics, the Mahabharata and Ramayana. The Sundanese Wayang Golek originated from the long process of Sunan Kalijaga's preaching journey, which spread Islam through culture. The Wayang Golek performance is told by puppeteers who provide entertainment, spectacle, and guidance for the community. The play that is very memorable and in demand by wayang fans is the Jamus Layang Kalimahsahda play, which is phenomenal. People who have the Jamus Layang Kalimahsahda will become invincible. This article presents a Critical review of the Teachings of Tauhidan Habluminallah, exploring the process of horizontal communication between humans and God, combined with cultural narratives. The methods used are literature review, observation, and interviews. The initial conclusion describes how the Sundanese wayang golek serves as a cultural ritual that guides society with the teachings of tauhid and the philosophy of life in the world. ملخص وايانغ جوليك هو شكل من أشكال الثقافة السوندية، متجذر في الملاحم الهندية، المهابهاراتا ورامايانا. نشأ وايانغ جوليك السوندية من مسيرة الدعوة الإسلامية الطويلة لسونان كاليجاغا، التي نشرت الإسلام عبر الثقافة. يؤدي عروض وايانغ جوليك محركو الدمى (الدالانغ)، الذين يقدمون الترفيه والعروض المسرحية والإرشاد للمجتمع. ومن المسرحيات التي لا تُنسى والمرغوبة بشكل خاص بين محبي وايانغ مسرحية "جاموس لايانغ كاليمهسدا" (القوة السحرية للكلمة السحرية). من يمتلك "جاموس لايانغ كاليمهسدا" يصبح لا يُقهر. تقدم هذه المقالة مراجعة نقدية لتعاليم "توحيد الله"، مستكشفةً عملية التواصل العمودي بين البشر والله، مقترنةً بالسرديات الثقافية. الأساليب المستخدمة هي مراجعة الأدبيات والملاحظة والمقابلات. يصف الاستنتاج الأولي كيف يعمل وايانغ جوليك السونداني كطقس ثقافي يُرشد المجتمع بتعاليم التوحيد وفلسفة الحياة في هذا العالم. Abstrak Wayang Golek merupakan salah satu bentuk budaya Sunda yang bersumber dari epos India, Mahabharata dan Ramayana. Wayang Golek Sunda berawal dari proses panjang dakwah Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam melalui budaya. Pertunjukan Wayang Golek dipentaskan oleh dalang yang memberikan hiburan, tontonan, dan tuntunan bagi masyarakat. Lakon yang sangat berkesan dan diminati oleh penggemar wayang adalah lakon Jamus Layang Kalimahsahda yang fenomenal. Orang yang memiliki Jamus Layang Kalimahsahda akan menjadi tak terkalahkan. Artikel ini menyajikan tinjauan kritis terhadap ajaran Tauhidan Habluminallah, mengeksplorasi proses komunikasi vertikal antara manusia dan Tuhan, dipadukan dengan narasi budaya. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka, observasi, dan wawancara. Kesimpulan awal menggambarkan bagaimana wayang golek Sunda berfungsi sebagai ritual budaya yang membimbing masyarakat dengan ajaran tauhid dan falsafah hidup di dunia.